Shyla berjalan cepat dan terduduk di salah satu kursi yang berada di taman belakang, dia mendesah pelan dan mengatur deru nafasnya yang tidak beraturan.
" Gila, capek banget gue lari. Mana tu cowok ngejar gue lagi, ih gak ada kerjaan banget. " Gerutu Shyla.
Shyla menyatukan pundaknya dengan kepala kursi, dia mengangkat wajahnya dan memejamkan matanya menikmati udara sejuk yang ada di tempat yang saat ini dia singgahi.
" Huh..Hah...Adem benget yah hidup lo, gak kayak gue yang kecapean ngejar lo sedari tadi. " Ucap seseorang yang baru datang dan langsung terduduk di samping Shyla.
Shyla membuka matanya dan berbalik menatap orang yang tidak lain adalah Afra.
" Ck, apa sih. Ngapain lo masih kejar-kejar gue segala?! " Semprot Shyla dengan nada ketus.
Afra terduduk santai dengan menyilangkan kedua tangannya di kepala dan punggung yang menempel dengan kepala kursi yang terbuat dari kayu.
" Pengen aja. Kenapa, gak boleh? "
" Enggak! " Jawab Shyla langsung.
" Ck, lo masih aja ketus sama gue. Salah gue apa si Shy, kok lo gak ramah kayak waktu kecil? " Tanya Afra penasaran sekaligus kesal dengan perubahan sikap Shayla.
" Gaklah! Kalo gue ramah ntar lo panggil gue- "
" Istriku, " Potong Afra sambil menatap Shyla lekat.
Shyla menoleh menatap Afra, kini iris mata mereka bertemu dan saling memenjara satu sama lain.
Sejenak mereka hanyut dalam tatapan mereka masing-masing, hingga akhirnya Shyla tersadar dan memutuskan kontak mata mereka secara sepihak.
" Eum- apa si lo. Istriku, kapan nikahnya. " Sewot Shyla menutupi kegugupannya.
Afra menatap Shyla lekat, tidak lama dia tertawa melihat gadis itu yang sedikit salah tingkah karenanya.
" Ha ha...Lo kok blushing sih Shy? Baper lo yah sama gue? Ha ha..! " Goda Afra sambil tertawa.
Shyla mendelik malas.
" Itu yang gue gak suka dari lo yang sekarang, playboy. Jadi jauh-jauh lo sama gue! " Ucap Shyla kembali ketus.
Bukannya pergi, Afra justru maikin merapatkan tubuhnya pada Shyla. Tapi dengan cepat gadis itu mengambil langkah seribu dengan mendorong kuat tubuh Afra sampai pria itu terjungkal ke belakang.
Brungk..
" Awh, " Rintih Afra sambil memegang pinggangnya yang sakit.
Mata Shyla membulat menyadari perbuatannya, bukannya panik dan berusaha membantu gadis itu malah tertawa terbahak-bahak melihat Afra yang kesakitan.
" Ha ha..Makan lo! Emang enak, " Ejek Shyla sambil tertawa ngakak.
Afra bangkit sambil mengusap boko*gnya yang terasa berdenyut, dia menggerutu tidak jelas karena kesal dengan perbuatan Shyla.
Tadinya dia ingin menggoda gadis itu dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Shyla, tapi siapa sangka justru gadis itu malah mendorongnya sampai jatuh.
" Sialan, gue bales lo Shyla. " Batin Afra menggerutu kesal.
Afra menatap Shyla dengan wajah kesalnya, seketika wajah itu berubah ekspresi menjadi terpesona saat Afra melihat Shyla yang sedang tertawa lepas.
Kecantikan gadis itu sungguh berkali-kali lipat saat sedang tertawa, dan untunglah Shyla tertawa karena ulahnya.
Jika karena pria lain, entah apa yang akan Afra lakukan. Mungkin pria itu akan terbakar api cemburu buta sekarang.
" Oh God, kenapa ciptaan-Mu secantik ini sih. " Gumam Afra yang dapat di dengar oleh Shyla.
Shyla berdehem pelan, dia menghentikan tawanya dan kembali menatap Afra dengan wajah datarnya.
" Ngapain lo liatin gue? Minggir ah! "
Shyla mendorong bahu Afra yang menghalangi jalannya dan pergi begitu saja meninggalkan pria yang masih mematung menatapnya.
Seketika Afra sadar dan berbalik hendak mengejar Shyla, namun suara dring ponselnya membuat dia tidak jadi mengejar Shyla.
