Chapter 13 : Berusaha Ikhlas

Waktu terus berlalu begitu saja. Kini zhivana tengah menangis, tiga hari yang lalu orang tuanya telah tiada zhivana merasa tak nyaman, dirinya ingin pergi ke makam kedua orangtua nya tapi dokter dan reno meralangkan karena kondisi zhivana masih belum stabil.

Setelah melaksanakan shalat shubuh dan mendoakan kedua orangtua nya, kini zhivana hanya duduk sambil menangis di atas bed hospitalnya.

"Yaalloh. Aku berusaha berusaha ikhlas untuk menerima kenyataan, dimana kedua orangtua ku telah tiada. Aku ikhlas dengan keadaan aku yang sekarang. Tapi tetap saja hati ini sangat sakit dan terasa sesak."

Lagi-lagi air matanya bederai dengan sendirinya, mungkin kata ikhlas telah zhivana ucapkan tapi tetap saja hatinya masih pilu.

Luchia baru saja pergi keluar untuk membeli sarapan di kantin rumah sakit, saat kembali dan membuka pintu kamar inap zhivana luchia melihat zhivana tengah menangis sambil terduduk.

Luchia telah kembali ke indonesia. Mendapat kabar duka dari suaminya bahwa keluarga zhivana mengalami kecelakaan yang tragis saat sedang perjalanan menuju ke bandara yang merenggut nyawa Alm. Pak rama dan istrinya bu maryam.

Saat itu juga luchia langsung memesan tiket, rasanya ingin langsung tiba ke indonesia. Namun sayang, tiketnya kosong dan harus menunggu jadwal besok pagi untuk penerbangan. Dan kini luchia sudah dua hari berada diindonesia dan merawat zhivana.

Luchia buru-buru mendekat ke zhivana.

"Zhi, kenapa kamu menangis?" Tanya luchia dengan raut wajah khawatir.

Mendapati zhivana yang diam, luchia langsung memeluk zhivana dengan erat seraya menenangkannya.

"Zhi. Ini aku kak luchia, tenanglah ada aku disini. Kamu jangan menangis!! Aku tau apa yang kamu rasakan ini, sangat berat dan tak mudah untuk dilalui begitu saja. Tapi percayalah, kamu pasti bisa. Dan aku juga tau kamu orangnya tak selemah ini, kamu sangat tabah dan penyabar kamu pasti kuat! Bangkitlah. Kedua orangtua mu pasti tak tega ketika melihat anaknya seperti ini. Buatlah mereka senang dan tenang dengan kekurangan kamu yang sekarang."

"Hiks, aku rindu kedua orangtua ku kak. Aku mohon antarkan aku ke tempat mereka di makamkan. Aku rindu kak. Aku ingin melihat wajah umi dan abiku. Bisa tidak kalau aku saja yang meninggal! Hiks. Kenapa? Kenapa bisa terjadi kecelakaan itu? Aku tidak bisa melihat lagi, bahkan kedua orangtua tuaku juga tiada."

"Jangan menangis!! Ini sudah terjadi. Aku janji besok aku bawa kamu ke pemakaman deh, zhi. Aku tak tega melihat mu seperti ini. Tenanglah aku akan terus menjagamu." Ucap luchia yang ikut menangis.

"Beneran, kak"

"Iya. Besok pagi kita berangkat ke sana, aku tau pasti kamu sudah merindukan kedua orangtua mu bukan! Maka dari itu berhenti menangis, bangkitlah dari semua musibah ini dengan keterbatasan mu yang sekarang aku yakin kamu bisa menjadi lebih kuat lagi."

"Terima kasih kak, maaf aku merepotkan, mu."

"Apaan sih zhi, kamu tidak merepotkan kok. Tenang aku disini bersamamu."

Luchia melepas pelukannya, lalu mengajak zhivana untuk sarapan bersama. Sudah beberapa hari ini, zhivana selalu makan sedikit.

"Sekarang kita sarapan dulu."

Luchia berniat untuk menyuapi zhivana. Zhivana menolak dengan baik, katanya dia bisa sendiri. Luchia mengiyakan dan membiarkan zhivana makan sendiri.

****

Visual Luchia Nasha

Luchia Nasha adalah seorang direktur dibidang dunia modelling diusianya yang masih muda yaitu 24 tahun luchia sosok wanita karir yang sukses luchia juga seorang model terkenal diindonesia.

Terutama dikorea. Belum memiliki seorang anak. Luchia dan reno menikah dua tahun yang lalu mereka sering sibuk akibat bisnis yang dijalani mereka masing-masing, tapi luchia dan reno tetap harmonis mereka memahami satu sama lain.

