Penyelamatan

Di sebuah gudang kumuh dengan bangunan yang hampir runtuh, terlihat gadis cantik yang tidak lain adalah Shyla sedang di ikat dengan posisi terbalik.

Kaki gadis itu di ikat di atas sementara kepalanya di biarkan menggelantung di bawah dengan kedua tangan yang sama-sama menggelantung di samping kanan dan kiri kepalanya.

Perlahan kelopak mata cantik itu berkerut dan langsung terbuka dengan perlahan. Seketika kedua mata Shyla terbelalak saat menyadari posisinya saat ini.

Shyla mengedarkan pandangannya hingga kedua matanya bertemu dengan sosok wanita berhelm yang dia yakini adalah orang yang sama yang telah menculiknya tadi.

" Siapa kau?! Lepaskan aku! " Teriak Shyla.

Bukan penculik namanya jika mendengarkan permintaan korbannya. Dengan santai wanita berhelm itu menggeser sebuah kursi dan terduduk tepat di depan Shyla.

Tanpa mengetahui jika di luar sana satu persatu orang-orangnya mulai habis di basmi oleh seseorang.

" Siapa aku? Kau tidak perlu tahu! Yang jelas, aku ingin kau mati. " Ucap Wanita itu penuh penekanan.

Bukannya takut, Shyla malah tertawa terbahak-bahak.

" Jadi kau ingin membunuhku ya? Karena apa? Apa karena kau kalah tadi? Cih, memalukan. " Ejek Shyla sambil meludah.

" Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa, dan bukan itu penyebab aku membencimu. " Balas Wanita berhelm itu.

" Aku membencimu karena kau adalah wanita pembawa sial dalam hidupku! " Lanjutnya berteriak.

Shyla mengerutkan keningnya tidak mengerti. Dia berusaha mengingat-ingat jika saja dia pernah bermusuhan dengan seseorang atau bahkan pernah mengucapkan kata-kata yang membuat orang lain sakit hati oleh perkataannya.

Tapi tidak, yang Shyla ingat dia baik-baik saja selama ini. Tidak memiliki musuh, ataupun berkata ceplas-ceplos selain pada teman dekatnya.

" Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, karena aku tidak merasa punya salah pada siapapun. Jika kau berani membuka helmmu dan menunjukkan wajahmu, mungkin saja aku bisa tahu dimana letak kesalahanku yang membuatmu membenciku. " Ucap Shyla baik-baik.

Wanita itu tersenyum sinis di balik helmnya. Tanpa menunggu lagi, dia pun membuka helmnya dan menunjukkan wajahnya yang setengah cacat oleh luka pada Shyla.

" Sarah, gue adalah Sarah Firania Herlambang. "

" Yang udah lo rebut kekasihnya, " Lanjut orang yang tidak lain adalah Sarah.

Shyla menatap Sarah bingung, karena dia sama sekali tidak mengenal wanita yang mengaku namanya Sarah itu.

Dan pacar? Merebut pacarnya? Apa ini sebuah lelucon? Memangnya siapa pacar Sarah yang dia rebut? Bahkan Shyla sendiri pun sampai saat ini masih jomblo, mana bisa rebut pacar orang.

" Hah, sungguh lelucon yang bagus. " Ucap Shyla sambil tertawa kecil.

" Memangnya siapa pacar lo yang lo tuduh gue rebut itu? Hah?! Gue gak ngerasa rebut pacar lo tuh, masa iya gue rebut pacar orang tapi sampai sekarang masih jomblo juga. Kan gak lucu, " Lanjut Shyla ketus.

" Lo emang rebut pacar gue bangs*t! " Teriak Sarah sambil melemparkan helm di tangannya ke sembarang arah.

" Lo rebut Afra dari gue, lo bikin Afra mutusin gue hanya karena wanita sialan kayak lo! Apa lo masih gak sadar juga akan kesalahan lo, hah?! " Teriak Sarah lagi.

" Afra? " Ulang Shyla bingung.

" Tunggu tunggu, jangan bilang lo- "

" Ha ha ha...!! "

Pecahlah tawa Shyla saat itu juga yang membuat Sarah menatap rivalnya itu bingung.

" Kenapa lo ketawa?! "

" Ha ha..Lo lucu banget ya, lo pikir gue suka gitu sama si Afra? Enggak! Sorry sorry, kalo lo masih suka ya balikan aja. Ngapain mesti culik gue dan bawa-bawa gue sama hubungan kalian segala, gak etis banget. " Ucap Shyla sambil berdecak sebal di akhir kalimatnya.

