Arrsyad kembali kerumah sakit bersama reno kini mereka sedang duduk disopa dimana zhivana sedang terbaring lemah dan belum sadarkan diri.
Reno sudah memindahkan zhivana keruangan VIP bagi reno mengeluarkan uang dengan berapapun nominalnya itu tidak masalah asal zhivana nyaman dan segera sembuh.
"bagaimana dengan keberangkatan mu?' Tanya reno seraya duduk bersandar disopa panjang.
"Apakah kakak tidak melihat!! Situasi sedang begini masih saja memikirkan hal itu." Jawabnya dengan ketus.
"Tapi kamu harus tetap berangkat. Semester awal perkuliahan kamu dimulai senin depan"
"Aku tidak peduli!" Ucap arrsyad dengan tegas.
"Dasar keras kepala. Aku capek jiwa ragaku, lelah banget." Ucap reno seraya memejamkan kedua matanya.
"Apa, kak luchia tau tentang kejadian. Ini?"
"Ya, luchia sudah tahu, besok dia kemari."
Arrsyad tak menjawab lagi pembicaraan reno. Sekarang arrsyad menatap terus kearah zhivana sementara reno memejamkan kedua matanya.
Arrsyad melihat tangan zhivana bergerak! Dengan cepat arrsyad langsung berdiri dan menghampiri zhivana. Benar saja, kedua mata zhivana perlahan-lahan terbuka.
Arrsyad bingung sekaligus senang karna zhivana telah sadar. Tapi dirinya harus mengatakan apa jika zhivana menanyakan kedua orang tuanya? Mata zhivana telah terbuka sempurna tapi zhivana hanya diam dahinya berkerut.
"Alhamdulillah. Zhi kamu udah, sadar?" Tanya reno, yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping arrsyad.
"Zhivana" Panggil reno
"Kenapa gelap, kak?" Tanya zhivana dengan lirih.
Dan benar apa kata dokter tadi. Ternyata zhivana buta. Hati arrsyad sangat sakit melihat kondisi zhivana sekarang! Mata indah milik zhivana itu kini menjadi tatapan kosong. arrsyad hanya bisa diam saja membiarkan kakak nya yang berbicara.
"Kak reno, apakah itu kakak? Kenapa gelap kak?"
"Iya zhi ini kak reno. kakak mu, tenang zhi kakak ada disini semua akan baik-baik saja." Reno meraih tangan zhivana lalu menggenggamnya dengan erat.
"Kak, kenapa sangat gelap gulita seperti ini? Hiks, apakah aku tidak bisa menglihat?!!" Ucapnya, dengan wajah kesakitan, zhivana langsung menangis histeris.
"Zhivana dengarkan aku! Kita akan berusaha mencari donor mata untuk kamu secepatnya tenanglah zhi kak reno ada disini untuk kamu."
"Hiks, hiks. Dimana abi sama umi apa mereka baik-baik saja?" Tanya zhivana.
Arrsyad dan reno saling lirik. Sungguh tak tega harus menyampaikan berita buruk mengenai kedua orangtua nya telah tiada.
"Kak, dimana abi sama umiku. Aku sangat takut mereka kenapa-kenapa"
Zhivana mulai meronta-ronta ingin bangun dari tidurnya.
"Zhi, maafkan kak reno!! Abi dan umi mu. Emm anu mereka itu. Sudah tidak ada"
Deg
Jantung zhivana terasa berhenti, napasnya terasa sesak seperti tidak ada oksigen tubuhnya bergetar ia langsung terdiam tangan yang tadi meronta-ronta kini jatuh seperti tak bertenaga.
"Zhi dengarkan kak reno ini semua akan baik-baik saja. Aku akan menjaga mu sampai sembuh tenanglah!! Kita lalui ini bersama-sama, jangan pernah merasa sendiri kita keluarga. Aku ini kakak mu, arrsyad juga ada disini dia akan menemani mu, luchia besok kesini dia akan membantumu tenanglah. Zhi " Reno memegang kedua tangan zhivana erat. Hatinya sangat sakit harus menyaksikan kondisi zhivana seperti ini.
