Chapter 2 : Keluarga

Bismillahrirrohmanirrohim.

Dengan menyebut nama alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kita awali semua niat baik di hari ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sang fajar sudah meninggi membuat seorang wanita dengan balutan mukena itu harus menutup al-qur'an. Karna sudah waktunya untuk sarapan pagi dengan kedua orang tua tercintanya. Membereskan mukenna dan al-qur'an ke dalam rak sambil bersenandung kecil melantunkan shalawat nabi.

Tok tok tok

" Zhi ayo sarapan" teriak sang umi didepan pintu kamar putri tunggalnya.

"Ah iya umi, sebentar ini zhi sedang memakai jilbab" Sahut zhivana dengan setengah berteriak.

"Kalau begitu umi sama abi nunggu di meja makan ya" Ucap maryam, seraya melangkah pergi meninggalkan kamar zhivana menuju sang suami yang sedang duduk dimeja makan sambil menyesap kopi hitamnya.

Rama menoleh, mendapati istrinya yang sendirian, biasanya zhivama selalu mengekor dibelakang.

" Zhivananya, mana umi?"

"Zhi kayanya sedang menghafal al-qur'an jadi telat" Ucap maryam.

"Sebentar lagi juga dia kesini." Imbunya kembali.

Setibanya didapur, zhivana selalu memberi ucapan selamat, hampir setiap hari dirinya seperti itu. Mungkin sudah menjadi kebiasaan.

"Assalamualaikum. Selamat pagi umi, selamat pagi abi" Ucap zhivana dengan ceria.

"Waalaikumsalam" Jawab keduanya, seraya tersenyum merekah penuh kehangatan.

"Pagi. Kamu ini zhi, cepat duduk!" Titah maryam.

"Nak, kenapa telat? Biasanya kamu yang paling duluan bantuin umi mu masak" tanya rama dengan menatap zhivana dalam.

Zhivana tersenyum kecil, lalu berkata.

" Maaf, tadi setelah shalat shubuh zhi langsung melanjutkan hafalan al-qu'an. Biasanya hanya sekedar membaca tapi tadi zhi berniat menghapal ulang, jadi lama" Ucap zhivana dengan tersenyum-tersenyum.

Rama mengangguk mengerti.

"Tak apa nak itu bagus abi sangat bangga padamu."

" Makasih, abi emang paling oke." Komentarnya dengan bercanda.

Sementara, maryam hanya menatap suami dan anak semata wayangnya itu. Keluarga kecil yang penuh kasih sayang.

"Ya sudah mari sarapan! Nanti lanjut ngobrolnya"

Maryam memberikan nasi goreng plus telur dadarnya pada sang suami.

"Terima kasih" Ucap rama, dengan menatap hangat ke sang istri tercinta.

"Isstt, umi dan abi ini disini ada zhi. Jangan saling bertatapan seperti itu." Protes zhivana, namun tertawa juga. Melihat keromantisan kedua orang tuanya.

"Kamu ini. Cepat habiskan sarapannya! Nanti telat kuliahnya" Ucap maryam dengan malu.

Rama hanya mengeleng-gelengkan kepala.

"Iya, iya. Ini juga udah mau abis" Ucap zhivana dengan cemberut.

"Alhamdulilah. Udah abis ini"

Zhivana beranjak, membawa piring kotor ke bak wastafel.

"Aku langsung pergi kuliah aja. Soalnya hari ini, ada kelas pagi" Ucapnya seraya menyalami maryam dan rama bergantian.

"Yasudah hati-hati! Dijalannya." Ucap rama mengusap ujung kepala zhivana yang tertutup hijab syar'i.

"Iya. Abi zhi berangkap dulu ya."

"Hati-hati zhi ingat!! Sesibuk apapun kuliah kamu jangan tinggalkan shalat 5 waktu dan shalat dhuha ya nak" Nahasihat rama yang kini mengusap pipi zhivana yang tertutup kain cadar.

Zhivana. mengagguk patuh.

"Insya alloh, zhi akan selalu ingat pesan dari abi dan umi" Jawab zhivana.

"Kalau begitu zhi berangkat dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Seraya menatap kepergian putrinya, maryam berdoa dalam hati.

Semoga alloh selalu melindungimu nak, umi dan abi mu sangat menyayanggimu. batin maryam

"Putri kecil kita telah beranjak dewasa ya, sayang" Ucap rama sambil mengusap hangat tangan sang istri.

Maryam tersenyum.

"Iya. Zhivana selalu berbakti kepada kita, dia tumbuh menjadi sesosok wanita sholehah"

Maryam memeluk tangan suaminya, merasa bahagia memiliki keluarga kecil yang diberkahi kebahagiaan dan penuh kasih sayang ini. Semoga alloh selalu memberi kesehatan dan kebahagiaan kepada keluarga kecilnya ini.

