Gadis Cerewet Dan Pria Dingin

Gadis Cerewet Dan Pria Dingin

Hari yang menyebalkan

"Cepetan. Loh ngapain lama banget sih? Kalau sampai kita telat, gue tinggalin loh di jalan" seru Bian yang bersorak pada Syafa karna dirinya sudah menunggu beberapa menit yang lalu di motornya

"Kakak. Syafa sama Bian berangkat dulu. Bye" teriak Syafa sebelum keluar dari rumah "Sabar kali. Masih ada setengah jam" sahutnya dengan menggerutu naik ke motor Bian

"Loh pikir perjalanan ngga makan waktu? Belum lagi macet" ketus Bian yang sudah menyalakan mesin motornya

"Bawel. Sana jalan. Ngga usah ngomel terus" tegur Syafa

Bian yang setengah kesal sepagi ini harus menahan emosi dan hanya mendengus dengan napas yang begitu berat. Ia melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan penuh menurut Syafa

"Bian? Jangan ngebut-ngebut bisa ngga sih?" teriak Syafa didekat telinga Bian karena bising dengan suara kendaraan lain yang saling bertautan

Bian tidak menjawab meski ia mendengarnya. Mood-nya untuk berbicara seperti menghilang hingga membuat Syafa kesal dibuatnya. Gadis itu takut jika, Bian ngebut dan akhirnya membuat mereka kecelakaan.

"Bian" teriak Syafa sekali lagi

"Loh diam atau gue turunin loh disini" bentak Bian tanpa mengurangi laju kecepatannya

"Gue kan takut" seru Syafa

"Loh tinggal pegang aja apa susahnya? Ribet banget jadi cewek" sahut Bian

Karna Syafa merasa takut dan tidak aman. Ia lebih memilih memegang kedua sisi jaket yang dipakai oleh Bian hingga, Bian pun semakin melajukan kecepatannya dan berhasil membuat Syafa berteriak kencang karna terkejut

"Bian!!!" teriak Syafa yang begitu keras sambil memeluk erat perut, Bian dan menutup matanya karna tidak merasa takut

***

"Cowok rese, ngeselin, nyebelin, Singa sangar, manusia es terkutuk, arghhh" Syafa terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju ruang auditorium yang siap dipakai untuk para mahasiswa baru yang akan mengadakan OSPEK hari ini dan meninggalkan Bian di parkiran yang masih terlihat santai

"Syafa!" teriak seorang gadis yang melambaikan tangannya ke arah Syafa yang baru saja menginjakkan kaki di ruangan tersebut

"Wow. Gila, Banyak banget orang disini" Syafa sedikit tertegun dan pandangannya mengitari ruangan tersebut

"Ngapain loh bengong disitu?" tegur Bian dari belakang Syafa yang langsung menyosor masuk dan sedikit memberi guncangan pada bahu sebelah Syafa hingga gadis itu tersentak

"Bian" geram Syafa, "Benar-benar loh yah. Dasar manusia es terkutuk" umpatnya yang menahan kegeramannya

"Sya? Loh ngapain bengong disana? Sini!" teriak gadis yang sekali lagi menyadarkan Syafa

Syafa menarik napas berat, "Pagi-pagi udah buat mood gue buruk aja si manusia es dingin itu" ujarnya yang menghampiri seorang gadis yang terus memanggilnya sejak tadi

"Kenapa loh? Masih pagi, tapi muka udah keliatan tua" ledek gadis yang berada di sebelah, Syafa

"Udah deh Cha. Gue lagi kesal. Jangan bikin gue makin emosi. Mood gue lagi ngga bagus" sahut Syafa yang ternyata gadis itu adalah Icha. Sepupunya

"PMS loh?" tebak Icha

"Ngaco loh. Emang kalau gue kesal kek gini, artinya gue PMS? Nanyanya ngga usah seakan-akan loh cowok deh" cercah Syafa yang membuat beberapa Pasang mata mengarah ke mereka berdua

Icha merasa malu karena beberapa pasang mata mengarah ke mereka, "Astaga gila. Loh bisa pelan-pelan ngga sih ngomongnya. Malu banget gue diliatin orang-orang kek gini"

