Part 3

Syasa keluar dari ruangan Ferdy sambil memeluk nampan kosong. Ia berjalan tanpa ada beban, rumah sakit ini sudah seperti rumah kedua baginya. Di sini Syasa seperti memiliki keluarga lain selain Ibu dan Adiknya.

Di perjalanan menuju lift Syasa bertemu seseorang yang bisa di katakan lumayan akrab dengannya. Seorang Dokter laki-laki yang juga tidak kalah tampan dengan tubuh yang tegap dan kekar, Dokter Darrel namanya.

Dia adalah salah satu Dokter spesialis anak-anak di rumah sakit ini. Tubuhnya memang tegap dan macho khas pria dewasa, akan tetapi jika sudah bertemu para pasien ciliknya, ia akan berubah menjadi dokter yang sangat lucu dan bertingkah seperti layaknya teman untuk mereka.

"Hai, gadis bawelku." dokter Darrel mendekat ke arah Syasa.

"Hai juga, Dokter lucu," sahut Syasa.

Darrel berdiri tepat di samping Syasa, tinggi tubuh Syasa hanya sebatas dada Dokter itu.

"Darimana kamu, Sya?" tanya Darrel memperhatikan nampan yang dipegang Syasa.

"Biasa, Dok. Habis dari ruangan Kang gendang. Aduh salah sebut, maksud aku dari ruangan Dokter Ferdy." jawab Syasa sembari telpak tangan kanannya menepuk keningnya.

"Hahahaha. Kamu sebut Ferdy itu Kang gendang, Sya," ujar Darrel. " kamu ini memang lucu."

Darrel mencubit sedikit pangkal hidung Syasa, ia selalu gemas melihat gadis bawelnya ini. Bersama Syasa sama saja Darrel sedang bersama pasien ciliknya, Syasa tidak ada bedanya dengan mereka.

"Loh, Pak Dokter mau kemana nih?" tanya Syasa.

"Saya ada perlu sama Dokter Ferdy," sahut Darrel. " ada pasien kecil saya yang membutuhkan tindakan operasi jantung. Jadi, saya ingin berkonsul dulu ke Dokter Ferdy."

"Kasian, ya. Masih kecil sudah ngerasain sakit separah itu sampai harus dioperasi, aku engga bisa bayangin diposisi Pak Dokter. Setiap hari menyaksikan dan melihat mereka mengeluh sakit,"

Darrel mengacak pelan rambut Syasa lalu berkata, " Makanya kamu harus bersyukur. Allah memberimu kesehatan yang sangat mereka inginkan. Lihatlah, di sini semua pasien yang dirawat kesakitan, permintaan mereka hanya satu. Ingin segera sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarganya."

Syasa menggangguk pelan, sudah tiga tahun sejak Ibunya berjualan di sini, Syasa sadar betul tentang betapa berharga menjaga kesehatan. Dia sering melihat tangis kesakitan dari pasien yang dirawat, bahkan ada yang terkadang histeris karena terlalu prustasi akan penyakitnya.

"Iya, Dok. Syasa mengerti," kata Syasa.

"Nah, itu baru namanya gadis bawelku. Tapi, ngomong-ngomong sepertinya kamu tambah cantik aja, Sya. Padahal saya tidak bertermu denganmu hanya dua hari," goda Darrel.

"Ah, Pak Dokter bisa aja. Syasa, kan udah cantik dari lahir." Syasa menaikkan sebelah alisnya ke atas ke bawah.

"Hehehe. Awas Loh hidungmu terbang, nanti dia engga mau balik lagi,"

"Ih, masa engga balik lagi, Pak. Terus Syasa engga punya hidung atuh. Ya ampun, Syasa mahluk tak berhidung." Syasa memegang hidungnya dengan tangan kiri.

Darrel tertawa pelan, andai saja ini bukan di lingkungan rumah sakit sudah pasti Darrel akan tertawa kencang melihat ekspresi gadis ini yany lucu.

"Sudah, cukup! Saya bisa sakit perut kalau bicara sama kamu, selalu aja kelucuan yang kamu buat,"

"Hehehehe. Lucu-lucu gimana gitu ya, Pak. Kaya ada manis-manisnya." Syasa memperagakan iklan air minum seperti di Tv.

"Terserah kamu aja, Sya! Oh, ya. Saya sampai lupa tujuan saya ke sini," ucap Darrel. " kalau sudah ngobrol sama kamu, saking asyiknya suka lupa daratan."

"Lah, Pak Dokter ini gimana sih. kita kan memang di daratan, kalau di lautan udah berenang kita kaya ikan paus. Hehehehe," ledek Syasa.

