Shyla melirik ke arah Nathan, Nathan melirik ke arah Rania, Rania melirik ke arah Kenadra, Kenandra melirik ke arah Martin yang masih setia dengan wajah dingin dan datarnya.
" Apa-apaan kalian ini, kenapa Saya tanya malah saling lirik?! " Bentak Pak Wawan yang merupakan wali kelas.
" Yang cewek murid baru, yang cowok murid lama. " Jawab Martin dingin.
Pak Wawan melirik ke arah Shyla dan Rania, kemudian dia melirik ke arah Kenandra, Nathan dan Martin yang bahkan tidak melirik ke arahnya sekalipun.
" Ha..Baiklah, kalian Ken, Nathan dan Martin lari di lapangan 7 keliling! Sementara yang cewek, silahkan perkenalkan diri kalian! "
Kenapa di hukum? Jelaslah! Karena mereka baru nongol setelah jam pelajaran pertama selesai. Dan hal itu di karenakan Shyla and the geng yang tersesat mencari ruang kepala sekolah.
O'on ya? Bukankah Martin, Nathan dan Kenandra murid lama? Lalu kenapa mereka tidak mengetahui ruang kepsek dimana? Ha.. Mungkin mereka cuma taunya Bk.
" Gak adil dong Pak, kami berenam ini kesiangan gara-gara nganterin Shyla sama Rania cari ruang Kepsek. Lah, ini niat baik malah berakhir dengan hukuman si Pak? " Protes Ken.
" Emang jam berapa kalian datang? " Tanya Pak Wawan.
" Eum, kalo gak salah si Setengah delapan pak. " Jawab Nathan.
" Lalu kalian selama dua jam setengah kemana aja? " Tanya Pak Wawan lagi berusaha bersabar.
" Ya kan cari ruangan Kepala sekolah, tapi keliatannya ruangan itu ghaib deh Pak. Soalnya gak ketemu-ketemu, " Celetuk Ken.
" Ha ha ha...!! "
Semua murid di sana tertawa saat mendengar jawaban Kenandra, sementara Pak Wawan hanya bisa memijit pelipisnya yang mendadak pusing.
" Terserah kalianlah! Pusing Bapak ngomong sama kalian, sana duduk! " Seru Pak Wawan kesal.
" Ya elah Pak, lagian siapa juga yang mau ngomong sama Bapak. " Oceh Kenandra sambil berjalan menuju kursinya.
" Kenandra!! " Teriak Pak Wawan menggelegar.
Kenandra mengangkat kedua bahunya tidak peduli, trio boys pembuat rusuh pun akhirnya terduduk di bangku masing-masing dengan Nathan dan Kenandra, sementara Martin lebih nyaman sendiri.
" Tunggu! " Ucap Pak Wawan saat Shyla dan Rania hendak melangkah pergi.
" Kalian murid baru, perkenalkan diri kalian! " Lanjutnya yang di angguki Shyla dan Rania.
" Oke, hay guys! Gue Rania Tiara Anfilex, you can call me Rania. " Ucap Rania sambil tersenyum manis.
" Hello Rania!! " Sapa semua murid.
Rania menyenggol lengan Shyla yang tidak bicara juga.
" Eh, hello. Gue Shyla Agatha Afriansyah, panggil Shyla. " Ucap Shyla tanpa adanya senyuman sedikitpun.
" Wah, gadis dingin nih. "
" Iya, tapi cantik. "
" Cantik juga kalo dingin gini mah bisa beku gue. "
Bughk.
" Anak-anak!! " Teriak Pak Wawan sambil menggebrak meja.
" Hello Shyla, " Sapa para murid serempak saat mendapatkan tatapan tajam dari pak Wawan.
" Baiklah. Shyla, kamu duduk dengan Martin. Sementara kamu Rania, kamu duduk dengan Nathan. " Ucap Pak Wawan.
" Lah, yang tampan ini di kemanain dong pak? " Protes Kenandra.
" Belakang! " Ketus Pak Wawan.
Kenandra berdecak sebal.
" Si Bapak dendaman amat jadi orang, kalo gini kan serasa murid tiri gue, " Gerutu Ken sambil membawa tasnya dan pindah ke belakang.
" Ha ha...! "
Lagi-lagi semua murid tertawa menyaksikan kelakuan Kenandra dan Pak Wawan yang tidak pernah akur.
Tapi meskipun Kenandra sering protes pada Pak Wawan, tetap saja dia akan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Pak Wawan.
Karena mereka tahu bagaimana Pak Wawan membela-bela kelas mereka yang bobrok ini pada para guru yang merendahkan Ips 2.
Maka dari itu mereka sangat menghormati dan menyayangi Pak Wawan, setiap ucapan Pak Wawan tidak ada yang tidak di kerjakan oleh semua mirid Ips 2.
Bahkan si Martin yang notabennya dingin dan datar pun jika melihat Pak Wawan yang di rendahkan oleh guru-guru lain karena kelasnya yang pada dodol akan langsung pasang badan untuk melindungi wali kelasnya itu.
" Baiklah, kalian silahkam duduk! "
Shyla dan Rania kembali mengangguk dan duduk di tempat yang Pak Wawan katakan tadi.
Shyla melirik Martin yang juga melihatnya sambil tersenyum tipis.
" Ha..Jangan senyum gitu Mar, ngeri gue liatnya. " Protes Shyla sambil menaruh tasnya di atas meja.
" Biarin, " Jawab Martin santai.
Pria itu menyerongkan duduknya menghadap Shyla dan menaruh kepalanya di sebelah tangan yang menumpu di atas meja dengan wajah yang terus tersenyum tipis ke arah Shyla.
