Chapter 8 : Gara-gara Uang

Saat ini zhivana sedang duduk diteras mesjid yang ada dikampus. Duduk termenung sendiri bayangan arrsyad selalu ada dalam benak hatinya. Zhivana berpikir bahwa arrsyad akan membecinya, tapi zhivana yakin tak mungkin juga arrsyad akan membencinya tapi entah kenapa di dalam hati zhivana terus terpikir tentang arrsyad.

"Assalamualaikum. Zhi" Ucap gea setenggah berteriak seraya menepuk kedua pundak zhivana.

"Astagfirellohal'adzim. Gea" Zhivana terperanjat kaget. Entah datang dari mana sahabatku itu tiba-tiba muncul.

"Maaf. Maaf, kamu sih malah ngelamun!"

Zhivana berdecak kesal.

"Waalaikumsalam. Kamu mah ngangetin aja tau" Gerutunya.

Gea tersenyum getir. Lalu ikut duduk disamping zhivana.

"Ngelamunin apa sih? Dari tadi juga aku panggil kamu malah gak nyaut-nyaut!"

Zhivana mengehela napasnya pelan.

"Gau tau ah. Yuk ah keperpustakaan lagi." Ajaknya seraya berdiri.

"Ya udah. Yuk"

***

Disekolahnya arrsyad para siswa, baru saja menyelesaikan tugasnya. Bel pulang sudah berbunyi. Semua siswa langsung keluar dari kelasnya masing-masing.

Arrsyad baru saja menaiki motor dan memakai helm tiba-tiba andre datang dengan pacarnya yang bernama vita.

"Arrsyad gue mau ngomong nih." Ucap andre tiba-tiba.

Arrsyad menoleh seraya menatap andre heran.

"Ngomong aja"

"Sayang kamu tunggu aku digerbang depan!! Nanti aku nyusul. Oke" Ucap andre seraya mengerlingkan matanya.

"Iya, tapi jangan lama-lama" Ucap vita, wajahnya terlihat sangat ceria.

Setelah kepergian vita, andre terlihat memelas seraya menyentuh pundak arrsyad.

"Ada apa?"

"Itu anu gue, emm." Ucap andre gugup.

"Apa"

"Tapi janji ya jangan bilang sama siapapun!! Apa lagi sama vita bisa-bisa diputusin. Gue"

Arrsyad memutar bola matanya malas.

"Terserah. Buruan mau ngomong apa" Desak arrsyad. Lama-lama kesal juga ini. Mana cuaca lagi panas-panasnya.

"Pinjem duit gue" Celetuk andre seraya menunjukkan tampang memelasnya.

"Hahh. Gue kira apa?"

"Pinjem ya syad entar gue balikin lagi. soalnya dompet gue ketinggallan dirumah"

"Pinjam berapa, emang" Kini arrsyad mengambil dompetnya yang ada ditas mengeluarkan dompet hitamnya yang seperti kosong tak ada uang atau uang koin.

"Dompet lo, kayaknya kosong deh syad" Ucap andre.

Sebenarnya, andre sudah janji pada vita hari ini dirinya akan mengajak ke kafe untuk merayakan ulang taun vita yang ke delapan belas tahun.

"Udah diam aja! Mau pinjam berapa?"

"Tapi gue liat, tuh dompet kosong deh"

Arrsyad tersenyum menyerigai pada andre.

"Tenang. Ada kok ini"

Mendengar arrsyad berbicara seperti itu mata andre langsung berbinar.

"Beuhhh lo emang mantap deh. Gue pinjem dua ratus ribu. Ya" Ucap andre seraya menepuk pundak arrsyad sambil tersenyum manis.

Arrsyad membuka dompetnya disana tak ada uang berwarna merah ataupun warna biru di dalamnya. Dua lembar uang dua ribuan, membuat arrsyad tersenyum menyerigai.

"Nihh"

Arrsyad menyodorkan uang dua ribu itu ke tangan andre. Arrsyad langsung menyimpan kembali dompetnya kedalam tas. Dan lihatlah wajah andre sekarang.

Pacaran terus lo dre, jadinya gue kasih tuh uang dua ribu. Batin arrsyad tersenyum puas.

"Parah. Masa dua ribu!! Ini mah buat parkir." Andre masih menatap uang dua ribu itu dengan nanar.

"Sudahlah masih untung gue kasih pinjem! Gue balik duluan" Arrsyad langsung menghidupkan mesin motor ninja besarnya itu tidak mendengarkan ucapan andre ia langsung pergi begitu saja.

"Ehh tunggu. Arrsyad, tega lo ya sama gue." Teriak andre.

"Gara-gara uang dua ribu, gue bakal kena marah si vita ini mah. Mati aku." Batin andre.