"Zhivana abi dan umi mu sudah tenang disana. Mereka sudah dimakamkan lima jam yang lalu. Kak reno yakin mereka sudah tenang. Aku berjanji akan menjaga dan merawatmu. Zhivana bicaralah jangan diam saja!!" Ucap reno mulai khawatir.
Zhivana diam bibirnya bergetar tatapannya kosong air matanya beruraian dengan deras. Hatinya hancur sangat hancur kenapa bisa seperti ini? Kejadiannya sangat begitu cepat! Kenapa kecelakaan yang begitu tragis harus terjadi pada keluarganya sangat menyedihkan.
"Astagfirullahal'adzim. Umi abi. Enggak!! Gak mungkin kedua orang tuaku meninggal"
"Zhivana kamu harus tenang! Ikhlaskan mereka, percayalah zhi mereka pasti sangat sedih. Kalau melihat kamu terus menangis seperti ini"
Arrsyad yang sedari tadi diam dan melihat saja, kini air matanya menetes. Rasanya tak tega melihat keadaan zhivana yang seperti ini. Reno juga menangis dengan tangannya yang masih mengenggam erat tangan zhivana.
Dengan tiba-tiba, zhivana diam dan tak sadarkan diri, matanya tertutup kembali. Reno yang menyadari zhivana pingsang langsung menyuruh arrsyad untuk memanggil dokter.
Tidak butuh waktu lama seorang dokter wanita masuk bersama arrsyad, langsung memeriksa keadaan zhivana.
"Tubuhnya sangat lemah, dia juga sangat tertekan sebaiknya kita biarkan saja dia beristirahat." Ucap dokter itu seraya memeriksa kondisi tubuh zhivana.
"Baiklah, tolong lakukan yang terbaik buat zhivana saya akan bayar berapapun asal zhivana sembuh." Ucap reno.
"Tentu, Kami akan berusaha semaksimal mungkin."
Setelah memeriksa kondisi zhivana, dokter itu kembali keluar.
Reno mengajak arrsyad untuk beristirahat. Selama zhivana tak sadarkan diri mereka memilih tidur diatas sopa. Berjaga-jaga, takutnya zhivana tersadar dan butub sesuatu.
Reno dan arrsyad pun merebahkan tubuhnya disopa. Karena didalam ruangan itu terdapat dua buah sopa besar dan panjang jadi keduanya bisa tidur dengan menelentangkan kakinya.
Arrsyad tidak langsung tidur, dirinya menatap atap ruangan kamar vip zhivana. Pikirannya bergrilya kemana-kemana. Arrsyad memikirkan zhivana, hatinya sakit melihat keadaan wanita yang dicintainya seperti itu.
Arrsyad juga berpikir, pasti nanti harus tetap berangkat ke amerika. Kakaknya reno sudah mendaftarkan dirinya di Universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang ada diamerika serikat.
Suatu kebanggaan bagi arrsyad bisa diterima di universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) Karena tidak mudah untuk bisa berkuliah disana, dimana hanya orang-orang berkualitas yang memiliki frestasi dan nilai akademik yang bisa diterima di universitas MIT.
Senin depan arrsyad sudah masuk ke MIT tapi bagaimana nanti dengan zhivana arrsyad sangat ingin merawat zhivana bahkan arrsyad malah tak ingin pergi ke amerika.
Arrsyad ingin menjadi mata untuk zhivana dan menjadi tongkat untuk zhivana disaat zhivana ingin melangkahkan kakinya, arrsyad ingin dirinya sendirilah yang menuntun zhivana dan berjalan berdampingan.
***
'
'
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nurliah Kisarani Lia
hadir lagi thor...
2021-04-21
1