" Hallo, "
" King, ada masalah. "
" Katakan! "
" Begini, --------------- "
Afra mendengarkannya dengan seksama, seketika wajahnya menengang dengan tangan yang terkepal kuat.
Sorot matanya berubah menjadi tidak bersahabat dengan rahang yang sudah mengeras menandakan dia sedang emosi.
" Tunggu aku, malam ini kumpulkan semua mafioso yang ada! Terutama dia, " Titah Afra dengan suara dinginnya.
" Baik, King. "
Tut..Tut..
Afra memutuskan teleponnya secara sepihak, dia beralih menatap ke depan dengan seringaian yang mendadak muncul di bibirnya.
" Jika benar itu lo, maka habis lo sama gue. Sarah, " Batin Afra.
-----
Di rumah kediaman Afriansyah, Agnes tidak di izinkan turun dari atas ranjang seharian. Karena siapa lagi jika bukan karena suami manjanya!
" Yah ih, aku mau mandi. Lengket nih badan, " Gerutu Agnes kesal.
Seakan tuli, Afgan malah makin mengeratkan pelukannya kepada istri tercintanya itu. Bahkan kini wajahnya sudah terbenam di belahan dada Agnes yang telanj*ng.
Jangan tanya karena apa, yang peka pasti langsung tahu kegiatan mereka sebelumnya.
" Ayah! " Kesal Agnes sambil menepuk tangan nakal suaminya.
" Apa si sayang, aku cape tahu. Dua bulan di New york bukannya bulan madu malah ngabisin waktu sama laptop dan kertas, makannya sekarang waktunya kita- "
" Udah deh! Udah tua juga, masih aja mau. Heran deh aku sama Ayah, kenapa gak bosen-bosen si? Inget yah! Kita itu udah punya anak 3, " Omel Agnes memotong Ucapan Afgan.
Afgan terkekeh pelan dan kembali menteratkan pelukannya pada Agnes, bahkan dia menciumi kulit mulus Agnes dan meninggalkan beberapa tanda cinta di sana.
" Ayah!! "
" Ck, iya iya. Lagian kamu jangan tanya kenapa aku gak bosen sayang, karena tubuhmu itu selalu menjadi candu bagiku. Jika aku pengen terus, salahkan saja tubuhmu yang terlalu enak. " Ucap Afgan tanpa dosa.
Agnes memutar bola matanya jengah, dia melirik sinis ke arah suaminya.
" Yah, ayah mau apa aku hamil lagi di usia setua ini? "
" Gak papa kok, lagian kita masih muda. Belum 40-han. " Jawab Afgan santai.
" Gila kali yah!! " Pekik Agnes.
" Awas ah! Kesel lama-lama aku sama kamu, "
Agnes langsung melepaskan pelukan Afgan dan berjalan menuju kamar mandi dengan menggulung selimut di tubuh polosnya.
Sedangkan Afgan malah tertawa dan memeluk bantal yang tadi Agnes tiduri.
Saat hendak memejamkan matanya kembali, tiba-tiba Afgan terganggu dengan suara dring ponsel Agnes yang terus berbunyi.
" Ck, siapa si. "
Afgan menggerutu kesal dan mengangkat telepon yang terus berbunyi di ponsel istrinya.
" Ha- "
" Queen, bahaya. Big King menyuruh Anda untuk tidak membiarkan Nona Muda ke mana-mana dulu sebelum Young King bertindak. " Potong Mafioso Agnes dari sana.
Afgan terdiam mendengar ucapan seorang pria yang berada di seberang sana, tangannya mengepal emosi karena mengetahui jika ada yang mengincar putrinya dan Agnes yang ternyata masih bagian dari organisasi gelap itu.
Tut..Tut..
Afgan mematikan ponsel Agnes, dia meraih baju dan memakainnya. Setelah itu Afgan menggenggam erat-erat ponsel Agnes sambil terduduk di sisi ranjang menunggu Agnes keluar dari kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Agnes keluar dari kamar mandi dengan menatap suaminya itu bingung.
" Yah, kenapa? "
" Jelasin ini! " Ucap Afgan dingin sambil mengangkat ponsel Agnes yang menunjukkan riwayat panggilan.
Kedua mata Agnes membulat saat melihat salah satu mafioso kepercayaannya itu baru saja menelpon, dan sudah pasti yang mengangkatnya adalah Afgan karena dia yang berada di kamar mandi.