Syafa juga sebenarnya merasa malu. Namun rasa kesalnya masih mendominasi hingga ia hanya terus mengumpat bahkan ia tidak sengaja melihat ke arah Bian yang juga tengah melihatnya. Seketika itu juga Syafa memalingkan wajahnya dari Bian dengan begitu kesal

"Kenapa dia?" batin Bian yang mengerutkan keningnya melihat tingkah Syafa

Para senior mereka sudah memasuki ruangan dan membuat para mahasiswa baru berdiri menyambut kakak senior mereka. Terlihat enam orang laki-laki dan empat orang perempuan

"Silahkan duduk membentuk setengah lingkaran seperti ini" seru salah satu dari senior mereka yang mengarahkan untuk membentuk setengah lingkaran

Para mahasiswa baru pun terlihat mulai menuruti perkataan seniornya untuk mengambil tempat duduk dalam lingkaran yang telah ditentukan

"Selamat datang di Jurusan Kimia" seru kembali salah satu dari senior mereka yang disambut dengan tepuk tangan yang begitu riuh

"Selamat datang di Jurusan kita bersama. Yaitu Jurusan Kimia. Semoga kalian semua bisa berjuang sampai akhir, walau gue sendiri tau itu ngga mudah" seru salah satu gadis cantik yang menjadi senior mereka hingga kembali mendapat sorakan riuh, terutama pada kalangan laki-kakinya, namun itu tidak berlaku untuk Bian yang masih saja terpasang wajah dinginnya disana

"Gila, cantik banget tuh kakak"

"Gue yakin, gue bisa naklukin dia"

"Loh berani bayar berapa kalau loh gagal?"

"Gue kasih motor gue buat loh satu"

Terdengar ocehan yang begitu risih di telinga Bian tentang kesepakatan mengambil hati pada salah satu gadis cantik yang menjadi senior mereka

"Oh ia. Mungkin kami perkenalkan diri masing-masing dulu agar teman-teman disini bisa tau nama senior-seniornya yang ada di depan sini" ucap salah satu dari para senior laki-laki

"Setuju" teriakan penuh kompak yang tercipta dari para mahasiswa baru

"Ok. Dimulai dari gue yah. Nama gue Hendra angkatan kedua. Berarti gue cuma satu tingkat dari angkatan kalian" ucap Hendra yang menjabat sebagai ketua OSPEK Jurusan Kimia

Sambutan terus terdengar ketika satu persatu dari para senior mereka memperkenalkan diri. Bahkan sambutan lebih riuh kembali saat senior gadis cantik yang bernama Mila memperkenalkan diri dengan senyum yang terus menghiasi bibirnya

"Diantara para senior cowok kita. Belum ada yang ngalahin kegantengannya Kak Reza" bisik Syafa pada Icha

"Kak Reza? Siapa dia?" balas Icha yang juga ikut berbisik

"Senior dari Jurusan Sastra Indonesia" bisik kembali Syafa pada Icha

"Seangkatannya Kak Syifa?" tanya Icha dengan pelan

Syafa mengangguk sempurna "Yap. Ganteng banget tau" ucapnya dengan pelan

"Ntar kenalin gue yah? Siapa tau jodoh" bisik Icha

"Ngaco. Ngga mau. Ntar loh naksir. Itu gebetan gue. Loh ngga boleh dekat-dekat" ancam Syafa dengan nada yang begitu pelan

"Ya elah. Pelit amat loh" ketus Icha

"Biarin. Bodo amat" tukas Syafa

"Karena sesi perkenalan dari para senior sudah selesai. Kini saatnya kita perkenalan diri dari para mahasiswa baru. Ada yang mau maju duluan?" seru Hendra yang mengangkat tangannya

Namun tidak ada satu dari mahasiswa baru pun yang mengacungkan tangannya. Bahkan mereka saling menunjuk satu sama lain

"Mungkin pada masih malu kali yah" ujar Mila yang tersenyum manis, "Atau kita bisa menu...... " ucapannya tiba-tiba terhenti

Bian maju ke depan tanpa ekspresi apapun dan berdiri tepat di tengah kerumunan para mahasiswa baru maupun senior mereka

"Wah ganteng banget"

"itu mahasiswa baru? Gila ganteng banget"

"Mahasiswa baru?"

