Sentuh Hatiku

Sentuh Hatiku

Rencana Makan Malam

"Nona, apa yang sedang anda lakukan?" tanya seorang bibi melihat nona nya berdiri di depan sebuah kompor yang menyala. "Nona, sebaiknya anda jangan melakukan ini lagi, tuan besar bisa marah pada saya."

"Bibi, bibi tenang saja. Papa, tidak akan marah dan aku berani menjaminnya."

Meskipun terlahir di tengah keluarga kaya raya, tapi Jesslyn bukanlah gadis manja yang segala sesuatunya harus dipenuhi oleh orang lain. Tak jarang dia melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya dilakukan oleh para pembantu seperti menyiapkan sarapan, merawat tanaman dan membersihkan kamarnya sendiri.

Jesslyn bukanlah tipe gadis yang suka merepotkan orang lain. Apapun akan dia lakukan sendiri selama dia mampu melakukannya, dan pagi ini contohnya. Jesslyn sengaja bangun lebih awal karena ingin menyiapkan sarapan untuk ayahnya. Jesslyn tidak bisa mempercayai siapa pun jika sudah berhubungan dengan apa yang harus di makan oleh ayahnya, termasuk ibu tirinya.

Valerie Jesslyn adalah gadis berdarah Korea America. Dia merupakan putri tunggal di dalam keluarga Valerie. Ibunya meninggal saat Jesslyn berusia 10 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal.

Tujuh tahun kemudian ayahnya menikah lagi dengan wanita bernama Jennifer, Jennifer memiliki satu putri dari suami pertamanya bernama Hanna Lim.

Tapi sayangnya hubungan Jesslyn dengan ibu serta saudari tirinya tidak berjalan baik. Jesslyn tidak pernah menyukai mereka berdua dan begitu pula sebaliknya, bahkan beberapa kali mereka mencoba menyingkirkan Jesslyn tapi sayangnya semua usaha mereka tidak ada yang berhasil. Jesslyn selalu lolos dari kejahatan mereka berdua.

Dan setelah hampir satu jam berkutat di dapur, sedikit ada empat menu berbeda yang berhasil Jesslyn siapkan pagi ini. Dan semua makanan itu ia masak khusus untuk sang ayah.

"Huft, akhirnya selesai juga." Jesslyn menyeka peluh di keningnya dan menatap puas hasil masakannya. "Bibi, tolong selesaikan sisanya." Pinta Jesslyn kemudian berjalan meninggalkan dapur.

Jesslyn menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju nakas kecil di samping tempat tidurnya. Sejak tadi ponselnya terus saja berdering dan sedikitnya ada lima panggilan tak terjawab dan semua dari Eric, kekasih Jesslyn. Tak ingin membuat sang kekasih marah, gadis itu memutuskan untuk balik menghubunginya.

'Jess, kenapa lama sekali kau angkatnya? Kau dari mana saja?'

"Maaf, aku tadi sedang ada di dapur menyiapkan sarapan untuk Papa, jadi aku tidak tau jika kau menghubungiku."

'Bukankah di rumahmu banyak pembantu, tapi kenapa kau masih harus repot-repot memasak segala?'

"Karena aku harus memastikan sendiri makanan apa yang seharusnya papi makan, bukankah kau tau sendiri jika Papa tidak bisa makan sembarangan."

'Aku tau, tapi kau kan bisa meminta pembantu mu untuk membuatkannya. Tapi ya sudahlah, toh sudah terjadi. Aku merindukanmu, baby, bagaimana kalau kita bertemu setelah aku pulang bekerja?'

"Aku rasa bukan ide buruk, karena aku juga sangat merindukanmu, baiklah aku tutup dulu telfonnya, see you." Jesslyn memutuskan sambungan telfonnya dan meletakkan benda tipis itu di tempat semula.

Masih ada 30 menit menuju jam sarapan, dia masih memiliki banyak waktu untuk membersihkan tubuhnya terlebih dulu.

.

Seperti pagi-pagi sebelumnya. Suasana tenang selalu menyelimuti satu kelurga yang tengah sibuk menyantap sarapannya, tak ada percakapan dan suasana di sana begitu hening. Yang terdengar hanya denting suara sendok dan piring yang saling bersentuhan.

Trangg....