***

Ditempat zhivana sekarang berada. Setelah menyeselsaikan makan siang zhivana dan gea kini telah berada di dalam toko buku besar. Banyak jenis buku disini, rak buku yang ukurannya besar berjajar rapi dan setiap isi rak buku tersebut diisi oleh ratusan buku dengan berbagai jenis sangat lengkap dan menarik untuk dibaca.

"Zhi buku novelnya banyak banget ya! Dan berbagai judul lagi sangat menarik untuk dibaca" Ucap gea seraya menatapa sekeliling.

"Iya. Lihat deh gea, disebelah sana itu novel yang baru diluncurkan tadi pagi ayo kita kesana" Ajak zhivana dengan semangat, langsung melangkah pergi menuju rak buku yang isinya novel terbaru semua.

"Zhi aku mau beli ini aja, satu" Ucap gea seraya mengambil buku novel terbaru itu.

"Aku juga mau beli ini aja satu. Soalnya buku novel yang kemarin aja, aku beli belum selesai baca"

"Yaudah. Kita langsung ke kasir aja yuk!" Ucap gea dengan menggandeng tangan zhivana.

Mereka tak perlu mengantri untuk membayar buku pada kasir, kebetulan hanya ada beberapa pengunjung jadi zhivana dan gea tak perlu lama-lama mengantri.

"Ini mbak saya dan temen saya ambil buku ini." zhivana tersenyum ramah pada wanita penjaga kasir.

"Satu bukunya seratus lima ribu mbak" Ucap wanita penjaga kasir itu sambil mengemasi buku novel yang dibeli zhivana dan gea satu persatu.

"Ini mbak uangnya. Digabungin sama teman saya."Zhivana menyerahkan uangnya itu pada wanita penjaga kasir.

"Terima kasih. Bukunya semoga bermanfaat" Wanita penjaga kasir itu memberikan buku novel kepada zhivana dan gea secara bergantian.

"Iya mbak. Permisi." Ucap zhivana dan gea bersamaan.

Setelah keluar dari toko buku zhivana dan gea langsung menaiki taksi mereka langsung memutuskan untuk pulang.

'

'