"Ya, sudah abi berangkat kerja dulu, nanti pulangnya mungkin sedikit telat karna kerjaan hari ini begitu banyak" Ucap rama melepaskan pelukan istrinya dan menatap hangat maryam.

"Hati-hati ya bi!! Semoga alloh melindungi abi dan melancarkan rezeki suamiku, ini" Ucap maryam tersenyum hangat dibalik cadarnya. Walau umurnya, sudah tidak muda lagi tapi maryam dan rama selalu romantis.

"Aamiin. Abi berangkat dulu" Ucap rama dengan mencium kening maryam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab maryam sambil menyalami tangan sang suami.

Rama melangkah pergi keluar dari rumah mengambil motor yang terparkir dihalam rumah. Rama langsung memacu kendaraannya itu menuju tempat kerja. Rama berkerja sebagai pemilik kafe yang cukup terbilang besar. Cafe yang ia bangun semenjak lulus kuliah dulu sampai sekarang ia masih mengurus cafenya untuk menafkahi keluarga.

Cafe bergaya klasik, milik rama sampai sekarang cafe ini selalu ramai dan banyak pengunjungnya terutama dari kalangan remaja dan pelajar.

'

'

Bersambung

Terpopuler

Comments

Siti Lizardy

Siti Lizardy

Ceritanya udh bagus Kak Thor, tp bisa diperbaiki lg PEUBI nya. kalo nama orang harus huruf kapital di awal.

2021-08-09

1

uswa al khasanah

uswa al khasanah

aku favorit dulu ya... nanti ku baca..
salam semangat dari author sebelah , KetikaRinduBerbalutDoa ...