***

Arborea Cafe

Nama Kafe Milik Arrsyad.

Arrsyad sedang menghitung pengeluaran dan pemasukkan biaya cafe. Cafenya selalu ramai oleh pengunjung. Terutama dari kalangan muda, seperti pelajar sekolah atau mahasiswa. Setiap hari minggu atau bulannya arrsyad selalu mengadakan promosi atau desain baru dalam cafenya agar pelanggan selalu tertarik dan tak bosan.

Sudah setengah jam, arrsyad duduk diruangannya. Selesai menghitung biaya cafe kini arrsyad beranjak dari duduknya keluar dari ruangan dan menuju parkiran.

"Mau pulang, bos?" tanya seorang karyawannya. Yang bernama willy, sebagai pelayan cafe.

"Iya. Saya duluan"

"Iya bos. Hati-hati bos dijalannya!!" Ucap kio yang bekerja di bagian mesin kasir.

Arrsyad keluar dari cafe. Memakai helm seraya menaiki motor besar miliknya. Rasanya arrsyad ingin melihat kondisi zhivana, dan berniat lebih baik kerumah sakit dulu baru pulang.

Setelah sampai dirumah sakit, dan dengan tidak sengaja berpas-pasan dengan reno. Keduanya pun sedikit berbincang-bincang mengenai kondisi zhivana yang mulai membaik.

Luchia yang mengetahui suaminya telah tiba, dan sekarang sudah ada didepan ruangan vip tempat zhivana berada. Luchia pun mendekati reno, ternyata ada arrsyad juga disana.

Berbicara mengenai merencanakan keberangkatan arrsyad ke amerika yang membuat arrsyad menolak. Arrsyad ingin tetap disini dan menjaga zhivana. Tapi reno dan luchia tetap mengharuskan arrsyad untuk pergi kesana.

"Aku gak mau pergi kesana!!" Tolak arrsyad dengan ketus.

Reno mendengus kesal.

"Tapi kamu harus tetap kuliah disana! Kamu udah dapet beasiswa tau syad, jadi mau tidak mau kamu harus tetap berangkat ke amerika." Tegas reno yang sudah tidak bisa dibantah lagi.

Arrsyad mengacuhkan perkataan reno, dan langsung masuk kedalam untuk menemui zhivana.

Reno mengacak rambutnya frustasi.

"Tuh anak keras kepala banget! Diajak bicara malah main pergi gitu aja."

Luchia mengelus punggung tangan reno, berniat untuk meredakan emosinya.

"Udah, sabar dulu aja mas. Kita bantu bantuan zhivana, pasti arrsyad bakal nurut sama dia"

Renopun menggangguk setuju.

****

Visual Reno Julian Al Faruq

Reno Julian Al Faruq adalah kakaknya arrsyad dan suaminya luchia nasha. Reno juga seorang CEO diperusahaan Industri'al Grup. Gayanya yang keren dan berwibawa sangat mendominasi dengan wajahnya yang tampan dan usianya kini 26 tahun.

***

Di dalam kamar inap zhivana

Arrsyad masih berdiri mematung dengan posisi tak jauh dari zhibana. Akhirnya dia bisa melihat zhivana, mata zhivana terbuka jari jemarinya yang lentik itu saling bertautan dengan posisinya yang berbaring. Arrsyad yang melihat itu tersenyum kecil. Arrsyad melangkahkan kakinya mendekati zhivana.

Arrsyad kini bisa memandang jelas zhivana. Rasanya arrsyad ingin memegang kedua tangan zhivana dan menanyakan kabarnya. Arrsyad masih diam matanya menangkap retina mata zhivana disana terlihat kosong akibat kecelakaan itu zhivana harus kehilangan penglihatannya.

"Arrsyad? Itu kamu kan." Tanya zhivana dengan tiba-tiba.

Arrsyad cukup terkejut ketika zhivana memanggil namanya. Pasalnya arrsyad diam saja, dan langkah kakinya pun tadi tidak terdengar tapi kenapa zhivana bisa tau.

"Kenapa diam saja"

Diam tidak ada jawaban.

"Assalamualaikum. Hukum menjawab orang yang mengucapkan salam itu wajib!! Maka dari itu kau harus berbicara dan menjawabnya." Ucap zhivana seraya tersenyum.

Arrsyad jadi salah tingkah sendiri.

"Waalaikumsalam" Ucap arrsyad dengan ragu.

"Akhirnya, kamu bicara juga" Ucap arrsyad yang diiringi tawa kecilnya.

"Maaf" Ucap arrsyad dengan lirih.