Tiba-tiba sang kepala rumah tangga meletakkan sendok dan garpu nya membuat semua mata kini tertuju padanya. "Papa, kenapa sudah? Apa masakan Jesslyn tidak enak?" tanya Jesslyn memastikan. Tuan Valerie menggeleng, "Lalu kenapa Papa tidak menghabiskan makanannya?"

"Kau bodoh ya, itu artinya Papa sudah kenyang." Ucap Hanna menyahuti.

Sontak Jesslyn menoleh dan menatap datar adik tirinya tersebut. "Memang siapa yang memintamu untuk bicara? Jika tidak ada yang bertanya padamu, sebaiknya kau diam saja."

"YAKKK...!" Hanna memekik dan menatap Jesslyn kesal. "Aku kan hanya membantu Papi menjawab pertanyaan mu saja...! Tapi kenapa kau malah marah? Dasar menyebalkan."

Jesslyn memutar matanya jengah, kali ini dia memilih untuk diam dan tidak meladeni lagi, ia terlalu malas untuk berdebat dengan Hanna hanya karena hal sepele.

"Sudah cukup kalian berdua, apa pantas kalian berdebat di meja makan. Dan kau juga , Hanna, kenapa kau malah membuat kakakmu kesal?" omel Jennifer pada putrinya.

Jesslyn mendecih dan menatap Ibu tirinya itu tidak suka. Jennifer memang penuh tipe muslihat dan dia bermuka dua, Jennifer selalu menunjukkan sikap baik di depan tapi busuk di belakang. Jesslyn bukanlah gadis bodoh yang akan mudah tertipu oleh semua kepalsuan Ibu tirinya.

"Jess, Papa harap kau tidak memiliki rencana apapun malam ini. Keluarga Xiao mengundang kita semua untuk makan malam di rumahnya, dan kali ini Papa tidak mau mendengar alasan apapun lagi."

"Tapi aku rasa tidak bisa, Pa. Aku sudah ada janji untuk bertemu Eric, jadi lain kali saja ya."

"Batalkan saja, karena acara makan malam ini lebih penting dari pada acara mu itu. Sudah siang, sebaiknya Papi berangkat sekarang. Sebaiknya kalian bertiga bersiap-siap lebih awal, Papi juga akan pulang lebih awal. Dan kau, Jess, jangan mengecewakan Papa. Papa, pergi dulu."

Jesslyn menarik nafas panjang dan menghelanya. Ia benar-benar di lemah sekarang, antara pergi atau tidak. Jesslyn tidak ingin pergi dan datang ke acara makan malam tersebut , tapi dia juga tidak ingin membuat ayahnya kecewa.

Tapi di sisi lain dia juga tidak bisa membatalkan rencananya dengan Eric, Jesslyn harus memutar otaknya dan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Dan sementara itu, diam-diam Hanna menarik sudut bibirnya, dia memiliki sebuah rencana dan kali ini dia pastikan rencananya tidak mungkin gagal lagi.

'Jesslyn Valerie, kali ini kau tidak akan bisa lolos dariku.'

xxx

Lucas memicingkan mata kirinya melihat Ibunya begitu sibuk membersihkan rumah dan beberapa pelayan terlihat berlalu-lalang. Lucas menatap mereka dengan penuh rasa penasaran. Mungkin kah ada acara lagi.?' kirinya. Merasa penasaran, Lucas memutuskan untuk bertanya langsung pada sang Ibu.

"Ma, kenapa kau begitu sibuk? Apa kau akan mengadakan acara lagi di rumah ini?" tanya Lucas memastikan.

Min Jia tersenyum lebar. "Malam ini keluarga Valerie akan datang, Mama sengaja mengundang mereka untuk makan malam di rumah ini bersama kita."

"Keluarga Valerie?" Min Jia mengangguk.

"Pasti kau sudah melupakan mereka. Dulu saat masih kecil kau sering di gendong oleh Paman Valerie dan ngompol di pakaiannya, saat masih kecil kau juga berteman baik dengan putrinya. Dan Mama harap kau masih mengingatnya."

"Memangnya harus ya?" Lucas menyela cepat.

"Tentu saja harus, jadi Mama harap kau tidak akan pergi ke mana pun malam ini. Satu hal lagi, berpakaian lah yang sopan , jangan sampai keluarga kita memiliki citra buruk di mata orang lain."

