PDKT? Kecuali Bian

"Ok. Dosennya belum datang kan?" tanya, Syafa yang entah bertanya pada siapa

"Kalau loh masih liat meja dosen kosong. Artinya belum datang. Beda lagi kalau mata loh bermasalah" cetus, Bian dengan pelan

"Gue ngga ngomong sama loh tuh" balas, Syafa

"Terus loh ngomong sama siapa?" ledek, Bian

"Yah, sama siapa aja" jawab, Syafa gelagapan

Bian tertawa pelan, "Ngelesnya yang benar makanya"

"Apaan sih. Ngga jelas loh" gerutu, Syafa

"Sya. Tukaran duduk aja deh. Biar loh ngga berantem terus" cetus, Icha dari belakang

"Itu sih emang mau loh. Jangan genit-genit lo" ancam, Syafa

"Loh. Genit apaan. Orang cuma mau misahin doang kok" protes, Icha

"Icha. Udah dari bayi kita sama-sama terus yah. Jadi gue tau banget isi otak loh itu kalau udah bahas cowok gimana" ujar, Syafa

"Jangan asal nuduh loh, Sya. Yah emang kenapa coba? Pendekatan kan boleh" balas, Icha

"Loh boleh PDKT sama semua cowok yang ada di kampus ini. Kecuali, Bian. Ingat itu" peringat, Syafa

"Posesif amat loh sama, Bian. Orang, Bian nya juga ngga kenapa-kenapa kok" ketus, Icha

"Udah stop. Ngga ada yang lebih layak lagi apa dari berantem karna cowok? Eneg gue" sergah, Susi

Syafa, Icha, Gita dan bahkan, Bian menoleh heran pada, Susi. Pasalnya gadis itu tiba-tiba kesal karna keributan yang tercipta dari, Syafa dan Icha. Apalagi keduanya membahas tentang pria

"Lo kenapa, Si?" tanya, Gita dengan heran

"Ngga apa-apa. Sorry" ucap, Susi dengan malu

"Kayak itu tuh teman loh. Malas kalau bahas cowok" bisik, Bian pada Syafa

Dengan refleks, Syafa mencubit lengan, Bian "Jangan bandingin gue sama siapa pun. Gue yah gue. Dia yah dia" ketusnya

"Tuh dosen dah datang. Ngga usah pada ribut" seru, Icha

"Biasanya juga loh yang mulai" balas, Syafa

Dosen keduapun memberikan kontrak perkuliahan untuk mahasiswa baru kedepannya. Dengan teliti, mereka menyepakati setiap kontrak kuliah tersebut

"Akhirnya" seru, Icha setelah dosen tersebut keluar, "Jalan dulu yuk sebelum balik rumah. Lagian baru jam 11 juga nih" ucapnya sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya

"Boleh ngga jalan bareng mereka dulu sebelum pulang?" tanya, Syafa pada Bian

"Ngga boleh" tolak, Bian dengan tegas

"Tuh. Gue ngga dibolehin jalan" ketus, Syafa

"Loh? Kenapa? Bentar doang kok, ngga akan lama" sahut, Icha

"Ia. Bentar aja kita jalannya" cetus, Gita

"Mau jalan kemana emang?" seru, Susi

"Kemana aja dulu. Lagian gue bosen di rumah sendiri. Kakak gue pulangnya malam" jawab, Icha

"Bian. Boleh ngga? Bentar aja" pinta, Syafa

"Kalau gue bilang ngga yah engga. Kalau sampai loh kenapa-napa saat gue ngga ada, gue yang kena marah" jawab tegas, Bian

"Ia ia ia. Ngga usah ngomel" ketus, Syafa

"Loh? Kenapa-napa gimana maksud loh, Bi? Kan loh juga ikut" cetus, Icha

"Ngga" jawab, Bian dengan malas

"Ayo dong, Bi. Bentar aja. Yah? Yah? Yah? Please" Syafa terus memohon-mohon kepada, Bian

Bian menatap tajam kedua bola mata, Syafa hingga membuat gadis itu meringsut takut

"Atau gini aja deh. Gue yang minta izin sama Kak Syifa. Gimana?" tawar, Icha

"Emang loh berani?" sahut, Syafa

"Berani dong kalau cuma sama Kak Syifa ngomongnya" balas, Icha

"Kak Syifa kakak loh?" tanya, Gita pada Syafa

"Ia kakak gue" jawab, Syafa

"Bentar. Gue telpon Kak Syifa dulu" Icha mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan mulai mengotak atik lalu menempelkannya di telinganya

"Halo Kak" seru, Icha setelah sambungan teleponnya sudah sampai

".................."

