" Be my mine, Shyla. " Ucap Afra setengah berbisik dengan memeluk Shyla erat.
Shyla mematung di tempat, ada rasa yang sulit untuk di gambarkan dan di jelaskan pada dirinya saat mendengar ucapan Afra. Shyla bingung harus menjawab apa, karena dia sendiri pun tidak mengetahui perasaannya yang sebenarnya.
Semuanya masih terlihat abu-abu, entah ada warna apa dalam hatinya saat kabut abu itu menghilang.
Jika di sebut tidak suka, tapi Shyla akui bahwa dia nyaman bersama Afra. Tapi jika di bilang suka, jelas dia tidak suka bahkan membenci Afra yang menurutnya sangat menyebalkan.
Tapi entah kenapa, hati dan pikirannya tidak searah. Hatinya berkata bahwa dia memang sedikit menginginkan Afra, apalagi saat mengingat saat dimana dia memeluk Afra dan merasakan kehangatan tubuh pria itu yang mempu membuatnya tenang. Tapi pikirannya justru mengatakan jika hanya akan ada kesakitan jika dia menerima Afra si playboy sang pemain hati wanita.
Shyla masih kecil, rasanya dia tidak mau dulu mengenal cinta. Shyla takut jika dia mengenal cinta palsu yang berakhir dengan menyisakan rasa sakit dan membuatnya trauma akan yang namanya cinta.
" Say yes, please. " Pinta Afra kembali berbisik.
Shyla masih diam dengan mata terbukanya. Sungguh, dia bingung harus menjawab apa. Saat merasakan pelukan Afra yang semakin erat padanya, Shyla pun langsung membuka mulut dan berucap:
" Gue- "
Brak.
" Shy-la? Oh My God!! " Nathania memekik kaget saat melihat dua orang yang bertindihan di atas ranjang.
Dari posisi mereka saat ini, terlihat jika Shyla yang sedang menimdih Afra dengan kedua tangan Afra yang memeluk pinggang gadis itu.
Sangat intim sekali, yang mana membuat otak kecil Nathania melayang kemana-mana.
Shyla membulatkan matanya saat mendengar teriakan Nathania, secepat kilat dia berdiri dan mencubit keras lengan Afra yang tidak juga mau melepaskannya.
" Ta-Tani, i-ini gak seperti yang lo pikirin kok. " Ucap Shyla sambil menggeleng takut.
" Ck, ganggu orang aja lo. " Gerutu Afra sambil berdiri.
Shyla dan Nathania menatap Afra dengan mata dan mulut yang terbuka.
Ganggu katanya?
" Ba-bang lo dan Shy- "
" Enggak! " Potong Shyla berteriak.
" Tania sumpah, ini gak seperti yang ada dalam bayangan lo. Gue dan Afra- "
" Gak perlu jelasin juga kali, buat apa coba? Cape-cape. Nathania kan udah gede, pasti ngertilah dia! " Ucap Afra dengan santainya.
" Ngerti lo bilang?! " Teriak Shyla marah.
" A-Afra lo gila yah, lo kok ngomongnya gitu si? Seakan apa yang ada dalam pikiran Tania itu beneran. Lo gila yah, sumpah lo gila. " Lanjut Shyla mengebu-ngebu.
" Emang apa yang ada dalam pikiran lo, Tania? " Tanya Afra.
" Gu-gue, gak bisa mikir. " Ucap Nathania yang masih syok.
Shyla mengusap wajahnya kasar. Dia berlari dan memegang tangan Nathania yang masih diam melongo.
" Denger Tan, gue sama kakak lo gak ada hubungan apa-apa kok. Kakak lo nya aja yang gila, masuk kamar orang sembarangan. " Jelas Shyla seadanya.
Nathania menggeleng kecil seakan tidak percaya dengan ucapan Shyla. Dia melepaskan tangan Shyla yang masih memegang lengannya dan pergi begitu saja.