Sarah menatap Shyla curiga. Tapi memang dia bisa melihat Shyla yang mengatakan itu dengan santainya seolah memang gadis itu tidak jatuh hati pada Afra.

Tapi tidak, Sarah dendam pada Shyla bukan karena Afra saja. Banyak hal yang membuat Sarah membenci Shyla dan akan dia pastikan jika rivalnya itu mati di tangannya.

" Terserah lo mau ngaku apa enggak. Yang pasti, gue benci sama lo dan gue pastiin hidup lo gak bakalan lama lagi. " Ucap Sarah sambil menyeringai iblis.

" Dih, siapa lo? Emang lo Tuhan yang tahu kapan gue matinya? " Semprot Shyla sewot.

" Lo- "

Sarah mengepalkan kedua tangannya geram pada Shyla yang tidak ada takut-takutnya meski sadar jika kondisinya itu masih terikat dengan Sarah yang bisa saja melakukan apapun padanya.

Seketika Sarah kembali menyeringai saat mengingat hal-hal keji apa yang akan dia berikan pada Shyla yang dapat membuatnya puas dan tentunya Sarah juga akan mengguyur Shyla dengan air keras sampai kulit wajah gadis itu melepuh sepertinya.

" Gak ada takut-takutnya ya lo jadi orang. Apa gue perlu menyuruh orang-orang gue buat nyentuh area-area terlarang dari tubuh lo hingga menyisakan trauma yang tidak akan pernah hilang pada diri lo, Shyla? " Ucap Sarah sambil melipat kedua tangannya di dada dan menatap Shyla dengan tatapan jahatnya.

Mulut Shyla terbuka mendengar ucapan Sarah, apa maksud wanita itu dia akan di lecehkan di usianya yang masih kecil?

" Gak gak, enggak. Lo gak bisa lakuin ini sama gue Sarah, gue gak kenal lo dan mungkin lo juga hanya salah paham sama gue. Lo harus ingat Sarah, gue masih kecil dan lo juga sama wanita. Akan sangat biad*b lo kalo sampe nyuruh orang-orang lo buat nodain gue, " Ucap Shyla sambil menggelengkan kepalanya.

Bukan Sarah namanya jika dia memiliki rasa belas kasihan walaupun itu pada sesama wanita. Dia malah tersenyum penuh kemenangan melihat wajah Shyla yang sekarang sudah berubah jadi ketakutan.

" Kalian, buat dia mengerang nikmat. " Ucap Sarah santai pada tiga orang bawahannya.

Tiga orang dengan usia yang lumayan tua itu mengangguk dan langsung maju ke arah Shyla sambil menyeringai mesum.

Sedangkan Shyla terus berteriak sementara Sarah malah kembali terduduk dengan menatap Shyla sambil tersenyum penuh kepuasannya.

Belum sempat tangan kotor mereka menyentuh tubuh Shyla, suara dobrakan pintu terdengar hingga ketiga pria yang hendak menyentuh Shyla yang langsung ambruk di atas lantai dengan kepala mereka yang berlubang.

" U-uncle, " Ucap Shyla berbata.

Regata menatap Shyla sambil tersenyum tipis. Untung saja dia datang tepat waktu, jika tidak sudah di pastikan Shyla akan depresi berat karena mengalami pelecehan di usia muda. Belum sempat di sentuh saja putri Agnes itu sudah bergemetar dengan menangis sesegukan, apalagi jika sudah. Sungguh Shyla yang malang.

Pandangan Regata beralih pada sosok gadis bermuka cacat di depan Shyla. Tidak perlu di beritahu pun Regata sudah tahu jika gadis kecil itu yang membuat keponakannya menangis.

" Gadis iblis, mau ikut denganku baik-baik atau aku yang akan membawamu secara kasar? " Tanya Regata sambil tersenyum dan mendekat.

Sarah bangun dari duduknya dengan cepat, dia berjalan mundur sambil memggeleng pada Regata yang semakin mendekat dengannya.

" Si-siapa kau? A-aku tidak punya u-urusan denganmu, " Ucap Sarah dengan suara bergemetar takut.

" Oh ya? Kau telah menculik keponakanku, berarti kau juga sama saja berurusan denganku. " Ucap Regata sambil menyeringai dengan mata yang menatap Sarah puas karena bisa melihat raut ketakutan di wajah perempuan sialan ini.

