"Kalian berdua pacaran?" salah satu dari gadis di depan mereka berani bertanya
Syafa dan Bian tidak langsung menjawab. Mereka saling menatap dengan heran atas pertanyaan konyol gadis itu. Bahkan, Icha pun bergantian melihat ke arah, Syafa dan Bian yang berada di depannya
"Jangan suka ngusik privasi orang lain" seru, Susi yang tiba-tibsa sudah datang bersama, Gita membawa pesanan mereka
"Kan kita cuma nanya. Salahnya dimana?"
"Salahnya. Karna ngga semua orang suka privasinya dijadikan bahan gunjingan orang lain" skakmat, Susi
"Gue kan nanyanya sama mereka berdua. Bukan sama loh"
"Terus mereka berdua jawab? Ngga kan? Artinya mereka ngga suka privasinya diumbar" tegas, Susi
"Ngerti dong kalian. Mau mereka pacaran apa enggak. Itu hak mereka berdua. Mereka kan juga privasi yang engga pengin orang lain tau" sahut, Icah
"Dan tolong yah. Kami mau menikmati makanan kami. Bisa pergi sekarang ngga? Bian nyiapin meja ini untuk kami berlima aja" cetus, Gita
Dengan perasaan dongkol. Ketiga gadis yang sempat menemani, Bian kini sudah beranjak ke meja lain yang tidak jauh dari mereka
"Jujur yah. Gue tadi pengen ketawa loh sama ucapan kalian" ucap, Syafa yang sudah tertawa, "But, thanks guys. Kalian udah ngebantuin gue sama, Bian yang ngga tau mau jawab apa" lanjutnya
"Gue malas ngomong. Bukan ngga tau mau ngomong apa" cetus, Bian sambil menikmati makanannya
"Sama aja. Loh kan ngga ngomong tadi. Berarti emang ngga tau mau ngomong apa" ujar, Syafa yang meneguk es jeruk miliknya
Bian hendak membalas, namun, Syafa dengan cepat mencegahnya, "Nih makan, ngga usah ngebantah" ia menyodorkan roti ke mulut, Bian langsung
Bian begitu pasrah dan tidak diberi ruang untuk membalas. Icha senyum-senyum sendiri melihat, Bian yang begitu menarik baginya. Gita berulang kali memutar otaknya dengan hubungan keduanya. Berbeda dengan, Susi yang tampak biasa aja dan tetap menikmati makanannya
"Sebenarnya, hubungan kalian berdua apa sih?" seru, Gita yang sudah tidak tahan di pertanyaan di kepalanya seputar hubungan mereka berdua
"Loh yang bilang semua orang punya privasi. Kenapa jadi nanya lagi?" tegur, Susi
"Tau nih, Gita. Malah dia yang kepo" sahut, Icha
"Ya kan gue penasaran? Loh berdua juga pasti penasaran kan?" tunjuknya pada, Icha dan Susi
"Engga" jawab, Susi dan Icha kompak
"Yakali kalian ngga penasaran. Ngga percaya gue" cetus, Gita
"Ngapain gue harus penasaran kalau kenyataannya gue udah tau" cetus, Icha yang meminum Greentea miliknya
"Pantesan aja loh ngga penasaran. Loh juga pasti udah tau kan?" tunjuknya pada, Susi
"Engga. Ngga tau dan ngga mau tau. Kecuali kalau dikasih tau" sahut, Susi
"Teman gue deh ini" seru, Syafa pada Susi yang duduk di samping, Icha
"Terus gue bukan teman loh gitu?" ketus, Gita
"Loh juga teman gue. Tapi tolong, jangan kepo-kepo banget yah" Syafa tertawa sambil menepuk-nepuk pundak, Gita yang ketus
"Bian kayaknya asik banget makannya" ujar, Icha yang sedari tadi memperhatikan, Bian terus saja melahap makanannya
Gita, Susi dan Syafa langsung menengok ke arah, Bian yang seketika itu menghentikan aktivitas makannya padahal tangannya yang berisi roti sudah berada di depan mulutnya
"Makan dulu gih. Jorok" Syafa mendorong tangan, Bian ke mulutnya yang memegang roti
"Ngga usah perduliin gue disini" ucap, Bian yang meneguk minumannya
"Icha nih. Ngapain coba dari tadi ngeliatin, Bian terus? Loh naksir sama, Bian?" tuduh, Syafa
"Kenapa emang? Ya suka-suka gue dong. Kalau, Bian nya mau kan juga ngga apa-apa" sahut, Icha
Syafa menoleh pada, Bian yang terlihat biasa saja di mata orang. Tapi, Syafa langsung tau raut wajah itu, "Boro-boro mau. Yang ada malah dia risih tau. Lagian juga kan loh punya pacar. Jangan macam-macam loh, Cha"
