Yah! Ducekin

Sepanjang perjalanan, Bian sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya fokus mengikuti 2 kendaraan di depannya yang dikendarai oleh teman-teman Syafa

"Bian. Kok diam aja sih?" tegur Syafa pada Bian

"Bukannya udah sering? Ngapain nanya" jawab Bian dengan cuek

"Ngga juga tuh. Biasanya juga rewel" balas Syafa

"Loh yang rewel" tukas Bian

"Biarin" ketus Syafa, "Oh ia Bi. Gue pengen nanya dong" lanjutnya

"Hmm Nanya apa" sahut Bian

"Loh liat tiga teman gue di depan kan?"

"Liat. Mata gue masih ada"

"Jangan bercanda dulu" Syafa mencubit perut Bian

"Jangan Sya" Bian memegang tangan Syafa "Nanti kalau jatuh gimana?"

"Loh sih" ketusnya

"Pertanyaan loh ada-ada aja. Ya jelas gue liat. Orang sekarang lagi ngikutin mereka mau kemana. Gerah gue" ucap, Bian yang setengah kesal

Syafa terkekeh dibuatnya "Namanya juga lagi ngikutin cewek. Pasrah aja udah"

"Jadi mau nanya apa?" Bian mengingatkan Syafa pada awal pembicaraan mereka

"Oh ia. Hampir gue lupa. Bi, diantara ketiga teman gue itu. Yang mana yang paling mendekati tipe loh?"

"Ngga ada" jawab Bian dengan cepat dan tetap fokus melihat ke depan

"Kok ngga ada sih. Ngga mungkinlah" protes Syafa

"Kenapa jadi loh yang ngatur? Kalau ngga ada yah mau gimana?"

"Yah bukan gitu sih maksud gue. Kira-kira aja gitu. Diantara ketiga teman gue itu mana yang jadi tipe loh gitu" ujar Syafa yang menyandarkan dagunya di pundak Bian

"Udah gue bilang ngga ada"

"Tapi loh normal kan Bi?"

Pertanyaan Syafa mendapat respon tajam dari Bian. Pria itu menoleh ke arah Syafa yang wajah gadis itu hanya beberapa senti dari wajahnya

"Bercanda. Sana fokus lagi" Syafa takut jika Bian marah. Ia pun menarik kepala Bian untuk kembali menghadap ke depan

"Sekali lagi ngomong aneh-aneh. Kita pulang" ancam Bian

"Ya jangan dong. Belum juga jalan-jalannya" gerutu Syafa

"Makanya jangan bawel"

"Ia ia. Jahat banget" ketus Syafa yang terus mencibirkan bibirnya di pundak Bian

Sesampainya di mall. Mereka memarkirkan kendaraan mereka di basement yang ada di mall tersebut

"Keliling jalan-jalan dulu atau langsung nonton nih?" seru Icha yang memulai pembicaraan setelah memarkirkan kendaraannya

"Gue sih ngikut aja" jawab Susi

"Gue juga" timpal Gita

"Loh gimana Bi?" tanya Syafa pada Bian

"Terserah loh" sahut Bian yang fokus mengedarkan pandangannya

"Nyari siapa sih? Ini parkiran. Ngga ada cewek cantik" cetus Syafa

"Otak loh" geram Bian yang menyentil pelipis Syafa

"Ya habisnya loh celingak-celinguk" tukas Syafa yang mengelus pelipisnya

"Gue mau ngopi dulu" seru Bian

"Ok. Jadi kita ngopi dulu" usul Icha

"Giliran Bian aja yang ngomong. Langsung mau" ketus Syafa

"Udah ayo" Susi menarik tangan Syafa untuk jalan lebih dulu

"Ayo" Gita menarik tangan Icha untuk mengikuti kedua teman mereka "Ayo Bian" dan tak lupa memanggil Bian

"Ayo Bian" ajak Icha

Bian mengikuti keempat gadis itu dengan pasrah. Mereka berkeliling untuk mencari kafe di dalam mall tersebutlah

"Mau disini aja ngga Bi?" tanya Syafa pada Bian yang menunjuk sebuah kafe unik dengan beberapa pengunjung

"Hmm. Ia" Bian mengangguk setuju

"Ayo"

Syafa memilih meja yang paling ujung dan dekat dengan jendela agar Bian tidak terlalu terganggu dengan suara bising pengunjung lain. Maklum saja, pria itu tidak begitu suka di tempat penuh keramaian

