Kring...
Bel pertanda pulang sekolah pun berbunyi, dengan segera Shyla membereskan buku-buku serta peralatan sekolah lainnya ke dalam tas kecilnya.
Setelah tasnya sudah rapi dengan disisi penuh dengan buku-buku pelajaran, gadis itu pun menutupnya dan menggendong tas itu di punggungnya.
Ting.
Shyla menoleh menatap ponselnya yang berbunyi, dia sedikit mengerutkan keningnya saat melihat nama yang tertera di layar utama.
Shyla berbalik dan menatap Kenandra aneh, yang justru di balas dengan Kenandra dengan menempelkan telunjuk di bibir pria itu sendiri.
Saat Kenandra menunjuk Martin dengan ekor matanya, barulah Shyla mengerti jika pesan itu mengenai balapan liar yang sudah pasti jika Martim tahu dia tidak akan pernah bisa ke sana.
Shyla mengangguk dan langsung menyambar ponselnya sambil berjalan ke luar kelas.
Bang°Ke Resek
Pukul 10, di arena kedua.
Shyla tersenyum senang saat membaca pesan dari Kenandra, dia langsung mengetik balasan dan di kirimkan pada Kenandra.
" Okay, kita lihat siapa lagi yang berani lawan sang Queen Raching. " Ucap Shyla sambil menyimpan ponselnya di saku seragam.
Shyla menyeringai kecil dan kembali berjalan menuju parkiran. Namun baru saja dua langkah, sebuah tangan kekar mencengkram lengannya dan langsung menggusurnya menyuju gudang.
" Lepasin! Apa-apan si lo? Siapa lo?! " Bentak Shyla sambil menghempaskan tangannya kasar.
" Gue? "
Laki-laki yang sedang berbalik mengunci pintu gudang itu pun akhirnya berbalik menatap Shyla yang membuat gadis itu membuka sedikit mulutnya.
" A-afra, " Ucap Shyla sedikit gelagapan karena Syok.
" L-lo ngapain bawa gue ke sini? Gak guna banget, " Dan keluarlah balasan ketus ala Shyla.
Afra menghela nafasnya pelan dan beralih menaru kedua tangannya di sisi kanan dan kiri pundak Shyla sambil menatap gadis itu lekat.
" Denger Shy, untuk kali ini aja please lo nurut dulu sama gue. " Ucap Afra terdengar serius.
" Maksud lo? "
" Lo gak bakalan ngerti. Intinya, setelah ini lo pulang ke rumah dan jangan pergi ke mana-mana lagi. Okay? Please dengerin gue, " Jawab Afra.
Shyla terdiam menatap bola mata Afra sesaat. Dia tidak mengerti apa yang akan terjadi pada Afra sehingga berbicara serius seperti ini.
Biasanya kan setiap bertemu playboy sinting itu selalu menggodanya dengan senjatanya yang tidak lain adalah gombalan receh itu. Tapi sekarang, ada apa dengan Afra?
" Lo itu kenapa si? Lo sakit ya? " Heran Shyla.
" Ck, turutin apa susahnya si Shy? Cuma diem di rumah aja, ntar malem juga gue mau ke sana. " Jawab Afra sedikit kesal.
" Ngapain lo ke rumah gue? " Sewot Shyla.
" Ck, elo. Jadi orang susah amat di omongin, " Ucap Afra sambil melepaskan kedua tangannya dari bahu Shyla.
" Intinya Shy, please! Nurut sama gue dan jangan keluyuran ke mana-mana malam maupun sore ini! Kalo lo gak nurut juga, udah mendingan kita di sini aja semaleman. " Putus Afra.
" Eh, jangan gitu. " Protes Shyla.
" Jangan keluar rumah, "
Shyla terdiam mendengar ucapan Afra. Jangan keluar rumah? Tapi kan malam ini dia ada balapan. Masa iya dia tidak datang, bisa-bisa di anggap kalah sebelum berperang dan di pandang remeh oleh lawannya nanti.
Tapi jikapun bilang tidak mau, sudah pasti Afra akan membuatnya berada di gudang gelap nan berdebu ini sampai pagi. Apalagi jika melihat ekspresi wajah serius Afra saat ini.
" Oke deh, oke. Lo menang sekarang! " Ucap Shyla mengalah.
" So, lo gak bakalan keluar rumah kan? " Tanya Afra memastikan.
" Iya Afra, gak akan. Lagian lo si aneh, pake acara gak boleh keluar segala. Takut gue di culik ya? Tenang aja! Semua preman maupun penculik di kota ini udah takluk sama gue, " Ucap Shyla bangga.
" Tapi tidak dengan Mafia, "
" Hah? " Beo Shyla.
" Ma-mafia? Maksud lo? "
" Udahlah! Lo gak bakalan ngerti. Yang penting jadilah gadis baik dan jangan keluar rumah ya, " Ucap Afra sambil mengelus lembut ujung kepala Shyla.
Setelah berkata demikian, Afra pun melangkah dan membuka kunci pintunya lalu keluar dari dalam gudang meninggalkan Shyla yang masih diam mematung.
" Oh God, ini maksudnya apa coba? Ini juga, kok gue ngerasa gimana gitu sama elusannya tadi. Aaa..Jangan Shy! Afra sinting!! " Teriak Shyla dalam hati sambil memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.
--
Sedangkan di sebrang sana, terlihat seorang gadis yang tidak lain adalah Sarah sedang mendapat siksaan oleh orang suruhannya sendiri.
