Singa dan Jangkrik

"Kalian berdua ini kenapa?" seru, Runi yang menghampiri keduanya

"Ngga apa-apa kak. Maaf" ucap, Syafa

"Udah-udah. Ayo lanjutin" sergah, Mahir lalu menarik tangan, Runi untuk pergi dari sana

"Ok. Karna ini game terakhir. Game ini akan berisi hal-hal menarik dan seru. Game ini namanya 'Cubit aku jika". Nah, game ini, perwakilan tim 4 dan tim 5 akan bergantian memberikan pertanyaan, dan selalu menyertakan 'cubit aku jika' saat memulai pertanyaan. Kalian paham?" tutur, Hendra

"Paham" sahut, Syafa dan Bian

"Oh ia. Sebelumnya, kalian berdua sudah saling kenal?" tanya, Hendra sebelum memulai gamenya

Bian dan Syafa tidak menjawab. Mereka malah saling bersitatap dan saling memalingkan wajah masing-masing dengan judes

"Ayo kenalan dulu" perintah, Hendra, "Biar nantinya bisa saling menikmati gamenya" lanjutnya

"Ngga usah kak ngga apa-apa" sahut, Syafa

"Kenalan" tukas, Hendra yang memberikan penekanan pada ucapannya hingga membuat, Syafa dan Bian tidak bisa menolak

Bian dan Syafa pun saling mengulurkan tangan masing-masing meski sudah saling mengenal

"Syafa" ucap, Syafa dengan malas namun mengeratkan tangannya hingga membuat, Bian menahan sakit

"Minta dibalas lagi ini" Batin, Bian. "Hmm, Bian" balas, Bian yang juga mengeratkan tangannya hingga, Syafa pun menahan sakit untuk tidak berteriak

Dengan gerakan cepat, Syafa melepaskan tangannya dan mengibasnya pelan sambil melototkan matanya ke arah, Bian yang menaikkan alisnya dengan penuh ledekan

"Dasar manusia terkutuk. Pendendam banget sih. Tangan gue kan jadi sakit" batin, Syafa yang terus membatin

"Ok. Sudah saling kenal yah. Kita akan mulai gamenya. Tolong, Mila sama Runi kasih mereka kertas pertanyaannya" perintah, Hendra

"Ia" jawab, Mila dan Runi secara bersama

"Gue yang ngasih pertanyaan ke, Bian yah. Loh ke, Syafa" bisik, Mila pada, Runi

"Bilang aja mau modus" ledek, Runi dan membuat, Mila tertawa

"Sambil duduk aja ngga apa-apa. Tapi berhadapan yah" seru, Mahir

Syafa dan Bian pun mengikut keinginan seniornya untuk duduk dan saling berhadapan sebelum game terakhir dilanjutkan

"Dari siapa dulu nih yang mulai? Bian dulu yah?" tanya, Mila pada Hendra dan Mahir

"Yang cowok dulu" sahut, Mahir

"Ok. Ini pertanyaannya, Bian" ujar, Mila dengan sangat lembut dan itu malah membuat telinga, Bian bergidik ngeri mendengarnya

Syafa yang melihat raut wajah, Bian yang menahan emosi karna tidak tahan dengan suara lembut seniornya itu membuat dirinya harus menahan tawa dan itu berhasil membuat, Bian menyipitkan matanya pada, Syafa dengan tajam. Namun, Syafa tidak merasa takut, ia justru malah semakin meledek, Bian dengan wajahnya sengaja ia ekspresikan

"Ayo, Bian mulai" lanjut, Mila

Bian pun melihat tulisan dikertas yang disodorkan seniornya itu, "Cubit aku jika kamu merasa aku laki-laki paling ganteng di ruangan ini. Dan jika bukan, silahkan tunjuk yang kamu rasa paling ganteng" sebutnya

Syafa terdiam dan berpikir sejenak. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Namun ia tidak melihat dan merasa ada laki-laki yang lebih tampan disana selain, Bian

Dengan terpaksa meski malas mengakuinya, Syafa kembali menoleh pada, Bian yang wajahnya semakin menyebalkan baginya namun tetap terlihat tampan. Ia pun mencubit perut, Bian dengan geram

Bian mendesis, "Kok perut sih?" protesnya

"Suka-suka gue dong. Kan gue yang nyubit" sahut, Syafa yang menantang

Bian menahan geram dan menatap tajam, Syafa yang kini tengah menaik turunkan alisnya dengan meledek, Bian

"Cieeee"

Sorakan riuh penuh ledekan pun tercipta dari para mahasiswa baru. Bahkan dua orang senior mereka yang berada di dekat pintu untuk bertugas menjaga mahasiwa baru pun ikut meledek mereka

Bian dan Syafa yang terkejut seketika langsung menoleh pada suara penuh ledakan itu.