"Mau pesan apa?" seorang pelayan yang datang menghampiri mereka

"Loh mau pesan apa Bian?" tanya Icha

Bian masih sibuk melihat-lihat menu yang ada di depannya tanpa menjawab pertanyaan Icha

"Yah. Dicuekin" ledek Gita

"Dia lagi sibuk mau pesan apa. Bukan sengaja nyuekin gue" protes Icha yang tidak ingin terlihat salah

Susi terkekeh "Pintar banget nyari pembelaan"

"Bian mau Americano?" tawar Syafa

"Ia" Bian mengangguk dan menutup buku menu tersebut

"Americano dua yah. Satu panas, satu dingin" ucap Syafa pada pelayan itu

"Ia baik" jawab pelayan itu

"Tau banget Bian suka Americano" ledek Gita

"Taulah. Tiap kita diluar juga pesannya pasti itu" jawab Syafa

"Udah. Cepetan kalian pesan apa?" tanya Icha pada Susi dan Gita

"Yang jealous mah beda" ledek Susi sambil menahan senyumnya

"Gue pesan Latte aja deh. Ngga suka yang pahit-pahit" cetus Gita

"Karna hidup loh udah pahit yah?" ledek Syafa

"Enak aja. Nggalah" sahut Gita

"Pesan Americano yah mbak" seru Icha

"Yang panas atau yang dingin?"

"Yang..... Hmmm" Icha melirik ke arah Bian dan Syafa yang duduk berdua di depannya, "Hmmm. Dingin"

"Gue pesan Latte juga deh" cetus Susi

"Saya ulangi pesanannya yah? 2 Latte, 2 Ice Americano, dan 1 Hot Americano" seru pelayan itu

Pelayan itu pun pergi setelah mereka mengiyakan pesanan mereka berempat

"Sejak kapan loh suka Ice Americano?" tanya Syafa pada Icha yang ia tau sepupunya itu sama sekali tidak menyukai kopi

"Yah.... Sejak detik ini" jawab Icha dengan gugup

"Sejak tau Bian suka Americano lebih tepatnya" ledek Gita yang dibarengi tawa kecil dari Susi

"Eh. Sembarangan kalau ngomong" Icha menyenggol lengan Gita yang duduk di samping kanannya, karna Susi duduk di samping kirinya

"Oh ia. Main yuk. Sambil nunggu pesanan datang" usul Susi

"Boleh. Mau main apa?" sahut Syafa dengan antusias

"Gue sih ngga pengen main. Cuma pengen ngetes kekompakan Syafa sama Bian aja" tukas Gita

"Kok jadi ke mereka?" protes Icha

"Emang selain mereka berdua. Siapa lagi yang berpasangan disini?" balas Gita

Bian menghela napas dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Kafe itu begitu unik dari dalam. Bahkan tempat duduknya menggunakan sofa agar pengunjung terlihat nyaman

"Kenapa?" tanya Syafa yang juga ikut menyandarkan tubuhnya

"Ngga apa-apa" jawab Bian dengan pelan

"So sweet banget sih mereka" bisik Gita pada kedua teman di sampingnya

"So sweet apanya. Biasa aja kali" protes Ich yang tidak senang

Susi mengode Gita lalu mereka tertawa, "Cemburu mah jangan keliatan banget kali" bisik Susi

"Siapa yang cemburu" protes Icha

Disaat ketiganya sibuk berdebat. Pemandangan di depan mereka membuatnya terkejut. Pasalnya, Syafa sudah bersandar di bahu Bian sambil memainkan ponselnya. Bahkan sesekali memperlihatkan sesuatu pada Bian dari ponselnya

"Duh. Yang lagi kasmaran serasa dunia milik berdua yah" sindir Gita yang yang mesem-mesem pada Susi

"Siapa yang loh maksud?" seru Syafa yang mengalihkan ponselnya

"Biasa. Yang lagi pacaran" sindir Gita

"Oh. Kirain apaan. Biasa aja kali" Syafa malah tidak peka jika Gita sedang menyindir dirinya dan Bian

"Astaga. Dia ngga ngerasa" Gita menarik tangan Susi dari belakang dan berbisik pada gadis itu

"Udah. Ngga usah disindir lagi. Ntar ada yang makin sakit hati" ledek Susi di belakang Icha yang ia yakini temannya itu bisa mendengar obrolan mereka

"Oh ia Bian. Gue mau nanya dong" ujar Gita

Bian tidak langsung menjawab. Beberapa detik setelahnya, ia pun mengangguk pasrah

