Chapter 12 : Kenapa Gelap

Arrsyad kembali kerumah sakit bersama reno kini mereka sedang duduk disopa dimana zhivana sedang terbaring lemah dan belum sadarkan diri.

Reno sudah memindahkan zhivana keruangan VIP bagi reno mengeluarkan uang dengan berapapun nominalnya itu tidak masalah asal zhivana nyaman dan segera sembuh.

"bagaimana dengan keberangkatan mu?' Tanya reno seraya duduk bersandar disopa panjang.

"Apakah kakak tidak melihat!! Situasi sedang begini masih saja memikirkan hal itu." Jawabnya dengan ketus.

"Tapi kamu harus tetap berangkat. Semester awal perkuliahan kamu dimulai senin depan"

"Aku tidak peduli!" Ucap arrsyad dengan tegas.

"Dasar keras kepala. Aku capek jiwa ragaku, lelah banget." Ucap reno seraya memejamkan kedua matanya.

"Apa, kak luchia tau tentang kejadian. Ini?"

"Ya, luchia sudah tahu, besok dia kemari."

Arrsyad tak menjawab lagi pembicaraan reno. Sekarang arrsyad menatap terus kearah zhivana sementara reno memejamkan kedua matanya.

Arrsyad melihat tangan zhivana bergerak! Dengan cepat arrsyad langsung berdiri dan menghampiri zhivana. Benar saja, kedua mata zhivana perlahan-lahan terbuka.

Arrsyad bingung sekaligus senang karna zhivana telah sadar. Tapi dirinya harus mengatakan apa jika zhivana menanyakan kedua orang tuanya? Mata zhivana telah terbuka sempurna tapi zhivana hanya diam dahinya berkerut.

"Alhamdulillah. Zhi kamu udah, sadar?" Tanya reno, yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping arrsyad.

"Zhivana" Panggil reno

"Kenapa gelap, kak?" Tanya zhivana dengan lirih.

Dan benar apa kata dokter tadi. Ternyata zhivana buta. Hati arrsyad sangat sakit melihat kondisi zhivana sekarang! Mata indah milik zhivana itu kini menjadi tatapan kosong. arrsyad hanya bisa diam saja membiarkan kakak nya yang berbicara.

"Kak reno, apakah itu kakak? Kenapa gelap kak?"

"Iya zhi ini kak reno. kakak mu, tenang zhi kakak ada disini semua akan baik-baik saja." Reno meraih tangan zhivana lalu menggenggamnya dengan erat.

"Kak, kenapa sangat gelap gulita seperti ini? Hiks, apakah aku tidak bisa menglihat?!!" Ucapnya, dengan wajah kesakitan, zhivana langsung menangis histeris.

"Zhivana dengarkan aku! Kita akan berusaha mencari donor mata untuk kamu secepatnya tenanglah zhi kak reno ada disini untuk kamu."

"Hiks, hiks. Dimana abi sama umi apa mereka baik-baik saja?" Tanya zhivana.

Arrsyad dan reno saling lirik. Sungguh tak tega harus menyampaikan berita buruk mengenai kedua orangtua nya telah tiada.

"Kak, dimana abi sama umiku. Aku sangat takut mereka kenapa-kenapa"

Zhivana mulai meronta-ronta ingin bangun dari tidurnya.

"Zhi, maafkan kak reno!! Abi dan umi mu. Emm anu mereka itu. Sudah tidak ada"

Deg

Jantung zhivana terasa berhenti, napasnya terasa sesak seperti tidak ada oksigen tubuhnya bergetar ia langsung terdiam tangan yang tadi meronta-ronta kini jatuh seperti tak bertenaga.

"Zhi dengarkan kak reno ini semua akan baik-baik saja. Aku akan menjaga mu sampai sembuh tenanglah!! Kita lalui ini bersama-sama, jangan pernah merasa sendiri kita keluarga. Aku ini kakak mu, arrsyad juga ada disini dia akan menemani mu, luchia besok kesini dia akan membantumu tenanglah. Zhi " Reno memegang kedua tangan zhivana erat. Hatinya sangat sakit harus menyaksikan kondisi zhivana seperti ini.

"Zhivana abi dan umi mu sudah tenang disana. Mereka sudah dimakamkan lima jam yang lalu. Kak reno yakin mereka sudah tenang. Aku berjanji akan menjaga dan merawatmu. Zhivana bicaralah jangan diam saja!!" Ucap reno mulai khawatir.

Zhivana diam bibirnya bergetar tatapannya kosong air matanya beruraian dengan deras. Hatinya hancur sangat hancur kenapa bisa seperti ini? Kejadiannya sangat begitu cepat! Kenapa kecelakaan yang begitu tragis harus terjadi pada keluarganya sangat menyedihkan.

"Astagfirullahal'adzim. Umi abi. Enggak!! Gak mungkin kedua orang tuaku meninggal"

"Zhivana kamu harus tenang! Ikhlaskan mereka, percayalah zhi mereka pasti sangat sedih. Kalau melihat kamu terus menangis seperti ini"

Arrsyad yang sedari tadi diam dan melihat saja, kini air matanya menetes. Rasanya tak tega melihat keadaan zhivana yang seperti ini. Reno juga menangis dengan tangannya yang masih mengenggam erat tangan zhivana.