"Kak. Boleh ngga, Icha ngajak Syafa buat jalan-jalan?Bentar aja kok. Bareng teman-teman yang lain juga kak. Soalnya Kakak pulangnya malam. Icha takut di rumah sendiri. Mana Kakak ngga ngebolehin, Icha ke rumah siapapun" oceh, Icha panjang kali lebar

".................."

"Beneran kak? Makasih Kakak Syifa sayang"

"................"

"Bian? Bian ada kok kak. Kenapa?"

"....................."

Icha melirik, Bian dengan pelan, lalu perlahan menyodorkan ponselnya pada pria itu, "Kak Syifa mau ngomong ke loh"

"Udah gue duga" batin, Bian namun tetap meraih yang disodorkan oleh, Icha

"Halo" ucap, Bian setelah berhasil menempelkan benda pipih itu di telinganya

"................"

"Ia kak. Bian ngerti"

".............."

"Ia kakak tenang aja. Nanti, Bian yang akan ngasih dia pelajaran kalau nakal" ucap, Bian yang melirik ke arah, Syafa

"Ngaco" Syafa memukul lengan, Bian karna tau jika dirinya yang ia maksud

"Tuh kak. Syafa mukul, Bian" Bian malah mengadu kepada iparnya dan meledek, Syafa

"Bian ih" geram, Syafa

"Nih. Kakak mau ngomong" ledek, Bian pada Syafa lalu menyerahkan ponsel tersebut kepada, Syafa

Dengan kesal, Syafa menerima ponsel tersebut, "Ia. Halo kak"

"............."

"Siapa yang macam-macam sama, Bian. Kakak yah, ngga percayaan banget sama adek sendiri" cemberut, Syafa

".............."

"Kapan, Syafa pernah ngerepotin, Bian? Yang ada, Bian tuh yang selalu bikin, Syafa repot"

"..............."

"Ia kakak. Ngga akan. Tenang aja deh. Ya udah deh, Syafa mau belajar. Bye" Syafa dengan ketus mematikan sambungan telepon itu, "Nih hp loh" lalu menyerahkan ponsel, Icha

"Santai dong. Galak amat" sahut, Icha

"PMS seketika si Syafa" ledek, Gita

"Habis dapat kata-kata mutiara" timpal, Susi

"Teman-teman. Dosen yang ngajar untuk mata kuliah ini ngga bisa masuk hari ini. Beliau ada keperluan mendadak" seru salah satu dari kelas mereka yang baru saja masuk ke dalam ruangan

"Yeeaaayyyyy" teriakan bahagia tercipta dari mereka semua

"Berarti waktu kita jalan-jalan makin banyak dong" seru, Gita dengan heboh

"Eh ia. Benar banget. Yuk jalan sekarang" ajak, Icha

"Sabar dong, Cha. Belum juga beres-beres" protes, Susi

"Tau nih. Kebelet jalan loh" gerutu, Syafa

"Biarin. Daripada gue kebelet pipis" sahut, Icha dengan santai

"Jorok loh" tukas, Syafa

"Ayo" ajak, Gita yang sudah tidak sabar

"Kalian berdua yah. Senang banget kayaknya" cetus, Susi

"Siapa yang ngga senang coba, Si. Ia ngga Git?" ujar, Icha

"Cocok tuh kalian berdua. Jadi ada partner buat jalan-jalan" sahut, Syafa

"Mau jalan apa engga? Lama. Ntar pulangnya juga lama" sergah, Bian yang setengah kesal pada keempat gadis itu

Syafa terkekeh yang sejenak melupakan, Bian "Ia ia maaf. Ayo" ia malah menggadeng lengan, Bian sesuai kebiasaannya menggadeng orang yang sudah lama dikenalnya

"Loh. Kok kalian.... " belum selesai, Gita meneruskan ucapannya, Susi sudah membekap mulutnya lalu menggiringnya berjalan di belakang, Syafa dan Bian

"Kalian jalan duluan" ucap, Susi pada Syafa dan Bian

Syafa dan Bian pun heran namun tetap meneruskan langkah mereka dan mendahului ketiganya