"Udah stop. Ayo lanjut" seru, Mila dengan suara yang sepertinya menahan kesal

Syafa yang melihatnya tampak acuh dan kini mulai memperhatikan tulisan dikertas yang baru saja disodorkan oleh, Runi "Cubit aku jika kamu ngerasa aku adalah cewek yang paling cantik di ruangan ini. Dan kalau bukan, tolong tunjuk cewek yang kamu rasa paling cantik dari aku disini" ucapnya

Bian mendesah. Pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan jebakan baginya. Ia bahkan belum pernah memuji wanita lain cantik selain Bundanya dan adiknya

Bian menoleh pada, Syafa yang terus mengode dirinya dengan melirik ke arah, Mila. Bian yang geram langsung mencubit hidung, Syafa

"Awwww" desis, Syafa "Kok hidung sih?" protesnya

"Suka-suka gue" sahut, Bian yang berhasil membalas cubitan, Syafa

"Dasar pendendam" gerutu, Syafa yang membatin

"Bentar lagi cinlok ini"

"Cinlok cieee"

Ledekan demi ledekan terus mereka dengar. Padahal bagi mereka berdua, itu sama sekali tidak ada manis-manisnya hingga harus diledek seperti itu

"Apaan sih. Ngga jelas banget" ketus, Syafa

"Lanjut ke pertanyaan kedua. Harus dijawab cepat yah" seru, Mila pada, Syafa dengan wajah yang tidak ramah

"Dasar Rubah. Sok manis depan, Bian. Tapi depan gue? Aslinya kelihatan" umpat, Syafa

"Pertanyaan konyol apa ini?" batin, Bian "Cubit aku jika setelah ini, kamu mau aku antar pulang sampai depan rumah" ucapnya

Dan tanpa ragu, Syafa mencubit hidung, Bian bahkan lebih keras hingga bekas merah terlihat di hidung laki-laki itu

"Syafa" protes, Bian yang mengelus hidungnya

"Oh maaf" sahut, Syafa tanpa rasa bersalah

Ledekan kembali terdengar setiap kali mereka telah menjawab. Meskipun, Syafa dan Bian bingung, namun mereka tidak mau ambil pusing

"setelah ini loh mau diajak, Bian pulang?" tanya, Runi

"Ia. Kenapa ngga" jawab, Syafa tanpa tau maksud dari pertanyaan seniornya itu

"Loh kan cewek. Harusnya jangan mau dulu" cetus, Mila

"Maksudnya?" tanya, Syafa yang mengerutkan keningnya

"Lanjut" sergah, Bian dengan malas

"Ini" Runi kembali menyodorkan pertanyaan kedua untuk, Syafa

"Cubit aku jika setelah ini aku mau minta kamu nganterin aku pulang sampai depan rumah" ucap, Syafa. "Ini yang bikin pertanyaan siapa sih? Pengen ngakak gue. Ya ialah dia harus nganterin gue pulang sampai depan rumah. Sampai dalam rumah pula" batinnya yang berusaha menahan tawa

Dan pun, Bian tanpa berpikir langsung mencubit pipi, Syafa. Tentu saja tanpa berpikir. Setiap hari juga dia yang akan mengantar jemput, Syafa karna mereka tinggal serumah. Dan akan mendapat siraman rohani dari kakaknya jika berani meninggalkan gadis itu

"Bian" ketus, Syafa yang memegang pipinya

"Pepeeettt terooooossss" teriak, Icha yang sedari tadi geram ingin berteriak hanya untuk meledek mereka. Ia tau Syafa dan Bian serumah, dan ia yakin keduanya tidak saling suka

