Waktu menunjukkan pukul 22.01 Arini terlentang di tempat tidurnya fikirannya melayang ke sana ke mari,teringat rutinitasnya yang sudah berubah kini, biasanya jam jam segini Arini baru selesai siaran malam, tergambar wajah rekan rekannya yang kini jadi bawahannya,
Arini menyayangi mereka semua, menganggap team nya semua adalah keluarganya,diangkatnya Arini jadi pimpinan mereka menjadikan mereka lebih senang karena tadinya mereka akrab walau antara pimpinan dan bawahan tetep ada batasan.
Teringat Arman,sahabatnya yang juga mencintainya,membuat hati Arini agak muram,Maafkan aku Arman,kita bersahabat saja karena hatiku tak ada rasa untukmu,Wajah Arman membayang di pelupuk matanya, Arini tak mau Arman sakit hati atau terluka karena dirinya, Arman semoga kau menemukan yang lebih baik dariku,masih terlalu jauh perjalanan kita ada do'a dalam hati Arini.
Perasaan bersalah Arini pada Arman tetap menjadi ganjalan di benaknya,tapi Arini menghibur dirinya dengan pepatah bahwa "cinta itu adalah rasa dan rasa itu dari hati" dan semua itu yang aku rasakan mungkin telah aku berikan pada Mas Hadinata,
Entah ada yang salah dengan dirinya,tapi daya tarik Mas Hadi telah melumpuhkan kekuatan otot otot perasaannya telah menutup semua rasa terhadap siapapun.
Apakah aku materialistis ? ambisius ? apa aku punya tujuan lain pada Mas Hadi ? tidak tidak !!! Aku mencintainya,aku menyayanginya,Aku bukan orang seperti itu,karirku tidak di bangun dengan keinginan seperti itu,
sebagai pimpinan aku sudah lebih dari cukup, mampu menghidupi diri sendiri juga bisa sedikit menabung dan menyisihkan untuk orangtua dan adik adiknya.
Teringat orangtuanya Arini menjadi takut,memberitahukan orangtuanya bahwa dirinya berhubungan dengan atasannya yang sudah punya istri,Arini tak mampu membayangkan saja Arini takut,sudah pasti bapaknya tak merestuinya bila suatu waktu pada saat bapaknya tahu.
Bapaknya orang yang tegas, agama no satu moral,akhlak, etika,sopan santun yang utama dalam keluarga Atmaja dan Aryanti,sedangkan putri pertamanya menjalin hubungan serius dengan pria atasannya yang sudah punya istri,Arini tak bisa bayangkan sikap kedua orangtuanya...tentu itu bukan harapan kedua orangtuanya tentu itu jauh dari angan angan orangtuanya,Sikap rekan rekannya akan seperti apa ? Tetangga tetangganya di tempat orangtuanya tinggal dan Arman apakah semua orang orang tercinta dan terdekatnya akan menerima keputusannya ?
Juga Bu Hesti istri Mas Hadi ?
Aaaaaah... Arini jadi pusing sendiri,apakah aku salah mencintai Pak Hadi ?
Bukankah mencintai dan di cintai adalah fitrah,Apakah Pak Hadi juga salah ? Kenapa Pak Hadi jatuh cinta padaku ? Kenapa Pak Hadi mengikuti ku lebih dari setahun hanya ingin tahu aku yang sebenarnya,Apa itu namanya kalau bukan cinta ?
Kenapa hatiku tidak jatuh cinta sama Arman saja yang tanpa beban,bebas,orang single juga Arman nya yang begitu mencintaiku.
Arini menangis sesenggukan di tempat tidurnya,pertanyaan pertanyaan terus berkecamuk di kepalanya,Apa akyu gadis gampangan ? begitu mudah jatuh ke pelukan laki laki,begitu mudah di cumbu dan dirayu ?
Tidak,tidak ! Aku orang yang sulit jatuh cinta, tak mudah orang menaklukan ku,Tapi kenapa dengan Pak Hadinata akyu begitu mudah terbius,tak berkutik sedikitpun tak ada penolakan dari dalam jiwanya.
Kenapa Aku begitu menikmatinya,meresapi semua yang Mas Hadi lakukan padaku, Inikah sentuhan pertamaku dan juga cinta pertamaku ?Ya ya,ini memang cinta pertamaku dan kenapa harus pada orang yang sudah punya istri ?
Inikah namanya jatuh cinta semua serba buta,tak bisa melihat dengan realita,yang tergambar di depan mata hanya keindahan dan harapan indah,hanya ***** dan kerinduan yang membuncah yang selalu ingin di lampiaskan tanpa batas.
Aku orang yang berprinsip kuat,sekali jatuh pilihan hatiku akan aku jalani apapun resikonya, Aku tidak boleh terperdaya oleh pesona cinta itu sendiri,Aku yakin dengan pilihanku, masa depanku ada di hadapanku bersama Mas Hadinata.