"Kita kan udah liat nih tadi, kalau Syafa tau loh suka minum apa. Sekarang kita pengen tau dong. Kebiasaan yang paling sering dilakuin Syafa kalau sama loh apa?" tanya Gita yang menopang dagunya dengan telapak tangannya

"Pertanyaan loh kenapa gitu sih?" protes Icha secara terang-terangan

"Emang pertanyaan Gita kenapa? Ada yang salah?" ledek Susi

"Ya ngga apa-apa" ucap Icha dengan malu

"Ayo Bian jawab" desak Gita

Syafa mendongak untuk menatap Bian yang diberi pertanyaan oleh temannya. Bian sejenak berpikir dan sedikit menunduk untuk dapat menjangkau wajah Syafa

"Suka nyandar" jawab Bian yang masih melihat Syafa

"Emang pada dasarnya Syafa suka nyandar ke siapapun" potong Icha

"Ngaco" protes Syafa yang meluruskan tubuhnya, "Ngga yah. Ngomong jangan asal yah, Cha"

"Sampai bangun loh Syafa" ujar Susi

"Icha nih. Ngomongnya ngaco. Gue emang suka nyandar. Tapi ngga ke semua orang juga. Yakali gue nyandar ke orang yang ngga gue kenal" celoteh Syafa

"Ke orang tertentu aja berarti?" pancing Gita

"Ya ialah. Gue mah ngga sembarangan juga kali. Kalau dah gue kenal lama dan udah sering sama-sama, baru deh kebiasaan gue itu muncul" jelas Syafa

"Harus nyaman?" tanya Susi dengan serius

"Haruslah. Kalau ngga nyaman kan bahaya juga" ketus Syafa

"Berarti sama Bian nyaman dong?" Gita kembali memancing

"Plus aman. Kalau ada dia mah udah pasti gue aman. Ngga ada yang berani macam-macam"

"Emang loh pikir Bian bodyguard loh?" tukas, Icha

"Tepat" Syafa menunjuk Icha lalu tertawa saat melihat ke arah Bian yang memasang wajah kesal

"Ngga-ngga. Bercanda doang. Jangan marah" Syafa menarik-narik lengan Bian

Tepat saat itu. Seorang pelayan tengah membawakan pesanan mereka. Gita menyodorkan satu Ice Americano kepada Icha dan satu Latte kepada Susi

Bian pun memberikan Ice Americano kepada Syafa. Dan ia sendiri menarik Hot Americano pesanannya

"Tunggu. Bukan loh yang pesan Ice Americano?" Tanya Icha pada Bian

Bian mengerutkan kening, "Bukan. Gue Hot Americano. Syafa yang pesanannya sama kayak loh"

"Waduh. Ada yang salah paham ternyata" ledek, Gita

"Gita?" sergah Susi

"Jangan bilang. Loh pesan Ice Americano karna loh pikir Bian pesan itu juga?" tebak Syafa yang membuat Icha tak berkutik

