Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam

"Aku pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia." Ali Bin Abi Thalib

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Prov Arssyad

Setelah pergi meninggalkan rumah zhivana, arrsyad melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi! Merasa kesal dan kecewa. Padahal dirinya sangat mengharapkan wanita bercadar itu menjadi istrinya.

Mobil yang dikendarai arrsyadpun berhenti di depan sebuah bar cukup besar. Bar itu milik temannya! Arrsyad yang tidak suka karamaian ditempat seperti itu hanya diam menunggu diluar.

Selang dua menit. Seorang pria tampan bertubuh tinggi berkulit eksotis. Memakai kemeja navy berpadu dengan celana jeans berwana hitam nampak gagah dan berkharisma berlari menghampiri arrsyad.

"Ada, apa?" Tanyanya dengan napas tersenggal.

Pria itu adalah andre.

"Kau sangat lama!" Ketus arrsyad kesal.

"Hah. Gue cuma dua menit! Lo bilang lama. Yang benar saja" Protes andre tak terima.

Terjadi keheningan untuk beberapa saat. Hingga terdengar sayup-sayup musik didalam bar.

"Wajah mu terlihat kesal! Apa ada masalah?"

"Malah diam saja jangan bicara sekalian. Sekalinya bicara mulutmu itu seperti cabai merah seratua kg sangat pedas!" Imbuh andre kembali.

"Iya, iya. Bawel"

"Cihh, kau ini"

"Dasar aneh!! Kau ini mau apa sih? Cepat katakan! Aku harus ke bar lagi nih, di dalam banyak pengunjung tau"

Arrsyad menghela napasnya dalam-dalam. Lalu mendongakkan wajahnya untuk mentapa langit malam.

"Apa aku terlihat seperti anak kecil? Apa aku tak tampan? Apa aku kurang cerdas?" Tanya arrsyad dengan tiba-tiba.

Andre mengerjit bingung, tapi lucu juga. Ada apa dengan temannya ini sangat aneh! Tiba-tiba saja menanyakan hal konyol.

"Hahaha. Kau kenapa sih? Demam lo ya" Ucap andre dengan tertawa-tawa.

Arrsyad mengerjitkan dahinya bingung! Kenapa andre tertawa seperti itu? Dia kan hanya bertanya bukan sedang melucu.

"Berhenti tertawa! Dasar orang aneh"

"Kau yang aneh! Kau bilang apa tadi? Hahaha lucu sekali kau ini bodoh apa buta sih?" Ucap andre seraya tertawa kecil. Arrsyad ini bagaimana sih? Apa dia tak pernah berkaca melihat wajah dan tubuhnya itu sampai bertanya seperti tadi.

"Cihh"

"Arrsyad lo ini buta apa bagaimana. Hah? Lihatlah dirimu sendiri! Lo itu ya, terlihat sempurna!! Disekolah saja kau dijuluki pangeran sekolah, lo itu tampan putih berkharisma cool dan banyak deh kelebihan. Apalagi otak lo itu cerdas mempunyai kecerdasan diatas rata-rata."

"Dan satu lagi lo masih sekolah sudah punya usaha sendiri punya cafe dan lo juga jadi model hebakan dirimu syad. Gue juga iri sama lo dan lo malah nanya kaya gitu kenapa sih ada masalah?" Tanyanya kembali.

"Oh gue baru inget! pasti khitbah lo ditolak, kak zhivana. Iyakan? Cihh. Otakmu memang cerdas!! Tapi soal beginian kau ini emang paling bodoh. Mana mungkin kak zhivana mau menerima dirimu lihatlah kak zhivana bagai bidadari turun dari langit dia itu sangat alim dan bijak ibuku saja dirumah sering memujinya" Ucap andre seraya berkacak pinggang.

"Jadi lo ditolak, syad?" Ucap andre.

Melihat arrsyad diam saja dia tau bahwa temannya itu sangat mencintai zhivana. Banyak kaum hawa yang sering mengejar arrsyad tapi arrsyad tak pernah menanggapinya bahkan arrsyad tidak pernah berbicara atau berdekatan dengan lawan jenisnya. Sungguh hebat bukan dia itu selalu menjaga hatinya hanya untuk zhivana walau zhivana sendiri tidak tau.

"Iya"

"Berpikirlah dengan baik dan kenapa kak zhivana bisa nolak lo dia itu wanita yang sangat terjaga pasti ada alasannya!! Pasti saat dia menolak permintaan khitbah lo dia punya alasannya tersendirikan?"