"Cakep banget gila"

"Itu cowok bening banget deh sumpah"

"Tadi gue ngga liat dia. Ganteng banget"

Telinga Syafa risih mendengar pujian yang mengatakan jika Bian itu "ganteng". Ia bahkan menyempatkan diri menoleh pada Bian yang berdiri dengan tampang yang membuat Syafa eneg melihatnya

"Ganteng darimana? Muka sangar Plus songong kek Singa gitu dikata cakep. Tampang muka manusia es dingin ia. Ngga ada cakep-cakepnya" ketus Syafa yang mendapat senggolan dari Icha yang mendengar ocehannya

"Sembarangan loh. Muka cakep gitu loh kata sangar" protes Icha yang tidak mengetahui Bian itu siapa

"Yah emang ngga ada cakep-cakepnya. Liat tuh mukanya, sangar banget kek Singa" tukas Syafa

"Mata loh kayaknya harus periksa ke dokter dulu deh Sya. Cakep bening kek gitu loh kata sangar" sergah Icha

"Terserah loh deh" pasrah Syafa yang kembali menoleh pada Bian. Lalu segera memalingkan wajahnya ketika, Bian menoleh padanya

"Dasar manusia es dingin, tampang sangar kek Singa" umpat Syafa yang semakin kesal

*

*

*

*

Halo gengs 😅 I'm comeback nih ✌🏻 Hayo, mana nih yang dari kemarin2 minta novel Bian sama Syafa diterbitkan 🤭. Jangan lupa like, komen positif dan beri tipnya yah 🤗😍

