Violet yang saat ini tengah menuruni anak tangga, ia pun memperlambat langkah kakinya saat ia mulai menapaki anak tangga yang terakhir. ia melihat Axel dan Racel tengah berjalan bersama dan keduanya pun melihatnya.
Axel Zayn yang sangat kecewa dan terluka, ia bahkan tidak tahu harus menghadapi Violet seperti apa. pria itu lantas memilih untuk diam saat melihatnya, ia bahkan tidak menghentikan langkah kakinya, menyapa, tersenyum atau mungkin memperlambat langkahnya agar ia bisa berjalan bersama dengan ibu tirinya menuju ruang makan.
Racel sendiri lebih memilih untuk berpura-pura tidak melihatnya dan terus melanjutkan langkahnya menuju ruang makan hingga membuat Violet menghentikan langkah kakinya sejenak. ia terdiam memandangi kedua punggung kakak beradik itu untuk memberi kesempatan mereka masuk lebih dulu ke ruang makan menemui ayah mereka Zayn Keenan.
Melihat Racel dan Axel telah masuk kedalam ruang makan, Violet lantas menghela nafas panjang dan melanjutkan langkah kakinya, ia nampak ragu dan menciut, sedikitpun tidak memiliki nyali untuk bergabung bersama mereka kalangan atas hingga langkah kaki wanita itu kembali terhenti saat ia telah sampai di pintu, ia memandangi suami dan kedua anaknya sekarang, Violet pun tertunduk semakin dalam.
"Sayang, kemarilah." Pinta Zayn Keenan pada Violet yang terdiam di pintu.
Axel dan Racel lantas menoleh ke belakang, mereka tidak ada yang berbicara dan hanya duduk saja, keduanya bahkan mengalihkan pandangan mereka lagi saat sekilas mereka menoleh dan melihat kehadiranya di tempat itu.
Violet patuh, ia lantas melanjutkan langkahnya dan Zayn menarik kursi di dekatnya untuk ia mempersilahkan istrinya duduk. seperti biasa di dalam keluarga itu tidak ada yang makan duluan sebelum Zayn Keenan mempersilahkan untuk mulai menyantap makanan. Zayn Keenan sendiri menyadari jika Axel Zayn putra sulungnya seolah masih menyimpan dendam padanya, tentu atas peluruh yang ia lepaskan untuknya dan wanita yang ia nikahi adalah wanita yang sangat putranya cintai.
"Mari kita makan." Ucap Zayn Keenan.
Racel pun mulai membalik piringnya, meletakan garpu dan sendok di atasnya, ia menyendok nasi dan terhenti, menoleh pada Axel Zayn kakaknya yang hanya diam memandangi Violet, ia bahkan tidak menyentuh piringnya sedikit pun. Racel lantas menoleh pada Violet yang hanya diam menundukan kepala meski suaminya memeperhatikanya.
Sadar akan ayah dan kakaknya memandang satu wanita yang sama. Racel lantas melanjutkan aktivitasnya. sungguh ia sangat frustasi melihat pemandangan itu.
"Makanlah kakak." Ucap Racel, ia mulai membalik piring kakaknya dan menyendok nasi untuknya.
"Sayang." Panggil Zayn Keenan pada Violet.
Violet lantas menoleh, ia memandang wajah Zayn Keenan dan kembali mengalihkan pandanganya lagi. wanita itu lantas meraih piring suaminya untuk ia membaliknya dan meleyaninya.
Axel memperhatikanya, wanita yang saat ini melayani ayahnya dan bukanlah melayani dirinya lagi seperti saat wanita itu melayaninya di ruamah usangnya yang dulu. sungguh melihat pemandangan itu, Axel lantas tertunduk dengan pandangan kosong, ia teringat saat di mana Violet membongkar kulkasnya untuk membuatkanya makanan, ia ingat saat wanita itu menyuguhkan piring, melayaninya dan menuang air minum untuknya.
"Aku sungguh tidak lapar." Ucap Axel, ia bangkit dari duduk dan pergi.
"Kakak!" Panggil Racel, ia menoleh dan memandangi kakaknya yang semakin menjauh bahkan menghilang dari pandanganya.
"Biarkan saja." Ucap Zayn Keenan, ia memandangi istrinya yang saat ini sedang memandang kepergian putranya dari ruangan itu.
"Kenapa? kamu mau ikut pergi menyusulnya?" Tanya Zayn Keenan pada Violet, pria itu bertanya dengan wajah datarnya.
Mendengar ucapan Zayn Keenan, Violet lantas menoleh padanya dan perlahan melanjutkan lagi untuk ia melayaninya. sungguh suasana saat itu sangatlah canggung. Racel sendiri terus menatap Violet dengan tatapan sinisnya, ia sangat membenci istri dari ayahnya itu.
Axel Zayn yang masih belum bisa menerima kenyataan, kini ia menghentikan langkah kakinya di balkon kamar, terdiam.
"Sungguh.. semua ini bagaikan lelucon di siang bolong." Ucapnya sambil ia menopang tubuh dengan menggunakan sepasang sikunya, bersandar di pagar besi pembatas balkon.
