Siap-siap melayang

"Bian sialan. Ngapain ngalah disaat udah mulai kepedisan mata gue" celoteh, Syafa yang membatin menerkam wajah, Bian dengan matanya yang ia tajamkan

"Tuh, air mata loh jatuh. Lap sana. Ngapain ngeliatin gue" cetus, Bian dengan tampang sok dinginnya

"Gue aduin loh ke kakak. Loh udah bikin gue nangis" ancam, Syafa yang menyapu air matanya

"Dasar jangkrik" ketus, Bian

"Bian" teriak, Syafa yang membuat semua Pasang mata tertuju padanya

"Loh ngapain teriak?" ujar, Bian dengan sangat pelan

"Gara-gara loh" geram, Syafa yang tidak kalah memelankan suaranya, "Maaf kak. Silahkan dilanjut" imbuhnya dengan tidak enak hingga yang lainnya pun kembali mengalihkan pandangan mereka

"Loh kenapa teriak-teriak?" tegur, Icha

"Bian nih. Ngeselin banget" ketus, Syafa

"Loh yang teriak malah nyalahin gue" sahut, Bian

"Diam deh loh. Dasar manusia terkutuk Singa dingin" gerutu, Syafa

"Ok. Game tadi hanya awalan saja yah sebagai pembuka game selanjutnya yang benar-benar sudah mulai masuk ke puncak permainan kita" seru, Hendra

Sorakan riuh disertai tepuk tangan menggema di ruangan tersebut. Bahkan beberapa mahasiswa laki-laki terdengar bersiul menggoda

"Kami akan membentuk 10 tim yang terdiri dari 12 orang. Nanti masing-masing dari perwakilan yang akan bermain" tutur, Mahir

"Kalian akan berhitung dari angka 1 sampai 10. Nah nanti kalian gabung sama masing-masing angka dari teman-teman kalian" ujar, Mahir

Hitungan pun kini sudah dimulai dari yang paling ujung kanan. Hingga tiba saat giliran, Icha yang mendapatkan angka 3, Syifa mendapatkan angka 4, dan Bian mendapatkan angka 5

"Bian. Tuh cewek-cewek disana pada kegirangan sekelompok sama loh" ledek, Syafa yang berbisik pada, Bian

Bian pun menoleh ke arah beberapa gadis yang melambaikan tangannya, "Ini yang bikin gue ngga betah. Loh mau tukeran sama gue ngga?"

"Emang loh pikir di kelompok gue ngga ada ceweknya apa?" tukas, Syafa

Bian mendesah keras, "Kalau gue bisa lenyap sekarang. Gue berharap bisa lenyap"

Syafa terkekeh, "Selamat menjadi Raja diantara para Ratu" bisiknya

"Loh pulang sendiri yah?" ketus, Bian yang mengancam, Syafa

"Ngga mau. Ini kan sampai malam. Ngga mau gue pulang sendiri" kesal, Syafa

"Biarin. Biar gue bisa puas kayak loh sekarang" ujar, Bian yang bermaksud meledek

"Gue kan bercanda, Bian. Ia deh maaf-maaf" pinta, Syafa

"Silahkan berkumpul dengan nomor teman masing-masing yah" seru, Mila dengan lembut

"Jangan buat masalah" ucap, Bian pada Syafa sebelum dirinya bergabung dengan teman kelompoknya

"Dasar. Biasanya juga dia yang bikin masalah. Kenapa jadi ngalihin ke gue" ketus, Syafa yang kini tengah mencari teman kelompoknya

"Ini kelompok 10 yah?" tanya, Syafa pada segerombolan mahasiswa baru

"Ia. Ini kelompok 10. Loh juga yah?" sahut salah satu gadis diantara mereka

"Ia" jawab, Syafa

"Oh ia. Sini, kita sekelompok" gadis itu menarik lengan, Syafa untuk bergabung, "Gue, Gita" ucapnya dengan ramah

"Gue, Syafa" balas, Syafa

"Ayo teman-teman semua. Silahkan kembali berkumpul tapi ngga boleh pisah sama teman kelompoknya" seru, Runi dengan bertepuk tangan

"Ayo" ajak, Gita pada Syafa

"Ayo" balas, Syafa

"Syafa?" panggil, Icha yang melambai

"Cha" balas, Syaf dengan melambai

"Kita mulai game yang pertama yah? Game ini berjudul 'tebak judul lagu menggunakan gerakan tubuh'. Masing-masing perwakilan tim akan maju yah. Jadi silahkan pilih perwakilan kelompok yah" ujar, Mahir

