California, As.
Di sebuah club malam elite, terlihat seorang pemuda tampan sedang terduduk santai dengan dua orang wanita yang terduduk di sebelah kanan dan kirinya.
Dialah Afra Revix Saputra, si handsome boy yang memanfaatkan kekayaan dan ketampanannya hanya untuk bersenang-senang.
Afra merupakan pemuda playboy yang kemana dia pergi, pastilah ada gadis yang menempel padanya.
Seperti sekarang, dia baru saja menginjakkan kaki di club malam milik sahabatnya dan langsung di kerumuni oleh beberapa wanita.
Tapi Afra cuek saja, bahkan dia bersikap santai dengan terus meneguk vodka yang berada di tangannya tanpa menghiraukan dua wanita yang sedang bermain-main di dada bidangnya dengan gerakan sensual.
Dia tergoda? Tentu saja tidak!
Karena meskipun Afra seorang playboy, tapi dia tidak sembarangan menanam benih. Dia takut benih-benihnya tumbuh di tempat yang salah dan mengakibatkan masa depannya hancur nanti.
Apalagi saat ucapan sang Ayah yang terus terngiang-ngiang di kepalanya.
" Kau boleh bermain wanita sesukamu, tapi kau jangan menyia-nyaiakan benihmu pada orang yang salah. Jika sampai itu terjadi, maka aku tidak sudi menganggapmu putraku! "
Itulah yang Regata atau Ayahnya katakan, dan kata-kata itu selalu di ingat Afra kala dia sedang bersama wanita seperti sekarang ini.
Jika ada yang bertanya apa Afra normal? Tentu saja dia pria normal yang menginginkan sebuah kepuasan!
Tapi dia lebih memilih mendengarkan ucapan ayahnya, karena dia juga tidak ingin terjadi sesuatu yang akan menghancurkan masa depannya kelak.
Bukan karena apa-apa Afra menuruti kata Regata, karena dia juga tahu seperti apa kelakuan ayahnya dulu.
Se playboy-playboy nya Regata, benih pertamanya hanya di berikan pada Veyna yang menjadikan Afra ada.
Maka dari itu Afra memilih patuh dan menuruti ucapan sang Ayah!
" Bung! Kemana saja kau?! " Sapa seseorang sambil menepuk pundak Afra.
Afra mendongak, dan tersenyum tampan saat melihat sahabat yang sedang di tunggunya itu datang.
Dengan segera Afra menyuruh kedua wanita itu pergi dan menarik teman laki-lakinya agar terduduk.
" Berapa lama kau di sini? " Tanya Cris, teman Afra sambil menyeruput wine nya.
Cris adalah seorang pemuda tampan berusia 20 tahun. Yah, dia beda 2 tahun dengan Afra yang usianya masih 18 tahun.
" Besok aku pulang, "
" What?! " Pekik Cris.
" Kenapa singkat sekali? Bukankah kau baru saja datang kemarin? " Lanjut Cris.
" Aku tidak bisa melawan, ini perintah Bapak Negara. " Ucap Afra santai.
" Ck, Uncle Regata sungguh menyebalkan. " Gerutu Cris.
" Yah, aku rasa kau benar. "
" Tapi dia menyuruhku pulang bukan tanpa alasan, katanya putri dari Aunty Agnes baru saja tiba di Indonesia dua hari yang lalu. " Jelas Afra.
" Agnes? Agnes Anfilex? " Terka Cris.
" Hem, " Balas Afra berdehem pelan.
" Owh, aku sering melihatnya di majalah bisnis. Dia sangat cantik, apalagi saat memakai gaun merah ketika keluarga Filex Alexander merayakan pesta ulang tahunnya yang ke 16. " Ucap Cris panjang lebar dengan mata berbinar.
" Ck, " Afra berdecak sebal.
" Jangan ganggu dia! " Ucap Afra lantang.
" Hey, kenapa? Jangan bilang kau menyukainya? " Goda Cris.
" Ck, dasar bodoh! Tentu saja tidak, dia sama sekali bukan tipe ku. " Balas Afra.
" Benarkah? Apa kau yakin dia bukan tipe mu? " Tanya Cris penuh selidik.
" Hem, dia jauh dari tepe wanita ideal ku. " Balas Afra cepat.
" Ah, aku tidak percaya dengan dustamu itu Afra. Apa kau pernah bertemu langsung dengannya? " Tanya Cris.
" Tidak, karena sedari kecil dia tinggal di Amerika sementara aku sering pulang pergi Indonesia-Australia. " Jawab Afra.
