"Eonni,"
Jesslyn melambaikan tangannya pada Ellena yang sudah menunggu kedatangannya di cafe tempat mereka berjanji untuk bertemu. Ellena tersenyum lembut menyambut kedatangan gadis itu. Kemudian mereka berdua berpelukkan selama beberapa saat.
"Maaf, aku terlambat." Sesal Jesslyn.
"Tidak apa-apa, aku juga baru tiba," jawab Ellena tersenyum.
Sebelum Jesslyn menjadi bagian dari keluarga Xiao, mereka sudah saling mengenal sebelumnya. Ellena adalah salah satu pelanggan VIP di boutique milik Jesslyn.
Ellena sangat menyukai hasil rancangan Jesslyn dan selalu memakai gaun hasil rancangannya saat menghadiri acara-acara penting atau pesta-pesta besar yang diselenggarakan keluarga suaminya. Bahkan untuk gaun pernikahannya, Ellena mempercayakan Jesslyn sebagai perancangnya.
Mendengar bila Jesslyn akan masuk dan menjadi bagian dari keluarga Xiao , membuat Ellena sangat bahagia. Sejak awal Ellena begitu mendambakan seorang adik perempuan dan hal itu bisa dia dapatkan dari Jesslyn.
Hubungan antara Jesslyn dan Ellena lebih dari desainer dan pelanggannya, mereka lebih dekat dari pada itu.
"Aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada boutique-mu, semoga pelakunya bisa segera tertangkap dan mendapatkan balasan yang setimpal." Ucap Ellena.
"Eonni, kau tidak perlu mencemaskan hal itu karena Lucas sudah mengurus segalanya, dan dia bilang dia juga sudah berhasil menemukan pelakunya." Tutur Jesslyn
"Benarkah?" Jesslyn mengangguk, "Dia memang sangat sulit di tebak, tapi baguslah. Oya ... aku dengar dari Sunny, saat tau kau berada dalam bahaya Lucas langsung datang setelah Sunny mengabarinya,"
"Ya, aku sudah mendengarnya. Sunny sudah menceritakan semuanya padaku. Sunny bilang dia rela menerobos kobaran api hanya untuk menyelamatkanku dan dia juga terluka. Jujur saja. Terkadang aku tidak mengenalinya, Lucas seperti memiliki dua kepribadian ganda yang sulit untuk dipahami." Ujar Jesslyn panjang lebar.
"Lucas pernah terluka sangat dalam. Kepergian Serra yang begitu tiba-tiba membuat dia hancur, Serra adalah gadis yang sangat dia cintai. Dan hubungan mereka di mulai ketika mereka masih sama-sama duduk di bangku SMA, mereka menjalin hubungan selama tiga tahun. Begitu banyak suka duka yang mereka lewati bersama."
Ellena menjeda sejenak. "Awalnya Lucas adalah pemuda yang hangat dan penuh kasih sayang, tapi kepergian Serra merubah segalanya. Selama satu tahun Lucas mengurung dirinya dan membenamkan dirinya sendiri dalam sebuah jurang penyesalan. Lucas tidak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Serra. Dan hal itu membuat mama menjadi sangat sedih dan kehilangan."
"Kemudian Ken memberinya saran agar menikahkan Lucas dengan seseorang. Awalnya Mama tidak menyetujui karena menurutnya hal itu tidak akan berhasil, kemudian Mama teringat sesuatu sehingga dia berubah pikiran. Mama, menyetujui usul Ken."
"Dan inti utama kenapa Mama menjodohkan mu dengan Lucas, karena Mama menaruh sebuah harapan besar padamu, Mama ingin agar kau bisa mengembalikan senyuman di wajah putranya." Tutur Ellena panjang lebar.
Jesslyn menundukkan wajahnya, raut wajahnya berubah sendu. "Mungkinkah aku bisa melakukannya? Bahkan hubungan diantara kami tidak baik-baik saja apalagi pernikahan kami tidak di landasi cinta, lalu apa yang bisa aku lakukan?"
Ellena meraih tangan Jesslyn dan menggenggamnya. "Aku mohon, hanya kau satu-satunya harapan yang kami miliki. Kembalikan Lucas kami menjadi seperti dulu lagi." Mohon Ellena dan menatap Jesslyn penuh harap.
Gadis itu menutup matanya dan mendesah berat "Baiklah, akan kucoba."
xxx
"Nona muda, anda datang." Seru riang seorang pelayan melihat kedatangan nona mudanya.
"Aku membawakan sedikit makanan untukmu, bibi, dan ngomong-ngomong apakah Papa ada di rumah?" tanya Jesslyn.
"Tuan besar pergi ke luar negeri sejak dua hari yang lalu, nona, dan baru kembali tiga hari lagi." Jelas pelayan itu,
"Ahhh, begitu."