"Siapa yang mau nih?" tanya salah satu dari kelompok, Syafa

"Gue aja boleh ngga?" Gita menawarkan diri

"Serius loh mau?" tanya, Syafa

"Serius lah. Pasti seru banget deh. Gue yakin" ujar, Gita dengan percaya diri

"Ok. Loh yah yang jadi perwakilan kelompok kita?" ucap teman mereka

"Ok siap" sahut, Gita

Disisi lain kelompok 5 masih berunding siapa yang ingin menawarkan diri menjadi perwakilan kelompok untuk game pertama ini

"Loh aja, Bian" usul salah satu gadis disana

"Ia, Bian aja"

Bian dengan malas tidak menjawab, namun terlihat dari sorot matanya ia tidak mau. Bahkan mengacuhkan teman kelompoknya sendiri

"Gue aja" tawar seorang laki-laki disana

"Oh ia ngga apa-apa"

"Dingin banget sih. Untung loh ganteng" umpat salah satu gadis disana pada, Bian

"Ayo perwakilan masing-masing silahkan maju ke depan" seru, Hendra

Gita, Dan Icha ternyata sama-sama mewakili kelompok mereka untuk game pertama ini. Sorakan riuh pun terdengar kembali

"Si Icha ini emang benar-benar yah. PD nya luar biasa" cetus, Syafa yang menggelengkan kepalanya

"Loh bilang apa?" tanya salah seorang laki-laki yang mendengarnya berbicara

"Oh, ngga apa-apa" sahut, Syafa yang tersenyum lalu tanpa sengaja melihat, Bian di seberang sana yang tengah menatap dirinya dengan tajam. Ia pun langsung menggeser menjauh sedikit duduknya dari laki-laki di sampingnya

"Bisa bahaya kalau si Singa dingin itu ngadu yang ngga-ngga ke kakak" batin, Syafa

Tim 1 dan tim 2 gagal menebak lagu dalam bentuk gerakan tersebut hingga menciptakan gelak tawa di ruangan tersebut. Kini giliran tim 3 yang diwakili oleh, Icha

"Nah. Giliran si super PD nih" ucap, Syafa dengan pelan

Icha mulai memperagakan judul lagu tersebut hingga membuat, Syafa langsung tertawa dengan gerakan tersebut

"Batal nikah" seru teman kelompok, Icha. Namun gadis itu menyilangkan kedua tangannya

"Tidak jodoh" seru mereka. Icha memberi kode bahwa sedikit lagi

"Tak jodoh"

"Yey" seru, Icha dengan senang karna akhirnya bisa terjawab dan itu semakin membuat, Syafa tertawa

"Kok ketawa?" tanya kembali laki-laki yang duduk di sampingnya

"Ngga apa-apa. Soalnya lucu aja" jawab, Syafa yang terkekeh pada laki-laki tersebut

"Oh ia. Kita belum kenalan yah?" laki-laki tersebut mengulurkan tangannya pada, Syafa, "Niko"

"Syafa" Syafa membalas uluran tangan, Niko

Syafa melirik, Bian berharap laki-laki itu tidak melihatnya berkenalan dengan, Niko. Tapi sayangnya, Bian sepertinya tidak pernah melepas pengawasannya pada, Syafa hingga membuat gadis itu seakan tercekek

"Dia itu kenapa sih? Ngawasin gue mulu. Kan dia bisa pura-pura ngga liat dan ngga ngomong macam-macam sama kakak. Kalau gini kan, gue jadi ngga bebas. Udah kayak putri raja aja gue" umpat, Syafa yang berpura-pura tidak melihat ke arah, Bian

Notifikasi pada ponsel, Syafa bergetar dan mengharuskan dirinya merain ponselnya dengan pelan di saku almamater miliknya.

