Perjuangan

.....

cintaku bukan diatas kertas..

cintaku getaran yang sama..

tak perlu di paksa

tak perlu di cari

karena ku yakin ada jawabnya

diriku hanya insan biasa

miliki naluri yang sama

tak ingin berpaling

tak ingin berganti

jiwaku sering saja berkata,oh

andai ku mampu ulang semula

ku yakin tiada yang curiga

kasih kan hadir

tiada terduga

hanya yakin menunggu jawabnya

.............

"tok tok tok..."

Arini mengecilkan volume radionya,mengintip ke depan pintu lewat kaca samping sambil memakai kerudung instannya.

"Hah,Arman ?"

Pagi banget fikir Arini,apa pura pura lewat aja terus sekalian mampir,ah...apapun alasannya biarin aja,toh dia udah nyampe kesini udah depan pintu,apa salahnya aku kan sahabat baiknya...Si perusuh selalu datang tiba tiba...Arini membuka pintu.

"Hai Arman"

"Hai,lama nggak ke sini apa khabar Rin...boleh masuk nih"

"Baik baik aja,masuk masuk,

angin apa nih yang membawamu ke sini pagi pagi ?"

"Haaaaaaaa..semoga angin segar lah Rin...."

"Mulai sibuk ya,gimana kerjaan proyeknya lancar ?"

"Alhamdulillah,ada aja"

"Heemght..."

"Kamu juga semakin sibuk ya Rin"

"Sibuk,nggak juga,kadang kadang aja masih seperti yang dulu dulu,cuma sekarang lain aja yang di pegangnya,

Kamu minum apa,ngopi nggak ?

kalau makanan terus terang nggak tersedia aku seringnya makan di luar heeee..."

"Nggak usah Rin tar aja sekalian aku sarapan kalau mau"

"Man,aku sambil dandan ya ngobrolnya ya nggak apa apa ?"

"Ya udah,dilanjut aja,emang aku nggak tepat datangnya kok,bertamu pagi pagi...

"Nggak apa apa,Aku mau sekalian numpang ikut kamu tar berangkatnya ya heeee..."

"Heemght siap tuan Putri..."

"Aku habis pulang Man,minggu kemarin"

"Wah,kok nggak ngajak aku Rin"

"Nggak di rencanain,kangen keluarga aku libur mau pulang ya pulang"

"Sehat semua keluargamu Rin ?"

"Alhamdulillah..."

"Makan siang nanti kita keluar ya Rin bareng aku"

"Makan siang,sarapan aja kita belum...haaaaaaaa..."

"Haaaaaaaaaaa..."

"Aku nggak tentu Man kadang keluar kadang kalau lagi males aku makan di bawah aja...

Tapi kita lihat aja siang,aku tlp kamu ya.

"Bener nih aku tunggu ya ?"

"Iya...."

"Yu,kita berangkat sekarang aku udah siap"

"Yuph..."

Mobil melaju perlahan,jarak yang tak terlalu jauh tanpa di sadari dah nyampe di tempat gedung Arini berkantor.

"Terus kamu sekarang langsung ke tempat kerja Man ?"

"Iya sambil nungguin rekan kerja mau ke proyek yang mau di renovasi"

"Owh...ya udah makasih ya tumpangannya"

"Sama sama tuan putri"

"Huh,dasaaaar"

"Haaaaaaaaaaa...jangan lupa tar siang ya"

"Sip..."

Arini membuka pintu mobil dan keluar,Arman menatap punggung Arini yang berjalan gemulai melewati parkiran yang luas, Arman menghela nafas sangat berat dan menghembuska nya, begitu sulit aku menyelami hatimu Rin.

Akankah aku bisa membuat hatimu berpaling padaku,tapi aku bertekad sebelum cincin perkawinan melingkar di jarimu aku masih berkesempatan memperjuangkan perasaanku.

Namanya aja berjuang entah soal hasil akhirnya seperti apa,aku nggak perduli,

Arini kenapa semakin hari kamu semakin mempesona ku, semakin aku tak bisa pindah ke lain hati,Arman menjalankan mobilnya dengan perasaan enggan.

Hari beranjak siang,Arini tenggelam dalam kesibukannya,memelototi laptop map ke map dan hp ke hp,

Terkadang meregangkan urat syarafnya dan juga otot ototnya,menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi..atau sekedar menyegarkan kedua matanya melongok ke luar jendela kaca melihat pemandangan luar yang hijau dan kesibukan jalanan serta aktivitas orang orang di luar.

"Lus,bisa ke ruanganku sekarang ?"

"Owh siap Bu"

"tok tok tok..."

"Ya masuk"

"Bagaimana penyiar baru sudah mulai uji coba,belum"

"Udah Bu,paling nanti malam"

"Bagus..!"

"Terus audisi penyiar cilik udah sampai di mana ?"

"Pendaftaran masih di buka,udah seleksi usia tapi kuota belum mencapai target"

"Sementara itu aja....Terimakasih sekretarisku yang cantik dan pintar"

"Heeeee..."