'

'

Bersambung

Episodes
1 Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2 Chapter 2 : Keluarga
3 Chapter 3 : Memanah
4 Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5 Chapter 5 : Bukannya Egois
6 Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7 Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8 Chapter 8 : Gara-gara Uang
9 Chapter 9 : Kue Coklat
10 Chapter 10 : Kecelakaan
11 Chapter 11 : Pemakaman
12 Chapter 12 : Kenapa Gelap
13 Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14 Chapter 14 : Janji
15 Chapter 15 : Rindu
16 Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17 Chapter 17 : Rencana
18 Chapter 18 : Taqdir
19 Chapter 19 : Pondok Pesantren
20 Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21 Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22 Chapter 22 : Rahasia Azwar
23 Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24 Chapter 24 : Syal Dari Seina
25 Chapter 25 : Angin musim semi
26 Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27 Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28 Chapter 28 : Panggilan Mas
29 Chapter 29 : Rencana Pulang
30 Chapter 30 : Jadi Penguntit
31 Chapter 31 : Pertemuan
32 Chapter 32 : Calon Suami
33 Chapter 33 : Kecewa
34 Chapter 34 : Hujan
35 Chapter 35 : Gelisah
36 Chapter 36 : Perdebatan
37 Chapter 37 : Kedatangan Seina
38 Chapter 38 : Ungkapan Manis
39 Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40 Chapter 40 : Racun Mematikan
41 Chapter 41 : Gedung Tua
42 Chapter 42 : Seorang Bidadari
43 Chapter 43 : Minum Racun
44 Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45 Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46 Chapter 46 : Operasi
47 Chapter 47 : Jodoh Orang
48 Chapter 48 : Masih Rindu
49 Chapter 49 : Cahaya
50 Chapter 50 : Pulang
51 Chapter 51 : Gantikan Saya
52 Chapter 52 : Dukung Kita
53 Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54 Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55 Chapter 55 : Pernikahan
56 Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57 Chapter 57 : Kamu Cantik
58 Chapter 58 : First kiss
59 Chapter 59 : See You Suamiku
60 Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61 Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62 Chapter 62 : Oh Zhivana
63 Chapter 63 : Kebablasan
64 Chapter 64 : First Love
65 Chapter 65 : Morning Kiss
66 Chapter 66 : Salah Paham
67 Chapter 67 : Aku Cemburu
68 Chapter 68 : Andre
69 Chapter 69 : Sepeda
70 Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71 Chapter 71 : Sensitif
72 Chapter 72 : Permintaan Aneh
73 Chapter 73 : Lift
74 Chapter 74 : Terganggu
75 Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76 Chapter 76 : Sepertinya
77 Chapter 77 : Aku Hamil
78 Chapter 78 : Ikan Bakar
79 Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80 Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81 Chapter 81 : Kenapa
82 Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83 Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84 Chapter 84 : Memborong
85 Chapter 85 : Jauhi Dia
86 Chapter 86 : Dimana Istriku
87 Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88 Chapter 88 : Positif
89 Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90 Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91 Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92 Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93 Chapter 93 : Aroma Rambut
94 Chapter 94 : Mau Pacaran
95 Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96 Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97 Chapter 97 : Kontraksi
98 Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99 Chapter 99 : Nama Yang Indah
100 Chapter 100 : Udah Belum
101 Chapter 101 : Minta Dipeluk
102 Chapter 102 : Dibalik Gorden
103 Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104 Chapter 104 : Makan Malam
105 Chapter 105 : Penampilan
106 Chapter 106 : Azwar dan Almira
107 Chapter 107 : Apa Separah Itu
108 Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109 Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110 Chapter 110 : Keputusan