"Ingat. Gue terus ngawasin loh. Jangan berani macam-macam atau gue aduin ke kakak"

Begitulah isi pesan yang didapat oleh, Syafa dari Bian yang terus saja mengawasi dirinya. Dengan kesal, Syafa mengetik dan membalas pesan, Bian dengan menekan keras layar ponselnya

"Dasar loh yah. Manusia terkutuk jadi Singa dingin. Siapa yang macam-macam? Mata loh aja yang ngga benar ngawasinnya. Makanya, perhatiin baik-baik. Kalau loh yang macam-macam, gue sumpel mulut loh pake kaos kaki. Ingat itu! Apalagi kalau loh macam-macam sama cewek lain. Ingat aja, kaos kaki gue yang udah bau keringat ini, siap-siap melayang di mulut loh itu"

Setelah membaca balasan pesan dari, Syafa. Bian rasanya ingin sekali tertawa. Ia bahkan beberapa kali, menunduk hanya karna berusaha menahan tawa. Syafa sudah seperti seorang kekasih yang begitu posesif pada pasangannya

"Kok dia malah ketawa sih?" batin, Syafa hingga ia kembali mengetik di layar ponselnya

"Kenapa loh ketawa? Jangan macam-macam loh yah? Gue aduin loh ke kakak"

Pesan itu sepertinya sudah sampai pada, Bian karna laki-laki itu terlihat melihat layar ponselnya kembali. Ia pun terlihat mengetik. Syafa yang melihatnya sudah tidak sabar dan beberapa kali mengecek ponselnya

"Loh yang macam-macam sama cowok di sebelah loh itu. Mana gue yang mau loh aduin" - Bian

"Emang loh ngga? Gue liat sendiri yah. Tuh cewek-cewek di samping loh juga lagi ngeliatin loh" - Syafa

"Seenggaknya gue ngga ngeladenin mereka kayak loh ngadenin cowok itu" - Bian

"Siapa yang ngadenin sih? Jangan fitnah loh yah" - Syafa

"Terus kenal-kenalan kayak tadi apa? Bukan ngeladenin?" -Bian

"Kok nih orang makin ngeselin sih?" kesal, Syafa

"Chattingan sama siapa?" tanya, Niko yang sejak tadi memperhatikan, Syafa terus berbalas pesan dengan seseorang

Syafa yang terkejut pun langsung menyimpan ponselnya di saku almamaternya, "Ngga kok. Ini kakak gue"

"Oh kakak loh" balas, Niko

"Bisa bahaya nih kalau, Bian liat, Niko terus ngajakin gue ngobrol" batin, Syafa yang menggigit bibir bawahnya

*

*

*

Maaf yah. Listrik padam dan sinyal engga tau kenapa ngilang mulu kayak perasaan 🤭.