*

*

*

Jangan lupa like dan beri tipnya. Makasih semuanya 😍

Terpopuler

Comments

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

kasian icha udah di skak mat ama temennya sendiri😂😂😂😂😂

2021-02-04

2

mintil

mintil

bian judes tapi sweetnya gak ketulungan. jadi inget mantan. aw aww

2021-01-30

1

Nanad

Nanad

kok gua jdi deg deg an nih thor ngeliat kelakuan mereka kek pacaran aja dehh 😂 😅

2021-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang menyebalkan
2 Tinggal serumah?
3 Dasar Jangkrik
4 Siap-siap melayang
5 Ganteng dari lahir
6 Singa dan Jangkrik
7 Adegan apa ini?
8 Suster Ngesot
9 Suka belum tentu sayang
10 Beralih jadi Bebek
11 Bahas cowok heboh
12 PDKT? Kecuali Bian
13 Yah! Ducekin
14 Kayak Obat Nyamuk
15 Ngedate bareng pacar
16 Cerewet tapi penakut
17 Rasanya Nano-nano
18 Kalian berdua jadian?
19 Ngegosipin Syafa
20 Adik-kakak lamban
21 Pacaran yang wajar
22 Merasa tersentuh
23 Jadi ikut sakit (Bian)
24 Ternyata malah zonk
25 Secerah mentari
26 Mencuri pandang
27 Pelukan pria dingin
28 Lagi jatuh cinta
29 Drama keributan
30 Perasaan terbalas?
31 Dasar terkutuk (Syafa)
32 Jangan kecewain Kakak
33 Gue cantik? Makasih!
34 Ekspresi malas hidup
35 Bukan Shirayuki, tapi Roka
36 Menerkam hidup-hidup
37 Merusak suasana
38 Loh cemburu?
39 Sang Pujaan Hati
40 Berdebar kencang
41 Menutupi semuanya
42 Kecuali sama Syafa
43 Sepucuk surat
44 Semoga selalu terbaik
45 Jangan dipaksa
46 Dasar ngga peka
47 Tanamam dimakan pagar
48 Perlengkapan bayi
49 Benar-benar gila
50 Api yang berkobar
51 Berusaha menebak
52 Jadi suami-istri dulu
53 Nikah dulu sama gue
54 Nanti jadi janda
55 Suami Istri & Anak
56 Bian kena marah
57 Ditakdirkan saling menjaga
58 Ketakutan Syafa
59 Jangan sentuh Syafa!
60 Perlakuan manis Bian
61 Kecebong dan Kampret
62 Rekaman CCTV
63 Mega pelakunya?
64 Ada yang aneh
65 Kalian akan aman
66 Berpencar
67 Syafa diculik
68 Menjerit kesakitan
69 Menemukan Syafa
70 Debaran jantung Syafa
71 Menjadi canggung
72 Jadi gue cantik? (Syafa)
73 Valid no debat
74 Mendiamkan Bian
75 Nikah sama gue? (Bian)
76 Menanti ulang tahun Bian
77 Bertengkar hebat?
78 Terus mencari masalah
79 Happy birthday Bi
80 Perayaan ulang tahun
81 Pelukan Bian
82 Abi-Umi?
83 Para Emak-Emak
84 Sekolah khusus kepekaan
85 Ngga punya kandang
86 Mengungkapkan perasaan
87 Natural dan manis
88 Tetap cantik (Bian)
89 Pipi gadis cerewet
90 Biasanya berakhir cinta
91 Kekesalan Bian
92 Kadang-kadang rindu
93 Penjagaan Bian
94 kenangan malam minggu
95 Andaikan....... (Syafa)
96 cukup gue (Syafa)
97 Membuatnya nyaman
98 Menang nih Bian (Luthfi)
99 Tetaplah bersamaku
100 Boleh peluk ngga?
101 Label putri dingin
102 Pasangan paling romantis
103 Senyum dari Syafa
104 Bergandengan tangan
105 Bertingkah menyebalkan
106 Untung sayang (Syafa)
107 Udah main KDRT
108 Ngga boleh luluh
109 Berdua di kamar
110 Gue akan nikahin lo
111 Menikahlah (Luthfi)
112 Belum Siap kehilangan
113 Menyatukan karakter
114 Terjadi Sesuatu
115 Tersenyum hangat
116 Calon pengantin
117 Bau-bau bucin
118 menaklukkan hati istri
119 Esnya membeku lagi
120 Pernikahan Syafa dan Bian
121 SAH!!!!!!!
122 Mencium pipi
123 Suamiku mulai romantis
124 Malam pertama
125 Pengen banget ketemu?
126 Bibir merah jambu
127 Cantik! (Bian)
128 Mencintai istrinya
129 Cemburu? (Syafa)
130 I love U suamiku
131 Perlakuan manis Syafa
132 Suka panggilan itu
133 Kembali merah merona
134 Aku butuh Syafa
135 Status jomblo
136 Kisah memilukan
137 Ngga mau ngaku
138 Melepaskan kerinduan
139 Pacaran setelah nikah
140 Tiap hari juga gue mau
141 Aku sayang sama kamu
142 Panggil sayang
143 Berbalik menggoda
144 Anak siapa sih ini?
145 Berarti tanpa disadari
146 Demi liat kalian bahagia
147 Kehidupan pernikahan
148 Pengakuan (Syafa)
149 Tingkah menyebalkan Syafa
150 Rezeki ngga akan kemana
151 Sekalian buat anak
152 Terlalu cantik (Syafa)
153 Suami-istri yang bego