Dengan tiba-tiba, zhivana diam dan tak sadarkan diri, matanya tertutup kembali. Reno yang menyadari zhivana pingsang langsung menyuruh arrsyad untuk memanggil dokter.

Tidak butuh waktu lama seorang dokter wanita masuk bersama arrsyad, langsung memeriksa keadaan zhivana.

"Tubuhnya sangat lemah, dia juga sangat tertekan sebaiknya kita biarkan saja dia beristirahat." Ucap dokter itu seraya memeriksa kondisi tubuh zhivana.

"Baiklah, tolong lakukan yang terbaik buat zhivana saya akan bayar berapapun asal zhivana sembuh." Ucap reno.

"Tentu, Kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Setelah memeriksa kondisi zhivana, dokter itu kembali keluar.

Reno mengajak arrsyad untuk beristirahat. Selama zhivana tak sadarkan diri mereka memilih tidur diatas sopa. Berjaga-jaga, takutnya zhivana tersadar dan butub sesuatu.

Reno dan arrsyad pun merebahkan tubuhnya disopa. Karena didalam ruangan itu terdapat dua buah sopa besar dan panjang jadi keduanya bisa tidur dengan menelentangkan kakinya.

Arrsyad tidak langsung tidur, dirinya menatap atap ruangan kamar vip zhivana. Pikirannya bergrilya kemana-kemana. Arrsyad memikirkan zhivana, hatinya sakit melihat keadaan wanita yang dicintainya seperti itu.

Arrsyad juga berpikir, pasti nanti harus tetap berangkat ke amerika. Kakaknya reno sudah mendaftarkan dirinya di Universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang ada diamerika serikat.

Suatu kebanggaan bagi arrsyad bisa diterima di universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) Karena tidak mudah untuk bisa berkuliah disana, dimana hanya orang-orang berkualitas yang memiliki frestasi dan nilai akademik yang bisa diterima di universitas MIT.

Senin depan arrsyad sudah masuk ke MIT tapi bagaimana nanti dengan zhivana arrsyad sangat ingin merawat zhivana bahkan arrsyad malah tak ingin pergi ke amerika.

Arrsyad ingin menjadi mata untuk zhivana dan menjadi tongkat untuk zhivana disaat zhivana ingin melangkahkan kakinya, arrsyad ingin dirinya sendirilah yang menuntun zhivana dan berjalan berdampingan.

***

'

'

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nurliah Kisarani Lia

Nurliah Kisarani Lia

hadir lagi thor...

