"Seseorang boleh mengalami pahit getirnya perjalanan hidup. Tetapi dia tak boleh berhenti & tak boleh kehilangan impiannya."
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
" Dok bagaimana keadaan kak zhivana " Tanya arrsyad yang sudah berada didepan ruang ICU.
"Apakah anda keluarga dari pasien? Sementara, kedua orang tuanya sudah tiada"
"Saya keluarganya juga, dok."
"Baiklah. Mari ikut keruangan saya"
Arrsyad langsung mengikuti langkah dokter itu menuju ruangannya. sampai diruangan dokter itu arrsyad langsung duduk didepan sang dokter.
"Begini, pasien mengalami luka yang parah tapi beruntung dia masih selamat. Tapi sayang, pasien harus kehilangan penglihatannya akibat serpihan pecahan kaca."
"Maksud anda dia buta"
"Ya. Pasien buta total, dan tidak bisa melihat lagi. Kecuali ada pendonor mata."
"Apakah saya bisa melihat pasien"
"Tentu saja, tapi disana ada suster untuk menjaga pasien saya liat pasien memakai cadar."
"Iya dia memakai cadar. Tolong jangan lepas cadarnya selama perawatan"
"Saya tau dan saya juga menghargainya."
"Baiklah, saya permisi dulu"
"Silahkan."
Setelah keluar dari ruangan dokter tadi. Arrsyad langsung masuk ke dalam ruang ICU. Terlihat zhivana terbaring tak sadarkan diri disana, kain cadarnya diganti oleh masker tipis.
Arrsyad masih diam mematung dijarak satu meter dengan tempat berbaringnya zhivana. Hatinya sangat sesak melihat orang yang dia sayangi terluka parah seperti ini zhivana harus kehilangan penglihatannya. dengan keadaan zhivana yang seperti ini hati arrsyad sangat sakit.
"Kak zhivana maafkan. Andai keluarga kakak tidak ikut mengantarku kebandara, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini." Batin arrsyad.
Arrsyad pergi keluar. Hatinya terasa sesak berlama-lama melihat zhivana dengan keadaan seperti itu.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Pesan singkat dari reno ternyata.
"Syad. Aku sedang dirumah pak rama dan aku juga sudah mengurus pemakaman supir serta memberi uang kepada pihak keluarga sebagai permintaan maaf dan memberi sebuah rumah yang lebih layak untuk mereka tempati."
Arrsyad langsung menuju rumah pak rama. Dirinya harus ikut ke pemakaman. Ini seperti mimpi buruk!! Arrsyad masih belum mempercayai ini semua.
Kecelakaan yang begitu cepat terjadi begitu saja. Tapi ini memang ujian dari alloh untuk hambanya, arrsyad hanya berusaha untuk terlihat tegar. Tapi sungguh tak bisa dibohongi hatinya sangat sedih rasanya ingin berteriak "Kenapa ini semua terjadi".
Arrsyad juga tak ingin meninggalkan zhivana, tapi mau bagaimana lagi, dirinya harus pergi untuk mengantar dimana rama dan maryam akan dikebumikan hari ini.
***
Dirumah Kediaman Rama.
Warga berdatangan ke rumah pak rama untuk mengucapkan bela sungkawa dan membantu proses pemakaman. Para tetangga masih tidak percaya dengan kejadian yang menimpa keluarga pak rama, begitu mengenaskan dan maut mengambil mereka berdua secara bersamaan.
Padahal baru kemarin warga melihat pak rama selalu shalat berjamaah dimesjid tapi sekarang sudah meninggal dunia dengan kejadian yang sangat tragis.
Reno duduk ditengah jenazah rama dan maryam sedari tadi dirinya enggan untuk beranjak dari sana. Lantunan surat yasinn sedari tadi sudah selesai dan jenazah pun sudah dikain kapanni.
Seorang pria yang usianya sudah terbilang sepuh, duduk berjongkok didekat reno.