"Hn."

Lucas Xiao adalah putra bungsu keluarga Xiao. Dia memiliki sifat dingin dan tertutup. Dulu Lucas adalah pemuda yang hangat dan mudah bersahabat, tapi semua berubah setelah dia mengalami kecalakaan yang membuatnya harus kehilangan salah satu matanya.

Bola mata dan retina kanannya mengalami kerusakan parah karena beberapa pecahan kaca yang masuk hingga pihak rumah sakit memutuskan untuk mengangkat bola matanya.

Kecelakaan itu tidak hanya merenggut mata kanan Lucas, tapi juga kekasih tercintanya. Kekasih Lucas meninggal dalam kecelakaan itu. Lucas tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri atas kematian gadisnya tersebut, menurutnya dialah penyebab kematian Serra.

Dan sejak saat itu, selama satu tahun dia selalu mengurung diri, Lucas tidak siap untuk bertemu dengan siapa pun dengan keadaannya saat itu.

Tapi perlahan-lahan dia mulai bangkit dan mencoba untuk menerima keadaannya, dan beruntung teman-temannya tidak meninggalkan dirinya meskipun Lucas tidak lagi sempurna.

"Morning Ma." Seru Kenzo seraya mencium pipi sang Ibu.

Kenzo Xiao adalah putra sulung keluarga Xiao. Berbanding balik dengan sifat Lucas yang dingin, Kenzo adalah pria yang hangat dan mudah bersahabat. Usia Kenzo dan Lucas hanya berselisih empat tahun saja dan saat ini Kenzo menjabat sebagai CEO di cabang perusahaan milik Ayahnya yang berada di kota Seoul.

Sebelumnya Kenzo tinggal di Canada, tiga tahun yang lalu dia memutuskan untuk kembali ke Korea karna ingin menikahi kekasihnya. Kenzo dan Ellena menikah dua tahun yang lalu dan mereka telah di karuniai dua orang putri. Anak mereka terlahir kembar yang kemudian di beri nama Xiao Kiara dan Xiao Rania.

"Ken, di mana Ellena, Mama tidak melihatnya sejak pagi.."

"Dia berangkat pagi-pagi sekali, Ma. Katanya ada operasi darurat. Oya, di mana Papa? Aku tidak melihatnya...!"

"Papamu sudah berangkat ke Inggris semalam, dan akan kembali siang ini, jadi usahakan untuk menjemputnya di bandara."

"Kenapa tidak Lucas saja? Aku rasa bocah ini tidak keberatan."

"Dan membiarkan Papamu terkena serangan jantung karena cara dia mengemudi." Jia menyela cepat. "Sudah-sudah, sebaiknya kita sarapan sekarang. Setelah ini Mama masih harus menghadiri acara penting. Lucas, Mama harap kau tidak melupakan acara malam ini."

"Aku tau, jadi kau tidak perlu mengingatkanku lagi."

Min Jia mengambil nafas panjang dan menghelanya. Berbicara dengan putra bungsunya memang membutuhkan kesabaran ekstra. Selain bersifat dingin, Lucas juga sangat irit bicara dan kata-kata yang keluar dari mulutnya selalu tajam. Terkadang Jia merindukan putranya yang dulu, dia seperti tak mengenali putranya lagi, Lucas benar-benar telah berubah dan itu membuat sedih hatinya.

.

.