"Icha" tegur, Syafa yang melototkan matanya pada sepupunya itu

"Serius loh mau nganterin dia pulang?" tanya, Mila dengan serius menunjuk ke arah, Syafa

"Ia" jawab, Bian dengan dingin

"Terus kalau gue yang minta dianterin pulang?" rayu, Mila

Bian menoleh dingin pada, Mila tanpa menjawab. Runi pun berusaha kembali mencairkan suasana, "Yuk, lanjut lagi"

"Ia. Sekarang, Bian yah" Mila tanpa malu menyodorkan kertas itu tepat dihadapan, Bian

"Cubit aku kalau kamu takut aku ninggalin kamu sendiri" ucap, Bian

"Jelaslah. Pake nanya lagi" sahut, Syafa yang juga mencubit pipi, Bian

"Yang nyuruh loh ngomong siapa? Disuruh nyubit, bukan jawab" protes, Bian pada, Syafa

"Kenapa jadi loh yang marah? Kan suka-suka gue" balas, Syafa yang tidak ingin kalah

"Gamenya kan disuruh cubit. Bukan disuruh jawab Jangkrik" geram, Bian

"Ngga ada larangan juga, Singa" tukas, Syafa yang tidak kalah geram

"Cieee"

Ledakan kembali menggema dengan adegan keduanya yang terlihat manis walau dibalut dengan perdebatan

"Baru ketemu aja udah punya nama panggilan masing-masing"

"Ia. Jadian aja"

"Jadian, jadian, jadian"

kata-kata itu bahkan dijadikan lelucon oleh yang lainnya sambil bertepuk tangan dan menyeru kata 'jadian' secara kompak

"Kenapa jadi gini sih? Yakali gue jadian sama si Singa dingin ini. Sabar, Syafa sabar" batin, Syafa yang berusaha menahan emosinya

"Udah stop" seru, Mila dengan keras

*

*

*

Maaf yah kemaleman. Ada something soalnya 🤭😍 Jgn lupa like dan votenya yah 🤩

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

singa, jangkrik.