"Nak, sebaiknya kita menyelenggarakan shalat jenazah, sekarang."
"Sebentar pak. Adik saya belum datang, dia sedang dalam perjalanan kemari." Ucapnya dengan lirih.
"Baiklah."
Tak lama kemudian arrsyad datang. Memandangi kedua jenazah rama dan maryam secara bergantian. Rasanya ingin melihat secara lekat orang yang sudah menyayanginya seperti anak kandungan sendiri. Air mata sudah tak bisa dirinya bendung lagi, arrsyad menangis seraya bersimpuh dihadapan kedua kaki rama.
Reno berbalik badan untuk menghadap arrsyad yang sedang mencium kedua kaki rama. Reno ingat arrsyad juga melakukan ini juga pada saat Alm kedua orang tuanya juga meninggal, dimana Arryad mencintai kedua kaki ayah dan ibunya.
Orang-orang tertegun dan terharu melihat apa yang dilakukan oleh arrsyad. Jarang-jarang seorang anak melakukan hal seperti itu.
"Kita sudah harus mengshalatkan pak rama dengan bu maryam." Ucap reno seraya menepuk pundak arrsyad. Kini mereka harus ikhlas.
Arrsyad mengangguk setuju.
Merekapun melakukan shalat jenazah dimesjid banyak warga yang mengikuti shalat jenazah mereka juga tahu bahwa keluarga pak rama memang taat pada perintahnya alloh. Baik hati dan suka berbagi.
Setelah selesai melaksanakan shalat jenazah. Mereka semua mengantar jenazah kepemakaman, sungguh sangat luar biasa banyak masyarakat yang pergi untuk mendoakan alm pak rama dan bu maryam mereka semua juga merasa bersedih dan merasa kehilangan.
Pemakaman sudah selesai semua orang sudah pergi meninggalkan makam Alm. Rama dan maryam. Kini tinggal arrsyad dan reno saja mereka berdua masih berdoa.
Reno berdiri seraya memakai kembali kacamata hitam.
"Sebaiknya kita ke rumah sakit. Untuk melihat kondisi zhivana."
"Aku tidak tega melihat kondisi kak zhivana." Ucap arrsyad dengan lesu.
"Memangnya kondisi zhivana, bagaimana?"
"Kak zhivana harus kehilangan penglihatannya. Dia buta total."
"APA" Ucap reno yang tercegang kaget.
"Kecuali ada pendonor. Maka kak zhivana akan bisa melihat kembali."
Reno langsung memeluk adiknya itu. Ini semua sangat berat untuk dilalui kejadian yang tragis harus menimpa keluarga pak rama. Apalagi sekarang zhivana tidak bisa melihat dan kedua orangtua nya meninggal.
"Sebaiklah kita ke rumah sakit, kita harus merawat dan menjaga zhivana dengan sebaik mungkin sampai sembuh" Ucap reno dengan tegas.
"Iya kak aku tahu. Tapi aku takut!! Kak zhivana tak bisa menerima ini semua, kehilangan penglihatannya dan kehilangan kedua orangtua nya. Ini semua terlalu berat baginya pasti akan sangat dia akan terluka."
"Aku tau. Tapi kamu tau kan zhivana orangnya seperti apa? Dia akan berusaha ikhlas dan tabah menerima semua ini, zhivana sangat berpegang teguh pada imannya. Aku yakin dia bisa"
"Saya janji akan menjaga dan melindungi kak zhivana sebaik mungkin. Saya juga berjanji akan menikahi kak zhivana suatu saat nanti. Mohon restunya." Batin arrsyad, seraya memandangi kedua makam rama dan maryam.
Kini mereka langsung pergi dari area pemakaman. Menjalankan mobilnya menuju rumah sakit pelita. Reno menyetir mobil sementara arrsyad melamun reno tau bahwa arrsyad juga sangat sedih dengan kejadian ini.
'
'
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments