Zayn Keenan hanya diam memandangnya, ia lantas mengalihkan pandanganya lurus kedepan.
"Mulai hari ini kamu bebas kemanapun di dalam rumah ini." Ucap Zayn Keenan dan Violet hanya diam.
"Kita tetap akan tinggal bersama kedua anakku." Lanjutnya.
Violet lantas tertunduk, tanpa sengaja ia menatap jemari suaminya yang saat ini masih menggenggam tanganya sangat erat. jemari dengan cincin pernikahan mereka yang menghiasi jari manis suaminya. Violet lantas mengalihkan pandanganya lagi, ia tidak ingin melihat cincin yang melingkar di jari manis Zayn Keenan dan ia pun tidak ingin melihat suaminya.
"Aku menginginkan keturunan darimu." Pintanya melanjutkan, ia menoleh pada Violet lagi.
Sontak Violet terkejut mendengar permintaan itu, ia pun menoleh ke arahnya dan lantas menarik tanganya.
"Aku belum siap." Sahutnya.
"Siap atau tidak, aku menginginkanya."
"Tapi aku tidak mau."
"Kenapa?"
"Aku.... aku tidak ingin memiliki keturunan darimu." Sahutnya seraya ia mengalihkan pandanganya lagi lurus kedepan.
Mendengar jawaban jujur istrinya. Zayn Keenan lantas menarik satu sudut bibirnya. ia tersenyum getir.
"Aku punya permintaan." Ucap Violet, ia bicara tanpa menoleh pada Zayn Keenan.
"Apa?" Tanyanya.
"Aku tidak mau melakukan hubungan badan dengan anda tuan Zayn." Ucapnya dengan wajah yang merah dan sepasang bola mata yang berkaca.
Violet mengucapkan permintaan itu dengan bibir dan suara gemetarnya, sejujurnya ia sangat takut akan respon Zayn Keenan jika ia mengucapkan kalimat itu, namun ia pikir jika saat ini suasana hati suaminya sedang tenang maka ia memberanikan diri.
"Cih!" Zayn tersenyum getir lagi saat ia mendengar permintaan istrinya.
"Kamu istriku, kenapa kamu bahkan tidak mau memenuhi kewajibanmu?"
"Apapun itu, aku tidak mau anda melakukanya padaku, meski anda suamiku."
"Lalu.... apa kamu berpikir aku akan memenuhi permintaanmu itu?" Tanya Zayn Keenan, ia menoleh untuk menatap istri yang saat ini tertunduk di dekatnya, istri yang terus memainkan jemari dari kedua tanganya, istri yang gemetar saat ia berada di dekatnya.
"Iya." Sahutnya lirih.
"Hahahaha......"
Suara tawa pria itu mendominasi kamar mewahnya, dengan gerak cepat Zayn Keenan lantas meraih kedua pergelangan tangan Violet dan ia merebahkan tubuh istri kecilnya itu di atas sofa.
"Lepaskan tanganku tuan Zayn!" Pintanya, seraya ia menggeliat berusaha melepaskan kedua tangan yang saat ini di genggam erat suaminya.
Zayn Keenan menahan sepasang tangan itu di sofa di atas kepala Violet. ia kini berada di atas tubuh wanita itu dan memandanginya sangat dalam penuh perasaan.
"Kita akan segera memiliki momongan, dengan begitu kamu tidak akan pernah berpikir untuk pergi dariku." Ucapnya.
Violet menggelengkan kepala menatap matanya, "Tidak.. aku tidak mau tuan Zayn." Sahutnya lirih.
"Kamu wanitaku, jiwa dan ragamu sekarang adalah milikku, maka aku akan mendapatkan apapun yang ingin aku dapatkan darimu, dari tubuhmu." Sahutnya.
Sungguh.. hari demi hari Violet terus menerus menangis, rasa takut dan benci menjadi satu di dalam hatinya hingga membuatnya selalu merasa jika hidup ini tidak adil memperlakukanya.
Wanita itu tertegun saat ia melihat Zayn Keenan yang saat ini berada di atas tubuhnya mulai mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga hidung mancung mereka mulai beradu.
"Aku mencintaimu." Ucap Zayn Keenan.
Cup~
Suara kecupan manis bahkan terdengar hingga membuat Violet memejamkan mata saat kedua bibir mereka saling bersentuhan. beradu merasakan selintas rasa nikmat.
"Violet Grizelle." Panggil Zayn Keenan dan Violet pun membuka sepasang kelopak matanya, ia menatap sepasang bola mata tajam suaminya.