2020-12-14

1

Yuli Ani

Yuli Ani

😂😂😂😂😂😂.prtama baca lgsung suka ma ni novel

2020-12-12

1

Ernie 0115

Ernie 0115

jangkrik bosss 😂😂

2020-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang menyebalkan
2 Tinggal serumah?
3 Dasar Jangkrik
4 Siap-siap melayang
5 Ganteng dari lahir
6 Singa dan Jangkrik
7 Adegan apa ini?
8 Suster Ngesot
9 Suka belum tentu sayang
10 Beralih jadi Bebek
11 Bahas cowok heboh
12 PDKT? Kecuali Bian
13 Yah! Ducekin
14 Kayak Obat Nyamuk
15 Ngedate bareng pacar
16 Cerewet tapi penakut
17 Rasanya Nano-nano
18 Kalian berdua jadian?
19 Ngegosipin Syafa
20 Adik-kakak lamban
21 Pacaran yang wajar
22 Merasa tersentuh
23 Jadi ikut sakit (Bian)
24 Ternyata malah zonk
25 Secerah mentari
26 Mencuri pandang
27 Pelukan pria dingin
28 Lagi jatuh cinta
29 Drama keributan
30 Perasaan terbalas?
31 Dasar terkutuk (Syafa)
32 Jangan kecewain Kakak
33 Gue cantik? Makasih!
34 Ekspresi malas hidup
35 Bukan Shirayuki, tapi Roka
36 Menerkam hidup-hidup
37 Merusak suasana
38 Loh cemburu?
39 Sang Pujaan Hati
40 Berdebar kencang
41 Menutupi semuanya
42 Kecuali sama Syafa
43 Sepucuk surat
44 Semoga selalu terbaik
45 Jangan dipaksa
46 Dasar ngga peka
47 Tanamam dimakan pagar
48 Perlengkapan bayi
49 Benar-benar gila
50 Api yang berkobar
51 Berusaha menebak
52 Jadi suami-istri dulu
53 Nikah dulu sama gue
54 Nanti jadi janda
55 Suami Istri & Anak
56 Bian kena marah
57 Ditakdirkan saling menjaga
58 Ketakutan Syafa
59 Jangan sentuh Syafa!
60 Perlakuan manis Bian
61 Kecebong dan Kampret
62 Rekaman CCTV
63 Mega pelakunya?
64 Ada yang aneh
65 Kalian akan aman
66 Berpencar
67 Syafa diculik
68 Menjerit kesakitan
69 Menemukan Syafa
70 Debaran jantung Syafa
71 Menjadi canggung
72 Jadi gue cantik? (Syafa)
73 Valid no debat
74 Mendiamkan Bian
75 Nikah sama gue? (Bian)
76 Menanti ulang tahun Bian
77 Bertengkar hebat?
78 Terus mencari masalah
79 Happy birthday Bi
80 Perayaan ulang tahun
81 Pelukan Bian
82 Abi-Umi?
83 Para Emak-Emak
84 Sekolah khusus kepekaan
85 Ngga punya kandang
86 Mengungkapkan perasaan
87 Natural dan manis
88 Tetap cantik (Bian)
89 Pipi gadis cerewet
90 Biasanya berakhir cinta
91 Kekesalan Bian
92 Kadang-kadang rindu
93 Penjagaan Bian
94 kenangan malam minggu
95 Andaikan....... (Syafa)
96 cukup gue (Syafa)
97 Membuatnya nyaman
98 Menang nih Bian (Luthfi)
99 Tetaplah bersamaku
100 Boleh peluk ngga?
101 Label putri dingin
102 Pasangan paling romantis
103 Senyum dari Syafa
104 Bergandengan tangan
105 Bertingkah menyebalkan
106 Untung sayang (Syafa)
107 Udah main KDRT
108 Ngga boleh luluh
109 Berdua di kamar
110 Gue akan nikahin lo
111 Menikahlah (Luthfi)
112 Belum Siap kehilangan
113 Menyatukan karakter
114 Terjadi Sesuatu
115 Tersenyum hangat
116 Calon pengantin
117 Bau-bau bucin
118 menaklukkan hati istri
119 Esnya membeku lagi
120 Pernikahan Syafa dan Bian
121 SAH!!!!!!!
122 Mencium pipi
123 Suamiku mulai romantis
124 Malam pertama
125 Pengen banget ketemu?
126 Bibir merah jambu
127 Cantik! (Bian)
128 Mencintai istrinya
129 Cemburu? (Syafa)
130 I love U suamiku
131 Perlakuan manis Syafa
132 Suka panggilan itu
133 Kembali merah merona
134 Aku butuh Syafa
135 Status jomblo
136 Kisah memilukan
137 Ngga mau ngaku
138 Melepaskan kerinduan
139 Pacaran setelah nikah
140 Tiap hari juga gue mau
141 Aku sayang sama kamu
142 Panggil sayang
143 Berbalik menggoda
144 Anak siapa sih ini?
145 Berarti tanpa disadari
146 Demi liat kalian bahagia
147 Kehidupan pernikahan
148 Pengakuan (Syafa)
149 Tingkah menyebalkan Syafa
150 Rezeki ngga akan kemana
151 Sekalian buat anak
152 Terlalu cantik (Syafa)
153 Suami-istri yang bego
154 kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155 Bian jadi makin perhatian
156 Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157 End (Sampai jumpa lagi readersku )