2021-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2 Chapter 2 : Keluarga
3 Chapter 3 : Memanah
4 Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5 Chapter 5 : Bukannya Egois
6 Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7 Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8 Chapter 8 : Gara-gara Uang
9 Chapter 9 : Kue Coklat
10 Chapter 10 : Kecelakaan
11 Chapter 11 : Pemakaman
12 Chapter 12 : Kenapa Gelap
13 Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14 Chapter 14 : Janji
15 Chapter 15 : Rindu
16 Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17 Chapter 17 : Rencana
18 Chapter 18 : Taqdir
19 Chapter 19 : Pondok Pesantren
20 Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21 Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22 Chapter 22 : Rahasia Azwar
23 Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24 Chapter 24 : Syal Dari Seina
25 Chapter 25 : Angin musim semi
26 Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27 Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28 Chapter 28 : Panggilan Mas
29 Chapter 29 : Rencana Pulang
30 Chapter 30 : Jadi Penguntit
31 Chapter 31 : Pertemuan
32 Chapter 32 : Calon Suami
33 Chapter 33 : Kecewa
34 Chapter 34 : Hujan
35 Chapter 35 : Gelisah
36 Chapter 36 : Perdebatan
37 Chapter 37 : Kedatangan Seina
38 Chapter 38 : Ungkapan Manis
39 Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40 Chapter 40 : Racun Mematikan
41 Chapter 41 : Gedung Tua
42 Chapter 42 : Seorang Bidadari
43 Chapter 43 : Minum Racun
44 Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45 Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46 Chapter 46 : Operasi
47 Chapter 47 : Jodoh Orang
48 Chapter 48 : Masih Rindu
49 Chapter 49 : Cahaya
50 Chapter 50 : Pulang
51 Chapter 51 : Gantikan Saya
52 Chapter 52 : Dukung Kita
53 Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54 Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55 Chapter 55 : Pernikahan
56 Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57 Chapter 57 : Kamu Cantik
58 Chapter 58 : First kiss
59 Chapter 59 : See You Suamiku
60 Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61 Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62 Chapter 62 : Oh Zhivana
63 Chapter 63 : Kebablasan
64 Chapter 64 : First Love
65 Chapter 65 : Morning Kiss
66 Chapter 66 : Salah Paham
67 Chapter 67 : Aku Cemburu
68 Chapter 68 : Andre
69 Chapter 69 : Sepeda
70 Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71 Chapter 71 : Sensitif
72 Chapter 72 : Permintaan Aneh
73 Chapter 73 : Lift
74 Chapter 74 : Terganggu
75 Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76 Chapter 76 : Sepertinya
77 Chapter 77 : Aku Hamil
78 Chapter 78 : Ikan Bakar
79 Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80 Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81 Chapter 81 : Kenapa
82 Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83 Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84 Chapter 84 : Memborong
85 Chapter 85 : Jauhi Dia
86 Chapter 86 : Dimana Istriku
87 Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88 Chapter 88 : Positif
89 Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90 Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91 Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92 Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93 Chapter 93 : Aroma Rambut
94 Chapter 94 : Mau Pacaran
95 Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96 Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97 Chapter 97 : Kontraksi
98 Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99 Chapter 99 : Nama Yang Indah
100 Chapter 100 : Udah Belum
101 Chapter 101 : Minta Dipeluk
102 Chapter 102 : Dibalik Gorden
103 Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104 Chapter 104 : Makan Malam
105 Chapter 105 : Penampilan
106 Chapter 106 : Azwar dan Almira
107 Chapter 107 : Apa Separah Itu
108 Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109 Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110 Chapter 110 : Keputusan
111 Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112 Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113 Chapter 113 : Dia Orangnya
114 Chapter 114 : Kecewa Padamu
115 Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116 Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117 Chapter 117 : Berpura-pura Kuat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2
Chapter 2 : Keluarga
3
Chapter 3 : Memanah
4
Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5
Chapter 5 : Bukannya Egois
6
Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7
Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8
Chapter 8 : Gara-gara Uang
9
Chapter 9 : Kue Coklat
10
Chapter 10 : Kecelakaan
11
Chapter 11 : Pemakaman
12
Chapter 12 : Kenapa Gelap
13
Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14
Chapter 14 : Janji
15
Chapter 15 : Rindu
16
Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17
Chapter 17 : Rencana
18
Chapter 18 : Taqdir
19
Chapter 19 : Pondok Pesantren
20
Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21
Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22
Chapter 22 : Rahasia Azwar
23
Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24
Chapter 24 : Syal Dari Seina
25
Chapter 25 : Angin musim semi
26
Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27
Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28
Chapter 28 : Panggilan Mas
29
Chapter 29 : Rencana Pulang
30
Chapter 30 : Jadi Penguntit
31
Chapter 31 : Pertemuan
32
Chapter 32 : Calon Suami
33
Chapter 33 : Kecewa
34
Chapter 34 : Hujan
35
Chapter 35 : Gelisah
36
Chapter 36 : Perdebatan
37
Chapter 37 : Kedatangan Seina
38
Chapter 38 : Ungkapan Manis
39
Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40
Chapter 40 : Racun Mematikan
41
Chapter 41 : Gedung Tua
42
Chapter 42 : Seorang Bidadari
43
Chapter 43 : Minum Racun
44
Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45
Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46
Chapter 46 : Operasi
47
Chapter 47 : Jodoh Orang
48
Chapter 48 : Masih Rindu
49
Chapter 49 : Cahaya
50
Chapter 50 : Pulang
51
Chapter 51 : Gantikan Saya
52
Chapter 52 : Dukung Kita
53
Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54
Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55
Chapter 55 : Pernikahan
56
Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57
Chapter 57 : Kamu Cantik
58
Chapter 58 : First kiss
59
Chapter 59 : See You Suamiku
60
Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61
Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62
Chapter 62 : Oh Zhivana
63
Chapter 63 : Kebablasan
64
Chapter 64 : First Love
65
Chapter 65 : Morning Kiss
66
Chapter 66 : Salah Paham
67
Chapter 67 : Aku Cemburu
68
Chapter 68 : Andre
69
Chapter 69 : Sepeda
70
Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71
Chapter 71 : Sensitif
72
Chapter 72 : Permintaan Aneh
73
Chapter 73 : Lift
74
Chapter 74 : Terganggu
75
Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76
Chapter 76 : Sepertinya
77
Chapter 77 : Aku Hamil
78
Chapter 78 : Ikan Bakar
79
Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80
Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81
Chapter 81 : Kenapa
82
Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83
Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84
Chapter 84 : Memborong
85
Chapter 85 : Jauhi Dia
86
Chapter 86 : Dimana Istriku
87
Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88
Chapter 88 : Positif
89
Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90
Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91
Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92
Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93
Chapter 93 : Aroma Rambut
94
Chapter 94 : Mau Pacaran
95
Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96
Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97
Chapter 97 : Kontraksi
98
Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99
Chapter 99 : Nama Yang Indah
100
Chapter 100 : Udah Belum
101
Chapter 101 : Minta Dipeluk
102
Chapter 102 : Dibalik Gorden
103
Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104
Chapter 104 : Makan Malam
105
Chapter 105 : Penampilan
106
Chapter 106 : Azwar dan Almira
107
Chapter 107 : Apa Separah Itu
108
Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109
Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110
Chapter 110 : Keputusan
111
Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112
Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113
Chapter 113 : Dia Orangnya
114
Chapter 114 : Kecewa Padamu
115
Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116
Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117
Chapter 117 : Berpura-pura Kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!