"Aku menginginkanmu." Ucapnya.
Mendengar permintaan itu Violet lantas menggeliat lagi, berusaha melepaskan sepasang tanganya dari genggaman tangan Zayn Keenan berharap pria itu mau melepaskanya.
Alih-alih berharap di lepaskan, kini Violet membeku tidak bisa bergerak saat ia merasakan bibir pria itu mencium bibirnya, melu*matnya lembut, menikmatinya penuh perasaan. Zayn Keenan selalu membuat Violet pada akhirnya melemah dan terlena akan kenikmatan demi kenikmatan yang ia berikan. kenikmatan yang membuatnya memejamkan mata dengan dada yang mengencang dan degup jantug yang berdebar kuat meski kenikmatan itu baru sampai bibir, leher dan pundaknya.
Entah Violet tidak bisa membayangkan kenikmatan seperti apa yang akan ia rasakan jika suami yang sangat di bencinya itu mulai menikmati inti dari dirinya, merenggut mahkota yang selama ini ia jaga meski itu dari Joe Nathan yang sangat ia cintai. Violet akan benar-benar menyesali perbuatanya yang telah menolak keinginan Joe Nathan untuk bisa tidur bersamanya di satu ranjang yang sama dulu untuk saling bercinta dan bahagia.
Violet yang saat ini memejamkan mata, ia bahkan mulai merasakan jika lidah suaminya mulai semakin dalam menjajah seisi mulutnya.
Sraaaakkk!!!
Suara itu kembali terdengar dan sangat cepat. terdengar sangat familiar namun mampuh membuat sepasang bola mata Violet menjadi membelalak lagi dan lagi. wanita itu segera mendorong pundak Zayn Keenan untuk menjauh dan melepaskan ciumanya seraya tangan kanan pria itu mulai meremas dada yang saat ini berada di balik branya.
"Eeeemmm~"
Bug!!
Bug!!
"Haaaahhh~"
"Jangan tuan Zayn! aku tidak mau!" Ucap Violet seraya ia menggunakan sepasang tanganya untuk mendorong tubuh suaminya, kini Violet mulai bangkit dengan menggunakan sepasang sikunya untuk menopang tubuh, ia menyerat tubuhnya mundur dengan pakaian yang memperlihatkan separuh dadanya.
"Eeeengh~"
Violet tak kuasa menahan desahnya saat suaminya mulai berani menikmati dadanya, membuatnya memejamkan mata lagi merasakan tiap desir dari pergerakan lidah pria itu terus melu*mat dan menyesap bagian paling sensitif dari buah dadanya.
Kini sepasang tangan Violet mendarat di kepala Zayn Keenan yang saat ini sedang menikmati tubuhnya, sepasang telapak tangan wanita itu perlahan menjambaknya saat prianya bahkan masih menikmati tubuhnya sambil ia meremas satu di antaranya.
Tangisnya kembali pecah saat ia sungguh tidak mau sampai terlena dan menyerahkan diri pada akhirnya.
"Dia pembunuh! dia pembunuh ayahku! aku tidak mau memiliki keturunan darinya! aku tidak mau menyerahkan apa yang aku miliki dan aku jaga selama ini! aku tidak mau!" Batin Violet, ia terus menangis.
"Pembunuh!" Ucapnya tandas.
Satu kata "Pembunuh!" mampuh menghentikan Zayn Keenan, bahkan mampuh melenyapkan gairahnya seketika itu juga. kini pria itu mendongak, terdiam memandang wanitanya yang kini menangis lagi.
Zayn Keenan seketika melemah seraya ia membuang nafas panjang. kecewa.
Pria itu melihat betapa wanitanya langsung menutup tubuhnya yang terbuka dengan sepasang tanganya. ia lantas segera bangkit dan mengerucutkan tubuh di sudut sofa. menjauh darinya.
Zayn Keenan lantas bangkit, ia berdiri sambil merapihkan pakaianya dan berbicara tanpa menoleh.
"Ganti pakaianmu! aku dan kedua anakku menunggumu di meja makan untuk makan siang." Perintahnya.
Pria itu kembali menjadi sosoknya lagi. dingin dan mengerikan!
🍁Stay With Me Violet 2🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Senora Ahmad
aq seeh berharap violet ttp sm zayn keenan. 😘😘😍😍😍
2021-05-19
1
Umi Yan
Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏
2020-10-13
1
Chichi Apriani
gak bisa d tebak ending nya bakal kayak apa
2020-10-13
2