"Wanita yang baik untuk lelaki yang baik. Dan lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula)". - Surat An Nur 26
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Lima hari telah berlalu. Semenjak kedatangan arrsyad kerumah, zhibana menjadi pendiam! Masih memikirkan semua itu tidak boleh asal dalam mengambil keputusan, apalagi ini menyangkut tentang masa depan dirinya dan juga arrsyad. Apalagi arrsyad masih sekolah belum tentu setelah lulus dia mau jadi apa.
Rama telah memberitahu zhivana, bahwa reno dan arrsyad akan datang kembali. Menanyakan soal keputusan. Katanya.
Maryam berdiri diambang pintu kamar zhivana.
"Nak, apakah umi boleh masuk"
Zhivana yang sedang duduk ditepi ranjang, langsung menoleh. Uminya tengah berdiri disana.
"Masuk aja umi."
Maryam duduk disamping zhivana, dengan senyum merekah penuh kehangatan dirinya mengusap punggung zhivana dengan sayang.
"Nak, nanti malam reno dan arrsyad akan kemari."
Zhivana menseaah lesu.
"Iya, umi aku tau."
"Dengar!! Umi dan abi tidak akan memaksa mu agar merima arrsyad. Hanya saja, ini amanah dari mendiang orang tuanya arrsyad"
Zhivana menunduk dalam-dalam, air matanya hampir terjatuh.
"Arrsyad masih sekolah sma, dia masih kecil. Diusia yang masih sangatlah muda, arrsyad harus membina bahtera rumah tangga tanggung jawabnya akan besar sebagai seorang suami! Ibu belum tau apakah arrsyad akan menjadi imam yang baik untukmu? Jujur saja, ibu masih ragu dengannya. Apalagi kamu juga masih muda dan masih kuliah."
Zhivana terdiam, lalu memeluk uminya erat.
"Apa umi boleh tau, keputusanmu nak?"
" Maaf umi aku tidak bisa memberitahunya sekarang!! Nanti saja, ya."
"Baiklah nak, apapun itu keputusannya. Umi akan tetap dukung."
Zhivana tersenyum senang.
***
Malampun tiba. Tepat jam delapan malam, reno dan arrsyad telah sampai dirumah. Rama langsung mempersilakan masuk dan mengajaknya berbincang-bincang.
Zhivana dan maryam langsung ikut bergabung.
"Mari kita langsung saja keintinya. Katanya, nak reno sedang terburu-buru mau ngecek proyek yang sedang bermasalah." Ucap rama.
"Sekarang, apa keputusanmu, zhivana?"
Seketika semuanya, langsung menatap kearah zhivana. Tentu itu membuat zhivana gelagapan.
"Kak"
Suara arrsyad mengagetkan semua orang yang ada di sani. Suatu keanehan. Karna arrsyad sejak pertama datang kesini sampai sekarang belum pernah bicara!.
"Apa kamu manggil zhivana?" Tanya reno, seraya menepuk pundak arrsyad.
"Iya"
Rama tersenyum hangat.
"Bicaralah nak arrsyad. Jangan sungkan"
Menghela napasnya pelan, lalu berkata.
"Usiaku masih sangatlah muda! Tapi aku janji, aku akan bekerja keras dan berusaha untuk selalu menjaga kak zhivana dan jadi suami yang baik." Ucapnya dengan serius.
"Aku punya bisnis kecil sendiri. Sejak kelas sembilan smp, aku membeli sebuah cafe bekas dan aku renovasi ulang dengan desainku sendiri dan sampai saat ini aku masih membuka cafe itu." Ujarnya kembali.
"Ah, cafe itu ya." Ucap reno
Memang benar, arrsyad membuka cafe yang lumayan cukup besar bergaya klasik sungguh hebat adiknya itu dalam mengelola cafenya sendiri.
Cafe Bergaya Klasik Milik Arrsyad.
***
Dengan gugup zhivana memberanikan diri untuk memanggil arrsyad.
"Arrsyad"
"Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Bukannya egois!. Tapi berpikirlah, kita masih sangat muda, perjalanan hidup kita masih panjang. Setiap manusia mempunyai impiannya masing-masing dan keinginannya masing-masing. Aku masih kuliah, usiaku juga masih muda! Aku punya cita-cita, dan impian. Aku ingin mewujudkannya. Dengarkan aku ya dek! Kamu masih sekolah. Lanjutkan dulu sekolah mu, pasti kamu juga punya cita-cita, wujudkanlah cita-citamu. Buatlah bangga keluargamu. Jika memang kita berjodoh, pasti alloh akan mempertemukan kita kembali dilain hari. Percayalah."
"Baiklah aku terima keputusan kakak. Tapi, akan kepastikan. Kalau kak zhivana adalah jodohku." Ucapnya dengan tegas.
Deg
Zhivana mengerjap tak percaya.
Setelah arrsyad berbicara seperti itu. Arrsyad beranjak pergi begitu saja.
"Loh nak arrsyad kamu mau kemana?" Panggil rama, dengan terheran-heran.
"Arrsyad kamu mau kemana?"
Teriak reno, yang tidak digubris sama sekali oleh arrsyad.
Rama menatap reno, khawatir.
"Nak reno, apakah arrsyad marah? Karena zhivana tidak menerima khitbahnya?"
Zhivana jadi merasa bersalah sendiri.
"Kak reno, bagaimana ini?"
"Nak reno kejarlah arrsyad! Umi takut akan terjadi seuatu." Sahut maryam.
" Maafkan tingkah laku adik saya. Anak itu memang begitu, selalu saja keras kepala." Gerutu reno..
"Tak apa. Pergilah temui adikmu" Titah rama. Seraya menepuk pundak reno.
"Kalau begitu saya pamit dulu, sekali lagi saya minta maaf" Ucapnya dengan memelas.
Rama tersenyum hangat.
"Dia masih labil! Jadi wajar sikapnya masih begitu"
Reno mengagguk.
"Kalau begitu saya pamit. Assalamualaikum." Seraya menyalami rama dan maryam bergantian.
"Waalaikumsalam"
"Tunggu, kak reno" Panggil zhivana.
"Eh iya zhi, ada apa?" Jawab reno seraya tersenyum.
Zhivana menunduk malu.
"Tolong sampaikan pada arrsyad, jadilah pria yang bertaqwa dan taat pada agamanya alloh."
Rama dan maryam yang mendengarnya langsung tersenyum.
Reno tersenyum mendengar perkataan zhivana.
"Baiklah. Nanti akan ku sampaikan padanya. Terima kasih."
Zhivana mengangguk dengan tersenyum ramah.
'
'
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nurliah Kisarani Lia
wah zhi terima kayaknya...heheh
2021-03-22
3
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-24
1
Flora
5 boomlike kudaratkan untukmu
aku selalu mendukungmu
ku tunggu kelanjutan kisahmu
semangat dan jaga kesehatan selalu
salam manis dari yuppy
"Diikuti makhluk ghaib"
2020-11-23
1