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Hari yang menyebalkan
2
Tinggal serumah?
3
Dasar Jangkrik
4
Siap-siap melayang
5
Ganteng dari lahir
6
Singa dan Jangkrik
7
Adegan apa ini?
8
Suster Ngesot
9
Suka belum tentu sayang
10
Beralih jadi Bebek
11
Bahas cowok heboh
12
PDKT? Kecuali Bian
13
Yah! Ducekin
14
Kayak Obat Nyamuk
15
Ngedate bareng pacar
16
Cerewet tapi penakut
17
Rasanya Nano-nano
18
Kalian berdua jadian?
19
Ngegosipin Syafa
20
Adik-kakak lamban
21
Pacaran yang wajar
22
Merasa tersentuh
23
Jadi ikut sakit (Bian)
24
Ternyata malah zonk
25
Secerah mentari
26
Mencuri pandang
27
Pelukan pria dingin
28
Lagi jatuh cinta
29
Drama keributan
30
Perasaan terbalas?
31
Dasar terkutuk (Syafa)
32
Jangan kecewain Kakak
33
Gue cantik? Makasih!
34
Ekspresi malas hidup
35
Bukan Shirayuki, tapi Roka
36
Menerkam hidup-hidup
37
Merusak suasana
38
Loh cemburu?
39
Sang Pujaan Hati
40
Berdebar kencang
41
Menutupi semuanya
42
Kecuali sama Syafa
43
Sepucuk surat
44
Semoga selalu terbaik
45
Jangan dipaksa
46
Dasar ngga peka
47
Tanamam dimakan pagar
48
Perlengkapan bayi
49
Benar-benar gila
50
Api yang berkobar
51
Berusaha menebak
52
Jadi suami-istri dulu
53
Nikah dulu sama gue
54
Nanti jadi janda
55
Suami Istri & Anak
56
Bian kena marah
57
Ditakdirkan saling menjaga
58
Ketakutan Syafa
59
Jangan sentuh Syafa!
60
Perlakuan manis Bian
61
Kecebong dan Kampret
62
Rekaman CCTV
63
Mega pelakunya?
64
Ada yang aneh
65
Kalian akan aman
66
Berpencar
67
Syafa diculik
68
Menjerit kesakitan
69
Menemukan Syafa
70
Debaran jantung Syafa
71
Menjadi canggung
72
Jadi gue cantik? (Syafa)
73
Valid no debat
74
Mendiamkan Bian
75
Nikah sama gue? (Bian)
76
Menanti ulang tahun Bian
77
Bertengkar hebat?
78
Terus mencari masalah
79
Happy birthday Bi
80
Perayaan ulang tahun
81
Pelukan Bian
82
Abi-Umi?
83
Para Emak-Emak
84
Sekolah khusus kepekaan
85
Ngga punya kandang
86
Mengungkapkan perasaan
87
Natural dan manis
88
Tetap cantik (Bian)
89
Pipi gadis cerewet
90
Biasanya berakhir cinta
91
Kekesalan Bian
92
Kadang-kadang rindu
93
Penjagaan Bian
94
kenangan malam minggu
95
Andaikan....... (Syafa)
96
cukup gue (Syafa)
97
Membuatnya nyaman
98
Menang nih Bian (Luthfi)
99
Tetaplah bersamaku
100
Boleh peluk ngga?
101
Label putri dingin
102
Pasangan paling romantis
103
Senyum dari Syafa
104
Bergandengan tangan
105
Bertingkah menyebalkan
106
Untung sayang (Syafa)
107
Udah main KDRT
108
Ngga boleh luluh
109
Berdua di kamar
110
Gue akan nikahin lo
111
Menikahlah (Luthfi)
112
Belum Siap kehilangan
113
Menyatukan karakter
114
Terjadi Sesuatu
115
Tersenyum hangat
116
Calon pengantin
117
Bau-bau bucin
118
menaklukkan hati istri
119
Esnya membeku lagi
120
Pernikahan Syafa dan Bian
121
SAH!!!!!!!
122
Mencium pipi
123
Suamiku mulai romantis
124
Malam pertama
125
Pengen banget ketemu?
126
Bibir merah jambu
127
Cantik! (Bian)
128
Mencintai istrinya
129
Cemburu? (Syafa)
130
I love U suamiku
131
Perlakuan manis Syafa
132
Suka panggilan itu
133
Kembali merah merona
134
Aku butuh Syafa
135
Status jomblo
136
Kisah memilukan
137
Ngga mau ngaku
138
Melepaskan kerinduan
139
Pacaran setelah nikah
140
Tiap hari juga gue mau
141
Aku sayang sama kamu
142
Panggil sayang
143
Berbalik menggoda
144
Anak siapa sih ini?
145
Berarti tanpa disadari
146
Demi liat kalian bahagia
147
Kehidupan pernikahan
148
Pengakuan (Syafa)
149
Tingkah menyebalkan Syafa
150
Rezeki ngga akan kemana
151
Sekalian buat anak
152
Terlalu cantik (Syafa)
153
Suami-istri yang bego
154
kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155
Bian jadi makin perhatian
156
Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157
End (Sampai jumpa lagi readersku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!