Sarah yang semakin ketakutan memilih memutar tubuhnya dan berlari hendak kabur dari Regata. Namun dengan gesit Regata menangkapnya dan memukul kuat tengkuk Sarah sampai perempuan itu pingsan dan ambruk di atas lantai.

" Merepotkan, " Ucap Regata sambil menggusur tubuh Sarah ke luar.

Karena Regata tidak sudi jika harus mengangkat wanita itu.

" Uncle, " Panggil Shyla pelan karena dia belum di lepaskan.

Regata mendongak menatap Shyla yang kakinya masih di gantung di atas. Seketika dia menyengir pada Putri rekan mafianya dulu itu.

" Oops, lupa. Kau tunggu saja sebentar ya Shy, Afra akan segera datang membebaskanmu. " Ucap Regata sambil tersenyum tanpa dosa.

Dengan santainya lelaki berumur dengan wajah yang tetap tampan itu kembali menggusur tubuh Sarah dan pergi meninggalkan Shyla sendirian di ruangan gelap dengam bau anyir dari darah ketiga orang yang mati itu mulai meresap masuk ke dalam indra penciuman Shyla.

Shyla memejamkan matanya saat dia tidak sengaja menatap tiga mayat di bawahnya, air matanya turun dengan tubuh yang semakin bergemetar karena takut.

" Hiks,, Bunda, Shy takut. " Cicit Shyla sambil memejamkan matanya rapat-rapat.

" Inilah akbatnya kalo lo gak dengerin gue, dasar gadis pembangkang! "

Seketika Shyla membuka matanya saat mendengar sebuah suara dan menemukan Afra yang berada di depannya dengan memasang wajah kesal ke arahnya.

" Hiks..Bantu gue, lepasin gue! Gue takut, " Ucap Shyla dengan suara lemah.

" Gue takut, " Ulang Afra dengan nada mengejek.

" Udah tahu penakut masih aja membangkang lo. Apa susahnya si dengerin gue, gini kan jadinya. " Omel Afra dengan nada kesal.

" Afra ih udah nanti aja marahnya, cepet lepasin! Gue takut, Hiks...! " Protes Shyla sambil menangis.

Afra berdecak sebal melihat Shyla yang malah menangis. Tapi saat melihat tubuh gadis itu yang gemetaran, membuat Afra sadar jika Shyla sedang ketakutan. Dan dia juga tahu kenapa Shyla menangis dan takut seperti ini.

" Ck, dasar Dady. Nembak orang depan matanya, ya iyalah dia takut. Ck, repot kan kalo nangis gini. " Gerutu Afra dalam hati.

" Hiks...Bau, hiks...Cepat lepasin gue, " Ucap Shyla parau.

" Iya iya, "

Afra mengeluarkan pisau kecil dan melemparkannya pada tali yang mengikat kaki Shyla di atas. Yang mana membuat Shyla memekik kaget karena tubuhhnya yang meluncur bebas hendak menyentuh lantai.

Hap.

Dengan gerakan cepat Afra menangkap tubuh Shyla, Afra membalikkan tubuh Shyla yang terbalik dan membuka ikatan tali yang tersisa pada kaki gadisnya itu.

" Hiks...Hiks..., "

" Kemapa nangis lagi si? Kan udah gue lepasin juga ikatannya, " Tanya Afra kesal.

" Hiks..Mereka mati ya? " Tanya Shyla polos sambil menunjuk ketiga orang dengan kepala yang sudah di banjiri oleh darah.

Afra meringis menatapnya, kemudian dia kembali menatap Shyla yang seperti hendak muntah karena malihat dan mencium aroma bau darah yang menyengat.

" Stt..Udah udah, gak papa. Ntar juga mereka naik mobil kok ke alam sana, " Celetuk Afra sambil mengusap kepala Shyla.

" Hiks..Lo kira ini sinetron Hotel Del Luna apa? " Ketus Shyla sambil menghempas tangan Afra dengan air mata yang terus turun dari kedua bola matanya.

Afra hanya menyengir saja menanggapi ucapan Shyla, hingga dia di buat membelalak saat Shyla memeluknya tiba-tiba. Membuat debaran jantungnya menggila dengan perasaan hangat yang menjalar ke seluruh tubuh Afra hingga sampai tepat di hatinya.