"Pacar gimana? Orang seminggu yang lalu gue diputusin" ketus, Icha
"Ha?" seru, Syafa, Gita dan Susi bersamaan
"Apaan sih 'ha-ho ha-ho'" kesal, Icha
"Loh diputusin sama, Ricky?" heboh, Syafa
"Suara loh, Sya pelanin. Gue berasa kek kasian banget kalau loh kek gitu" geram, Icha
Susi dan Gita tertawa melihat raut wajah masam milik, Icha yang geram pada sepupunya itu
"Giliran bahas cowok heboh" cetus, Bian pada Syafa
"Loh juga gitu. Giliran bahas cewek pasti heboh" balas, Syafa
"Sejak kapan gue suka bahas cewek" tukas, Bian
"Sejak loh dikutuk jadi Singan dingin" celoteh, Syafa
"Jangan mancing-mancing yah, Sya" peringat, Bian
"Loh mah. Mainnya ngancem mulu. Ngga seru" ketus, Syafa dengan manja
"Please guys. Jiwa kepo gue meronta-ronta pengen tau hubungan kalian tuh apa kalau kalian makin sweet gini" sergah, Gita
"Pada dasarnya emang loh pengen tau" sahut, Susi yang tertawa
"Mancing aja si, Gita tuh" ledek, Icha
"Gue duluan" ucap, Bian yang sudah berdiri dan beranjak dari kantin
"Loh ngga mau gitu ngasih tau gue tentang hubungan kalian berdua itu apa?" tanya, Gita setelah, Bian sudah tidak terlihat disana
"Sepenasaran itu loh sama hubungan gue sama Bian?" jawab, Syafa yang tertawa
"Habisnya kalian berantem terus, tapi malah so sweet menurut gue" sahut, Gita
"Gue sama, Bian mah cuma........." ucapan, Syafa terhenti tatkala notifikasi masuk ke ponselnya, "Bentar" ia mengisyaratkan pada ketiga temannya lalu membuka pesan tersebut
"Jangan lama-lama gosipnya. 5 menit lagi kelas dimulai" - Bian
"Dari siapa?" tanya, Icha
"Bian. Katanya kelas 5 menit lagi dimulai" jawabnya yang masih tidak beralih dari ponselnya
"Siapa yang ngegosip. Fitnah mulu loh kerjaannya" - Syafa
"Tuh kan. So sweet banget. Saling berbalas pesan pula" ujar, Gita yang mengagetkan, Syafa
"Gita nih bikin gue jantungan" ketus, Syafa yang memegang dadanya karna terkejut
"Gita ngintip" ledek, Susi
"Jiwa-jiwa kepo emang gitu" cetus, Icha lalu tertawa
"Jahat yah kalian. Orang ngga sengaja liat kok" protes, Gita
"Emang ada orang yang ngga sengaja liat tapi kepalanya mutar ke kanan sempurna?" tukas, Syafa yang membuat ketiganya tertawa termasuk, Gita
"Ayo habisin makanannya. Ntar kita telat loh masuk kelasnya" ujar, Susi
Mereka pun melahap makanan mereka yang masih tersisa sedikit lagi. Setelah itu, mereka menuju kelas selanjutnya untuk mengikuti perkuliahan meski hanya membahas kontra kuliah saja
"Duduk di belakang aja yuk" ajak, Icha
"Kebiasaan yah loh, Cha. Duduknya itu di depan dong. Masa di belakang" protes, Syafa
"Yaelah, Sya. Masih bahas kontrak kuliah aja. Belum mulai tuh belajarnya" tukas, Icha
"Ayo duduk disana" Gita menarik tangan, Icha dan Syafa yang sedang berdebat, "Ayo, Si" panggilnya pada, Susi yang hanya mengikut
"Loh, kok disini?" tanya, Syafa pada Gita yang ternyata sudah ada, Bian disana
"Yah ngga apa-apa. Daripada kalian debat. Ada yang mau di depan ada yang mau di belakang. Mending pilih tengah-tengah aja kan" jawab, Gita
"Bisa aja loh" ucap, Susi yang tertawa lalu duduk di belakang kursi, Syafa
"Loh duduk disini, Sya" Gita mendudukkan, Syafa pada kursi yang tepat di sebelah, Bian
"Terus gue dimana?" tanya, Icha
"Duduk di belakang samping, Susi" jawab, Gita
"Terus loh dimana?" tanya balik, Syafa
"Disini" tunjuknya pada kursi kosong di samping, Syafa
"Ok. Dosennya belum datang kan?" tanya, Syafa yang entah bertanya pada siapa
"Kalau loh masih liat meja dosen kosong. Artinya belum datang. Beda lagi kalau mata loh bermasalah" cetus, Bian dengan pelan
*
*
*
Jangan lupa like dan votenya yah teman2. Thanks All ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
its.tikaaa._
kpn up
2020-11-21
3
Ferawaty Aprilia Putri
udh lama nih Thor kangen😥😓
2020-11-19
1
Ferawaty Aprilia Putri
Thor Hiatus atau?
2020-11-19
1