"Gue Febian Vanjaya dari jurusan Kimia angkatan pertama" Bian memperkenalkan dirinya tanpa ekspresi apapun dari wajahnya namun tetap terlihat tampan dan menarik
"Ganteng banget"
"Bening yah?"
"Statusnya apa?"
"Status gue mahasiswa" ucap Bian lalu kembali ke tempat duduknya
"Sumpah deh Sya. Ganteng banget tuh cowok" puji Icha terus menerus dan semakin membuat Syafa kesal
"Mata loh yah Cha. Sana periksa ke dokter. Apanya yang ganteng. Loh ngga liat mukanya dia songong gitu? Dikiranya muka sangar dingin gitu cakep apa? Ish" gerutu Syafa yang bergidik
"Yah cakeplah. Mata loh aja yang bermasalah. Punya masalah apa sih loh sama dia? Keknya loh dari awal ngga suka banget sama dia" tukas Icha yang merasa heran dengan tingkah sepupunya itu
"Gue ngga punya masalah apa-apa tuh sama dia. Dia aja kali yang punya masalah sama gue" ketus Syafa
"Apanya yang dia punya masalah sama loh. Orang dari tadi yang ngejelekin itu loh" cercah Icha
"Terserah loh deh. Malas gue" pasrah Syafa yang menghela napas kasar
"Wah. Ini dari kalangan cowok sudah ada yang mewakili satu orang. Dari kalangan Cewek ada?" seru Mahir yang menjadi wakil ketua OSPEK kali ini
Icha dengan cepat mengangkat tangannya hingga membuat Syafa terkejut, "Yakin loh Cha?"
"Yakin. Tadi kan cowok ganteng yang kenalin dirinya. Dan gue sebagai pasangannya harus kenalin diri juga" bisik Icha yang terkekeh lalu maju ke depan membuat Syafa menyesal menanyakannya. Ia tau, sepupunya itu punya tingkat percaya diri yang luar biasa
"Halo. Nama gue Aleysa Lifia. Gue biasa dipanggil Icha dari jurusan Kimia angkatan pertama" seru Icha yang mendapat sorakan riuh dan tepuk tangan karna keberanian serta kecantikannya
"Status" seru salah satu dari kalangan laki-lakinya
"Sama seperti Febian Vanjaya tadi. Status gue juga seorang mahasiswi" sahut Icha dengan lugas seperti sudah terbiasa
"Wah. Baiklah. Selanjutnya, Icha mau nunjuk siapa?" tawar Mahir sebagai senior
"Syafa" Icha dengan cepat menunjuk ke arah Syafa yang kini tengah membulatkan matanya karna terkejut
"Oh god. Icha" geram Syafa yang membatin
Semua pandangan kini tengah mengarah ke Syafa. Tanpa terkecuali Bian yang juga ikut menoleh dan baru menyadari jika gadis yang berdiri baru saja memperkenalkan dirinya adalah sepupu dari Syafa dan kakak iparnya Syifa
"Ayo Sya" cetus Icha yang melambaikan tangannya memanggil Syafa
Dengan badan yang serasa melemas tiba-tiba. Syafa mulai berdiri dan menyeret paksa kakinya untuk menuju ke tengah kerumunan orang-orang yang siap menyantap dirinya dengan pandangan mereka
"Swiitt swiitt"
"mau taruhan ngga? Gue yakin, gue bisa dapetin dia"
"Berani bayar berapa loh?"
"Lima juta"
"Ok deal"
"Gue yakin. Gue bisa dapetin dia dalam satu bulan ini"
Bian menoleh ke arah mereka yang kini tengah bertaruh mendapatkan hati Syafa. Sebagai orang yang kini harus melindungi Syafa. Bian ingin sekali menghajar laki-laki tersebut. Namun tatapannya bahkan sudah cukup membuat ketiga laki-laki tersebut terdiam dan berusaha mengalihkan pandangan mereka
"Perkenalkan diri loh Sya" bisik Icha sebelum dirinya kembali dan meninggalkan Syafa disana
"Halo. Nama gue Syafayla Queendy dari jurusan Kimia angkatan pertama" ucap Syafa yang setengah mati menutupi rasa gugupnya. Meskipun ia terkenal cerewet, tapi tingkat percaya dirinya masih dibawa rata-rata
"Kayaknya dia yang paling cantik yah di angkatan kita?"
"Ia. Baby face yah?"