Shyla bergidik ngeri melihat senyuman Martin, karena memang cowok sedingin Martin itu sangat jarang sekali tersenyum.
Tapi jika padanya, ya beginilah Martin! Selalu senyam-senyum gak jelas yang bisa membuat Shyla takut melihatnya.
" Inget Martin Acheals, gue itu lima bulan lebih tua dari lo! "
Dan ucapan yang paling di benci Martin pun keluar juga, Shyla seakan mengatakan jika Martin itu masih bocah dan tidak cocok untuknya.
" Ck, serah deh. Lagian cinta gak mandang usia kok, " Ucap Martin sambil membenahi duduknya.
Shyla tertawa dalam diam, dia melirik ke arah Martin yang kembali memasang wajah datar dan dinginnya.
" Kalo di liat-liat si, lo tampan juga Mar. Tapi sayang, gue udah terlanjur nganggep lo saudara. " Batin Shyla.
Sementara di tempat lain..
Terlihat Afra dan dua temannya sedang berada di rooftop sekolah dengan hidung dan mulut yang mengeluarkan asap yang menurut mereka enak.
Yah, mereka bolos.
Afra sibuk menghisap rokoknya dengan di temani minuman bersoda yang sempat dia beli, dengan kedua temannya yang juga melakukan hal yang sama.
" Fra, gue liat murid baru loh tadi. Cantik banget njim, kalo gak salah namanya Shy- "
" Jangan ganggu dia! " Potong Afra segera.
" Lah, kenapa? Jangan bilang lo suka sama dia, " Ucap teman Afra bernama Rehan.
" Hoho..Jangan serakan lo Bro! Inget si Sarah dong, " Semprot teman satunya lagi yang bernama Fikri.
" Lo tau gue naklukin si Sarah cuma karena popularitasnya doang, tapi dia beda. " Jawab Afra sambil menghisap rokoknya.
" Maksud lo? Jadi lo mau buang si Sarah gitu? Hadeuh..Parah, padahal si Sarah cantik gitu, " Ucap Rehan sambil menggeleng pelan.
" Kalo lo mau, ambil aja! " Ucap Afra santai.
" Gila, ogah gue. Masa iya gue mulung bekas teman, " Jawab Rehan langsung.
" Lagian yah, gue denger dia sering ehem-eheman loh sama om-om di club. " Ucap Fikri tiba-tiba.
Afra yang mendengarnya hanya tersenyum sinis, sementara Rehan membulatkan kedua matanya tidak percaya.
" Serius lo? Gila, eh lo tau dari mana emangnya? Jangan bilang lo pernah booking dia, " Semprot Rehan.
" Gila gue booking yang gituan, ogah banget. Gue masih perjaka yey, sorry sorry gue gak minat ngerelain keperjakaan gue sama yang udah gol kaya gitu. " Sewot Fikri.
" Ya terus? "
" Waktu itu gue dateng ke club malam miliknya om gue, eh tiba-tiba gue liat si Sarah di seret-seret sama dua om-om sekaligus. Penasaran kan gue ceritanya, ya gue tanya deh sama om gue. Dan kalian tau gak apa yang om gue bilang? " Tanya Fikri serius.
" Enggak, " Jawab Rehan.
" Ck, elah. Jangan jawab enggak juga kali. jawab aja ' Apa? ', " Ucap Fikri kesal.
" Sorry sorry, ya udah ' Apa' ? " Ulang Rehan.
" Dia jawaranya di sana! " Jawab Fikri yang membuat Rehan melotot tak percaya.
" Gila Fra, pacar l- "
" Mantan! " Potong Afra segera.
" Serah lo deh, sekarang siapa lagi incaran lo? Jangan bilang murid baru kelas 10 itu? " Tebak Rehan.
" Udah gue bilang, dia beda. Dan gue gak bakalan jadiin dia incaran buat gue mainin doang, tapi gue akan jadiin dia incaran masa depan gue. " Ucap Afra mantap.
" Wisss, udah insap juga nih play boy karatan. " Ucap Fikri sambil menepuk pundak Afra.
" Iya, tapi gue sebagai temen ikut bahagialah. Akhirnya lo sadar juga jika mainin cewek itu salah, " Celetuk Rehan.
" Lo juga sering o'on! " Bentak Fikri.
" Ck, kalo gue mah beda. Dia playboy, kalo gue cowok yang kasian liat cewek jomblo. " Ucap Rehan sambil mengusap rambutnya ke belakang.
" Maksudnya, jomblo lo embat semua kan dodol? Ya itu sama aja fu*k boy! " Semprot Fikri kesal.
" Yang ganteng, bebas! Ya gak Fra? "
" Yoi! " Jawab Afra sama gilanya.
Afra dan Rehan saling tos sambil tertawa sementara Fikri hanya menggelengkan kepalanya saja melihat teman gilanya itu.
Tanpa mereka ketahui, sepasang mata terus memperhatikan mereka dengan tangan yang terkepal kuat.
" Sial, jadi gara-gara murid baru itu lo putusin gue semalam Afra? " Batin orang itu geram.
" Liat aja, apa yang bisa gue lakuin sama cewek yang udah berani rebut lo dari gue! " Gumamnya sambil menyeringai.
Dia membalikkan badannya dan berjalan cepat meninggalkan Afra dan teman-temannya yang masih asik tertawa.
Tanpa tahu jika seseorang sedang membuat recana jahat untuk Shyla.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
pembaca dalam hati
ilah mark gw kira raffer nya NCT sama super m hahaha
2020-12-12
1
Umi Yan
Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊
Salam dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-10-22
1
Cinta
lanjut,thor smanggt up lgi
2020-10-21
2