2020-12-17

1

Nay Lissa

Nay Lissa

semangaatt kakak q udah mampir nih, mari saling mendukung

2020-12-09

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2 Chapter 2 : Keluarga
3 Chapter 3 : Memanah
4 Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5 Chapter 5 : Bukannya Egois
6 Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7 Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8 Chapter 8 : Gara-gara Uang
9 Chapter 9 : Kue Coklat
10 Chapter 10 : Kecelakaan
11 Chapter 11 : Pemakaman
12 Chapter 12 : Kenapa Gelap
13 Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14 Chapter 14 : Janji
15 Chapter 15 : Rindu
16 Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17 Chapter 17 : Rencana
18 Chapter 18 : Taqdir
19 Chapter 19 : Pondok Pesantren
20 Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21 Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22 Chapter 22 : Rahasia Azwar
23 Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24 Chapter 24 : Syal Dari Seina
25 Chapter 25 : Angin musim semi
26 Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27 Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28 Chapter 28 : Panggilan Mas
29 Chapter 29 : Rencana Pulang
30 Chapter 30 : Jadi Penguntit
31 Chapter 31 : Pertemuan
32 Chapter 32 : Calon Suami
33 Chapter 33 : Kecewa
34 Chapter 34 : Hujan
35 Chapter 35 : Gelisah
36 Chapter 36 : Perdebatan
37 Chapter 37 : Kedatangan Seina
38 Chapter 38 : Ungkapan Manis
39 Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40 Chapter 40 : Racun Mematikan
41 Chapter 41 : Gedung Tua
42 Chapter 42 : Seorang Bidadari
43 Chapter 43 : Minum Racun
44 Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45 Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46 Chapter 46 : Operasi
47 Chapter 47 : Jodoh Orang
48 Chapter 48 : Masih Rindu
49 Chapter 49 : Cahaya
50 Chapter 50 : Pulang
51 Chapter 51 : Gantikan Saya
52 Chapter 52 : Dukung Kita
53 Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54 Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55 Chapter 55 : Pernikahan
56 Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57 Chapter 57 : Kamu Cantik
58 Chapter 58 : First kiss
59 Chapter 59 : See You Suamiku
60 Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61 Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62 Chapter 62 : Oh Zhivana
63 Chapter 63 : Kebablasan
64 Chapter 64 : First Love
65 Chapter 65 : Morning Kiss
66 Chapter 66 : Salah Paham
67 Chapter 67 : Aku Cemburu
68 Chapter 68 : Andre
69 Chapter 69 : Sepeda
70 Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71 Chapter 71 : Sensitif
72 Chapter 72 : Permintaan Aneh
73 Chapter 73 : Lift
74 Chapter 74 : Terganggu
75 Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76 Chapter 76 : Sepertinya
77 Chapter 77 : Aku Hamil
78 Chapter 78 : Ikan Bakar
79 Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80 Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81 Chapter 81 : Kenapa
82 Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83 Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84 Chapter 84 : Memborong
85 Chapter 85 : Jauhi Dia
86 Chapter 86 : Dimana Istriku
87 Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88 Chapter 88 : Positif
89 Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90 Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91 Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92 Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93 Chapter 93 : Aroma Rambut
94 Chapter 94 : Mau Pacaran
95 Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96 Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97 Chapter 97 : Kontraksi
98 Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99 Chapter 99 : Nama Yang Indah
100 Chapter 100 : Udah Belum
101 Chapter 101 : Minta Dipeluk
102 Chapter 102 : Dibalik Gorden
103 Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104 Chapter 104 : Makan Malam
105 Chapter 105 : Penampilan
106 Chapter 106 : Azwar dan Almira
107 Chapter 107 : Apa Separah Itu
108 Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109 Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110 Chapter 110 : Keputusan
111 Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112 Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113 Chapter 113 : Dia Orangnya
114 Chapter 114 : Kecewa Padamu
115 Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116 Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117 Chapter 117 : Berpura-pura Kuat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2
Chapter 2 : Keluarga
3
Chapter 3 : Memanah
4
Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5
Chapter 5 : Bukannya Egois
6
Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7
Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8
Chapter 8 : Gara-gara Uang
9
Chapter 9 : Kue Coklat
10
Chapter 10 : Kecelakaan
11
Chapter 11 : Pemakaman
12
Chapter 12 : Kenapa Gelap
13
Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14
Chapter 14 : Janji
15
Chapter 15 : Rindu
16
Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17
Chapter 17 : Rencana
18
Chapter 18 : Taqdir
19
Chapter 19 : Pondok Pesantren
20
Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21
Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22
Chapter 22 : Rahasia Azwar
23
Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24
Chapter 24 : Syal Dari Seina
25
Chapter 25 : Angin musim semi
26
Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27
Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28
Chapter 28 : Panggilan Mas
29
Chapter 29 : Rencana Pulang
30
Chapter 30 : Jadi Penguntit
31
Chapter 31 : Pertemuan
32
Chapter 32 : Calon Suami
33
Chapter 33 : Kecewa
34
Chapter 34 : Hujan
35
Chapter 35 : Gelisah
36
Chapter 36 : Perdebatan
37
Chapter 37 : Kedatangan Seina
38
Chapter 38 : Ungkapan Manis
39
Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40
Chapter 40 : Racun Mematikan
41
Chapter 41 : Gedung Tua
42
Chapter 42 : Seorang Bidadari
43
Chapter 43 : Minum Racun
44
Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45
Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46
Chapter 46 : Operasi
47
Chapter 47 : Jodoh Orang
48
Chapter 48 : Masih Rindu
49
Chapter 49 : Cahaya
50
Chapter 50 : Pulang
51
Chapter 51 : Gantikan Saya
52
Chapter 52 : Dukung Kita
53
Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54
Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55
Chapter 55 : Pernikahan
56
Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57
Chapter 57 : Kamu Cantik
58
Chapter 58 : First kiss
59
Chapter 59 : See You Suamiku
60
Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61
Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62
Chapter 62 : Oh Zhivana
63
Chapter 63 : Kebablasan
64
Chapter 64 : First Love
65
Chapter 65 : Morning Kiss
66
Chapter 66 : Salah Paham
67
Chapter 67 : Aku Cemburu
68
Chapter 68 : Andre
69
Chapter 69 : Sepeda
70
Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71
Chapter 71 : Sensitif
72
Chapter 72 : Permintaan Aneh
73
Chapter 73 : Lift
74
Chapter 74 : Terganggu
75
Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76
Chapter 76 : Sepertinya
77
Chapter 77 : Aku Hamil
78
Chapter 78 : Ikan Bakar
79
Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80
Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81
Chapter 81 : Kenapa
82
Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83
Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84
Chapter 84 : Memborong
85
Chapter 85 : Jauhi Dia
86
Chapter 86 : Dimana Istriku
87
Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88
Chapter 88 : Positif
89
Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90
Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91
Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92
Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93
Chapter 93 : Aroma Rambut
94
Chapter 94 : Mau Pacaran
95
Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96
Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97
Chapter 97 : Kontraksi
98
Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99
Chapter 99 : Nama Yang Indah
100
Chapter 100 : Udah Belum
101
Chapter 101 : Minta Dipeluk
102
Chapter 102 : Dibalik Gorden
103
Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104
Chapter 104 : Makan Malam
105
Chapter 105 : Penampilan
106
Chapter 106 : Azwar dan Almira
107
Chapter 107 : Apa Separah Itu
108
Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109
Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110
Chapter 110 : Keputusan
111
Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112
Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113
Chapter 113 : Dia Orangnya
114
Chapter 114 : Kecewa Padamu
115
Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116
Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117
Chapter 117 : Berpura-pura Kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!