154 kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155 Bian jadi makin perhatian
156 Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157 End (Sampai jumpa lagi readersku )
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Hari yang menyebalkan
2
Tinggal serumah?
3
Dasar Jangkrik
4
Siap-siap melayang
5
Ganteng dari lahir
6
Singa dan Jangkrik
7
Adegan apa ini?
8
Suster Ngesot
9
Suka belum tentu sayang
10
Beralih jadi Bebek
11
Bahas cowok heboh
12
PDKT? Kecuali Bian
13
Yah! Ducekin
14
Kayak Obat Nyamuk
15
Ngedate bareng pacar
16
Cerewet tapi penakut
17
Rasanya Nano-nano
18
Kalian berdua jadian?
19
Ngegosipin Syafa
20
Adik-kakak lamban
21
Pacaran yang wajar
22
Merasa tersentuh
23
Jadi ikut sakit (Bian)
24
Ternyata malah zonk
25
Secerah mentari
26
Mencuri pandang
27
Pelukan pria dingin
28
Lagi jatuh cinta
29
Drama keributan
30
Perasaan terbalas?
31
Dasar terkutuk (Syafa)
32
Jangan kecewain Kakak
33
Gue cantik? Makasih!
34
Ekspresi malas hidup
35
Bukan Shirayuki, tapi Roka
36
Menerkam hidup-hidup
37
Merusak suasana
38
Loh cemburu?
39
Sang Pujaan Hati
40
Berdebar kencang
41
Menutupi semuanya
42
Kecuali sama Syafa
43
Sepucuk surat
44
Semoga selalu terbaik
45
Jangan dipaksa
46
Dasar ngga peka
47
Tanamam dimakan pagar
48
Perlengkapan bayi
49
Benar-benar gila
50
Api yang berkobar
51
Berusaha menebak
52
Jadi suami-istri dulu
53
Nikah dulu sama gue
54
Nanti jadi janda
55
Suami Istri & Anak
56
Bian kena marah
57
Ditakdirkan saling menjaga
58
Ketakutan Syafa
59
Jangan sentuh Syafa!
60
Perlakuan manis Bian
61
Kecebong dan Kampret
62
Rekaman CCTV
63
Mega pelakunya?
64
Ada yang aneh
65
Kalian akan aman
66
Berpencar
67
Syafa diculik
68
Menjerit kesakitan
69
Menemukan Syafa
70
Debaran jantung Syafa
71
Menjadi canggung
72
Jadi gue cantik? (Syafa)
73
Valid no debat
74
Mendiamkan Bian
75
Nikah sama gue? (Bian)
76
Menanti ulang tahun Bian
77
Bertengkar hebat?
78
Terus mencari masalah
79
Happy birthday Bi
80
Perayaan ulang tahun
81
Pelukan Bian
82
Abi-Umi?
83
Para Emak-Emak
84
Sekolah khusus kepekaan
85
Ngga punya kandang
86
Mengungkapkan perasaan
87
Natural dan manis
88
Tetap cantik (Bian)
89
Pipi gadis cerewet
90
Biasanya berakhir cinta
91
Kekesalan Bian
92
Kadang-kadang rindu
93
Penjagaan Bian
94
kenangan malam minggu
95
Andaikan....... (Syafa)
96
cukup gue (Syafa)
97
Membuatnya nyaman
98
Menang nih Bian (Luthfi)
99
Tetaplah bersamaku
100
Boleh peluk ngga?
101
Label putri dingin
102
Pasangan paling romantis
103
Senyum dari Syafa
104
Bergandengan tangan
105
Bertingkah menyebalkan
106
Untung sayang (Syafa)
107
Udah main KDRT
108
Ngga boleh luluh
109
Berdua di kamar
110
Gue akan nikahin lo
111
Menikahlah (Luthfi)
112
Belum Siap kehilangan
113
Menyatukan karakter
114
Terjadi Sesuatu
115
Tersenyum hangat
116
Calon pengantin
117
Bau-bau bucin
118
menaklukkan hati istri
119
Esnya membeku lagi
120
Pernikahan Syafa dan Bian
121
SAH!!!!!!!
122
Mencium pipi
123
Suamiku mulai romantis
124
Malam pertama
125
Pengen banget ketemu?
126
Bibir merah jambu
127
Cantik! (Bian)
128
Mencintai istrinya
129
Cemburu? (Syafa)
130
I love U suamiku
131
Perlakuan manis Syafa
132
Suka panggilan itu
133
Kembali merah merona
134
Aku butuh Syafa
135
Status jomblo
136
Kisah memilukan
137
Ngga mau ngaku
138
Melepaskan kerinduan
139
Pacaran setelah nikah
140
Tiap hari juga gue mau
141
Aku sayang sama kamu
142
Panggil sayang
143
Berbalik menggoda
144
Anak siapa sih ini?
145
Berarti tanpa disadari
146
Demi liat kalian bahagia
147
Kehidupan pernikahan
148
Pengakuan (Syafa)
149
Tingkah menyebalkan Syafa
150
Rezeki ngga akan kemana
151
Sekalian buat anak
152
Terlalu cantik (Syafa)
153
Suami-istri yang bego
154
kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155
Bian jadi makin perhatian
156
Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157
End (Sampai jumpa lagi readersku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!