Di dalam mobil, Afra di buat senang bukan main. Karena Shyla yang sedari naik sampai berjalannya mobil ini enggan untuk melepaskan pelukannya. Bahkan sekarang pun gadis itu memilih terduduk di atas pangkuan Afra daripada harus melepaskan pelukannya di leher dan pinggang pria itu.
Afra sama sekali tidak risih saat di pandang aneh oleh wanita bertopeng yang sedang menyetir mobilnya itu, justru dia malah balik memeluk Shyla erat dengan mengangkat dagunya seolah pamer pada tangan kanannya itu.
Sementara Shyla hanya diam sambil sesegukan dalam pelukan Afra. Gadis itu terlihat mencengkram kerah kemeja hitam yang di pakai Afra tak kala ingatannya kembali pada ketiga orang yang mati dengan berlumuran darah tadi.
"A-afra, jangan bawa gue ke rumah. " Ucap Shyla pelan.
" Hm? Jangan bawa ke rumah? Lah lo mau kemana lagi coba? " Tanya Afra heran.
" Gu-gue takut di marahin Bunda, apalagi Ayah. " Aku Shyla.
" Ck, makannya elo jadi anak gak boleh bandel-bandel! Anak Smp kok mainnya balapan liar, cewek lagi. Ck ck ck, sungguh tidak baik. " Ucap Afra sambil menggelengkan kepalanya.
Seketika Shyla membuka matanya lebar-lebar, dia mendongak hingga matanya bertemu dengan iris hitam milik Afra. Bahkan hidung mereka pun hampir saja bersentuhan.
" Balapan liar? Lo-lo ngomong apa si? Ngaco, " Elak Shyla sambil kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Afra.
" Alah, gak usah ngelak kalo sama gue Shy! Gue tahu kok, lo di culiknya sesudah balapan kan? Iya kan? "
" Udah, ngaku aja deh lo! Kalo enggak gue kasih tau sama Om Af- "
" Iya iya oke, udah diem gue masih takut. " Potong Shyla mengalihkan pembicaraan.
Afra pun memilih diam dan menyimpan dagunya di atas kepala Shyla, sambil sesekali dia mengusap lembut rambut panjang Shyla.
" Gak usah takut! Karena kalo udah menikah nanti, lo bakalan terbiasa melihat semua itu. " Ucap Afra lembut.
" Kenapa udah nikah bakalan terbiasa? Emangnya gue mau- "
" Iya, elo bakalan nikah sama gue. Jadi lo harus terbiasa dari sekarang tentang yang namanya kekerasan dan kematian, " Potong Afra dengan santainya.
Shyla mendengus malas, dia makin mengeratkan pelukannya pada Afra dan menggeser pelan tubuhnya mencari posisi nyaman.
" Arghkk! " Erang Afra saat sesuatu dari tubuhnya sudah bereaksi hanya karena gerakan pelan dari tubuh Shyla.
" Eh, lo kenapa? " Tanya Shyla pelan.
" E-enggak, "
Shyla memilih tidak membalas dan beralih memejamkan matanya menikmati kehangatan tubuh Afra yang membuat tubuhnya tidak bergemetar takut lagi.
Namun baru saja matanya tertutup, mata indah itu kembali terbuka saat merasakan sesuatu yang menonjol di bawahnya.
" Afra, ini apa? Kok gue gak nyaman gini, " Ucap Shyla polos sambil menggerak-gerakkan tubuhnya yang justru semakin membuat pusaka Afra mengeras di bawah sana.
" Arghkk!! Jangan gerak gerak Shy, " Ucap Afra sambil memejamkan matanya.
Shyla menghentikan gerakannya, kemudian wanita itu menatap Afra bingung.
" Lo kenapa si? Aneh banget, berat ya gue? " Tanya Shyla dengan raut wajah merasa bersalah.
Afra membuka matanya dan menarik nafas pelan, kemudian dia menarik tubuh Shyla dan memeluknya erat.
" Enggak kok, lo nya aja yang gak usah banyak gerak. Biar semuanya aman, dan terjadi pada waktunya. " Ucap Afra dengan suara serak.
" Aman? Apa si, gak jelas banget lu jadi cowok. " Balas Shyla sedikit kesal.
" Jangan gerak Shy! Udah nurut aja, atau perlu gue kasih tumpangan tiga orang yang lagi terbang di belakang? " Ancam Afra menakut-nakuti.
Seketika Shyla diam dan kembali melingkarkan kedua tangannya di leher Afra. Shyla tidak berani menoleh ke belakang mobil dan memilih menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Afra.
Sedangkan Afra yang melihat Shyla diam pun bernafas lega. Namun tidak dengan bagian bawahnya yang terus meronta minta keluar karena sesak di dalam sana. Dan semua ini karena rangsangan dari gerakan kecil Shyla yang berada di atas pangkuannya.
" Sial. Sepertinya setelah ini gue harus mandi malam, " Batin Afra.
________
Sedangkan di kediaman Afriansyah, terlihat Kenandra yang menundukkan kepalanya dengan Afgan yang memijit pelipisnya pusing di tambah Agnes yang berjalan bolak-balik di depan pintu.
" Maaf tante. Gara-gara keteledoran Ken, Shyla jadi hilang kayak gini. " Ucap Kenandra dengan nada menyesal.