" A-Afra a-ada yang megang kaki gue, hiks.. " Adu Shyla semakin mengeratkan pelukannya pada Afra.

Seketika Afra tersadar dari lamunanya, dia menunduk dan menemukan sebuah tangan yang memang memegang kaki Shyla.

" Ck, kok belum mati juga. " Batin Afra saat melihat si pemilik tangan yang tidak lain adalah milik salah satu orang yang Regata tembak.

Afra kembali mengeluarkan pisau kecil namun sudah di olesi oleh racun mematikan dan melemparkanya pada orang yang sedang sekarat itu tepat pada lehernya.

" Mati juga kan lo, " Batin Afra sambil melotot pada mayat pria tua itu.

Saat merasakan pegangan tangan yang memegang kakinya mulai mengendor, Shyla memberanikan diri melepaskan pelukannya dari Afra dan menunduk menatap mayat orang itu.

Saat melihat ekspresi takut Shyla yang masih menatap ke bawah, seketika jiwa jahil Afra meronta-ronta yang membuatnya tersenyum licik saat otak liciknya itu menemukan sebuah ide yang bisa membuatnya menang banyak.

" Jangan di liat, nanti bangun lagi! " Ucap Afra sedikit berteriak.

" Aaahh!! "

Brughk.

Shyla langsung kembali memeluk Afra namun kini dengan kedua kakinya yang dia lingkarkan di pinggang Afra. Shyla mengalungkan kedua tangannya di leher Afta dengan wajah yang bersembunyi di balik dada pria jahil itu.

" Hua..Gue takut, hiks.. Afra ayo pulang, " Pinta Shyla tanpa merubah posisinya.

Afra tersenyum puas, dia mengangkat kedua tanggannya dan melingkarkannya di punggung Shyla serta menekannya sampai membuat tubuh Shyla menempel tanpa cela kepadanya.

" Right baby, ayo kita pulang! " Ucap Afra semangat.

Tanpa merasa bersalah, Afra pun melangkah membawa Shyla pergi menuju mobilnya di luar sana dengan wanita itu yang masih setia berada dalam gendongannya.

Hanya ada perasaan hangat dan bahagia yang dirasakan Afra saat ini. Apalagi dengan dia yang diuntungkan banyak dengan posisi mereka yang seperti ini.

Sungguh menang banyak Afra!

_-_

Tbc!

Terpopuler

Comments

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

Afra modus 😂😂😂

2021-06-24

1

Reeyantie

Reeyantie

wooo kesempatan dalqm kesempatan iki,,Menqng buanyyakk yakk 🤣

2021-06-11

1

Iiemanha Ncit

Iiemanha Ncit

haha ngakak aq cmpur mrinding tegang jg

2021-01-05

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Shyla Agatha Afriansyah
3 Afra Revix Saputra
4 Queen Racing
5 Bertemu
6 Berkumpul
7 Sekolah
8 Masalah
9 Rencana Busuk
10 Mafia World 1
11 Mafia World 2
12 Adnan Bastian Afriansyah
13 Semanis Sop Buah
14 Balapan berujung Penculikan
15 Bantuan Regata
16 Penyelamatan
17 Menenangkan
18 Penyelesaian Terbaik
19 Be Mine
20 Kakak Ipar
21 Afgan dan Alfan Zaman Now
22 Pria Pemaksa
23 Rencana Agnes
24 Kemarahan Afgan
25 Bangkitnya Si Ratu Kejam
26 Mafia World 3
27 Horor Berujung Romance
28 Ajakan Nge-date
29 Kencan Ala Afra
30 Broken Heart
31 Dukungan Regata
32 Pantang Menyerah
33 Kecerdikan Agnes
34 Sepaket
35 Rencana Liburan
36 Villa Puncak
37 Special Chapter, Fania-Kenandra
38 Special Chapter, Fania-Kenandra Pt.2
39 Ampun Bang Jago!
40 Motor Dadakan
41 Tolong Terima Gue, Shy!
42 My Girl
43 Galaunya Nathan
44 Tentang Daniel
45 F Boy Jatuh Cinta
46 Shyla Untuk Afra
47 Makan Hati
48 Love You
49 Morning Sweet
50 Daniel Puth Herlambang
51 Wanita Selalu Benar
52 Di Antara Mereka
53 Kecewa
54 Afra Tengil
55 Permainan Daniel
56 Terkecoh
57 Dia wanita Iblis!
58 Feeling
59 Sad Ending
60 Kehidupan Baru
61 Tentang Shyla
62 Gadis Pemberani
63 Bertemu
64 Kamu Siapa?
65 Afra Vs Daniel
66 Sembuh?
67 Sebuah Ilusi
68 Tipu Daya Afra
69 Pelarian Shyla
70 Penuh Kebohongan
71 Kamu Segalanya
72 Bukan Aku Pelakunya
73 Rencana Nathania
74 Aku, Mafia
75 Cinta Tidak Harus Memiliki
76 Melepas Rindu
77 Pelaku Lain
78 Rencana pernikahan
79 With Friend
80 Moment Memalukan
81 Fitting Baju
82 Rencana Perjodohan
83 Keputusan Akhir
84 Pertunangan Nathania
85 Tragedi
86 Lanjutkan Hidupmu, Nathan!
87 Amarah Berujung Perputusan
88 Lamaran
89 Menuju Hari — H
90 Tragedi Di Hari Pernikahan
91 Menghilang Bersama Rasa
92 Pelaku Sesungguhnya
93 Rencana Bulan Madu
94 Time To Fly
95 ENDING
96 Adnan Bastian Afriansyah
97 Nathania Emma Stant
98 Nathan Emmanuel Saputra
99 Honeymoon Time
100 Our Happiness
Episodes

