"Mengagumi adalah cara diriku untuk memandangmu. Menjadikanmu objek tak tergantikan, yang terus membuat pusat rotasi berada pada pesonamu."
~Muhammad azwar Haidar~
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***
Prov Arrsyad Zega Al Faruq.
Diam adalah cara terbaik ku untuk menjaga, entah itu kata maupun rasa. Yakinlah, tuhan telah mengatur semuanya. Jika itu memang jodoh kita maka tuhan akan mempersatukan nya. Namun, jika itu bukan jodoh kita, maka ikhlas adalah cara terbaik untuk untuk melepasnya.
Sekuat apa pun kita berjuang, sebesar apa pun kita menunggu. Jika dia tidak ditakdirkan untuk menjadi masa depan kita, maka akhir kata nya adalah ikhlas melepas kan nya.
Apa kamu tahu?
Bagaimana rasanya Cinta Dalam Diam?
Sepi, Sedih, Pedih.
Semua hanya mampu ku tahan sendiri,
Kamu? Tidak akan pernah merasakan nya.
Lelah? Jujur " IYA".
Tetapi, setiap aku ingin berhenti hati meminta untuk berjuang lagi dan logika berkata " masa cuma segini" dan akhirnya aku kembali.
Seorang pria dengan wajah tampan nya, tengah berdiri di balkon apartemen memakai kaus putih polos yang menambah berkali lipat ketampanan nya.
Tatapanya lurus menghadap langsung ke gemerlap sebuah pusat kota pada malam hari. Rambut pria itu menari-nari tertiup angin malam. Apartemen tempat pria itu berdiri di lantai yang cukup tinggi. Ruangnya hanya diterangi oleh sebuah lampu meja. Setelah cukup lama memandangi gedung-gedung pencakar langit dihadapannya, pria itu menatap ke bawah jalanan di bawahnya.
"Sudah satu bulan aku disini, rasa rindu ku terhadap kak zhivana semakin terasa. Terasa sangat berat dan ingin melihatnya setiap kali sendiri seperti ini aku sering melihat sosok dirinya yang terlintas dipikiranku." Ucap arrsyad.
Arrsyad meraih ponsel yang ada di dalam saku celana. Berniat untuk menghubungi sang kakak. Pasti di indonesia masih siang beda dengan amerika yang sudah larut malam karena memiliki perbedaan waktu jauh.
Tapi sayangnya ponsel reno sedang tidak aktif. Arrsyad mendengus kesal pasti kakaknya itu sedang sibuk bekerja. Enggan untuk menghubungi lagi sang kakak akhirnya arrsyad memilih untuk tidur saja.
***
Zhivana telah selesai mengerjakan shalat dzuhur. Karena sudah tidak ada lagi jadwal mengajar akhir nya zhivana memutuskan untuk langsung ke rumah kiai husen.
Sesampainya di depan rumah kiai husen zhivana sudah disambut oleh umi aisyah istrinya kiai husen.
"Assalamualaikum." Ucap zhivana.
"Waalaikumsalam, zhivana kamu sendiri kesini." Tanya umi aisyah.
"Iya umi." Ucap zhivana seraya mencium tangan umi aisyah.
"Ya, sudah mari masuk."
Zhivana pun masuk ke dalam rumah dengan dibantu oleh umi aisyah. Sesampainya di dalam rumah terlihatlah kiai husen dan azwar sedang duduk sambil berbincang-bincang.
"Assalamualaikum." Ucap zhivana dan umi aisyah yang telah duduk bersama kiai husen dan juga azwar.
"Waalaikumsalam." Ucap kiai husen bersamaan dengan azwar.
"Zhivana bagaimana mengajarnya lancar." Tanya kiai husen.
"Alhamdulilah, lancar." Jawab zhivana ramah.
"Syukur alhamdulilah. Zhivana saya menyuruh kamu datang kesini untuk makan siang bersama. Kebetulan istri saya masak banyak dan ingin mengundang kamu jadi kita makan siang bersama."
"Iya zhivana umi sangat rindu kebersamaan kita, jadi kita makan siang bersama kebetulan azwar tidak ada lagi jadwal mengajar di pesantren jadi kita bisa makan sama-sama." Sahut umi aisyah mengelus pungung tangan zhivana.
"Baiklah umi saya akan bergabung dan makan siang disini. Terima kasih ya umi dan kiai." Ucap zhivana.
Merekapun berjalan beriringan untuk pergi ke dapur. Kiai husen memimpin doa, sepanjang makan tidak ada yang berbicara hanya terdengar bunyi dentingan sendok dan piring yang beradu. Selesai makan zhivana ingin membantu membereskan piring kotor tapi umi aisyah melarangannya, akhirnya zhivana hanya diam saja.
Setelah selesai mencuci piring umi aisyah mengajak zhivana keruang keluarga untuk ikut berbincang-bincang bersama kiai husen dan azwar. Selama mengobrol hanya berbicara seputar pesantren dan ilmu agama.