Agnes menoleh dan berjalan ke arah keponakannya.
" Enggak kok Ken, ini bukan salah Kenandra kok. Tante hanya khawatir saja dimana Shyla sekarang kalo bukan sama Kamu, " Ucap Agnes sambil mengelus kepala Kenandra lembut.
" Lagin kamu juga, ngapain bawa anak gadis orang berkeliaran malam-malam? Emangnya kalian udah dari mana hah?! Sampe Shyla hilang segala, " Ucap Afgan ngegas.
Kenamdra semakin menundukkan kepalanya. Rasanya dia ingin menangis dan lari ke dalam pelukan Bundanya jika mendapatkan bentakan dari Afgan seperti ini.
" Ayah udah, " Ucap Agnes sambil melotot menatap suaminya.
Afgan berdecak sebal, dia berdiri sambil menyambar jaket tebal di sampingnya dan berjalan ke arah pintu.
" Ayah mau kemana? " Tanya Agnes melihat suaminya yang seperti hendak pergi.
" Cari Shyla, aku takut dia kenapa-napa. " Balas Afgan tanpa menoleh menatap Agnes.
" Tapi Yah, ayah mau cari kemana? Biat Bunda aj- "
" Apa si, rame amat. " Ucap seseorang yang baru saja datang dari luar.
" Regata, "
" Om Regata, "
Gumam Agnes dan Kenandra bersamaan. Sedangkan Afgan hanya menatap datar ke arah Regata.
" Ngapain kamu? " Semprot Afgan sewot.
" Apa si, ya jelas aku mau ketemu sama Agnes. " Ucap Regata kelewatan jujur.
" Kamu- "
" Ayah udah, mungkin dia tahu sesuatu tentang Shyla. " Potong Agnes.
" Gata, ayo masuk! "
Regata berjalan maju dan berhenti sambil menoleh menatap Afgan saat posisi mereka sejajar namun arah yang berbeda.
" Jadi suami jangan terlalu egois dengan mentingin keinginan dan kebahagiaan lo sendiri! Pikirin juga orang lain terutama anak gue yang udah mati-matian nyelametin anak lo dari bahaya, " Bisik Regata sambil menatap Afgan tidak suka.
Afgan hanya mampu diam dan memejamkan matanya setelah kepergian Regata. Dia menghembuskan nafasnya pelan dan berbalik menuju istrinya.
" Gata, kamu tahu di mana Shyla kan? " Tanya Agnes ketika semua orang sudah terduduk.
" Tahu, sama Afra. "
" Lah, kenapa bisa sama Afra om? " Tanya Kenandra.
" Di culik dia, terus katanya gak mau pulang dulu karrna takut di marahin sama Ayahnya. Nginep deh Shyla di rumah Om, " Jawab Regata seadanya.
Agnes dan Kenandra terlihat menghembuskan nafasnya pelan, berbeda dengan Afgan yang hanya mampu memejamkan matanya menurutuki dirinya yang seakan gagal menjadi seorang ayah yang baik.
" Nes, bicara bentar yuk! Bisa? " Ucap Regata tiba-tiba.
Agnes melirik Afgan, yang untungnya langsung di beri anggukan oleh suaminya.
" Ya udah, ayo ke belakang aja! " Ucap Agnes yang di angguki Regata.
Agnes dan Regata pun bangkit dari duduknya dan pergi ke halaman belakang dengan meninggalkan Afgan dan Kenandra.
" Om, minta maaf Ken. " Ucap Kenandra yang masih merasa bersalah.
Itulah kebiasaan Kenandra sedari kecil. Jika dia melakukan kesalahan dan membuat Afgan marah, dia tidak bisa tenang jika belum mendapatkan maaf dari pamannya itu.
Bahkan Kenandra pernah meminta maaf sampai berkali-kali saat Afgan hanya diam tanpa membalas ucapannya dulu.
" Ha..Iya gak papa. Tapi lain kali kalo kamu ajak Shyla lagi kamu harus jagain dia yang bener, " Ucap Afrgan.
" Iya om iya, " Jawab Kenandra senang.
" Ya udah om, Ken pamit dulu yah takut di carin Bunda. " Lanjut Kennandra sambil berdiri.
Afgan terdiam seaat, kemudian dia menoleh menatap jam dinding yang terpasang di pinggir ruangan.
" Udah jam sebelas malam Ken, nginep aja. Ada Adnan juga di atas, " Titah Afgan.
" Serius om? Adnan balik? " Ucap Kenandra senang.
" Ck, pulang Ken bukan balik. Tapi terserah lah! Yang intinya udah naik aja, mungkin dia udah tidur dari tadi. "
" Oke om, " Jawab Kenandra semangat.
Dengan berjalan setengah berlari, Kenandra pun menaiki satu persatu anak tangga dengan kamar Adnan yang menjadi tujuannya.
Sudah lama rasanya dia tidak melihat bocah gendut itu, seperti apa kira-kiranya rupa dan perawakan Adnan sekarang?
Ah.. Jadi tdak sabar Kenandra ingin melihatnya.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Engkoy Tea
pemerannya ke banyakan pusing pala.barby bacanya..
2021-03-29
1
Paulia Paulia
lanjut thor
2020-11-15
3
sabrina✨🌛
up lgi donh thor
2020-11-15
3