Jgn lupa like, komen positif dan beri tipnya yah. Thanks For All 😍

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

gue gak merasa bian dingin yh

2021-01-20

2

Yuli Ani

Yuli Ani

seeruu ceritanya thoor.smngat thoor

2020-12-12

2

its.tikaaa._

its.tikaaa._

kapannn upp

2020-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang menyebalkan
2 Tinggal serumah?
3 Dasar Jangkrik
4 Siap-siap melayang
5 Ganteng dari lahir
6 Singa dan Jangkrik
7 Adegan apa ini?
8 Suster Ngesot
9 Suka belum tentu sayang
10 Beralih jadi Bebek
11 Bahas cowok heboh
12 PDKT? Kecuali Bian
13 Yah! Ducekin
14 Kayak Obat Nyamuk
15 Ngedate bareng pacar
16 Cerewet tapi penakut
17 Rasanya Nano-nano
18 Kalian berdua jadian?
19 Ngegosipin Syafa
20 Adik-kakak lamban
21 Pacaran yang wajar
22 Merasa tersentuh
23 Jadi ikut sakit (Bian)
24 Ternyata malah zonk
25 Secerah mentari
26 Mencuri pandang
27 Pelukan pria dingin
28 Lagi jatuh cinta
29 Drama keributan
30 Perasaan terbalas?
31 Dasar terkutuk (Syafa)
32 Jangan kecewain Kakak
33 Gue cantik? Makasih!
34 Ekspresi malas hidup
35 Bukan Shirayuki, tapi Roka
36 Menerkam hidup-hidup
37 Merusak suasana
38 Loh cemburu?
39 Sang Pujaan Hati
40 Berdebar kencang
41 Menutupi semuanya
42 Kecuali sama Syafa
43 Sepucuk surat
44 Semoga selalu terbaik
45 Jangan dipaksa
46 Dasar ngga peka
47 Tanamam dimakan pagar
48 Perlengkapan bayi
49 Benar-benar gila
50 Api yang berkobar
51 Berusaha menebak
52 Jadi suami-istri dulu
53 Nikah dulu sama gue
54 Nanti jadi janda
55 Suami Istri & Anak
56 Bian kena marah
57 Ditakdirkan saling menjaga
58 Ketakutan Syafa
59 Jangan sentuh Syafa!
60 Perlakuan manis Bian
61 Kecebong dan Kampret
62 Rekaman CCTV
63 Mega pelakunya?
64 Ada yang aneh
65 Kalian akan aman
66 Berpencar
67 Syafa diculik
68 Menjerit kesakitan
69 Menemukan Syafa
70 Debaran jantung Syafa
71 Menjadi canggung
72 Jadi gue cantik? (Syafa)
73 Valid no debat
74 Mendiamkan Bian
75 Nikah sama gue? (Bian)
76 Menanti ulang tahun Bian
77 Bertengkar hebat?
78 Terus mencari masalah
79 Happy birthday Bi
80 Perayaan ulang tahun
81 Pelukan Bian
82 Abi-Umi?
83 Para Emak-Emak
84 Sekolah khusus kepekaan
85 Ngga punya kandang
86 Mengungkapkan perasaan
87 Natural dan manis
88 Tetap cantik (Bian)
89 Pipi gadis cerewet
90 Biasanya berakhir cinta
91 Kekesalan Bian
92 Kadang-kadang rindu
93 Penjagaan Bian
94 kenangan malam minggu
95 Andaikan....... (Syafa)
96 cukup gue (Syafa)
97 Membuatnya nyaman
98 Menang nih Bian (Luthfi)
99 Tetaplah bersamaku
100 Boleh peluk ngga?
101 Label putri dingin
102 Pasangan paling romantis
103 Senyum dari Syafa
104 Bergandengan tangan
105 Bertingkah menyebalkan
106 Untung sayang (Syafa)
107 Udah main KDRT
108 Ngga boleh luluh
109 Berdua di kamar
110 Gue akan nikahin lo
111 Menikahlah (Luthfi)
112 Belum Siap kehilangan
113 Menyatukan karakter
114 Terjadi Sesuatu
115 Tersenyum hangat
116 Calon pengantin
117 Bau-bau bucin
118 menaklukkan hati istri
119 Esnya membeku lagi
120 Pernikahan Syafa dan Bian
121 SAH!!!!!!!
122 Mencium pipi
123 Suamiku mulai romantis
124 Malam pertama
125 Pengen banget ketemu?
126 Bibir merah jambu
127 Cantik! (Bian)
128 Mencintai istrinya
129 Cemburu? (Syafa)
130 I love U suamiku
131 Perlakuan manis Syafa
132 Suka panggilan itu
133 Kembali merah merona
134 Aku butuh Syafa
135 Status jomblo
136 Kisah memilukan
137 Ngga mau ngaku
138 Melepaskan kerinduan
139 Pacaran setelah nikah
140 Tiap hari juga gue mau
141 Aku sayang sama kamu
142 Panggil sayang
143 Berbalik menggoda
144 Anak siapa sih ini?
145 Berarti tanpa disadari
146 Demi liat kalian bahagia
147 Kehidupan pernikahan
148 Pengakuan (Syafa)
149 Tingkah menyebalkan Syafa
150 Rezeki ngga akan kemana
151 Sekalian buat anak
152 Terlalu cantik (Syafa)
153 Suami-istri yang bego
154 kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155 Bian jadi makin perhatian