Tak terasa waktu sudah semakin sore zhivana pamit pulang saja. Tapi kiai husen melarang zhivana pulang sendiri walau tidak terlalu jauh jaraknya tapi tetap saja kiai husen khawatir dengan keadaan zhivana apalagi zhivana tidak bisa melihat.
"Azwar antar zhivana pulang abi takut terjadi apa-apa padanya." Ucap kiai husen.
Azwar melirik zhivana sekilas dan langsung menganggukkan kepalanya bahwa dirinya bersedia mengantar zhivana pulang.
"Tidak usah kiai saya bisa pulang sendiri lagi pula saya sudah terbiasa." Tolak zhivana.
"Tidak zhivana kamu harus diantar azwar." tegas kiai husen tetap kukuh dengan pendiriannya.
"Baiklah, terimakasih kiai dan umi aisyah kalau begitu aku pulang dulu. Assalamualaikum" Ucap zhivana, dengan menyalami kiai husen dan umi aisyah bergantian.
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalannya." Ucap kiai husen dan umi aisyah bersamaan.
"Umi, abi kalau gitu azwar pamit dulu untuk mengantar zhivana pulang. Assalamualaikum." Pamit azwar yang ikut menyalami kedua tangan umi, abi nya.
"Waalaikumsalam."
"Mari ukhty." Ajak azwar.
Azwar pun berjalan berdampingan dengan zhivana dengan jarak dua meter seperti biasanya. Sepanjang jalan tidak ada yang membuka suara hanya terdengar suara ketukkan tongkat hitam zhivana. Sesekali azwar mencuri pandang ke arah zhivana yang berada di sampingnya. Hatinya berdebar senyumnya sesekali terlihat di wajah azwar yang tertunduk.
"Walau udara sedang panas-panasnya kehadiranmu yang anggun justru menyejukkan suasana." Batin azwar.
"Ukhty." Ucap azwar.
"Ada apa ustadz."
"Apakah ukhty pernah medengar kata cinta."
"Pernah."
"Apa itu cinta."
"Ketika hidungmu menyentuh sajadah. Itulah cinta" Ucap zhivana dengan senyuman manisnya.
Azwar tersenyum mendengarnya.
"Apakah ada penjelasan lain tentang cinta." Tanya azwar lagi.
"Cinta. Menurut versi saya cinta adalah sebuah fitrah yang memang telah melekat kedalam benak manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Cinta merupakan sebuah anugerah namun juga bisa menjadi musibah. Islam sendiri memandang bahwa menyatakan cinta kepada lawan jenis terutama yang bukan mahram merupakan hal yang dilarang."
"Kenapa ustadz azwar menanyakan itu."
"Hanya ingin tanya saja."
"Kecantikanmu yang disembunyikan terlihat lebih mengagumkan. Tak bisa dipungkiri aku telah jatuh cinta pada sesosok wanita bercadar seperti dirimu." Batin azwar.
Cinta dalam doa menurut islam adalah cara mencintai yang dirasa paling tepat ketika diri belum mampu terikat dalam sebuah ikatan suci, yaitu pernikahan. Jika belum mampu mencintai dan cintai dalam ikatan pernikahan cinta dalam diam merupakan jawaban atas segala kegalauan hati.
Ya, kini azwar telah jatuh cinta pada zhivana, entah sejak kapan perasaan ini tumbuh tapi azwar mengakuinya sendiri bahwa dirinya telah tertarik pada sosok wanita bercadar yang kini sedang berjalan disamping dirinya. Sosok wanita yang tidak bisa melihat tapi azwar tidak memperdulikan hal itu karena manusia hidup dengan serba kekurangan. Bukannya dua insan saling mencintai dan menikah itu untuk saling menerima kekurangan masing-masing dan menutupi kekuranganya satu sama lain.
"Kini aku hanya bisa mencintaimu dalam diam dan riuhnya cintaku dalam doa." Batin azwar.
Kini sampailah mereka berdua di depan rumah zhivana. Azwar langsung menyuruh zhivana masuk, dan azwar pun langsung pamit pulang saja karena tidak baik jika terlalu lama berdua'an seperti ini.
***
Amerika Serikat
Arrsyad kini tengah berada di dalam perpustaan, setelah menyelesaikan mata kuliahnya arrsyad memutuskan untuk pergi ke perpustakaan seorang diri karena adzril memilih untuk langsung pula saja.
Di dalam perpustakaan terlihat banyak orang yang sedang membaca buku atau sekedar mencari buku. Rak buku yang besar diisi penuh oleh berbagai macam jenis buku.
Arrsyad tengah duduk sendiri pikiran dan pandanganya fokus membaca buku. Tiba-tiba seorang wanita memakai gaun putih selutut duduk dihadapannya, arrsyad langsung mendonggakkan kepalanya untuk melihat wanita yang duduk dihadapannya itu.
Terlihatlah wanita cantik sedang tersenyum manis ke arahnya, kulitnya putih dan bersih, rambut panjangnya yang digerai membuat wanita yang dihadapan arrsyad itu terlihat cantik dan imut.