111 Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112 Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113 Chapter 113 : Dia Orangnya
114 Chapter 114 : Kecewa Padamu
115 Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116 Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117 Chapter 117 : Berpura-pura Kuat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Chapter 1 : Pengenalan Tokoh
2
Chapter 2 : Keluarga
3
Chapter 3 : Memanah
4
Chapter 4 : Mendadak Khitbah
5
Chapter 5 : Bukannya Egois
6
Chapter 6 : Mencintai Dalam Diam
7
Chapter 7 : Kehidupan Arrsyad
8
Chapter 8 : Gara-gara Uang
9
Chapter 9 : Kue Coklat
10
Chapter 10 : Kecelakaan
11
Chapter 11 : Pemakaman
12
Chapter 12 : Kenapa Gelap
13
Chapter 13 : Berusaha Ikhlas
14
Chapter 14 : Janji
15
Chapter 15 : Rindu
16
Chapter 16 : Kepergian Arrsyad
17
Chapter 17 : Rencana
18
Chapter 18 : Taqdir
19
Chapter 19 : Pondok Pesantren
20
Chapter 20 : Cinta Dalam Diam
21
Chapter 21 : Rencana Ta'aruf
22
Chapter 22 : Rahasia Azwar
23
Chapter 23 : Ketulusan Azwar
24
Chapter 24 : Syal Dari Seina
25
Chapter 25 : Angin musim semi
26
Chapter 26 : Kebahagiaan Seina
27
Chapter 27 : Waktu Yang Berlalu
28
Chapter 28 : Panggilan Mas
29
Chapter 29 : Rencana Pulang
30
Chapter 30 : Jadi Penguntit
31
Chapter 31 : Pertemuan
32
Chapter 32 : Calon Suami
33
Chapter 33 : Kecewa
34
Chapter 34 : Hujan
35
Chapter 35 : Gelisah
36
Chapter 36 : Perdebatan
37
Chapter 37 : Kedatangan Seina
38
Chapter 38 : Ungkapan Manis
39
Chapter 39 : Rindu Yang Curang
40
Chapter 40 : Racun Mematikan
41
Chapter 41 : Gedung Tua
42
Chapter 42 : Seorang Bidadari
43
Chapter 43 : Minum Racun
44
Chapter 44 : Seina Kazumi (Part 1)
45
Chapter 45 : Seina Kazumi (Part 2)
46
Chapter 46 : Operasi
47
Chapter 47 : Jodoh Orang
48
Chapter 48 : Masih Rindu
49
Chapter 49 : Cahaya
50
Chapter 50 : Pulang
51
Chapter 51 : Gantikan Saya
52
Chapter 52 : Dukung Kita
53
Chapter 53 : Aku Tadi Nungguin
54
Chapter 54 : Penjelasan Azwar
55
Chapter 55 : Pernikahan
56
Chapter 56 : Panggilan Sayang Aku, Ke Kamu
57
Chapter 57 : Kamu Cantik
58
Chapter 58 : First kiss
59
Chapter 59 : See You Suamiku
60
Chapter 60 : Imannya Kuat Juga
61
Chapter 61 : Aku Butuh Kamu
62
Chapter 62 : Oh Zhivana
63
Chapter 63 : Kebablasan
64
Chapter 64 : First Love
65
Chapter 65 : Morning Kiss
66
Chapter 66 : Salah Paham
67
Chapter 67 : Aku Cemburu
68
Chapter 68 : Andre
69
Chapter 69 : Sepeda
70
Chapter 70 : Aku Harus Bagaimana
71
Chapter 71 : Sensitif
72
Chapter 72 : Permintaan Aneh
73
Chapter 73 : Lift
74
Chapter 74 : Terganggu
75
Chapter 75 : Bidadari Bermata Cantik
76
Chapter 76 : Sepertinya
77
Chapter 77 : Aku Hamil
78
Chapter 78 : Ikan Bakar
79
Chapter 79 : Kamu Bagian Dari Diriku
80
Chapter 80 : Aku ingin Melamarnya
81
Chapter 81 : Kenapa
82
Chapter 82 : Aku Tidak Percaya
83
Chapter 83 : Datang Untuk Mengambil
84
Chapter 84 : Memborong
85
Chapter 85 : Jauhi Dia
86
Chapter 86 : Dimana Istriku
87
Chapter 87 : Presedir Yang Arogan
88
Chapter 88 : Positif
89
Chapter 89 : Tunggu Aku Datang
90
Chapter 90 : Suaminya Zhivana
91
Chapter 91 : Jangan Ulangi Lagi
92
Chapter 92 : Semacam Kode Rahasia
93
Chapter 93 : Aroma Rambut
94
Chapter 94 : Mau Pacaran
95
Chapter 95 : Untuk Kamu (Part 1)
96
Chapter 96 : Untuk Kamu (Part 2)
97
Chapter 97 : Kontraksi
98
Chapter 98 : Bayi Mungil Kembar
99
Chapter 99 : Nama Yang Indah
100
Chapter 100 : Udah Belum
101
Chapter 101 : Minta Dipeluk
102
Chapter 102 : Dibalik Gorden
103
Chapter 103 : Hanya Ingin Kamu
104
Chapter 104 : Makan Malam
105
Chapter 105 : Penampilan
106
Chapter 106 : Azwar dan Almira
107
Chapter 107 : Apa Separah Itu
108
Chapter 108 : Lantunan Surah Ar-Rahman
109
Chapter 109 : Aku Bisa Mati Kapan Saja
110
Chapter 110 : Keputusan
111
Chapter 111 : Pergiku Tanpa Pamit
112
Chapter 112 : Akanku Beri Tahu
113
Chapter 113 : Dia Orangnya
114
Chapter 114 : Kecewa Padamu
115
Chapter 115 : Kenapa Kau Pergi
116
Chapter 116 : Sakit Hati Terindah
117
Chapter 117 : Berpura-pura Kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!