Pagi harinya, terlihat Shyla yang masih tidur nyenyak dengan tangan yang memeluk gulingnya erat di tambah sebelah kaki yang berada di atas gulingnya itu.
Setelah semalam Shyla meminta Afra untuk tidak di bawa ke rumahnya dulu, akhirnya pemuda itu pun memutuskan untuk membawa Shyla ke rumahnya.
Tadinya Shyla akan tidur di kamar Nathania, namun setelah masuk dan melihat keadaan kamar gadis itu sungguh membuat Shyla merinding sendiri. Apalagi dengan cara putar-putaran yang Nathania lakukan di atas ranjangnya.
Dan jadilah dia di tempatkan di kamar tamu karena tidak mungkin jika Shyla harus tidur dengan Afra maupun Nathan yang waktu itu masih terjaga. Apalagi dengan Veyna yang tentunya sudah ada Regata.
Perlahan kelopak mata indah itu mengerut berulang kali dengan bola mata yang memutar-mutar tanpa terbuka. Saat merasakan hembusan nafas di lehernya, seketika kedua mata Shyla terbuka dengan kasar saat merasakan alarm tanda bahaya.
" Aaahhhh!!! ".
Brughk.
" Awh, " Ringis Afra sambil memgusap punggungnya yang sakit karena terbentur lantai.
Pria itu bangkit dari berbaringnya dan menatap Shyla kesal dengan mata yang masih menyipit karena nyawanya yang belum masuk secara sempurna.
" Apa si Shy, pagi-pagi ganggu gue tidur aja. Gak ada kerjaan banget si lo jadi orang, " Gerutu Afra yang dengan santainya kembali naik dan tertidur di samping Shyla yang menatapnya syok.
Shyla menunduk dan membuka sedikit selimutnya. Langsung saja helaan nafas lega terdengar dari bibir mungil itu tak kala Shyla melihat pakaiannya yang masih lengkap.
" Lo tenang aja, gue gak sebrengsek itu kok. Cuma perlu bersabar doang biar gak khilaf, " Celetuk Afra yang matanya sudah kembali tertutup.
Shyla merapatkan gigi-giginya geram mendengar ucapan pria itu. Dia bangkit dari tidurnya dan menatap Afra kesal.
" Lo ngapain ada di sini, hah?! Jangan bilang lo semaleman lagi tidur sama gue, " Ucap Shyla dengan mata membulat.
" Emang iya, "
" Afra!! " Pekik Shyla kesal.
" Apa si Shy? Udah ah, gue mau tidur. Ngantuk, " Ucap Afra yang dengan wajah tanpa dosanya kembali menarik selimut dan menggulungnya di tubuhnya.
Shyla memejamkan matanya berusaha tidak tersulut emosi berlebihan akibat kakak dari si kembar yang sangat jauh berbeda sifatnya itu. Afra itu buruk, itu yang Shyla tahu.
" Afra, gue serius nanya sama lo. Lo ngapain ada di sini? " Tanya Shyla dengan suara bersahabat.
" Gue kedinginan, jadi gue dateng aja ke sini dan meluk lo biar hangat. " Jawab Afra kelewatan jujur.
" Apa?!! "
" Jadi lo semalem datang dan meluk gue saat gue tidur gitu? Brengsek banget lo jadi orang, lo kira gue apaan main datang dan peluk-peluk gue seenaknya? Lo tuh jadi orang gak tahu malu yah, punya attitude dikit kek sama tamu. Lo itu udah gede Afra, lo itu jauh lebih tua dari gue. Tapi kenapa pikiran lo masih kayak bocah yang asal peluk? Bahkan bocah aja gak bakalan masuk ke kamar orang dan peluk orang yang enggak dia kenal, lah elo? Otak lo di taruh di mana si Afra? Heran gue sama Aunty Veyna yang dulunya ngidam apa, " Cerocos Shyla dengan nada kesalnya.
Bukannya menutup telinga atau memotong ucapan Shyla yang sepanjang jalan kenangan, Afra justru malah melongo menatap Shyla yang di matanya terlihat semakin cantik jika sedang kesal seperti ini.
Apalagi gadisnya itu bicara panjang lebar, sangat langka bagi Shyla yang selalu berkata singkat dan ketus kepadanya.
" Afra, lo denger gue gak sih?! " Kesal Shyla.
Afra masih diam karena terhipnotis oleh wajah ayu Shyla yang bahkan belum memakai MakeUp karena baru bangun tidur.
Sedangkan Shyla yang melihat Afra hanya diam melongo menjadi kesal di buatnya. Karena kelewatan kesal, dengan segera dia pun mengangkat kedua tangannya dan kembali mendorong Afra sampai pemuda itu kembali terjatuh di atas lantai.
Brughk.
" Awh, Shy! Lo galak amat jadi cewek, " Gerutu Afra sambil berusaha bangun.
" Apa salah gue si Shy sama lo? Kok lo bisa gitu, setega ini yah lo sama cowok tampan kayak gue. "
Shyla menatap Afra jengah, dia menyilangkan kedua tangannya di dada dan membuang muka dari Afra.