"Jangan ngomong sembarangan. Biarin aja mereka" bisik Susi pada Gita yang hanya mengangguk. Lalu ia pun melepaskan tangannya dari mulut, Gita. "Ayo" ia menggandeng tangan kedua tangan temannya, Gita dan Icha

"Meskipun gue iri sama mereka. Tapi ya sudahlah" ujar, Icha setelah berbisik

"Sabar" balas, Susi yang tertawa bersama Gita

"Ngetawain apa kalian?" tanya, Syafa yang berbalik karna mendengar suara tawa dari, Susi

"Ngga ada apa-apa. Ayo cepetan jalannya" perintah, Susi

Ketika mereka sudah sampai di parkiran. Icha langsung menghentikan aktivitas mereka

"Guys bentar deh. Ini kan cuma gue nih yang ngga punya kendaraan. Terus gue mau sama siapa dong?" tanya, Icha

"Boncengan sama gue aja, Cha" tawar, Gita

"Jangan kek orang susah deh, Cha. Ini Susi sama Gita punya kendaraan dan dua-duanya kosong" cetus, Syafa

"Kan gue ngga tau siapa yang mau nerima gue" balas, Icha

"Alibi" ujar, Susi lalu tertawa

"Ayo" kesal, Bian karna harus terjebak diantara keempat gadis super repot itu

"Sabar dong pak. Ya udah ayo berangkat" sahut, Syafa

"Loh mau bareng, Bian Sya?" tanya, Gita

"Mau bareng siapa lagi gue? Aneh-aneh aja pertanyaan loh" tukas, Syafa

"Cepat naik" perintah, Bian yang sudah menyalakan mesin motornya

"Ia bawel amat sih nih anak" gerutu, Syafa yang langsung naik ke motor, Bian

"Jangan lupa pegangan, Sya" ledek, Gita

"Ya ialah. Ntar kalau gue ngga pegangan, malah jatuh. Gimana sih" Syafa malah menganggap serius ledekan, Gita

Gita, Susi dan Icha saling melihat satu sama lain sebelum akhirnya mereka tertawa karna jawaban yang diberikan oleh, Syafa

