Baru saja beberapa suap Violet menelan makananya, Zayn lantas terdiam saat ia mendengar wanita itu mengucap, "Aku sudah kenyang."
"Kamu baru makan sedikit, itu tidak akan cukup untuk tubuhmu." Sahutnya seraya ia kembali mengulurkan tangan untuk hendak menyuapkan makanan kedalam mulut istrinya lagi.
"Aku sudah kenyang tuan Zayn." Ucapnya lirih seraya ia mengalihkan pandangan sebagai bentuk penolakan.
Perlahan Zayn menarik kembali tanganya, ia meletakan sendok yang semula ia genggam di atas piring saat ia melihat Violet hendak bangkit dari duduk.
"Kamu mau kemana?" Tanya Zayn seraya ia dengan sigap menggenggam perggelangan tangan istrinya.
Violet hanya diam saat ia menoleh dan Zayn Keenan lantas menarik tanganya lembut sambil mengucap, "Sayang, duduklah dulu untuk menemaniku sarapan."
Violet lantas patuh, ia duduk lagi tanpa perlawanan, wanita yang hanya diam seribu bahasa bahkan bagaikan ia benar-benar bisu. Violet hanya duduk diam memangku sepasang telapak tangan yang menyatu sambil ia menatap sesuap demi sesuap Zayn Keenan mulai mengisi perutnya hingga pria itu telah selesai dan meletakan piringnya di atas meja.
"Aku akan mandi sebentar setelah itu kita tinggalkan Villa ini." Ucapnya.
Sadar akan wanitanya tidak akan menjawab, Zayn Keenan lantas meninggalkan Violet untuk ia membersihkan diri dan menghampirinya lagi setelah ia telah selesai bersiap. meski Zayn Keenan telah memiliki istri, nyatanya sampai saat ini ia selalu bersiap sendiri tanpa ia menuntut Violet untuk melayaninya meski ia sangat ingin wanita muda itu mau melayaninya, menyiapkan pakaian untuk ia kenakan atau hanya sekedar membuatkanya kopi. memang benar ada pelayan yang bisa melakukan pekerjaan itu semua. namun, bukankah semua akan lebih manis jika istri kecilnya lah yang melakukanya?
Meski begitu Zayn Keenan menganggapnya hal kecil yang tidak perlu ia ributkan, ia juga memang tidak berniat untuk memaksanya dalam hal itu, itu akan semakin memberatkan istrinya terlabih ia sudah sangat bahagia meski hanya melihat wanita itu selalu ada di pandangan matanya. ia sudah merasa cukup meski melihat Violet hanya diam sekalipun karena ia sadar jika wanita itu tidaklah menyukainya.
Zayn Keenan lantas menghampiri istrinya lagi, ia mengulurkan tangan tepat di hadapan Violet yang tertunduk untuk ia meminta wanita itu mau mengulurkan tanganya.
Tanpa mengucap Violet lantas bangkit sendiri tanpa ia menerima uluran tangan suaminya dan pada akhirnya mereka meninggalkan Villa bersama di antarkan oleh Jeon.
Di dalam mobil yang sangat sepi, kini Violet membuka sedikit kaca jendelanya saat ia telah sadar jika dirinya saat ini sudah kembali ke kota Seoul.
"Ini... ini jalan menuju makam mamah." Batin Violet.
Mobil terhenti dan Jeon lantas membukakan pintu untuk tuan dan nonanya. kini pasangan itu melangkah bersama meninggalkan Jeon di mobil mewahnya.
"Sudah sangat lama aku tidak mengunjungi mamah." Batinya lagi.
Zayn lantas berlari kecil meninggalkan istrinya saat ia melihat penjual bunga. di belinya dua buket bunga dan kembali menghampiri wanita yang terdiam di tempatnya berdiri.
"Kenapa dia membeli dua buket bunga?" Batin Violet.
"Ayo sayang." Ajak Zayn Keenan seraya tangan kananya meraih pinggang ramping istrinya dan tangan kiri pria itu di penuhi dua buket bunga.
Kini langkah kaki keduanya terhenti di depan sebuah makam yang telihat sudah lama, makam yang bertuliskan nama Clara di permukaan batu nisanya dan Violet pun mengalihkan pandanganya ke sebuah makam yang nampak masih baru, makam itu bertuliskan nama Harry di permukaan batu nisanya.
Dengan wajah dan sepasang bola mata yang kembali memerah berkaca-kaca, kini Violet mulai mengayun kakinya untuk mendekati makam yang masih baru di hadapanya namun langkahnya terhenti saat Zayn Keenan meraih perggelangan tanganya, Violet menoleh seraya air matanya kembali terjatuh.
"Bunga ini untuk ayahmu." Ucap Zayn Keenan seraya ia memberikan satu buket bunga di dalam genggamanya pada Violet.
Violet lantas menerimanya dan kembali mengalihkan pandangan. wanita itu menekuk lutut dan meletakan buket bunganya di atas gundukan tanah, gundukan tanah yang saat ini menjadi rumah baru untuk ayahnya, tentu rumah baru itu adalah pemberian Zayn Keenan untuknya.