Afra berdecak sebal dan mengangkat kedua tangannya yang dia taru di atas pinggang dengan posisi yang masih berdiri di sisi ranjang dengan menatap Shyla kesal.
" Mau lo tu apa si Shy? Sumpah gue ngantuk, ntar aja yah marahnya. " Pinta Afra yang sudah kembali merangkak naik ke atas ranjang.
Melihat Afra yang kembali naik, membuat Shyla menoleh menatap Afra tajam dan langsung mengangkat kedua tangannya hendak mendorong kembali Afra ke bawah.
Namun naas, rupanya gerakannya sudah di prediksi oleh Afra. Hingga laki-laki itu langsung menangkap kedua tangan Shyla dan mendorong Shyla hingga terlentang di atas ranjang dengan Afra yang berada di atasnya.
Deg.
Deg.
Jatung Shyla dan Afra saling berlomba tak kala kedua mata mereka bertemu dan saling memenjara dalam sebuah rasa yang masih terbalut kabut abu-abu.
Shyla menatap kedua bola mata Afra dengan dada naik turun dan mulut yang sedikit terbuka. Tidak jauh berbeda dari Shyla, Afra pun sama menatap Shyla yang ada di bawahnya dengan kedua tangan gadis itu yang sedang di genggamnya erat di sisi kanan dan kiri kepala Shyla.
Lama bertatapan, hingga secara tidak sadar kepala Afra menunduk mendekat pada wajah Shyla. Dan Shyla yang melihatnya hanya mampu memejamkan matanya erat-erat dengan nafas yang memburu.
Saat wajahnya sudah semakin mendekat pada wajah Shyla, Afra yang hanyut terbawa suasana itu lagi-lagi tanpa sadar telah memiringkan kepalanya berniat untuk mempertemukan bibir mereka.
Hampir saja Afra menciumnya, namun otak waras Shyla seketika kembali yang membuat gadis itu membuka matanya lebar-lebar dan menatap Afra yang sudah memejamkan matanya.
Cup.
Mata Afra terbuka lebar saat dia merasakan benda kenyal yang menempel di bibirnya. Saat matanya hendak tertutup kembali menikmati sensasi bibir manis Shyla, dia kembali membuka matanya saat merasakan benda kenyal itu yang seakan berbentuk datar tanpa celah.
Afra memutuskan untuk sedikit menjauh dan dia langsung berdecak sebal saat melihat Shyla yang malah memalingkan wajahnya sehingga dia hanya mencium pipi gadis itu saja.
" Ck, pelit amat jadi orang. " Ucap Afta tanpa sadar.
" Menyingkir dari atas gue Afra, " Titah Shyla dengan suara serak.
Kedua bola mata Afra kembali di buat membulat saat menyadari kesalahannya. Dia langsung bangkit dari atas Shyla sambil menarik tangan gadis itu hingga Shyla pun ikut terbangun dengan tubuh yang langsung berada dalam pelukan Afra. Dengan posisi mereka yang sama-sama duduk di atas ranjang.
" I'm sorry, gue terbawa suasana tadi Shy. " Bisik Afta berkata dengan jujur.
" Lo brengsek Afra, gue benci sama lo! " Balas Shyla dengan suara pelan namun penuh penekanan.
" Stt..Don't say that! Iya gue ngaku gue salah. Tapi sungguh Shy, gue sama sekali gak ada niatan buat cium lo tadi. "
" Lepasin gue! "
" No, maafin gue dulu. " Tolak Afra sambil mengeratkan pelukannya pada Shyla.
" Gue bilang lepasin Afra!! " Teriak Shyla marah.
Gadis itu terus berontak dan mengumpulkan seluruh tenaganya untuk mendorong tubuh Afra. Tapi saat Afra terdorong, dengan gesit pria itu menarik sebalah tangan Shyla yang membuat mereka sama-sama terjatuh dengan Shyla yang kini berada si atas tubuh Afra.
Deg.
Deg.
Jantung keduanya saling berdetak cepat dengan mata indah Shyla yang lagi-lagi di buat terperangkap oleh iris hitam milik Afra.
Secepat kilat Shyla menatap ke arah lain saat otak warasnya kembali menyadarkannya. Dan Shyla yang pertama kali menyadari posisi tidak baik mereka berdua pun hendak bangun namun pinggangnya malah di peluk oleh Afra hingga dia terjatuh dan menempel erat di tubuh pria yang berada di bawahnya itu.
Deg.
Deg.
Deg.
Jantung keduanya semakin menggila saat tubuh mereka berdempetan tanpa celah. Dengan Afra yang memejamkan matanya erat dan Shyla yang melotot tidak menyangka jika Afra akan menariknya.
" Le-lepasin gue! Lo itu ap- "
" Do you want to be my girlfriend? " Potong Afra dengan suara berat.
" H-hah? " Beo Shyla melongo.
" Be mine, Shyla. "
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Chimuet Ciemuth
aduh2 nih abg bikin orang jdi ngiri thor
2021-07-24
1
Mira Wahyuni
be mine shyla..oooo 💘😍😍
2021-06-24
1
Ni Made Dwik Merdiani
baper gua
2020-11-16
2