Tamparan, tendangan, dan guyuran air keras terus orang itu berikan padanya. Sarah tidak bisa melawan, karena kedua tangannya diikat di kedua sisi dengan kepala yang sungguh terasa pening menerima jambakan dan hantaman benda keras.
" A-apa salah gue? Ke-kenapa lo nyiksa gue badebah sialan! " Teriak Sarah dengan suara serak.
" Salah ya? Lo salah karena berani macem-macem sama orang yang salah! " Teriak pria paruh baya yang tidak lain adalah salah satu mafioso Afra yang merupakan orang bayaran Sarah sendiri.
Plak.
" Ambil uang lo! Gue gak sudi jika harus nerima barang sialan ini! " Ucap pria paruh baya itu sambil menamparkan uang gepokan berwarna merah pada pipi Sarah.
Sarah melamun sebentar berusaha memahami keadaan, seketika dia mendongak dan meneriaki pria paruh baya itu.
" Brengsek!! Gue suruh lo bunuh Shyla, bukan malah nyiksa gue kayak gini pig!! " Teriak Sarah murka.
" Sekarang lepasin gue, lepasin gue!! " Teriak Sarah sambil meronta-ronta.
" Tuan, aku rasa ini cukup. Young King menyuruhmu hanya memberikan pelajaran saja, tidak sampai membunuhnya. " Bisik salah satu mafioso lainnya yang berada di bawah pimpinan pria paruh baya itu.
" Kau benar, hei suntikan dia obat bius dan letakkan dia di ujung jalan! Rusak mobilnya dan ambil beberapa barang mewahnya agar polisi menganggapnya korban pencopetan, " Titah Pria paruh baya itu pada mafioso yang berdiri dekat Sarah.
" Baik Tuan, "
" No no no..No arghkk!! " Teriak Sarah yang sudah di suntikan obat bius di lengan kirinya.
--
Malam harinya, Shyla keluar dari rumah Kenandra dengan memakai jeans dan jaket yang serba hitam. Tidak lupa dengan rambutnya yang di gelung di atas karena mengingat dia yang akan memakai helm nantinya.
" Tante, makasih yah udah nampung Shyla. Shy pamit dulu, " Ucap Shyla pada Mia.
" Iya sayang, ya sudah hati-hati! Bang Ken jaga Shyla nya! " Teriak Mia pada kedua orang yang sudah pergi dengan motor besar mereka itu.
Shyla memang tidak menuruti perkataan Afra, bahkan dia tidak pulang ke rumahnya setelah pulang sekolah tadi.
Shyla menghubungi Agnes dan mengatakan jika dia akan main dulu ke rumah Kenandran. Dan Karena merasaada Kevin sang kakak yang dapat melindungi Shyla di sana, akhirnya Agnes pun menyetujuinya tanpa tahu tujuan putrinya yang sebenarnya.
--
Brum...
Brum..
Brum..
Brum..
Suara mesin motor yang sangat nyaring terdengar di arena balapan yang sudah di isi oleh sang Queen Racing sang pemeran utama.
Kenandra bersorak menyemangati Shyla begitu pula dengan Leon yang memang selalu hadir jika putri dari Queen mafianya itu akan bertarung di arena balap.
Beberapa detik kemudian, terlihat seorang wanita dengan pakaian kurang bahan maju ke depan dengan membawa bendera bercorak catur di tangannya.
" Ready? Ready? One...Two...Go!! ".
Brum...
Semua motor besar sekitar 8 motor itu melesat dengan kecepatan tinggi dan saling menyalip untuk sampai di garis finish. Berbeda dengan Shyla yang tampak santai namun pada akhirnya dia juga yang menang karena skill dan prediksinya yang selalu tepat sasaran.
" Wuuu!!! " Sorak semua orang saat melihat Shyla satu-satunya yang berhasil duluan melewati garis finis.
" Hebat Queen, nih kunci motor gue. " Ucap salah satu perempuan yang masih berhelm itu pada Shyla.
Shyla menerimanya dan mengerutkan keningnya saat melihat helm yang masih terpasang di kepala wanita itu.
" Gak buka nih, helmnya? " Canda Shyla.
" Cofee? "
Bukannya menjawab, wanita di balik helm itu malah menawarkan minum cofee bersama pada Shyla.
" Eum, okay. " Balas Shyla.
Shyla pun turun dari atas motornya dan berjalan beriringan dengan wanita yang masih menggunakan helm itu. Tanpa sepengetahuan Kenandra yang memang sibuk menerima berbagai hadiah dari penantang yang kalah tadi.
Saat berada di jalan yang cukup sepi, wanita bertopeng itu sedikit mundur dan mengeluarkan sebuah barang dari saku jaketnya. Dia mendekat dan langsung menyuntik leher belakang Shyla.
" Arghk! L-lo apa-apa-an, "
Shyla pun langsung tidak sadarkan diri dibuatnya. Perempuan itu tersenyum licik di balik helmnya dan langsung menyuruh beberapa orang-orangnya yang bersembunyi di balik semak-semak untuk membawa tubuh Shyla ke dalam mobil.
" Beres Nona, "
" Jalan sekarang! " Perintah perempuan itu.
Tanpa menggu lagi, mobil berwarna hitam itu pun melesat meninggalkan arena balap yang masih ramai dengan ucapan selamat tanpa mengetahui jika sang pemenang sedang dalam genggamannya.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mira Wahyuni
itulah akibatnya bila keras kepala...sudah diperingatkan msh saja ngeyel 😬
2021-06-24
1
cici
shyla kamu keras kepala banget.
Lihat!! kamu jadi di culik kan.
Tetap semangat thor....
2020-11-13
4