Tanpa banyak bicara Violet bahkan tidak menunjukan lagi penolakanya akan kenyataan jika Harry ayahnya telah pergi ke sisi sang pencipta. Violet menyadari akan tidak ada gunanya ia berteriak dan meronta untuk menunjukan betapa ia tidak bisa menerima jika ayahnya mati karena di bunuh suaminya sendiri. suami yang saat ini di dekatnya, mengantarkanya menemui sang ayah yang hanya tinggal nama.
Dipejamkanya sepasang kelopak mata seraya ia menjatuhkan air tanda kesedihan dari kedua sudut matanya. di satukanya sepasang telapak tangan di dadanya. kini wanita itu mencoba untuk mendamaikan dirinya sendiri sambil ia memanjatkan doa akan mengarap ayah dan ibundanya bahagia di sana meski tanpa dirinya.
Zayn masih memandanginya, ingin sekali ia mendengar doa yang istrinya panjatkan namun itu sungguh sangat mustahil. melihat istrinya sangat damai memanjatkan doa, Zayn lantas menoleh pada kedua makam yang saat ini ada di hadapanya.
"Maafkan aku Harry." Batin Zayn Keenan.
Pengantin baru itu lantas kembali ke kediaman mereka bersama kedua anaknya setelah selesai memanjatkan doa dan melepas rindu putri semata wayang mereka. keduanya bahkan hanya diam tidak saling bertegur sapa, entah kata "Rumah tangga" seperti apa yang saat ini mereka jalani. semua bahkan nampak sangat di paksakan.
Kini mobil mewah yang mereka tumpangi telah terhenti di halaman depan kediaman Zayn. pasangan pengantin baru itu lantas keluar dari dalam mobil saat Jeon mempersilahkan mereka dan keduanya bersama menuju ruang keluarga untuk melepas lelah.
Sadar akan kehadiran Axel Zayn yang saat ini sedang duduk dengan pandangan kosong menatap layar televisi yang menyala namun tanpa suara. Violet lantas menundukan kepala seraya ia memperlambat langkah kakinya.
"Axel Zayn." Sapa Zayn Keenan.
Meski samar, Axel Zayn sadar jika seseorang telah memanggil namanya, pria muda itu lantas segera bangkit dan hendak pergi saat ia menyadari kehadiran ayah dan ibu tirinya.
"Duduk!" Perintah Zayn Keenan.
Tanpa banyak bicara Axel lantas kembali duduk. toh baginya ini kesempatan untuk bisa memandang wajah cantik ibu tirinya lebih lama meski di dalam hatinya ia terluka dan tidak tahan menerima kenyataan.
"Kapan kamu akan mulai memimpin One Zayn Group lagi? Ben kualahan merangkap tanggung jawabmu." Tanya Zayn Keenan.
"Besok." Sahutnya singkat, padat dan jelas.
"Ayah sedang bicara denganmu kamu bahkan tidak mau menatap mata ayah?" Tanya Zayn Keenan.
"Besok aku akan kembali memimpin perusahaan." Sahut Axel Zayn, ia menatap mata ayahnya penuh kebencian.
"Bagus. Ayah juga harus kembali ke Amerika, ah~ sayang, bagaimana jika kita menetap di sana?" Tanya Zayn Keenan pada istrinya.
Mendengarnya, Violet lantas menggelengkan kepala. tentu ia tidak akan mau tinggal di negara asing bersamanya dan hanya berdua saja denganya maka Violet lebih memilih tinggal di Seoul bersama dengan Racel dan Axel meski ia tahu jika ia pun tidak akan mudah untuk tinggal dan menyesuaikan diri bersama dengan kedua anaknya.
"Tidak mau? itu artinya aku masih harus pulang pergi Amerika-Seoul? tapi, aku pun tidak bisa pulang pergi setiap hari." Ucap Zayn Keenan seraya ia berfikir.
"Baiklah." Lanjutnya saat ia melihat Violet sungguh hanya diam dan terlihat sangat jelas jika wanita itu tidak mau tinggal di sana.
"Lalu posisi Staff desain yang lama kosong apa sudah ada penggantinya?" Tanya Zayn.
"Posisi itu adalah posisi istri ayah bukan? dia pergi tanpa mengundurkan diri terlebih dahulu. meski sudah ada yang menggantikanya mereka semua bodoh dan tidak bisa di andalkan." Sahut Axel.
Violet lantas tertunduk semakin dalam, benar memang jika saat itu ia kabur dan meninggalkan pekerjaanya tanpa rasa tanggung jawab. ia bahkan tidak mengundurkan diri terlebih dahulu dan menyusahkan banyak orang karena harus merekrut karyawan baru lagi untuk menggantikanya.
Zayn sendiri saat ini terus berpikir, jika ia kembali di sibukan dengan perusahaanya, maka apa yang akan istrinya lakukan di ruamah jika Racel pergi bekerja dan Axel kembali memimpin One Zayn Group? pria paruh baya itu lantas menoleh pada Violet.
"Sayang, kamu tidak apa di rumah sendirian? apa kamu butuh bodyguard wanita untuk menemanimu?" Tanya Zayn Keenan.
"Apa boleh aku kembali bekerja tuan?" Tanynya lirih penuh rasa bersalah karena ia lari dari tanggung jawab.
🍁Stay With Me Violet 2🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Munjibi
Ceritanya bagus.. Ttp semangat ya..😍💪
2020-11-09
2