"Ya udah saya permisi Bu"

"Eeeeh Lus makan siang bareng Aku ya"

"Ya Bu... Aku tungguin diruang karyawan ya"

***

Arini mengeluarkan mobil kantornya dengan hati hati.

"Aduh aku lupa,lupa banget Lus,aku belum ngasih tahu temenku,sebenarnya yang ngajak makan itu temen SMA ku"

"Ya udah,telephon aja dulu Bu... kita makan dimana ?"

"Tar aja kalau udah nyampe tanggung nih"

Mobil masuk ke pelataran rumah makan prasmanan tapi lesehan di atas kolam yang asri, Arini memarkir mobilnya,mereka turun bersamaan.

"Lus cari tempat aja dulu aku telephon temenku ya"

"Ya Bu..."

Selang lima belas menit,Arman udah muncul dengan sangat antusiasnya.

"Kenalkan ini Lusi sekretaris di tempatku kerja Man"

"Ooh,aku Arman temen Arini sejak masa sekolah"

Mereka bersalaman dan sama sama tertawa mereka makan dalam suasana akrab.

"Nggak di upload dulu Lus sebelum di makan ?"

"Aaah Bu Arini tahu aja instagram ku heeeee..."

"Mending kita aja yang di photo bertiga tar Aku yang upload"

"Kalian aja berdua,aku nggak ikutan" Arman mengundurkan diri.

"Alaaah sini Man nggak aci kalau cuma berdua"

Mau nggak mau Arman di paksa untuk berphoto ria,yang paling sibuk Lusy tentunya...

Bergaya dulu lah,dandan dulu lah... dan akhirnya sebagian photo nya di hapus karena dirasa kurang maksimal penampilannya.

"Makasih loh Man makan siangnya"

"Sama sama tuan tuan putri,

seneng berkenalan denganmu Lusy"

"Sama sama Mas Arman"

"Kapan kapan kita jalan lagi ya"

"Heemght..."

"Mau sekalian aku antar pulangnya ?"

"Nggak usah Man aku bawa mobil kantor"

"Oooh..yang mana mobilnya ?"

"Tuh...."

Mereka berjejeran jalan menuju mobil Arini di parkir,Arini memencet kunci remote dan membukanya.

"Sekali lagi makasih ya Man, Aku sama Lusy jalan duluan"

"Iya Rin sama sama"

Arman memandang mobil Arini sampai hilang di belokan,Arman terheyak sendiri,tak di sangkanya pencapaian Arini telah segitu jauh melampaui dirinya,baru kemarin rasanya Arini ngasih kejutan kalau Ia diangkat menjadi pimpinan di perusahaan tempat Ia kerja.

Sekarang Arini sudah begitu luwes dengan mobilnya,walau itu mobil kantornya yang artinya sama saja mobil dirinya toh pimpinan di tempat itu dirinya.

Lantas kejutan apalagi yang Akan Ia perlihatkan padaku Rin ? Arman hanya menebak nebak,betapa enaknya hidup Arini,akan semakin jauh kah aku menggapai hatimu Rin ? tapi itu semua bukan halangan bagiku,aku akan terus berusaha dan berusaha,semua bukan halangan bagiku malah semakin memacuku untuk lebih bisa menarik simpatiknya.

Arman berjalan ke arah mobil cicilannya,yang masih beberapa bulan ke depan menjadi tanggungannya.

Terkadang timbul keraguan Arman akan perasaannya, penantian dan perjuangannya hanya akan menjadi sia sia dan percuma,Tapi semua belum berakhir selalu ada harapan di setiap usaha,selalu ada jalan

bagi orang yang gigih memperjuangkan harapannya...