" Jelaskan!! " Bentak Afgan.
Agnes berdehem pelan, dia berjalan pelan ke arah Afgan dan terduduk tepat di samping suaminya.
" Maaf sebelumnya, tapi aku memang masih bagian dari mereka. " Aku Agnes.
Afgan menatap Agnes tidak percaya.
" Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka kau masih menjadi seorang mafia. Tapi kenapa kau masih tidak menurut juga, hem? " Tanya Afgan lembut.
Karena setelah sekian lama berumah tangga dengan Agnes, Afgan sadar jika Agnes orangnya tidak suka di bentak.
Dan jika di bentak, maka Agnes akan balik membentak dan berakhir dengan pertengkaran.
Maka dari itu, Afgan sebagai kepala keluarga tidak ingin keluarga kecilnya itu hancur hanya gara-gara dia yang lebih mementingkan emosinya.
" Maaf yah, tapi aku sudah bersama mereka sebelum bersamamu. Jadi akan sulit bagiku untuk menjadi mantan bagian dari mereka, " Jawab Agnes tak kalah lembutnya.
Afgan memejamkan matanya sejenak, kemudian dia kembali membuka matanya dan mengelus kepala Agnes lembut.
" Aku hanya khawatir kamu kenapa-napa, "
" Kau tidak perlu khawatir, karena pemimpinnya sudah bukan lagi Regata yang mengharuskanku berada di samping pria itu jika sedang bertarung. Aku hanya akan menerima kabar saja dari mereka tanpa ikut turun tangan, " Jelas Agnes.
" Bukan lagi Regata, lantas? "
" Afra, putra Regata. " Jawab Agnes.
Afgan terdiam sesaat, keinginannya untuk membuat Afra tidak bersama Shyla menjadi semakin kuat.
Sebenarnya Afgan tidak membenci Afra, dia hanya tidak mau putri satu-satunya itu terjerumus ke dalam dunia yang sama dengan istrinya sewaktu dulu.
" Eh, dia bilang apa tadi? " Tanya Agnes tiba-tiba.
" Ada yang mengincar Shyla, dia memintamu untuk tidak membiarkan Shyla keluar dulu sementara waktu. " Jawab Afgan.
" Astaga, masih juga ada tikus-tikus kecil yang berani mengusik putriku. Mungkin mereka sudah bosan hidup, " Ucap Agnes sambil menyeringai.
" Kau jangan ikut campur sayang! Biar Afra yang mengurus mereka, kau hanya perlu mengurung Shyla supaya tidak keluar saja. Apalagi malam-malam, " Ucap Afgan.
" Hem, baiklah. Eh, bagaimana dengan Adnan? " Tanya Agnes yang tiba-tiba teringat anak bungsunya.
" Dia masih ingin sekolah di New York, biarlah! Kan ada putra Alfan juga di sana, "
" Eum, baiklah. "
Adnan Bastian Afriansyah, pemuda tampan berusia 14 tahun yang merupakan putra ke 3 Agnes dan Afgan setelah Elvano dan Shyla.
Adnan lebih suka tinggal di New york, karena di sana banyak keluarga dari ibunya. Sedangkan di Indonsia, hanya ada keluarga kecilnya saja yang menurutnya membosankan.
Apalagi dengan Ryan dan Jennie yang memutuskan akan menghabiskan masa tua mereka dengan tinggal di Bali, sedangkan Afgan dan keluarganya tinggal di Jakarta.
Ditambah dengan adanya kakak centilnya itu, yang membuat Adnan tidak betah di rumah. Yah, bisa di bilang Adnan dan Shyla seperti Tom & Jerry yang tidak pernah akur!
" Sayang, hubungi Shyla! Suruh dia langsung pulang, aku merasakan hal buruk tentangnya, " Titah Afgan dengan wajah paniknya.
Agnes mengangguk dan dengan segera dia mengirim SMS pada putrinya.
" Siapa lagi yang berani bermain dengan keluargaku? Jangan panggil aku Queen jika aku akan membiarkan mereka selamat, " Batin Agnes dengan wajah yang tidak bersahabat.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Putri Anggreani
akhir.X UP jg thor,, samngkin lama.X sampai lumutan aku nunggu.X..😄😄😅😅😆😆
2020-11-13
2
Wahyurasya
next thoooor
semangat 😘😘😘😘😘😘😘😘
2020-11-12
1
Violita Putri
masih setia nunggu thor
2020-11-12
1