"Senyumnya juga manis"
"Ia nih. Gue yang cewek aja iri liat dia"
Bisikan-bisikan terdengar di telinga Syafa yang membuatnya semakin gugup dan harus menggigit kuat bibir dalamnya
***
"Sya? Masih marah aja loh sama gue?" cetus Icha ketika mereka sudah bisa beristirahat selama setengah jam ke depan sebelum kembali berkumpul untuk bersenang-senang dengan teman masing-masing dan para senior
"Kalau aja mutilasi orang ngga dosa. Udah gue mutilasi loh sekarang. Kesal banget gue" gerutu Syafa yang menatap tajam Icha
"Yaelah Sya. Kek gitu aja loh marah. Harusnya loh senang. Tadi loh dipuji-puji terus tuh. Katanya loh yang paling cantik di angkatan kita" ledek Icha
"Terus gue mesti bilang 'Waw' gitu?" ujarnya dengan nada sewot
"Santuy dong. Ngegas banget loh" tukas Icha
"Udah ah. Gue haus. Sana beliin gue minum" perintah Syafa kepada Icha
"Lagak banget loh nyuruh-nyuruh gue. Gini-gini juga gue lebih tua ya dari loh. Ngga ada sopan santun ya emang loh" sahut Icha dengan kesal
"Itu sebagai permintaan maaf loh ke gue. Cepetan sana" balas Syafa
"Gue aduin loh kek Kak Syifa yah. Kalau loh kurang ajar sama gue" ancam Icha
"Wah. Gitu loh yah. Main ancam-ancam sekarang" ketus Syafa
"Biarin" ucap Icha yang sudah tertawa
"Beneran deh gue haus" cetus Syafa
"Ya udah sana ke kantin" balas Icha
"Tapi gue malas gerak" sahut Syafa
"Ya udah. Mati aja loh sana kalau ngga mau gerak"
Ucapan, Icha membuat Syafa tergelak. Terlebih saat, melihat raut wajah malas sepupunya itu. Syafa tiba-tiba teringat pada Bian. Ia mengedarkan pandangannya namun tidak melihat Bian di ruangan tersebut
"Nyari siapa loh?" tanya Icha
"Bentar" ucap Syafa yang meraih ponselnya di saku almamaternya kemudian terlihat mengotak atik ponselnya sebelum dirinya menempelkan di telinganya
"Halo"
"..........."
"Loh dimana? Gue haus"
"........"
"Beliin gue minum"
".............."
"Gue di ruangan lah. Mau kemana lagi gue. Cepetan beliin gue minum. Gue dari tadi haus"
"............"
"Gue malas gerak. Lagian di kantin juga pasti banyak banget tuh orang-orang ngegosip"
"............."
"Apa? Ngegosipin gue? Berani banget mereka"
"..........."
"Ia ia. Cepetan. Dua botol yah"
".............."
"Ok bye" ucap Syafa yang segera mematikan sambungan teleponnya padahal orang diseberang sana terdengar masih berbicara, "Ngomong loh sana sama hp" lanjutnya pada ponselnya
"Loh nelpon siapa sih?" tanya Icha yang semakin penasaran
"Ntar loh juga tau. Tungguin aja orangnya" jawab Syafa yang kembali menyelipkan ponselnya di saku almamaternya
"Loh disini punya kenalan selain gue?" tanya Icha kembali
"Loh bawel banget sih? Tungguin aja kenapa? Ribet loh" celoteh Syafa
"Yaelah. Gue kan cuma nanya. Dasar nenek tua, ngomel aja bisanya" protes Icha
Terlihat Bian masuk ke dalam ruangan dan seketika menjadi bahan perhatian bagi kaum hawa termasuk, Icha yang melihatnya. Namun Syafa tidak melihat Bian karna sibuk memperbaiki kancing almamaternya yang hendak terlepas dari tempatnya
"Oh my god. Dia kesini Sya" heboh Icha yang berusaha menahan teriakannya
Syafa yang kebingungan mendongak menatap Icha dan segera mengikuti arah pandangan Icha yang ternyata tengah melihat ke arah Bian yang menghampiri mereka
"Oh my god" pekik Icha yang menutup mulutnya
Bian tanpa basa basi langsung menyerahkan dua botol air minum kepada Syafa dengan tampang yang masih terlihat dingin dan tetap terlihat begitu menarik
"Makasih. Tapi duduk dulu kek gitu, apa gitu. Ini malah langsung-langsung aja"cetus Syafa yang menerima botol air minum tersebut
"Loh gue beliin, ngga ada syukur-syukurnya yah" protes Bian
"Bentar-bentar. Ini maksudnya apa sih? Loh kenal dia Sya?" tanya, Icha yang semakin kebingungan
Syafa tidak langsung menjawab. Ia mengedarkan pandangannya karena semua pasang mata tengah melihat ke arah mereka. Bahkan ada yang berbisik dan terlihat iri
"Loh ngga mau duduk dulu? Tuh, orang-orang pada ngeliat kesini" ujar, Syafa mendongak menatap, Bian
Tanpa membalas. Bian segera duduk di hadapan, Syafa dan Icha. Meskipun rasanya Icha ingin sekali berteriak karna senang, namun ia juga dilanda kebingungan
"Jadi. Dia ini siapa?" tanya ulang Icha
"Loh tadi udah dengar kan? Namanya Bian" ketus Syafa
"Bukan gitu" Icha memukul lengan Syafa. "Maksud gue kok loh bisa kenal sih sama dia" tunjuknya pada Bian
"Gimana ngga kenal. Orang kita tinggal serumah" balas Syafa dan Bian memilih untuk diam sambil menggaruk kepalanya
"What? Kalian tinggal serumah?" teriak Icha yang terkejut hingga menimbulkan kembali beberapa pasang mata menoleh pada mereka
"Astaga Icha" Syafa segera membekap mulut Icha
*
*
*
Oh ia maaf lama. Seharian kemarin sinyal ngeleg banget. Gagal terus ngirim eps ini. Ini aja subuh2 banget aku uploadnya. Ada yg sama?
Jangan lupa like, komen positif dan membangun yah, dan juga jgn lupa beri tipnya. Terima kasih untuk semua dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Nur Janna
making menarik perhatian
2021-04-22
1
Nanad
Harus ku Ulang2 trs buat dpet kesana nya nihhh 😂
2021-01-08
1
Ernie 0115
like aku lebih dari 1 lo thor...
2020-11-12
1