"Mana mungkin aku mencintai istri dari ayahku sendiri? ibu tiriku? cih~ sungguh? wanita itu benar-benar menjadi ibuku sekarang? sungguh? adakah yang bisa membangunkan aku dari mimpi buruk yang sangat panjang ini? mimpi buruk yang sangat mengerikan ini?" Ucapnya lagi, Axel pun kembali tertunduk semakin dalam.
🍁
"Siang nanti aku akan pergi ke kantor ayah." Ucap Racel pada ayahnya sambil ia mengunyah makananya.
"Kamu tidak mengambil cuti meski hanya satu hari untuk sekedar berkumpul? hari ini adalah hari pernikahan ayah Racel."
"Tidak bisa ayah, aku harus bertemu klien."
"Kamu bisa tinggalkan Bank itu dan bekerja untuk ayah di One Zayn Group, bantu kakakmu. kamu bisa menempati posisi General Manager untuk menggantikan Mikka."
"Aku tidak tertarik ayah dan aku harap ayah tidak memaksaku dalam urusan pekerjaan."
"Untuk sekarang kamu bebas memilih pekerjaan yang kamu sukai, tapi nanti saat waktunya tiba ayah akan menarikmu masuk dan menjadikanmu bagian dari One Zayn Group."
"Aku sudah selesai." Ucap Racel, ia tidak mau melanjutkan perbincanganya bersama Zayn ayahnya.
Racel pun bergegas dan pergi menyisakan Violet dan ayahnya di ruang makan, Zayn Keenan lantas menoleh pada istrinya , ia pun tersenyum meski hanya memandangnya.
"Makan yang banyak sayang." Pintanya. namun Violet hanya diam tidak menoleh ataupun menjawabnya.
Ruang makan yang sangat sepi dan semakin sepi saat pasangan itu keluar dari dalamnya, mereka kini berjalan bersama menuju kamar dengan tangan kanan Zayn yang terus berada di pinggangnya, memandangnya tidak bosan.
Cklak...
Pintu kamar terbuka lebar dan nafas Violet kembali sesak setiap kali ia berada di kamar itu bersama dengan suaminya. kini mereka masuk kedalam dan Zayn menutup pintu kamarnya, ia bahkan menguncinya sekarang.
Dengan senyum yang tertoreh di wajah Zayn Keenan memeluknya dari belakang, Violet yang masih berdiri di dekat pintu kamarnya, kini ia kembali tertegun dan was-was.
"Kamu mau kita bulan madu kemana?" Tanya Zayn Keenan.
"Bulan madu?" Tanyanya lirih dan nyaris tidak terdengar.
"Iya, bulan madu... untuk kita menghabiskan waktu hanya berdua saja tanpa Axel dan Racel." Sahutnya.
"Aku tidak perlu berbulan madu."
"Kenapa?"
"Tidak ingin."
"Tidak ingin?" Tanya Zayn, ia lentas meraih kedua sisi lengan Violet untuk memutar tubuh wanita itu.
"Tatap mataku sayang." Pinta Zayn pada Violet yang tertunduk.
Namun wanita itu tidak patuh, ia bahkan tidak memperdulikan permintaan suaminya hingga pada akhirnya Zayn meraih dagunya, membuatnya mendongak dan menatap matanya.
"Aku akan berusaha bersabar selagi aku masih bisa bersabar menghadapimu." Ucapnya dan Violet hanya diam menatap matanya yang mengerikan.
🍁
Waktu terus berlalu, langit cerah kembali gelap. Violet kini termenung di balkon kamarnya untuk menatap bintang dan rembulan.
"Kenapa waktu terasa sangat lama?" Batinya.
"Sayang, apa yang kamu lakukan di sini? tidak dingin?" Tanya Zayn Keenan, ia datang dan tiba-tiba memeluk tubuh Violet dari belakang, ia bahkan menciumi pipi wanita itu dari belakang dan tidak mau menyudahinya.
Sadar akan wanita itu tidak akan menjawab. Zayn Keenan lantas meraih sepasang kaki wanitanya, ia menggendongnya menuju kamar. Violet sendiri hanya diam saat ia tanpa sengaja menatap suaminya yang saat ini hanya mengenakan jubah handuk dengan rambut yang masih berantakan bahkan ia separuh bertelanjang dada hingga dada kekar pria itu terlihat nampak sangat jelas..
"Dia sangat berkarisma, tampan, tegas, mengerikan, terkadang ia lembut dan terkadang ia seolah akan membunuhku, dia sempurna sebagai pria, terkadang aku sangat marah padanya, membencinya, ingin sekali membunuhnya untuk menebus nyawa ayahku dan Joe Nathan. namun terkadang ia sangat mendominasi diriku, membuatku tidak pernah merasa takut akan bahaya mengancam saat berada di dekatnya, dan... dia... tubuhnya... sangat harum." Batin Violet, kini wanita itu bersandar di dada kekar Zayn Keenan yang separuh terbuka.
🍁Stay With Me Violet 2🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Wulan Ndari
ngak bisa ngebayangin berada di tengah2 keluarga Zayn
2020-10-31
1
Arlina Alin
violet terimalah kenyataan..
2020-10-15
1