"Kenapa sih kalian?" heran, Syafa

*

*

*

Jangan lupa like dan beri tipnya. Terima kasih untuk semuanya ❤

Terpopuler

Comments

Rivanki Palit

Rivanki Palit

thor knpa up nya cmn 1 ep...? tetap smangat thor spya up nya banyak 😂

2020-11-23

2

Alsya Arab

Alsya Arab

lanjut dong thor

2020-11-23

2

queenmi ndo

queenmi ndo

gaspol keun lah up nya thor 😁😁😁
tetap selalu semangat ya n sehat sehat terus ya

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang menyebalkan
2 Tinggal serumah?
3 Dasar Jangkrik
4 Siap-siap melayang
5 Ganteng dari lahir
6 Singa dan Jangkrik
7 Adegan apa ini?
8 Suster Ngesot
9 Suka belum tentu sayang
10 Beralih jadi Bebek
11 Bahas cowok heboh
12 PDKT? Kecuali Bian
13 Yah! Ducekin
14 Kayak Obat Nyamuk
15 Ngedate bareng pacar
16 Cerewet tapi penakut
17 Rasanya Nano-nano
18 Kalian berdua jadian?
19 Ngegosipin Syafa
20 Adik-kakak lamban
21 Pacaran yang wajar
22 Merasa tersentuh
23 Jadi ikut sakit (Bian)
24 Ternyata malah zonk
25 Secerah mentari
26 Mencuri pandang
27 Pelukan pria dingin
28 Lagi jatuh cinta
29 Drama keributan
30 Perasaan terbalas?
31 Dasar terkutuk (Syafa)
32 Jangan kecewain Kakak
33 Gue cantik? Makasih!
34 Ekspresi malas hidup
35 Bukan Shirayuki, tapi Roka
36 Menerkam hidup-hidup
37 Merusak suasana
38 Loh cemburu?
39 Sang Pujaan Hati
40 Berdebar kencang
41 Menutupi semuanya
42 Kecuali sama Syafa
43 Sepucuk surat
44 Semoga selalu terbaik
45 Jangan dipaksa
46 Dasar ngga peka
47 Tanamam dimakan pagar
48 Perlengkapan bayi
49 Benar-benar gila
50 Api yang berkobar
51 Berusaha menebak
52 Jadi suami-istri dulu
53 Nikah dulu sama gue
54 Nanti jadi janda
55 Suami Istri & Anak
56 Bian kena marah
57 Ditakdirkan saling menjaga
58 Ketakutan Syafa
59 Jangan sentuh Syafa!
60 Perlakuan manis Bian
61 Kecebong dan Kampret
62 Rekaman CCTV
63 Mega pelakunya?
64 Ada yang aneh
65 Kalian akan aman
66 Berpencar
67 Syafa diculik
68 Menjerit kesakitan
69 Menemukan Syafa
70 Debaran jantung Syafa
71 Menjadi canggung
72 Jadi gue cantik? (Syafa)
73 Valid no debat
74 Mendiamkan Bian
75 Nikah sama gue? (Bian)
76 Menanti ulang tahun Bian
77 Bertengkar hebat?
78 Terus mencari masalah
79 Happy birthday Bi
80 Perayaan ulang tahun
81 Pelukan Bian
82 Abi-Umi?
83 Para Emak-Emak
84 Sekolah khusus kepekaan
85 Ngga punya kandang
86 Mengungkapkan perasaan
87 Natural dan manis
88 Tetap cantik (Bian)
89 Pipi gadis cerewet
90 Biasanya berakhir cinta
91 Kekesalan Bian
92 Kadang-kadang rindu
93 Penjagaan Bian
94 kenangan malam minggu
95 Andaikan....... (Syafa)
96 cukup gue (Syafa)
97 Membuatnya nyaman
98 Menang nih Bian (Luthfi)
99 Tetaplah bersamaku
100 Boleh peluk ngga?
101 Label putri dingin
102 Pasangan paling romantis
103 Senyum dari Syafa
104 Bergandengan tangan
105 Bertingkah menyebalkan
106 Untung sayang (Syafa)
107 Udah main KDRT
108 Ngga boleh luluh
109 Berdua di kamar
110 Gue akan nikahin lo
111 Menikahlah (Luthfi)
112 Belum Siap kehilangan
113 Menyatukan karakter
114 Terjadi Sesuatu
115 Tersenyum hangat
116 Calon pengantin
117 Bau-bau bucin
118 menaklukkan hati istri
119 Esnya membeku lagi
120 Pernikahan Syafa dan Bian
121 SAH!!!!!!!
122 Mencium pipi
123 Suamiku mulai romantis
124 Malam pertama
125 Pengen banget ketemu?
126 Bibir merah jambu
127 Cantik! (Bian)
128 Mencintai istrinya
129 Cemburu? (Syafa)
130 I love U suamiku
131 Perlakuan manis Syafa
132 Suka panggilan itu
133 Kembali merah merona
134 Aku butuh Syafa
135 Status jomblo
136 Kisah memilukan
137 Ngga mau ngaku
138 Melepaskan kerinduan
139 Pacaran setelah nikah
140 Tiap hari juga gue mau
141 Aku sayang sama kamu
142 Panggil sayang
143 Berbalik menggoda
144 Anak siapa sih ini?
145 Berarti tanpa disadari
146 Demi liat kalian bahagia
147 Kehidupan pernikahan
148 Pengakuan (Syafa)
149 Tingkah menyebalkan Syafa
150 Rezeki ngga akan kemana
151 Sekalian buat anak
152 Terlalu cantik (Syafa)
153 Suami-istri yang bego