Shyla mengerutkan dahinya dengan kepala miring menatap kepergian Nathania di tambah dengan mulutnya yang sedikit terbuka.
" I-itu Nathania kenapa coba? Jangan bilang dia salah paham lagi sama gue, " Gumam Shyla harap-hatap cemas.
" Gak papa dong, malah bagus. Kamu kan sama dia bisa akrab sebagai adik dan kakak ipar, " Celetuk Afra dengan gampangnya.
Shyla mengepalkan tangannya emosi. Langsung saja gadis mungil itu berbalik dan mencengkram kerah baju Afra kuat.
" Fiks lo gila Afra, lo gak punya otak. Lo ngerti gak si ketakutan gue? Gimana kalo Nathania salah paham terus nyeritain apa yang dia lihat sama Aunty Veyna dan yang lainnya? Malu gue Afra, malu! Shit, " Ucap Shyla yang di akhiri dengan makian.
Gadis itu melepaskan kerah Afra dengan kasar dan beralih dengan menutupi wajahnya. Jika sudah begini, malu Shyla saat nanti turun ke bawah dan bertemu dsngan Nathania apalagi kedua orang tua Afra.
Sedangkan Afra? Jangan tanyakan dia! Karena pria itu hanya mengangkat kedua bahunya tidak peduli. Dengan wajah tanpa dosanya dia mengusap lembut pucuk kepala Shyla dan berlalu meninggalkan gadisnya sendirian.
--
Di bawah sana, tetlihat Regata, Veyna dan Nathan yang sudah menunggu kehadiran Afra dan Shyla untuk sarapan pagi. Veyna tadi memang sengaja menyuruh putrinya untuk memanggilkan Shyla dan Afra, tanpa tahu jika kedua orang itu berada dalam kamar yang sama.
" Daddy!! Mommy!! Nathan!! " Teriak Nathania heboh.
" Apa si Tania, bukannya bangunin Afra dulu malah langsung ke sini dan teriak-teriak. " Ucap Veyna kesal.
" Mom tau gak, sebentar lagi Mommy bakalan punya mantu! " Heboh Nathania dengan tersenyum cerah.
Veyna menatap Regata yang juga menatapnya, sedangkan Nathan hanya diam menanti kelanjutan dari ceritanya Nathania.
" Maksud kamu apa? " Tanya Regata.
" Bang Afra sama Shyla tidur bareng! Terus Shyla- "
" Apa si Tania, ngayal banget jadi orang. " Potong Afra yang baru datang dengan Shyla yang berjalan sambil tersenyum kikuk di belakangnya.
" Eh, abang. Eh, kakak ipar. "
Fruttt..
Nathan menyemburkan air putih dalam mulutnya saat mendengar Nathania memanggil Shyla dengan sebutan kakak ipar.
" Nathania, lo- "
" Iya Nathan, mulai sekarang kita panggil Shyla dengan sebutan kakak ipar! Karena dia, punya abang kita sekarang. Yey!! " Heboh Nathania sambil jingkrak-jingkrak.
Regata menatap Afra dengan alis yang berkerut. Sedangkan Afra hanya diam dan terduduk di samping Nathan dengan menarik kursi di sebelahnya untuk Shyla.
" Shyla, kalian? "
" Eh, eum. Engga- "
" Iya Mom, kita pacaran. " Potong Afra cepat.
Semua orang menatap Afra dengan wajah syoknya, kecuali Shyla yang kini hanya mampu menunduk dengan menggigit bibir bawahnya saat mendapatkan tatapan dari semua orang.
" Afra sialan! " Maki Shyla dalam hati.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mira Wahyuni
Afra emang gesrek...😂😂
2021-06-24
2
Umi Yan
lanjut lagi kakak😊
2020-11-16
1
ayaaxii
lanjut lagi atuh thor, btw lama kale si shyla pulang, penasaran ama reaksi ny agnes ama afgan thor,,, lanjut yeee
2020-11-16
3