Arini berperang dengan hati nuraninya,di pertanyakan semua ganjalan hatinya dan di jawab oleh logika akal sehatnya terkadang di luar batas kemampuan berfikir nya tapi inilah faktanya aku jatuh cinta ! terlepas dengan siapa Aku jatuh cinta tak jadi soal selama cinta itu sendiri memberi harapan kebahagiaan.
Arini meraba pipinya,masih terasa lembut tangan Mas Hadi saat membelainya pertama kali di pipi dan wajahnya, semua terasa panas seakan membakar mulutnya sampai tak bisa bernafas dan menolak,masih terasa hangatnya pelukan serta tangannya yang liar mengusap ngusap bagian tubuhnya, membuat Arini merasa seperti kejang kejang,terbayang semuanya dan mengingat itu semua Arini merinding sendiri tapi betapa Ia ingin mengulang semuanya,ingin selalu dekat walau grogi,melihat matanya, memandang wajah kharismatik nya dan senyum yang begitu nyaman di hatinya.
"Astagfirullahaladzim,Arini beristigfar...Ya Allah lindungilah aku dari godaan syaitan dan ***** yang tak terkendali(
"kriiiiiiing...."
Dering telephon mengagetkan Arini antara sadar dan nggak juga antara tidur dan enggak, Arini meloncat kaget luar biasa melirik hp di atas meja riasnya.
Mas Hadi memanggil ?
Apa apaan ini orang Arini bergumam dalam hatinya jam segini masih aja nelephon.
"Ya hallo"
"Halo juga Arini sayang,
"Kok belum tidur ? nggak bisa tidur ya,aku kangen Rin..."
"Mas,di rumahnya nggak punya jam ya ?"
"Emang kenapa sayang ?
Aku nggak bisa tidur,aku maunya nginep di tempatmu"
"Ya ampuuuuun Mas apa Mas ini ngelindur apa mengigau ya ?"
"Rin,serius,aku kangen sama kamu"
"Mas,soal nggak bisa tidur itu masalahmu,tapi kalau soal kerjaan besok kita selesaikan di kantor,tolong lihat sekali lagi jam berapa sekarang ini ?"
Arini bernada marah,tapi dalam hatinya ingin ketawa terbahak bahak,merasa geli dan lucu juga desiran rasa yang sama Arini rasakan juga satu kerinduan telah mengikatnya.
Hadi melirik jam di dinding kamarnya,waktu menunjukan jam 01.15,tapi Hadi nggak perduli,Ia terus aja ingin menggoda Arini.
"Cantik cantik galak"
"Kalau udah tahu galak memangnya mau apa ?
"Aku mau menjinakkannya heeee..."
"Enak aja,emang aku binatang apa ?"
Klik telephon di tutup Arini,
Hadi nyengir sendiri,awas ya Rin...besok aku balas kerjain kamu,nggak basa basi maen tutup aja.
Hp Arini berdering lagi dan lagi
Arini membiarkannya mati sendiri,menutup telinganya dengan earphon,membungkus badannya dengan selimut dan memeluk guling.
Angan angannya melayang layang seandainya dan seandainya,serta khayal yang tak di mengerti ke mana arah membawanya,Arini terkadang senyum sendiri,terkadang tanpa sebab menangis juga sendiri.
Memang bener adanya,orang kasmaran dengan yang namanya cinta,nggak tahu waktu,baru aja ketemu udah bilang rindu, nggak ada henti hentinya kalau nggak di batasin dengan kesadaran sendiri.
Arini sadar,dengan se sadar sadarnya,yang terjadi hari ini tak akan melebihi batas norma Agamanya, dan akulah yang harus selalu mengingatkan dirinya sendiri juga Mas Hadi,
Betapapun besarnya hasrat cinta mereka,akan ada saatnya nanti dan kita ikuti alur dan prosesnya bersama,Walaupun terkadang gelisah tak teredam,hasrat menggunung rindu menggebu angan tak terbendung sebelum cinta sendiri yang menjadi obat penawarnya.
Arini tertidur pulas,memimpikan masa depan yang indah yang masih menyisakan perjalanan panjang,Kisah cintanya baru di mulai,karena baru kali ini ia merasakan cinta yang sebenarnya,cinta sejati yang semua orang ingin merasakan manisnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Dwisya12Aurizra
rasa cintanya sig gk salah namun waktunya yg tidak tepat.
cinta tu buta tp jgn sampai dibutakan oleh cinta, bangun dari mimpi dan lihat kenyataan.
mencintai seseorang yg sudah punya pasangan akan menimbulkan masalah.
sebelum terlanjur baiknya benahi diri.
pikirkan sebab akibat
2021-12-10
2