Episodes
1 Arman dan rasa itu...
2 Bimbang...
3 Kenapa aku?
4 Jatuh cintakah aku..?
5 Pernyataan cinta
6 Inikah cinta?
7 Tak terduga
8 Yakin dengan pilihan
9 Rahasia
10 Gelora asmara
11 Ketulusan
12 Restu
13 Kesabaran
14 Perjuangan
15 Ujian perasaan
16 Maafkan aku,aku terlalu mencintaimu
17 Akhirnya...
18 Menikah
19 Menikah serasa pacaran
20 Ada yang kecewa
21 Romantika rumahtangga
22 Penasaran
23 Hamil
24 Kehidupan baru
25 Kesedihan
26 Maafkan aku
27 Kelahiran
28 Bimantara
29 Keluarga kecil
30 Sepi dalam kesepian
31 Perasaan yang salah
32 Luka yang dalam
33 Perpisahan,selamat jalan istriku...
34 Meniti pelangi
35 Semangat Baru
36 Andini
37 Kejutan yang manis
38 Kejutan lain
39 Suamiku telah kembali
40 Masih dengan perasaan sama
41 Mulai pencarian
42 Pertemuan di halte
43 Pria dewasa yang mapan
44 Sama sama jomblo
45 Gairah cinta
46 Dor !
47 Nggak fokus kerja
48 Seperti dalam mimpi
49 Madu cinta
50 Selamat pagi dunia !
51 Beli kejutan
52 Cari jarum dan kutu
53 Pamer pacar
54 Mulai bicara serius
55 Boros pulsa dan lifstick
56 Apa Mas bahagia ?
57 Cinta yang hangat
58 Kok lu tahu sih ?
59 Jaga hatimu untukku dan jangan kecewakan aku
60 Hanya sekali saja
61 Akhir akhir masa kuliah
62 Icip-icip lagi ?
63 Rahasia berdua
64 Mulai menata
65 Rencana pindahan
66 Eternal
67 Pertama berpisah
68 Penglaris hari pertama
69 Sembuh jadi lebih semangat
70 Kecemasan Kakak
71 Kunjungan penuh nasehat
72 Sama-sama kangen
73 Bumerang
74 Cinta yang mendalam
75 Gamang
76 Curhat sesama lapuk
77 Rindu
78 Rindu 2
79 Hasrat yang tertahan
80 Diam-diam punya pengagum
81 Semakin serius
82 Undangan mendadak
83 Kemesraan
84 Bangun kesiangan
85 Sampai Rumahku
86 Happy Engagement
87 Surprise yang menyakitkan
88 Cincin bertatahkan batu mulia
89 Doa terbaik
90 Hati yang berbunga
91 Paska tunangan
92 Saran Kakak
93 Sebentar lagi
94 Kejutan tak terduga
95 Gantian traktir
96 Wisuda
97 Mesra bikin iri
98 Nostalgia
99 Pulang
100 Menjelang hari bahagia
101 Pernikahan
102 Malam yang di tunggu
103 Ikut bulan madu
104 Berdua di rumah impian
105 Menjalani status baru
106 Mual
107 Positif
108 Marah
109 Mengadu
110 Terus terang.
111 Saling memaafkan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Arman dan rasa itu...
2
Bimbang...
3
Kenapa aku?
4
Jatuh cintakah aku..?
5
Pernyataan cinta
6
Inikah cinta?
7
Tak terduga
8
Yakin dengan pilihan
9
Rahasia
10
Gelora asmara
11
Ketulusan
12
Restu
13
Kesabaran
14
Perjuangan
15
Ujian perasaan
16
Maafkan aku,aku terlalu mencintaimu
17
Akhirnya...
18
Menikah
19
Menikah serasa pacaran
20
Ada yang kecewa
21
Romantika rumahtangga
22
Penasaran
23
Hamil
24
Kehidupan baru
25
Kesedihan
26
Maafkan aku
27
Kelahiran
28
Bimantara
29
Keluarga kecil
30
Sepi dalam kesepian
31
Perasaan yang salah
32
Luka yang dalam
33
Perpisahan,selamat jalan istriku...
34
Meniti pelangi
35
Semangat Baru
36
Andini
37
Kejutan yang manis
38
Kejutan lain
39
Suamiku telah kembali
40
Masih dengan perasaan sama
41
Mulai pencarian
42
Pertemuan di halte
43
Pria dewasa yang mapan
44
Sama sama jomblo
45
Gairah cinta
46
Dor !
47
Nggak fokus kerja
48
Seperti dalam mimpi
49
Madu cinta
50
Selamat pagi dunia !
51
Beli kejutan
52
Cari jarum dan kutu
53
Pamer pacar
54
Mulai bicara serius
55
Boros pulsa dan lifstick
56
Apa Mas bahagia ?
57
Cinta yang hangat
58
Kok lu tahu sih ?
59
Jaga hatimu untukku dan jangan kecewakan aku
60
Hanya sekali saja
61
Akhir akhir masa kuliah
62
Icip-icip lagi ?
63
Rahasia berdua
64
Mulai menata
65
Rencana pindahan
66
Eternal
67
Pertama berpisah
68
Penglaris hari pertama
69
Sembuh jadi lebih semangat
70
Kecemasan Kakak
71
Kunjungan penuh nasehat
72
Sama-sama kangen
73
Bumerang
74
Cinta yang mendalam
75
Gamang
76
Curhat sesama lapuk
77
Rindu
78
Rindu 2
79
Hasrat yang tertahan
80
Diam-diam punya pengagum
81
Semakin serius
82
Undangan mendadak
83
Kemesraan
84
Bangun kesiangan
85
Sampai Rumahku
86
Happy Engagement
87
Surprise yang menyakitkan
88
Cincin bertatahkan batu mulia
89
Doa terbaik
90
Hati yang berbunga
91
Paska tunangan
92
Saran Kakak
93
Sebentar lagi
94
Kejutan tak terduga
95
Gantian traktir
96
Wisuda
97
Mesra bikin iri
98
Nostalgia
99
Pulang
100
Menjelang hari bahagia
101
Pernikahan
102
Malam yang di tunggu
103
Ikut bulan madu
104
Berdua di rumah impian
105
Menjalani status baru
106
Mual
107
Positif
108
Marah
109
Mengadu
110
Terus terang.
111
Saling memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!