Terpopuler

Comments

Sabiya

Sabiya

Gue suka banget Ama ceritax

2024-01-12

0

Yanda Ajja

Yanda Ajja

semangat kk💪😀😀

2022-10-11

1

coco

coco

bagus kk

2021-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang menyebalkan
2 Tinggal serumah?
3 Dasar Jangkrik
4 Siap-siap melayang
5 Ganteng dari lahir
6 Singa dan Jangkrik
7 Adegan apa ini?
8 Suster Ngesot
9 Suka belum tentu sayang
10 Beralih jadi Bebek
11 Bahas cowok heboh
12 PDKT? Kecuali Bian
13 Yah! Ducekin
14 Kayak Obat Nyamuk
15 Ngedate bareng pacar
16 Cerewet tapi penakut
17 Rasanya Nano-nano
18 Kalian berdua jadian?
19 Ngegosipin Syafa
20 Adik-kakak lamban
21 Pacaran yang wajar
22 Merasa tersentuh
23 Jadi ikut sakit (Bian)
24 Ternyata malah zonk
25 Secerah mentari
26 Mencuri pandang
27 Pelukan pria dingin
28 Lagi jatuh cinta
29 Drama keributan
30 Perasaan terbalas?
31 Dasar terkutuk (Syafa)
32 Jangan kecewain Kakak
33 Gue cantik? Makasih!
34 Ekspresi malas hidup
35 Bukan Shirayuki, tapi Roka
36 Menerkam hidup-hidup
37 Merusak suasana
38 Loh cemburu?
39 Sang Pujaan Hati
40 Berdebar kencang
41 Menutupi semuanya
42 Kecuali sama Syafa
43 Sepucuk surat
44 Semoga selalu terbaik
45 Jangan dipaksa
46 Dasar ngga peka
47 Tanamam dimakan pagar
48 Perlengkapan bayi
49 Benar-benar gila
50 Api yang berkobar
51 Berusaha menebak
52 Jadi suami-istri dulu
53 Nikah dulu sama gue
54 Nanti jadi janda
55 Suami Istri & Anak
56 Bian kena marah
57 Ditakdirkan saling menjaga
58 Ketakutan Syafa
59 Jangan sentuh Syafa!
60 Perlakuan manis Bian
61 Kecebong dan Kampret
62 Rekaman CCTV
63 Mega pelakunya?
64 Ada yang aneh
65 Kalian akan aman
66 Berpencar
67 Syafa diculik
68 Menjerit kesakitan
69 Menemukan Syafa
70 Debaran jantung Syafa
71 Menjadi canggung
72 Jadi gue cantik? (Syafa)
73 Valid no debat
74 Mendiamkan Bian
75 Nikah sama gue? (Bian)
76 Menanti ulang tahun Bian
77 Bertengkar hebat?
78 Terus mencari masalah
79 Happy birthday Bi
80 Perayaan ulang tahun
81 Pelukan Bian
82 Abi-Umi?
83 Para Emak-Emak
84 Sekolah khusus kepekaan
85 Ngga punya kandang
86 Mengungkapkan perasaan
87 Natural dan manis
88 Tetap cantik (Bian)
89 Pipi gadis cerewet
90 Biasanya berakhir cinta
91 Kekesalan Bian
92 Kadang-kadang rindu
93 Penjagaan Bian
94 kenangan malam minggu
95 Andaikan....... (Syafa)
96 cukup gue (Syafa)
97 Membuatnya nyaman
98 Menang nih Bian (Luthfi)
99 Tetaplah bersamaku
100 Boleh peluk ngga?
101 Label putri dingin
102 Pasangan paling romantis
103 Senyum dari Syafa
104 Bergandengan tangan
105 Bertingkah menyebalkan
106 Untung sayang (Syafa)
107 Udah main KDRT
108 Ngga boleh luluh
109 Berdua di kamar
110 Gue akan nikahin lo
111 Menikahlah (Luthfi)
112 Belum Siap kehilangan
113 Menyatukan karakter
114 Terjadi Sesuatu
115 Tersenyum hangat
116 Calon pengantin
117 Bau-bau bucin
118 menaklukkan hati istri
119 Esnya membeku lagi
120 Pernikahan Syafa dan Bian
121 SAH!!!!!!!
122 Mencium pipi
123 Suamiku mulai romantis
124 Malam pertama
125 Pengen banget ketemu?
126 Bibir merah jambu
127 Cantik! (Bian)
128 Mencintai istrinya
129 Cemburu? (Syafa)
130 I love U suamiku
131 Perlakuan manis Syafa
132 Suka panggilan itu
133 Kembali merah merona
134 Aku butuh Syafa
135 Status jomblo
136 Kisah memilukan
137 Ngga mau ngaku
138 Melepaskan kerinduan
139 Pacaran setelah nikah
140 Tiap hari juga gue mau
141 Aku sayang sama kamu
142 Panggil sayang
143 Berbalik menggoda
144 Anak siapa sih ini?
145 Berarti tanpa disadari
146 Demi liat kalian bahagia
147 Kehidupan pernikahan
148 Pengakuan (Syafa)
149 Tingkah menyebalkan Syafa
150 Rezeki ngga akan kemana
151 Sekalian buat anak
152 Terlalu cantik (Syafa)
153 Suami-istri yang bego
154 kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155 Bian jadi makin perhatian