***
Seina Kazumi seorang wanita cantik yang sering dibicarakan oleh para kaum adam karena kecantikan yang seina miliki mampu memikat lawan jenisnya. Bagaimana tidak seina itu blasteran antara jepang dan indonesia. Dimana ayahnya berasal dari jepang dan ibunya berasal dari indonesia. Seina memilih menetap di negara indonesia. Seina juga berkuliah di universitas MIT, mengambil jurusan sains.
"May I sit here with you."
Arrsyad mengangguk saja.
"Woww. He was very handsome." Batin seina.
"Sepertinya kamu dari indonesia" Ucap seina yang menganti bahasa bicaranya.
"My name is Seina Kazumi." Imbuh seina kembali, senyum manis dibibirnya terus merekah.
Arrsyad hanya sekedar melirik kearah tangan seina sebentar tanpa membalas uluran tangan seina.
"Saya tidak tanya." Ucap arrsyad dingin.
Seina menarik uluran tangannya kembali, dirinya hanya tersenyum saja dengan balasan sikap arrsyad.
"Tapi saya ingin berkenalan. Jadi siapa nama mu."
"Arrsyad."
Setelah memberitahu nama nya arrsyad langsung beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan seina yang kini tengah menatap arrsyad.
"Sangat menarik baru pertama kali ada pria yang seperti itu padaku." Batin seina.
Seina masih melihat pungung arrsyad yang kini semakin menjauh. Terlihat seina menyungingkan senyumannya ia sangat senang bisa bertemu pria tampan seperti arrsyad.
"Arrsyad, nama yang bagus apalagi orangnya tampan sekali." Ucap seina dengan lirih.
Arrsyad keluar dari gedung perpustakaan langkah nya langsung menuju pinggir jalan untuk mencari taxsi. Arrsyad memutuskan langsung pulang saja, tidak lama kemudian taxsi berhenti di hadapan arrsyad dan arrsyad pun langsung naik.
Sepanjang perjalanan arrsyad menatap keluar jendela kaca mobil memperhatikan keadaan sekitar perjalanan, banyak orang berlalu lalang diluar sana begitupun dengan kendaraan beroda empat yang terlihat berlalu lalang di jalanan.
Taxsi pun berhenti di depan gedung apartemen yang arrsyad tinggali, arrsyad pun turun dari taxsi langsung masuk ke dalam gedung apartemen. Saat di lobi arrsyad melihat adzril sedang duduk di sopa.
"Dzril ngapain disini." Tanya arrsyad.
"Aku nungguin kamu, soalnya bosen di kamar sendirian." Ucap adzril.
"Yaudah ke kamar aku aja."
"Oke."
Merekapun berjalan menuju lift, kamar adzril dan arrsyad itu sebelahan jadi sama-sama tinggal di satu lantai, kamar mereka terletak di lantai delapan belas, karena apartemen ini memiliki dua puluh lima lantai.
Lift pun terbuka dan sudah sampai dilantai delapan belas. Arrsyad dan adzril pun langsung menuju kamar arrsyad. Setelah sampai dikamar adzril langsung merebahkan dirinya di sopa panjang.
"Kamu kenapa lama banget di kampus." Tanya adzril.
Arrsyad melepaskan jaket, dan duduk di sisi ranjang menghadap ke arah adzril yang kini tengah menatap dirinya.
"Aku ke perpustakaan untuk baca buku dulu."
"Oh"
"Tadi ada cewe yang lo omongin waktu malam kemarin." Ucap arrsyad yang mengingat kejadian saat di perpustakaan.
"Maksud kamu, seina."
Arssyad mengagguk.
"Terus."
"Dia awalnya duduk di hadapan aku, terus memperkenalkan dirinya sendiri padahal aku ngga tanya. Aku ngga peduli dan langsung tinggalin dia sendirian."
"Crazy, cewek cantik seperti seina kamu tinggalin sendirian."
"Ngapain ngeladenin orang yang ngga kita kenal lagi pula aku tidak tertarik dengan kecantikan nya." Ucap arrsyad ketus.
"Dengar, janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, karena mungkin saja kecantikannya akan membinasakannya. Dan jangan pula kamu menikahi wanita karena hartanya, karena mungkin saja hartanya akan menjadikannya bersikap sewenang-wenang. Akan tetapi, nikahilah wanita itu karena agamanya. Jadi kamu jangan menyukai wanita karena cantik nya aja tapi harus tau bagaimana pula hatinya" Ucap arrsyad.
Andril terdiam seraya berpikir mencerna setiap ucapan arrsyad barusan.
"Makasih banget pencerahannya. Aku sadar aku terlalu melihat seorang wanita dari kecantikan nya saja, tapi tidak dari segi agamanya."
'
'
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nurliah Kisarani Lia
good arsyad
2021-03-22
3
Anita Jenius
Semangat kak..
2020-11-24
1
Rusma Hamid
semoga Arsyad dan zhivana jodoh
2020-11-23
1