" Dasar bodoh, belum pernah bertemu tapi kau langsung memutuskan dia bukan tipe mu. Bagaimana bisa, " Ucap Cris kesal.
" Apapun bisa jika aku yang melakukannya, " Balas Afra santai.
" Up to you dude! "
" Eh by the way, kalau tidak salah dengar kau tadi menyebut Australia? Bukankah keluarga bibimu itu dari Milan? Kenapa jadi di Australia, apa mereka pindah dan menetap di sana? " Lanjut Cris kepo.
" Hem, "
" Owh, aku mengerti. "
" Tapi Af, aku sungguh sangat ingin bertemu langsung dengannya. Jika kau sudah akrab dengan princes kecil Anfilex, segera kabari aku yah! " Lanjut Cris semangat.
" Hem, kita lihat saja nanti! "
Afra bangkit dari duduknya dan berjalan keluar tanpa menghiraukan Cris yang melongo menatapnya.
" Ck, dasar teman sialan. " Maki Cris.
-----
Afra keluar dari club malam milik Cris, dia berjalan menuju mobilnya dan masuk ke dalamnya.
Afra memasang seatbelt dan terdiam sesaat. Dia jadi memikirkan perkataan Cris, apa anak dari Tante cantiknya itu adalah tipenya?
Dia masih ingat dengan panggilan konyolnya saat kecil.
" Istriku, " Gumam Afra.
Tidak lama pemuda itu tertawa terbahak-bahak.
" Cih, panggilan menjijikan macam apa itu? " Ucap Afra sambil tertawa.
Dring...
Afra menghentikan tawanya, dia menatap ponsel yang ada di sebelahnya itu berbunyi dengan menampilkan nama ' Nathania ' di layar utama.
Afra menyambar ponselnya dan mengangkat panggilan dari adik perempuannya itu dengan malas.
" Apa si? Jangan ganggu kakak Nia! " Bentak Afra.
" Yey, siapa yang ganggu. Orang aku cuma mau ngasih tau kakak, kalo Dady sama Mommy mau menginap di rumah Aunty Agnes. " Cerocos Nathania di sebrang sana.
" Lalu? "
" Ih.. Kok gitu sih, kakak gak mau ketemu sama anaknya Aunty yang cantik cetar membahana gitu?! " Pekik Nathania kesal.
" Jadi mereka akan menginap di Indonesia? Bukannya kalian masih di- "
" Aku, Mommy dan Dady sudah berada di Indonesia. Sementara Nathan masih di Australia, maka dari itu Dady memintaku untuk mengabarimu bahwa kau harus menjemput Nathan terlebih dahulu dan segeralah kalian pulang ke Indonsia! " Potong Nathania panjang lebar.
" What?! But- "
" No but but, cepat gunakan saja pesawat jet kakak untuk ke Austrlia, setelah itu kalian kembalilah ke Indonesia. Okay? I love you brother, papay!! "
Tut.. Tut..
" Ck, sialan. " Maki Afra saat adiknya itu mematikan teleponnya begitu saja.
Afra kembali mengutak-atik ponselnya dan menekan nomor adik pertamanya.
" Hallo, "
" Nathan, aku akan segera ke sana. Bersiaplah! Jika saat aku datang kau masih belum siap, maka terbang sendiri ke Indonesia. "
Tut.. tut..
Setelah berkata demikian, dengan segera Afra memutuskan panggilannya secara sepihak.
" Ck, i don't like it! Kenapa kedua tua bangka itu menyusahkanku hanya karena gadis kecil sialan itu. Damn! " Maki Afra.
Tidak mau ambil pusing lagi, Afra pun menyalakan mobil dan menjalankannya dengan kecepatan penuh.
Yang pastinya setelah ini dia harus ke Australia dan kembali ke Indonesia.
Tidak bisa di pungkiri, memang dia juga jadi sedikit penasaran dengan gadis yang saat kecil di panggilnya istriku itu.
Seperti apa kira-kira rupanya sekarang yah?
" Aku harap dia jelek, kalau dia cantik bisa bahaya. Jangan sampai kisah Dady dan Aunty terulang oleh aku dan dia, " Gumam Afra sambil tersenyum kecil.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
AfiQa
ck ck ck awas bucin
2020-11-17
3
Zidan Mubarok
keknya Afra bakal bucin deh
2020-10-15
7
Putri
menurut.Q bakalan tergila-gila kamu afra sma shyla,, dan bahkan akan bucin tingkat dewa kamu..😄😄😅😅
2020-10-15
3