156 Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157 End (Sampai jumpa lagi readersku )
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Hari yang menyebalkan
2
Tinggal serumah?
3
Dasar Jangkrik
4
Siap-siap melayang
5
Ganteng dari lahir
6
Singa dan Jangkrik
7
Adegan apa ini?
8
Suster Ngesot
9
Suka belum tentu sayang
10
Beralih jadi Bebek
11
Bahas cowok heboh
12
PDKT? Kecuali Bian
13
Yah! Ducekin
14
Kayak Obat Nyamuk
15
Ngedate bareng pacar
16
Cerewet tapi penakut
17
Rasanya Nano-nano
18
Kalian berdua jadian?
19
Ngegosipin Syafa
20
Adik-kakak lamban
21
Pacaran yang wajar
22
Merasa tersentuh
23
Jadi ikut sakit (Bian)
24
Ternyata malah zonk
25
Secerah mentari
26
Mencuri pandang
27
Pelukan pria dingin
28
Lagi jatuh cinta
29
Drama keributan
30
Perasaan terbalas?
31
Dasar terkutuk (Syafa)
32
Jangan kecewain Kakak
33
Gue cantik? Makasih!
34
Ekspresi malas hidup
35
Bukan Shirayuki, tapi Roka
36
Menerkam hidup-hidup
37
Merusak suasana
38
Loh cemburu?
39
Sang Pujaan Hati
40
Berdebar kencang
41
Menutupi semuanya
42
Kecuali sama Syafa
43
Sepucuk surat
44
Semoga selalu terbaik
45
Jangan dipaksa
46
Dasar ngga peka
47
Tanamam dimakan pagar
48
Perlengkapan bayi
49
Benar-benar gila
50
Api yang berkobar
51
Berusaha menebak
52
Jadi suami-istri dulu
53
Nikah dulu sama gue
54
Nanti jadi janda
55
Suami Istri & Anak
56
Bian kena marah
57
Ditakdirkan saling menjaga
58
Ketakutan Syafa
59
Jangan sentuh Syafa!
60
Perlakuan manis Bian
61
Kecebong dan Kampret
62
Rekaman CCTV
63
Mega pelakunya?
64
Ada yang aneh
65
Kalian akan aman
66
Berpencar
67
Syafa diculik
68
Menjerit kesakitan
69
Menemukan Syafa
70
Debaran jantung Syafa
71
Menjadi canggung
72
Jadi gue cantik? (Syafa)
73
Valid no debat
74
Mendiamkan Bian
75
Nikah sama gue? (Bian)
76
Menanti ulang tahun Bian
77
Bertengkar hebat?
78
Terus mencari masalah
79
Happy birthday Bi
80
Perayaan ulang tahun
81
Pelukan Bian
82
Abi-Umi?
83
Para Emak-Emak
84
Sekolah khusus kepekaan
85
Ngga punya kandang
86
Mengungkapkan perasaan
87
Natural dan manis
88
Tetap cantik (Bian)
89
Pipi gadis cerewet
90
Biasanya berakhir cinta
91
Kekesalan Bian
92
Kadang-kadang rindu
93
Penjagaan Bian
94
kenangan malam minggu
95
Andaikan....... (Syafa)
96
cukup gue (Syafa)
97
Membuatnya nyaman
98
Menang nih Bian (Luthfi)
99
Tetaplah bersamaku
100
Boleh peluk ngga?
101
Label putri dingin
102
Pasangan paling romantis
103
Senyum dari Syafa
104
Bergandengan tangan
105
Bertingkah menyebalkan
106
Untung sayang (Syafa)
107
Udah main KDRT
108
Ngga boleh luluh
109
Berdua di kamar
110
Gue akan nikahin lo
111
Menikahlah (Luthfi)
112
Belum Siap kehilangan
113
Menyatukan karakter
114
Terjadi Sesuatu
115
Tersenyum hangat
116
Calon pengantin
117
Bau-bau bucin
118
menaklukkan hati istri
119
Esnya membeku lagi
120
Pernikahan Syafa dan Bian
121
SAH!!!!!!!
122
Mencium pipi
123
Suamiku mulai romantis
124
Malam pertama
125
Pengen banget ketemu?
126
Bibir merah jambu
127
Cantik! (Bian)
128
Mencintai istrinya
129
Cemburu? (Syafa)
130
I love U suamiku
131
Perlakuan manis Syafa
132
Suka panggilan itu
133
Kembali merah merona
134
Aku butuh Syafa
135
Status jomblo
136
Kisah memilukan
137
Ngga mau ngaku
138
Melepaskan kerinduan
139
Pacaran setelah nikah
140
Tiap hari juga gue mau
141
Aku sayang sama kamu
142
Panggil sayang
143
Berbalik menggoda
144
Anak siapa sih ini?
145
Berarti tanpa disadari
146
Demi liat kalian bahagia
147
Kehidupan pernikahan
148
Pengakuan (Syafa)
149
Tingkah menyebalkan Syafa
150
Rezeki ngga akan kemana
151
Sekalian buat anak
152
Terlalu cantik (Syafa)
153
Suami-istri yang bego
154
kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155
Bian jadi makin perhatian
156
Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157
End (Sampai jumpa lagi readersku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!