Updated 100 Episodes

1
PROLOG
2
Shyla Agatha Afriansyah
3
Afra Revix Saputra
4
Queen Racing
5
Bertemu
6
Berkumpul
7
Sekolah
8
Masalah
9
Rencana Busuk
10
Mafia World 1
11
Mafia World 2
12
Adnan Bastian Afriansyah
13
Semanis Sop Buah
14
Balapan berujung Penculikan
15
Bantuan Regata
16
Penyelamatan
17
Menenangkan
18
Penyelesaian Terbaik
19
Be Mine
20
Kakak Ipar
21
Afgan dan Alfan Zaman Now
22
Pria Pemaksa
23
Rencana Agnes
24
Kemarahan Afgan
25
Bangkitnya Si Ratu Kejam
26
Mafia World 3
27
Horor Berujung Romance
28
Ajakan Nge-date
29
Kencan Ala Afra
30
Broken Heart
31
Dukungan Regata
32
Pantang Menyerah
33
Kecerdikan Agnes
34
Sepaket
35
Rencana Liburan
36
Villa Puncak
37
Special Chapter, Fania-Kenandra
38
Special Chapter, Fania-Kenandra Pt.2
39
Ampun Bang Jago!
40
Motor Dadakan
41
Tolong Terima Gue, Shy!
42
My Girl
43
Galaunya Nathan
44
Tentang Daniel
45
F Boy Jatuh Cinta
46
Shyla Untuk Afra
47
Makan Hati
48
Love You
49
Morning Sweet
50
Daniel Puth Herlambang
51
Wanita Selalu Benar
52
Di Antara Mereka
53
Kecewa
54
Afra Tengil
55
Permainan Daniel
56
Terkecoh
57
Dia wanita Iblis!
58
Feeling
59
Sad Ending
60
Kehidupan Baru
61
Tentang Shyla
62
Gadis Pemberani
63
Bertemu
64
Kamu Siapa?
65
Afra Vs Daniel
66
Sembuh?
67
Sebuah Ilusi
68
Tipu Daya Afra
69
Pelarian Shyla
70
Penuh Kebohongan
71
Kamu Segalanya
72
Bukan Aku Pelakunya
73
Rencana Nathania
74
Aku, Mafia
75
Cinta Tidak Harus Memiliki
76
Melepas Rindu
77
Pelaku Lain
78
Rencana pernikahan
79
With Friend
80
Moment Memalukan
81
Fitting Baju
82
Rencana Perjodohan
83
Keputusan Akhir
84
Pertunangan Nathania
85
Tragedi
86
Lanjutkan Hidupmu, Nathan!
87
Amarah Berujung Perputusan
88
Lamaran
89
Menuju Hari — H
90
Tragedi Di Hari Pernikahan
91
Menghilang Bersama Rasa
92
Pelaku Sesungguhnya
93
Rencana Bulan Madu
94
Time To Fly
95
ENDING
96
Adnan Bastian Afriansyah
97
Nathania Emma Stant
98
Nathan Emmanuel Saputra
99
Honeymoon Time
100
Our Happiness

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!