"Aku pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia." Ali Bin Abi Thalib
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Prov Arssyad
Setelah pergi meninggalkan rumah zhivana, arrsyad melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi! Merasa kesal dan kecewa. Padahal dirinya sangat mengharapkan wanita bercadar itu menjadi istrinya.
Mobil yang dikendarai arrsyadpun berhenti di depan sebuah bar cukup besar. Bar itu milik temannya! Arrsyad yang tidak suka karamaian ditempat seperti itu hanya diam menunggu diluar.
Selang dua menit. Seorang pria tampan bertubuh tinggi berkulit eksotis. Memakai kemeja navy berpadu dengan celana jeans berwana hitam nampak gagah dan berkharisma berlari menghampiri arrsyad.
"Ada, apa?" Tanyanya dengan napas tersenggal.
Pria itu adalah andre.
"Kau sangat lama!" Ketus arrsyad kesal.
"Hah. Gue cuma dua menit! Lo bilang lama. Yang benar saja" Protes andre tak terima.
Terjadi keheningan untuk beberapa saat. Hingga terdengar sayup-sayup musik didalam bar.
"Wajah mu terlihat kesal! Apa ada masalah?"
"Malah diam saja jangan bicara sekalian. Sekalinya bicara mulutmu itu seperti cabai merah seratua kg sangat pedas!" Imbuh andre kembali.
"Iya, iya. Bawel"
"Cihh, kau ini"
"Dasar aneh!! Kau ini mau apa sih? Cepat katakan! Aku harus ke bar lagi nih, di dalam banyak pengunjung tau"
Arrsyad menghela napasnya dalam-dalam. Lalu mendongakkan wajahnya untuk mentapa langit malam.
"Apa aku terlihat seperti anak kecil? Apa aku tak tampan? Apa aku kurang cerdas?" Tanya arrsyad dengan tiba-tiba.
Andre mengerjit bingung, tapi lucu juga. Ada apa dengan temannya ini sangat aneh! Tiba-tiba saja menanyakan hal konyol.
"Hahaha. Kau kenapa sih? Demam lo ya" Ucap andre dengan tertawa-tawa.
Arrsyad mengerjitkan dahinya bingung! Kenapa andre tertawa seperti itu? Dia kan hanya bertanya bukan sedang melucu.
"Berhenti tertawa! Dasar orang aneh"
"Kau yang aneh! Kau bilang apa tadi? Hahaha lucu sekali kau ini bodoh apa buta sih?" Ucap andre seraya tertawa kecil. Arrsyad ini bagaimana sih? Apa dia tak pernah berkaca melihat wajah dan tubuhnya itu sampai bertanya seperti tadi.
"Cihh"
"Arrsyad lo ini buta apa bagaimana. Hah? Lihatlah dirimu sendiri! Lo itu ya, terlihat sempurna!! Disekolah saja kau dijuluki pangeran sekolah, lo itu tampan putih berkharisma cool dan banyak deh kelebihan. Apalagi otak lo itu cerdas mempunyai kecerdasan diatas rata-rata."
"Dan satu lagi lo masih sekolah sudah punya usaha sendiri punya cafe dan lo juga jadi model hebakan dirimu syad. Gue juga iri sama lo dan lo malah nanya kaya gitu kenapa sih ada masalah?" Tanyanya kembali.
"Oh gue baru inget! pasti khitbah lo ditolak, kak zhivana. Iyakan? Cihh. Otakmu memang cerdas!! Tapi soal beginian kau ini emang paling bodoh. Mana mungkin kak zhivana mau menerima dirimu lihatlah kak zhivana bagai bidadari turun dari langit dia itu sangat alim dan bijak ibuku saja dirumah sering memujinya" Ucap andre seraya berkacak pinggang.
"Jadi lo ditolak, syad?" Ucap andre.
Melihat arrsyad diam saja dia tau bahwa temannya itu sangat mencintai zhivana. Banyak kaum hawa yang sering mengejar arrsyad tapi arrsyad tak pernah menanggapinya bahkan arrsyad tidak pernah berbicara atau berdekatan dengan lawan jenisnya. Sungguh hebat bukan dia itu selalu menjaga hatinya hanya untuk zhivana walau zhivana sendiri tidak tau.
"Iya"
"Berpikirlah dengan baik dan kenapa kak zhivana bisa nolak lo dia itu wanita yang sangat terjaga pasti ada alasannya!! Pasti saat dia menolak permintaan khitbah lo dia punya alasannya tersendirikan?"
"Gue tau kenapa dia nolak ini! Gue masih sekolah masih sangatlah muda dan kak zhivana juga sedang kuliah dia ingin meraih cita-citanya." Ucap arrsyad
Dirinya juga tau zhivana mengambil keputusan ini dengan bijak dan demi kebaikan arrsyad dan zhivana juga tapi tetap saja hatinya sangat ingin memiliki zhivana ia sangat takut kalau zhivana meninggalkannya. Egois memang!! Tapi bagaimana hatinya selalu meronta-ronta ingin segara menjadikan teman kecilnya itu sebagai seorang istri.
"Cukup mencintai dalam diam, menatapnya dari jauh melihatnya yang baik-baik saja itu sudah cukup, dan gue juga selalu sebut namanya dalam sujud gue." Ucap arrsyad. Terlihat ada kesenangan tersendiri di wajahnya saat berbicara mengenai zhivana
"Lakukanlah seperti itu. Gue yakin suatu saat nanti lo dan kak zhivana bakal bisa bersatu. Gue doain semoga kalian berdua berjodoh." Andre menepuk pundak arrsyad, dirinya tau temannya itu selalu punya cara tersendiri untuk segala sesuatunya.
"Oke. Makasih banget, dre"
"Tenang aja sama gue mah! Asal kalau besok sekolah kalau ada tugas gue nyontek. Ya"
"Terserah"
"Yaudah sana, sebaiknya lo segera pulang"
"Gue duluan. Maaf udah nganggu waktu lo"
"Yoi. Hati-hati"
arrsyad tak menjawab lagi, dirinya langsung membuka pintu mobil dan menyalakan mesin langsung pergi begitu saja tanpa satu katapun.
"Hahh. Dasar pria dingin main pergi begitu saja" Gerutu andre.
'
'
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nurliah Kisarani Lia
wah unik si arsyad...
2021-03-22
3