154 kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155 Bian jadi makin perhatian
156 Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157 End (Sampai jumpa lagi readersku )
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Hari yang menyebalkan
2
Tinggal serumah?
3
Dasar Jangkrik
4
Siap-siap melayang
5
Ganteng dari lahir
6
Singa dan Jangkrik
7
Adegan apa ini?
8
Suster Ngesot
9
Suka belum tentu sayang
10
Beralih jadi Bebek
11
Bahas cowok heboh
12
PDKT? Kecuali Bian
13
Yah! Ducekin
14
Kayak Obat Nyamuk
15
Ngedate bareng pacar
16
Cerewet tapi penakut
17
Rasanya Nano-nano
18
Kalian berdua jadian?
19
Ngegosipin Syafa
20
Adik-kakak lamban
21
Pacaran yang wajar
22
Merasa tersentuh
23
Jadi ikut sakit (Bian)
24
Ternyata malah zonk
25
Secerah mentari
26
Mencuri pandang
27
Pelukan pria dingin
28
Lagi jatuh cinta
29
Drama keributan
30
Perasaan terbalas?
31
Dasar terkutuk (Syafa)
32
Jangan kecewain Kakak
33
Gue cantik? Makasih!
34
Ekspresi malas hidup
35
Bukan Shirayuki, tapi Roka
36
Menerkam hidup-hidup
37
Merusak suasana
38
Loh cemburu?
39
Sang Pujaan Hati
40
Berdebar kencang
41
Menutupi semuanya
42
Kecuali sama Syafa
43
Sepucuk surat
44
Semoga selalu terbaik
45
Jangan dipaksa
46
Dasar ngga peka
47
Tanamam dimakan pagar
48
Perlengkapan bayi
49
Benar-benar gila
50
Api yang berkobar
51
Berusaha menebak
52
Jadi suami-istri dulu
53
Nikah dulu sama gue
54
Nanti jadi janda
55
Suami Istri & Anak
56
Bian kena marah
57
Ditakdirkan saling menjaga
58
Ketakutan Syafa
59
Jangan sentuh Syafa!
60
Perlakuan manis Bian
61
Kecebong dan Kampret
62
Rekaman CCTV
63
Mega pelakunya?
64
Ada yang aneh
65
Kalian akan aman
66
Berpencar
67
Syafa diculik
68
Menjerit kesakitan
69
Menemukan Syafa
70
Debaran jantung Syafa
71
Menjadi canggung
72
Jadi gue cantik? (Syafa)
73
Valid no debat
74
Mendiamkan Bian
75
Nikah sama gue? (Bian)
76
Menanti ulang tahun Bian
77
Bertengkar hebat?
78
Terus mencari masalah
79
Happy birthday Bi
80
Perayaan ulang tahun
81
Pelukan Bian
82
Abi-Umi?
83
Para Emak-Emak
84
Sekolah khusus kepekaan
85
Ngga punya kandang
86
Mengungkapkan perasaan
87
Natural dan manis
88
Tetap cantik (Bian)
89
Pipi gadis cerewet
90
Biasanya berakhir cinta
91
Kekesalan Bian
92
Kadang-kadang rindu
93
Penjagaan Bian
94
kenangan malam minggu
95
Andaikan....... (Syafa)
96
cukup gue (Syafa)
97
Membuatnya nyaman
98
Menang nih Bian (Luthfi)
99
Tetaplah bersamaku
100
Boleh peluk ngga?
101
Label putri dingin
102
Pasangan paling romantis
103
Senyum dari Syafa
104
Bergandengan tangan
105
Bertingkah menyebalkan
106
Untung sayang (Syafa)
107
Udah main KDRT
108
Ngga boleh luluh
109
Berdua di kamar
110
Gue akan nikahin lo
111
Menikahlah (Luthfi)
112
Belum Siap kehilangan
113
Menyatukan karakter
114
Terjadi Sesuatu
115
Tersenyum hangat
116
Calon pengantin
117
Bau-bau bucin
118
menaklukkan hati istri
119
Esnya membeku lagi
120
Pernikahan Syafa dan Bian
121
SAH!!!!!!!
122
Mencium pipi
123
Suamiku mulai romantis
124
Malam pertama
125
Pengen banget ketemu?
126
Bibir merah jambu
127
Cantik! (Bian)
128
Mencintai istrinya
129
Cemburu? (Syafa)
130
I love U suamiku
131
Perlakuan manis Syafa
132
Suka panggilan itu
133
Kembali merah merona
134
Aku butuh Syafa
135
Status jomblo
136
Kisah memilukan
137
Ngga mau ngaku
138
Melepaskan kerinduan
139
Pacaran setelah nikah
140
Tiap hari juga gue mau
141
Aku sayang sama kamu
142
Panggil sayang
143
Berbalik menggoda
144
Anak siapa sih ini?
145
Berarti tanpa disadari
146
Demi liat kalian bahagia
147
Kehidupan pernikahan
148
Pengakuan (Syafa)
149
Tingkah menyebalkan Syafa
150
Rezeki ngga akan kemana
151
Sekalian buat anak
152
Terlalu cantik (Syafa)
153
Suami-istri yang bego
154
kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155
Bian jadi makin perhatian
156
Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157
End (Sampai jumpa lagi readersku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!