.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

hadir di sini😍 ceritanya keren👍

2020-11-14

0

Noejan

Noejan

like dari sini🖐

2020-11-13

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

salam kenal kak

cinta pak bos hadir ya😘

semangat teruss💪

2020-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Makan Malam
2 Pertemuan Dua Keluarga
3 Kontrak Nikah
4 Menguntungkan Ku
5 CCTV
6 Aku Merindukanmu
7 Nyaris Tertabrak
8 Karena Kita Keluarga
9 Dasar Ceroboh
10 Menarik
11 Kau Menyebalkan
12 Hanya Kelelahan
13 Diculik
14 Penyelamatan Jesslyn
15 Kebakaran
16 Aku Berjanji
17 Kembalikan Senyum Lucas
18 Lebih Mewah
19 Jatuh Sakit
20 Aku Akan Ikut Denganmu
21 Liontin
22 Jebakan Hanna
23 Gadis Aneh
24 Mencoba Bunuhh Diri
25 Gaun Misterius
26 Seperti Teriris-Iris
27 Review Bag 1
28 Bag 2
29 Bag 3
30 Ayo Kita Melakukannya
31 Cepat Daripada Lambat
32 Bertemu Mantan
33 Aku Tidak Suka
34 Menantu Pilihan Mama
35 Kegiatan Pagi
36 Sarapan Pembuka
37 Gadis Kecil Tanpa Nama
38 Aku Mencintaimu, Jesslyn
39 Hadiah Kecil
40 Bukan Anakku
41 Ingin Bulan Madu
42 Piknik
43 Ke Mall
44 44
45 Ya, Aku Sangat Cengeng
46 Mencintaimu Sampai Mati
47 Season 3: Dandelion
48 Bercinta Sampai Pagi
49 Tidak Tau Diri
50 Siang Hari Yang Terik
51 Sampai Menua Bersama
52 Danau
53 Harus Lebih Memperhatikan Dirimu
54 Lampion
55 Jennifer Depresi
56 Berbelanja
57 Lucas Kesal
58 Cemburu
59 Maaf
60 Bag 4
61 Bag 5
62 New Zealand
63 Maaf
64 64
65 Lelah
66 Maaf, Up Lagi Besok
67 Lucas tertusuk
68 Merasa Bersalah
69 Maaf
70 70
71 Aku Mencintaimu
72 Weekend
73 Sungai Han
74 74
75 Besok Up Lagi
76 Kehamilan Jesslyn
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 Hari Terakhir Di Amsterdam
92 Pulau Jeju
93 Ingin Hamil Lagi
94 Menikmati Pulau Jeju
95 Meninggalkan Pulau Jeju
96 Aku Sangat Mencintaimu
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Rencana Makan Malam
2
Pertemuan Dua Keluarga
3
Kontrak Nikah
4
Menguntungkan Ku
5
CCTV
6
Aku Merindukanmu
7
Nyaris Tertabrak
8
Karena Kita Keluarga
9
Dasar Ceroboh
10
Menarik
11
Kau Menyebalkan
12
Hanya Kelelahan
13
Diculik
14
Penyelamatan Jesslyn
15
Kebakaran
16
Aku Berjanji
17
Kembalikan Senyum Lucas
18
Lebih Mewah
19
Jatuh Sakit
20
Aku Akan Ikut Denganmu
21
Liontin
22
Jebakan Hanna
23
Gadis Aneh
24
Mencoba Bunuhh Diri
25
Gaun Misterius
26
Seperti Teriris-Iris
27
Review Bag 1
28
Bag 2
29
Bag 3
30
Ayo Kita Melakukannya
31
Cepat Daripada Lambat
32
Bertemu Mantan
33
Aku Tidak Suka
34
Menantu Pilihan Mama
35
Kegiatan Pagi
36
Sarapan Pembuka
37
Gadis Kecil Tanpa Nama
38
Aku Mencintaimu, Jesslyn
39
Hadiah Kecil
40
Bukan Anakku
41
Ingin Bulan Madu
42
Piknik
43
Ke Mall
44
44
45
Ya, Aku Sangat Cengeng
46
Mencintaimu Sampai Mati
47
Season 3: Dandelion
48
Bercinta Sampai Pagi
49
Tidak Tau Diri
50
Siang Hari Yang Terik
51
Sampai Menua Bersama
52
Danau
53
Harus Lebih Memperhatikan Dirimu
54
Lampion
55
Jennifer Depresi
56
Berbelanja
57
Lucas Kesal
58
Cemburu
59
Maaf
60
Bag 4
61
Bag 5
62
New Zealand
63
Maaf
64
64
65
Lelah
66
Maaf, Up Lagi Besok
67
Lucas tertusuk
68
Merasa Bersalah
69
Maaf
70
70
71
Aku Mencintaimu
72
Weekend
73
Sungai Han
74
74
75
Besok Up Lagi
76
Kehamilan Jesslyn
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
Hari Terakhir Di Amsterdam
92
Pulau Jeju
93
Ingin Hamil Lagi
94
Menikmati Pulau Jeju
95
Meninggalkan Pulau Jeju
96
Aku Sangat Mencintaimu
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!