"Gue tau kenapa dia nolak ini! Gue masih sekolah masih sangatlah muda dan kak zhivana juga sedang kuliah dia ingin meraih cita-citanya." Ucap arrsyad

Dirinya juga tau zhivana mengambil keputusan ini dengan bijak dan demi kebaikan arrsyad dan zhivana juga tapi tetap saja hatinya sangat ingin memiliki zhivana ia sangat takut kalau zhivana meninggalkannya. Egois memang!! Tapi bagaimana hatinya selalu meronta-ronta ingin segara menjadikan teman kecilnya itu sebagai seorang istri.

"Cukup mencintai dalam diam, menatapnya dari jauh melihatnya yang baik-baik saja itu sudah cukup, dan gue juga selalu sebut namanya dalam sujud gue." Ucap arrsyad. Terlihat ada kesenangan tersendiri di wajahnya saat berbicara mengenai zhivana

"Lakukanlah seperti itu. Gue yakin suatu saat nanti lo dan kak zhivana bakal bisa bersatu. Gue doain semoga kalian berdua berjodoh." Andre menepuk pundak arrsyad, dirinya tau temannya itu selalu punya cara tersendiri untuk segala sesuatunya.

"Oke. Makasih banget, dre"

"Tenang aja sama gue mah! Asal kalau besok sekolah kalau ada tugas gue nyontek. Ya"

"Terserah"

"Yaudah sana, sebaiknya lo segera pulang"

"Gue duluan. Maaf udah nganggu waktu lo"

"Yoi. Hati-hati"

arrsyad tak menjawab lagi, dirinya langsung membuka pintu mobil dan menyalakan mesin langsung pergi begitu saja tanpa satu katapun.

"Hahh. Dasar pria dingin main pergi begitu saja" Gerutu andre.

'

'

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nurliah Kisarani Lia

Nurliah Kisarani Lia

wah unik si arsyad...