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nurliah Kisarani Lia

Nurliah Kisarani Lia

semangatttsss

2021-03-22

2

Mansuhari Sari

Mansuhari Sari

semangat💪💪💪💪💪

2020-11-30

1

NabiilaZ

NabiilaZ

semangat up thor🤗

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2 Chapter 2 : Keluarga
3 Chapter 3 : Memanah
4 Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5 Chapter 5 : Bukannya Egois
6 Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7 Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8 Chapter 8 : Gara-gara Uang
9 Chapter 9 : Kue Coklat
10 Chapter 10 : Kecelakaan
11 Chapter 11 : Pemakaman
12 Chapter 12 : Kenapa Gelap
13 Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14 Chapter 14 : Janji
15 Chapter 15 : Rindu
16 Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17 Chapter 17 : Rencana
18 Chapter 18 : Taqdir
19 Chapter 19 : Pondok Pesantren
20 Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21 Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22 Chapter 22 : Rahasia Azwar
23 Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24 Chapter 24 : Syal Dari Seina
25 Chapter 25 : Angin musim semi
26 Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27 Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28 Chapter 28 : Panggilan Mas
29 Chapter 29 : Rencana Pulang
30 Chapter 30 : Jadi Penguntit
31 Chapter 31 : Pertemuan
32 Chapter 32 : Calon Suami
33 Chapter 33 : Kecewa
34 Chapter 34 : Hujan
35 Chapter 35 : Gelisah
36 Chapter 36 : Perdebatan
37 Chapter 37 : Kedatangan Seina
38 Chapter 38 : Ungkapan Manis
39 Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40 Chapter 40 : Racun Mematikan
41 Chapter 41 : Gedung Tua
42 Chapter 42 : Seorang Bidadari
43 Chapter 43 : Minum Racun
44 Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45 Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46 Chapter 46 : Operasi
47 Chapter 47 : Jodoh Orang
48 Chapter 48 : Masih Rindu
49 Chapter 49 : Cahaya
50 Chapter 50 : Pulang
51 Chapter 51 : Gantikan Saya
52 Chapter 52 : Dukung Kita
53 Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54 Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55 Chapter 55 : Pernikahan
56 Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57 Chapter 57 : Kamu Cantik
58 Chapter 58 : First kiss
59 Chapter 59 : See You Suamiku
60 Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61 Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62 Chapter 62 : Oh Zhivana
63 Chapter 63 : Kebablasan
64 Chapter 64 : First Love
65 Chapter 65 : Morning Kiss
66 Chapter 66 : Salah Paham
67 Chapter 67 : Aku Cemburu
68 Chapter 68 : Andre
69 Chapter 69 : Sepeda
70 Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71 Chapter 71 : Sensitif
72 Chapter 72 : Permintaan Aneh
73 Chapter 73 : Lift
74 Chapter 74 : Terganggu
75 Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76 Chapter 76 : Sepertinya
77 Chapter 77 : Aku Hamil
78 Chapter 78 : Ikan Bakar
79 Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80 Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81 Chapter 81 : Kenapa
82 Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83 Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84 Chapter 84 : Memborong
85 Chapter 85 : Jauhi Dia
86 Chapter 86 : Dimana Istriku
87 Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88 Chapter 88 : Positif
89 Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90 Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91 Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92 Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93 Chapter 93 : Aroma Rambut
94 Chapter 94 : Mau Pacaran
95 Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96 Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97 Chapter 97 : Kontraksi
98 Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99 Chapter 99 : Nama Yang Indah
100 Chapter 100 : Udah Belum
101 Chapter 101 : Minta Dipeluk
102 Chapter 102 : Dibalik Gorden
103 Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104 Chapter 104 : Makan Malam
105 Chapter 105 : Penampilan
106 Chapter 106 : Azwar dan Almira
107 Chapter 107 : Apa Separah Itu
108 Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109 Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110 Chapter 110 : Keputusan
111 Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112 Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113 Chapter 113 : Dia Orangnya
114 Chapter 114 : Kecewa Padamu
115 Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116 Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117 Chapter 117 : Berpura-pura Kuat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2
Chapter 2 : Keluarga
3
Chapter 3 : Memanah
4
Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5
Chapter 5 : Bukannya Egois
6
Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7
Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8
Chapter 8 : Gara-gara Uang
9
Chapter 9 : Kue Coklat
10
Chapter 10 : Kecelakaan
11
Chapter 11 : Pemakaman
12
Chapter 12 : Kenapa Gelap
13
Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14
Chapter 14 : Janji
15
Chapter 15 : Rindu
16
Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17
Chapter 17 : Rencana
18
Chapter 18 : Taqdir
19
Chapter 19 : Pondok Pesantren
20
Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21
Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22
Chapter 22 : Rahasia Azwar
23
Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24
Chapter 24 : Syal Dari Seina
25
Chapter 25 : Angin musim semi
26
Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27
Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28
Chapter 28 : Panggilan Mas
29
Chapter 29 : Rencana Pulang
30
Chapter 30 : Jadi Penguntit
31
Chapter 31 : Pertemuan
32
Chapter 32 : Calon Suami
33
Chapter 33 : Kecewa
34
Chapter 34 : Hujan
35
Chapter 35 : Gelisah
36
Chapter 36 : Perdebatan
37
Chapter 37 : Kedatangan Seina
38
Chapter 38 : Ungkapan Manis
39
Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40
Chapter 40 : Racun Mematikan
41
Chapter 41 : Gedung Tua
42
Chapter 42 : Seorang Bidadari
43
Chapter 43 : Minum Racun
44
Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45
Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46
Chapter 46 : Operasi
47
Chapter 47 : Jodoh Orang
48
Chapter 48 : Masih Rindu
49
Chapter 49 : Cahaya
50
Chapter 50 : Pulang
51
Chapter 51 : Gantikan Saya
52
Chapter 52 : Dukung Kita
53
Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54
Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55
Chapter 55 : Pernikahan
56
Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57
Chapter 57 : Kamu Cantik
58
Chapter 58 : First kiss
59
Chapter 59 : See You Suamiku
60
Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61
Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62
Chapter 62 : Oh Zhivana
63
Chapter 63 : Kebablasan
64
Chapter 64 : First Love
65
Chapter 65 : Morning Kiss
66
Chapter 66 : Salah Paham
67
Chapter 67 : Aku Cemburu
68
Chapter 68 : Andre
69
Chapter 69 : Sepeda
70
Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71
Chapter 71 : Sensitif
72
Chapter 72 : Permintaan Aneh
73
Chapter 73 : Lift
74
Chapter 74 : Terganggu
75
Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76
Chapter 76 : Sepertinya
77
Chapter 77 : Aku Hamil
78
Chapter 78 : Ikan Bakar
79
Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80
Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81
Chapter 81 : Kenapa
82
Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83
Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84
Chapter 84 : Memborong
85
Chapter 85 : Jauhi Dia
86
Chapter 86 : Dimana Istriku
87
Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88
Chapter 88 : Positif
89
Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90
Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91
Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92
Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93
Chapter 93 : Aroma Rambut
94
Chapter 94 : Mau Pacaran
95
Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96
Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97
Chapter 97 : Kontraksi
98
Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99
Chapter 99 : Nama Yang Indah
100
Chapter 100 : Udah Belum
101
Chapter 101 : Minta Dipeluk
102
Chapter 102 : Dibalik Gorden
103
Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104
Chapter 104 : Makan Malam
105
Chapter 105 : Penampilan
106
Chapter 106 : Azwar dan Almira
107
Chapter 107 : Apa Separah Itu
108
Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109
Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110
Chapter 110 : Keputusan
111
Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112
Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113
Chapter 113 : Dia Orangnya
114
Chapter 114 : Kecewa Padamu
115
Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116
Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117
Chapter 117 : Berpura-pura Kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!