"Astaga, saya kehabisan kata-kata kalau ngomong sama kamu," ucap Darrel. " ya sudah, saya ke ruangan Dokter Ferdy dulu, ya."

"Siap, Bosku," sahut Syasa.

Mereka saling berlawanan arah Syasa meneruskan perjalanannya menuju lift, sedangkan Darrel kembali ke tujuan pertamanya untuk bertemu Ferdy.

Darrel masuk tanpa mengetuk ke ruangan Ferdy, Ferdy baru saja menghabiskan makan siangnya itu terlihat saat dia mengelap mulutnya dengan sehelai tisu.

"Siang, Bro!" sapa Darrel melangkah kakinya ke meja Ferdy lalu, duduk manis di kursi yang berhadapan dengan temannya itu.

"Tumben amet Dokter sibuk ini bisa ke sini, ada apa?" sindir Ferdy.

Darrel mengurai senyum seraya berkata, " Gue perlu bantuan Lo, Fer. Ada pasien cilik gue butuh penangan operasi jantung, gue pengen Lo yang memimpin operasi ini."

Ferdy membuang tisu dari tangannya ke tempat sampah di bawah meja, ia mencerna terlebih dahulu permintaan temannya ini.

"Kenapa mesti gue? bukannya Dokter yang lain juga ada?" sahut Ferdy.

"Gue bukan engga percaya sama mereka, tapi gue lebih tahu kemampuan Lo dalam hal ini." Dokter Darrel merapihkan jas putihnya yang sedikit kusut.

"Ok! Nanti gue tinjau dulu, setelah itu kita akan segera bahas mengenai kapan waktunya operasi yang tepat," cakap Ferdy.

"Ok!" jawab Darrel. " oh, ya. Tadi gue ketemu Syasa di luar, dia habis dari ruangan Lo."

Ferdy melirik ke arah Darrel lalu berkata, " Iya. Gue lagi males ke bawah jadi, gue minta Bu Mirna antarin makan siang buat gue. Eh, tahunya Syasa yang anter."

"Hahahaha. Udah jelaslah, pasti Syasa nganter. Kan, Lo tahu sendiri dia ngefans berat sama Lo,"

Ferdy yang tengah fokus dengan lembaran kertas di hadapannya hanya mendengarkan ucapan Darrel.

"Tapi, Fer. Lo emang engga ada niatan sedikit aja ngasih kesempatan buat Syasa," sambung Darrel.

"Kesempatan apa?"

"Ya, kesempatan buat dia ada di hati Lo. Buka sedikit aja hati Lo yang keras kaya batu itu buat nerima kehadiran Syasa." Darrel menatap lekat pada temannya, ia tahu bagaimana Ferdy bahkan rahasia sekecil apa pun Darrel orang pertama yang mengetahuinya.

Ferdy menghela nafas kasar, ia tidak pernah berpikir sejauh itu. Selama ini ia tidak memandang Syasa seperti wanita, maksudnya Ferdy hanya melihat Syasa seperti seorang adik.

Bukan hanya perbedaan umur mereka yang sangat jauh, akan tetapi ada pertimbangan lain yang tidak bisa Ferdy ungkapkan. Ferdy yakin jika, Syasa tahu bagaimana Ferdy gadis itu akan sangat kecewa.

"Gue engga bisa, dia terlalu kekanak-kanakan buat gue, lagian gue cuman anggap dia sebagai adik engga lebih dari itu," beber Ferdy.

"Kalau gue deketin dia, Lo engga akan nyesel, kan?"

"Enggalah, itu hak dia mau deket sama siapa aja. Gue engga bisa ngatur kehidupan dia karena, gue juga bukan siapa-siapa Syasa." Ferdy kembali fokus ke kertas di mejanya.

Darrel menangkap baik jawaban Ferdy, setidaknya ia memiliki kesempatan lebih tanpa saingan untuk lebih dekat dengan Syasa.

"Gue harap Lo pegang ucapan Lo karena, sekali gue ngejar seseorang gue engga bakal lepasin dia gitu aja!" tegas Darrel tetap dengan wajahnya yang cool.

...****************...

BERSAMBUNG~~~

Terimakasih bagi yang berkenan mampir ke karya recehan Author satu ini🤗

Mohon dukungannya dengan cara

Like

Coment

Vote

Rate 5

Selamat membaca😍😍

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

wadidauwwwww....😂😂😂

2023-01-04

1

Yulet Kemlelet Ayu Dewe

Yulet Kemlelet Ayu Dewe

lanju

2022-03-03

0

Tri Dikman

Tri Dikman

Mulai baca

Seperti nya seru

2021-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!