2021-03-22

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2 Chapter 2 : Keluarga
3 Chapter 3 : Memanah
4 Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5 Chapter 5 : Bukannya Egois
6 Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7 Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8 Chapter 8 : Gara-gara Uang
9 Chapter 9 : Kue Coklat
10 Chapter 10 : Kecelakaan
11 Chapter 11 : Pemakaman
12 Chapter 12 : Kenapa Gelap
13 Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14 Chapter 14 : Janji
15 Chapter 15 : Rindu
16 Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17 Chapter 17 : Rencana
18 Chapter 18 : Taqdir
19 Chapter 19 : Pondok Pesantren
20 Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21 Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22 Chapter 22 : Rahasia Azwar
23 Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24 Chapter 24 : Syal Dari Seina
25 Chapter 25 : Angin musim semi
26 Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27 Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28 Chapter 28 : Panggilan Mas
29 Chapter 29 : Rencana Pulang
30 Chapter 30 : Jadi Penguntit
31 Chapter 31 : Pertemuan
32 Chapter 32 : Calon Suami
33 Chapter 33 : Kecewa
34 Chapter 34 : Hujan
35 Chapter 35 : Gelisah
36 Chapter 36 : Perdebatan
37 Chapter 37 : Kedatangan Seina
38 Chapter 38 : Ungkapan Manis
39 Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40 Chapter 40 : Racun Mematikan
41 Chapter 41 : Gedung Tua
42 Chapter 42 : Seorang Bidadari
43 Chapter 43 : Minum Racun
44 Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45 Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46 Chapter 46 : Operasi
47 Chapter 47 : Jodoh Orang
48 Chapter 48 : Masih Rindu
49 Chapter 49 : Cahaya
50 Chapter 50 : Pulang
51 Chapter 51 : Gantikan Saya
52 Chapter 52 : Dukung Kita
53 Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54 Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55 Chapter 55 : Pernikahan
56 Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57 Chapter 57 : Kamu Cantik
58 Chapter 58 : First kiss
59 Chapter 59 : See You Suamiku
60 Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61 Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62 Chapter 62 : Oh Zhivana
63 Chapter 63 : Kebablasan
64 Chapter 64 : First Love
65 Chapter 65 : Morning Kiss
66 Chapter 66 : Salah Paham
67 Chapter 67 : Aku Cemburu
68 Chapter 68 : Andre
69 Chapter 69 : Sepeda
70 Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71 Chapter 71 : Sensitif
72 Chapter 72 : Permintaan Aneh
73 Chapter 73 : Lift
74 Chapter 74 : Terganggu
75 Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76 Chapter 76 : Sepertinya
77 Chapter 77 : Aku Hamil
78 Chapter 78 : Ikan Bakar
79 Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80 Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81 Chapter 81 : Kenapa
82 Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83 Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84 Chapter 84 : Memborong
85 Chapter 85 : Jauhi Dia
86 Chapter 86 : Dimana Istriku
87 Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88 Chapter 88 : Positif
89 Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90 Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91 Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92 Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93 Chapter 93 : Aroma Rambut
94 Chapter 94 : Mau Pacaran
95 Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96 Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97 Chapter 97 : Kontraksi
98 Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99 Chapter 99 : Nama Yang Indah
100 Chapter 100 : Udah Belum
101 Chapter 101 : Minta Dipeluk
102 Chapter 102 : Dibalik Gorden
103 Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104 Chapter 104 : Makan Malam
105 Chapter 105 : Penampilan
106 Chapter 106 : Azwar dan Almira
107 Chapter 107 : Apa Separah Itu
108 Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109 Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110 Chapter 110 : Keputusan
111 Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112 Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113 Chapter 113 : Dia Orangnya
114 Chapter 114 : Kecewa Padamu
115 Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116 Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117 Chapter 117 : Berpura-pura Kuat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2
Chapter 2 : Keluarga
3
Chapter 3 : Memanah
4
Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5
Chapter 5 : Bukannya Egois
6
Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7
Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8
Chapter 8 : Gara-gara Uang
9
Chapter 9 : Kue Coklat
10
Chapter 10 : Kecelakaan
11
Chapter 11 : Pemakaman
12
Chapter 12 : Kenapa Gelap
13
Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14
Chapter 14 : Janji
15
Chapter 15 : Rindu
16
Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17
Chapter 17 : Rencana
18
Chapter 18 : Taqdir
19
Chapter 19 : Pondok Pesantren
20
Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21
Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22
Chapter 22 : Rahasia Azwar
23
Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24
Chapter 24 : Syal Dari Seina
25
Chapter 25 : Angin musim semi
26
Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27
Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28
Chapter 28 : Panggilan Mas
29
Chapter 29 : Rencana Pulang
30
Chapter 30 : Jadi Penguntit
31
Chapter 31 : Pertemuan
32
Chapter 32 : Calon Suami
33
Chapter 33 : Kecewa
34
Chapter 34 : Hujan
35
Chapter 35 : Gelisah
36
Chapter 36 : Perdebatan
37
Chapter 37 : Kedatangan Seina
38
Chapter 38 : Ungkapan Manis
39
Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40
Chapter 40 : Racun Mematikan
41
Chapter 41 : Gedung Tua
42
Chapter 42 : Seorang Bidadari
43
Chapter 43 : Minum Racun
44
Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45
Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46
Chapter 46 : Operasi
47
Chapter 47 : Jodoh Orang
48
Chapter 48 : Masih Rindu
49
Chapter 49 : Cahaya
50
Chapter 50 : Pulang
51
Chapter 51 : Gantikan Saya
52
Chapter 52 : Dukung Kita
53
Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54
Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55
Chapter 55 : Pernikahan
56
Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57
Chapter 57 : Kamu Cantik
58
Chapter 58 : First kiss
59
Chapter 59 : See You Suamiku
60
Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61
Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62
Chapter 62 : Oh Zhivana
63
Chapter 63 : Kebablasan
64
Chapter 64 : First Love
65
Chapter 65 : Morning Kiss
66
Chapter 66 : Salah Paham
67
Chapter 67 : Aku Cemburu
68
Chapter 68 : Andre
69
Chapter 69 : Sepeda
70
Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71
Chapter 71 : Sensitif
72
Chapter 72 : Permintaan Aneh
73
Chapter 73 : Lift
74
Chapter 74 : Terganggu
75
Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76
Chapter 76 : Sepertinya
77
Chapter 77 : Aku Hamil
78
Chapter 78 : Ikan Bakar
79
Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80
Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81
Chapter 81 : Kenapa
82
Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83
Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84
Chapter 84 : Memborong
85
Chapter 85 : Jauhi Dia
86
Chapter 86 : Dimana Istriku
87
Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88
Chapter 88 : Positif
89
Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90
Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91
Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92
Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93
Chapter 93 : Aroma Rambut
94
Chapter 94 : Mau Pacaran
95
Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96
Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97
Chapter 97 : Kontraksi
98
Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99
Chapter 99 : Nama Yang Indah
100
Chapter 100 : Udah Belum
101
Chapter 101 : Minta Dipeluk
102
Chapter 102 : Dibalik Gorden
103
Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104
Chapter 104 : Makan Malam
105
Chapter 105 : Penampilan
106
Chapter 106 : Azwar dan Almira
107
Chapter 107 : Apa Separah Itu
108
Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109
Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110
Chapter 110 : Keputusan
111
Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112
Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113
Chapter 113 : Dia Orangnya
114
Chapter 114 : Kecewa Padamu
115
Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116
Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117
Chapter 117 : Berpura-pura Kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!