156 Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157 End (Sampai jumpa lagi readersku )
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Hari yang menyebalkan
2
Tinggal serumah?
3
Dasar Jangkrik
4
Siap-siap melayang
5
Ganteng dari lahir
6
Singa dan Jangkrik
7
Adegan apa ini?
8
Suster Ngesot
9
Suka belum tentu sayang
10
Beralih jadi Bebek
11
Bahas cowok heboh
12
PDKT? Kecuali Bian
13
Yah! Ducekin
14
Kayak Obat Nyamuk
15
Ngedate bareng pacar
16
Cerewet tapi penakut
17
Rasanya Nano-nano
18
Kalian berdua jadian?
19
Ngegosipin Syafa
20
Adik-kakak lamban
21
Pacaran yang wajar
22
Merasa tersentuh
23
Jadi ikut sakit (Bian)
24
Ternyata malah zonk
25
Secerah mentari
26
Mencuri pandang
27
Pelukan pria dingin
28
Lagi jatuh cinta
29
Drama keributan
30
Perasaan terbalas?
31
Dasar terkutuk (Syafa)
32
Jangan kecewain Kakak
33
Gue cantik? Makasih!
34
Ekspresi malas hidup
35
Bukan Shirayuki, tapi Roka
36
Menerkam hidup-hidup
37
Merusak suasana
38
Loh cemburu?
39
Sang Pujaan Hati
40
Berdebar kencang
41
Menutupi semuanya
42
Kecuali sama Syafa
43
Sepucuk surat
44
Semoga selalu terbaik
45
Jangan dipaksa
46
Dasar ngga peka
47
Tanamam dimakan pagar
48
Perlengkapan bayi
49
Benar-benar gila
50
Api yang berkobar
51
Berusaha menebak
52
Jadi suami-istri dulu
53
Nikah dulu sama gue
54
Nanti jadi janda
55
Suami Istri & Anak
56
Bian kena marah
57
Ditakdirkan saling menjaga
58
Ketakutan Syafa
59
Jangan sentuh Syafa!
60
Perlakuan manis Bian
61
Kecebong dan Kampret
62
Rekaman CCTV
63
Mega pelakunya?
64
Ada yang aneh
65
Kalian akan aman
66
Berpencar
67
Syafa diculik
68
Menjerit kesakitan
69
Menemukan Syafa
70
Debaran jantung Syafa
71
Menjadi canggung
72
Jadi gue cantik? (Syafa)
73
Valid no debat
74
Mendiamkan Bian
75
Nikah sama gue? (Bian)
76
Menanti ulang tahun Bian
77
Bertengkar hebat?
78
Terus mencari masalah
79
Happy birthday Bi
80
Perayaan ulang tahun
81
Pelukan Bian
82
Abi-Umi?
83
Para Emak-Emak
84
Sekolah khusus kepekaan
85
Ngga punya kandang
86
Mengungkapkan perasaan
87
Natural dan manis
88
Tetap cantik (Bian)
89
Pipi gadis cerewet
90
Biasanya berakhir cinta
91
Kekesalan Bian
92
Kadang-kadang rindu
93
Penjagaan Bian
94
kenangan malam minggu
95
Andaikan....... (Syafa)
96
cukup gue (Syafa)
97
Membuatnya nyaman
98
Menang nih Bian (Luthfi)
99
Tetaplah bersamaku
100
Boleh peluk ngga?
101
Label putri dingin
102
Pasangan paling romantis
103
Senyum dari Syafa
104
Bergandengan tangan
105
Bertingkah menyebalkan
106
Untung sayang (Syafa)
107
Udah main KDRT
108
Ngga boleh luluh
109
Berdua di kamar
110
Gue akan nikahin lo
111
Menikahlah (Luthfi)
112
Belum Siap kehilangan
113
Menyatukan karakter
114
Terjadi Sesuatu
115
Tersenyum hangat
116
Calon pengantin
117
Bau-bau bucin
118
menaklukkan hati istri
119
Esnya membeku lagi
120
Pernikahan Syafa dan Bian
121
SAH!!!!!!!
122
Mencium pipi
123
Suamiku mulai romantis
124
Malam pertama
125
Pengen banget ketemu?
126
Bibir merah jambu
127
Cantik! (Bian)
128
Mencintai istrinya
129
Cemburu? (Syafa)
130
I love U suamiku
131
Perlakuan manis Syafa
132
Suka panggilan itu
133
Kembali merah merona
134
Aku butuh Syafa
135
Status jomblo
136
Kisah memilukan
137
Ngga mau ngaku
138
Melepaskan kerinduan
139
Pacaran setelah nikah
140
Tiap hari juga gue mau
141
Aku sayang sama kamu
142
Panggil sayang
143
Berbalik menggoda
144
Anak siapa sih ini?
145
Berarti tanpa disadari
146
Demi liat kalian bahagia
147
Kehidupan pernikahan
148
Pengakuan (Syafa)
149
Tingkah menyebalkan Syafa
150
Rezeki ngga akan kemana
151
Sekalian buat anak
152
Terlalu cantik (Syafa)
153
Suami-istri yang bego
154
kebahagiaan lo bukan di gue (Reza pada Susi)
155
Bian jadi makin perhatian
156
Acara dadakan malam ini (Luthfi)
157
End (Sampai jumpa lagi readersku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!