Padahal Jesslyn sangat merindukan ayahnya, sudah hampir satu minggu mereka tidak bertemu. Tapi saat ingin mengunjunginya, ternyata dia malah tidak ada. Karna sudah tidak ada urusan lagi di rumah ayahnya, Jesslyn memutuskan untuk langsung pergi, dia terlalu malas untuk bertemu dengan Hanna dan ibu tirinya.
Jesslyn menghentikan langkahnya saat ponsel miliknya tiba-tiba berdering. Dahinya mengernyit, melihat nama Lucas menghiasi layar ponselnya. Jesslyn menggeser tanda hijau pada ponselnya dan menerima panggilan tersebut.
"Halo...."
'Di mana kau sekarang? Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu."
"Aku di rumah Papa, dan baru saja keluar. Sekarang aku berjalan menuju halte untuk mencari kendaraan umum. Mobilku masih ada di bengkel." Ucap Jesslyn
'Tetap di sana, aku akan segera menjemputmu.'
"Baiklah."
.
Mereka tiba di tempat tujuan. Lucas menghentikan mobilnya di halaman luas sebuah rumah yang memiliki dua lantai. Dalam hatinya, Jesslyn terus bertanya-tanya kenapa Lucas harus membawanya ke sana.
Lucas bergegas turun dari mobilnya begitu pula dengan Jesslyn yang kemudian berjalan disampingnya. Keduanya berjalan beriringan memasuki bangunan megah tersebut.
"Rumah siapa ini? Dan untuk apa kita datang kemari?" tanya Jessline penasaran.
"Kau akan tau setelah kita tiba di dalam."
Jessline mendesah berat. Dengan sedikit kesal, gadis itu menyusul Lucas yang berjalan mendahuluinya dan menghujani pemuda itu dengan berbagai sumpah serapah.
"Dasar patung es menyebalkan, jika saja aku tidak menghargai mu sebagai suamiku, pasti aku sudah merebus mu di dalam air mendidih." Jesslyn terus saja menggerutu tidak jelas, mulutnya berkomat kamit. Dan lagi-lagi Lucas berhasil membuatnya kesal setengah mati.
"Boss...," Seru Kai melihat kedatangan Lucas.
"Di mana ketiga orang itu?" tanya Lucas.
"Ruang bawah tanah." Jawab Tao.
"Ikut aku." Lucas melirik Jesslyn dan memberinya intrupsi supaya mengikutinya.
Jesslyn menyapukan pandangannya sambil sesekali menoleh kebelakang. Dalam hatinya dia terus bertanya-tanya kemana Lucas akan membawanya. Kemudian mereka menuruni sebuah tangga yang menuju ruang bawah tanah, dan yang menjadi pertanyaannya, untuk apa Lucas membawanya ke ruang bawah tanah?
Mereka tiba di sebuah pintu bercat coklat. Lucas membuka gagang pintu didepannya dan masuk ke dalam ruangan yang gelap. Kemudian lampu di hidupkan dan Jesslyn melihat sedikitnya tiga orang terikat pada sebuah kursi dalam keadaan babak belur.
"Mereka, siapa mereka dan untuk apa kau membawaku ke tempat ini?" tanya Jesslyn dengan bingung.
"Mereka adalah orang yang membakar boutique mu tiga hari yang lalu. Aku sengaja menahan mereka di tempat ini karna mereka memang layak mendapatkannya." Jawab Lucas.
"Tapi kan...."
"Bagus aku tidak langsung menghabisi mereka." Lucas menyela cepat, "Aku akan meninggalkan kau disini, kau bisa bertanya langsung pada mereka bertiga tentang motif dan dalang di balik insiden kebakaran itu."
"Tapi....?"
"Aku akan menunggumu di luar." Lagi-lagi Lucas menyeka ucapan Jesslyn
Jesslyn mengambil nafas panjang dan menghelanya. Dengan langkah mantap, gadis itu mendekati ketiga pria tersebut dan mulai bertanya pada mereka.
"Aku mohon kerja sama dari kalian bertiga. Sebelumnya kita tidak memiliki masalah apa-apa, dan aku tau kalian tidak akan melalukan hal itu tanpa ada seseorang yang menyuruh kalian. Jadi katakan padaku dengan jujur, siapa orang yang sudah menyuruh kalian?" tanya Jesslyn memohon.
"Pemilik boutique yang berada tepat di depan boutique milikmu, dialah yang sudah menyuruh kami. Untuk alasannya kami tidak tau, dia hanya menyuruh kami membakar boutique milikmu dan membayar kami dengan harga tinggil"
Jesslyn mendesah berat. "Aku tau orang itu, aku akan meminta suamiku untuk melepaskan kalian bertiga dan aku tidak akan memperpanjang lagi masalah ini. Tapi dengan satu syarat, jangan pernah melakukan hal yang sama lagi."
"Baik nona, kami berjanji."
.
.
.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Uswatun chasanah
next ya
2020-11-01
0
Umi Yan
Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊
Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-10-31
1
Sakura
Ayo kak, jangan patah semangat
2020-10-31
1