Violet yang kelelahan dan lemas, ia bahkan tertidur sangat pulas sekarang. Zayn masih memandanginya dan menciumi wajah istrinya berulang kali, kening, bibir, pipi hingga hidungnya. Zayn Keenan terus menciuminya penuh rasa bahagia.
Kini kamar mewah itu sangat sepi hanya terdengar suara hembusan angin dan tirai panjang yang terus melambai, sesekali kristal-kristal mewah saling beradu hingga membuat Zayn memejamkan mata sejenak merasakan damai. di satukanya sepasang telapak tangan untuk di jadikan alas kepala. Zayn Keenan lantas membuka kembali sepasang kelopak matanya. ia pun hanya diam memandang langit-langit kamar mewahnya dengan pandangan kosong.
Kini pria itu menoleh lagi. di pandangnya lagi wajah cantik Violet yang terlelap. Zayn lantas merubah posisi, ia berbaring menyamping memandangi Violet dengan kepala yang di sanggah tangan kananya dan tangan kirinya meraih anak rambut yang menutupi sedikit wajah istrinya, Zayn menyelipkan anak rambut itu di sela antara telinga wanitanya sambil ia mengucap.
"Setelah apa yang kita lakukan hari ini, aku harap kamu tidak akan mencoba mengakhiri hidupmu lagi. entah kenapa aku merasa jika kamu akan mencoba melakukan hal-hal bodoh lagi sayang. aku takut." Ucapnya.
Zayn lantas bangkit dan ia duduk di atas tempat tidur mewahnya, tentu ia masih memandangi wanitanya hingga kini ia meraih pakaian, mengenakanya lagi dan menghampiri meja dengan kemeja yang belum ia kancing hingga memperlihatkan tubuh kekarnya saat ia berjalan di barengi angin sejuk yang mengibas pakaianya.
Di raihnya sebatang rokok dan Zayn lantas menuju balkon kamarnya, ia menggunakan sepasang sikunya untuk menopang tubuh bersandar di sisi pagar besi pembatas balkon. ia termenung sambil mengepulkan asap dari mulutnya, Zayn Keenan memandangi pemandangan indah nan hijau di luar Villa. sungguh sore hari yang sangat sejuk dan menenangkan.
Setelah apa yang ia lalui hari ini bersama Violet di atas tempat tidur. demi apapun Zayn Keenan semakin mencintai wanita itu, ia semakin ketakutan akan dirinya bisa saja di tinggalkan olehnya kapan saja.
Waktu demi waktu terus berlalu, mega merah mulai nampak menyelimuti mentari yang hampir tenggelam dan tergantikan oleh rembulan, Zayn Keenan lantas kembali masuk kedalam kamar saat sebatang rokok dalam genggaman tanganya telah habis. ia lantas berbaring di ruang kosong di dekat istrinya, di raihnya kepala Violet untuk membuatnya merebahkan kepala di lenganya dan di peluknya erat wanita itu hingga membuat wajahnya tenggelam dalam dekapanya, di dadanya.
"Aku sangat mencintaimu sayang... sangat-sangat mencintaimu." Ucap Zayn Keenan seraya ia mencium lembut puncak kepala istrinya dan perlahan ikut terlelap bersamanya.
🍁
Waktu menunjukan pukul 01:03 Violet membuka sepasang kelopak matanya dan terdiam.
Sadar akan saat ini sepasang tangan kekar Zayn Keenan tengah melingkar di perutnya. Violet lantas perlahan menyingkirkanya untuk ia bangkit lalu menyalakan lampu tidur yang ada di atas meja di dekatnya.
Wanita itu lantas meringis kesakitan memegangi perut bagian bawahnya, ia duduk menurunkan sepasang kakinya dan meraih selimut yang tergeletak di lantai. Violet menggunakan selimut itu untuk menutup sekujur tubuhnya yang polos di penuhi noda merah. ia lantas bangkit perlahan sambil memeluk erat selimutnya.
Wajah pucat Violet Grizelle kini menoleh dan terdiam memandangi wajah tampan suaminya yang terlelap, ia pun mengalihkan pandanganya dan menjatuhkan lagi air mata dari kedua sudut matanya saat ia melihat darah seorang gadis yang telah ternoda kini mengotori sprai.
Meski hatinya telah hancur karena ia menyesali apa yang telah terjadi hari ini, nyatanya ia tidak bisa melakukan apapun untuk melawan kenyataan jika dirinya saat ini memanglah tidak lagi berhak mengharapkan sesuatu. ia bahkan tidak lagi mengharapkan apapun selain hanya ajal segera menjemputnya dan menyudahi semua penderitaan di dalam hatinya.
Tangisnya kian pecah saat sepasang kaki jenjang berlumur darah terus melangkah perlahan hingga ia menghilang di balik pintu kamar mandi yang telah rusak. Violet lantas menutup pintu rusak itu dan menghampiri Shower, ia menyalakanya hingga air dingin kini membasahi sekujur tubuhnya, wanita itu pun mendongak seraya air matanya tersamarkan oleh air yang menghujaninya dari shower yang menyala.
Pilu, sedih, sakit dan sesak ia rasakan hingga membuat nafasnya kian terpenggal-penggal. bagaimana mungkin ia ternoda oleh pria yang sangat ia benci, pria yang sangat mengerikan baginya, pria yang menghabisi nyawa orang-orang terkasihnya, dan... pria yang tidak pernah ia cintai sama sekali, meski hanya sedikit saja.
Tangisnya kian tak tertahankan seraya di gosoknya kuat sekujur tubuhnya untuk menghapus banyak noda merah yang bahkan tidak bisa menghilang dari pandangan mata.
Suara tangis yang tersamarkan oleh suara gemericik air, kini wanita itu menatap kosong genangan air di lantai kamar mandinya, air berwarna merah yang kian deras mengalir masuk kedalam saluranya.
Saat itu Zayn sendiri hanya diam mendengarkan suara tangis istrinya, ia tidak akan memperkeruh suasana hati wanitanya dengan ia bangkit dan muncul di hadapanya. itu tentu akan membuat Violet semakin hancur bukan? maka pria itu memutuskan untuk ia memberi waktu Violet melepas semua kesedihanya sendirian. tanpa terganggu olehnya karena Zayn sadar, tangis wanitanya semua berasal dari dirinya, berasal dari semua perbuatanya terhadap wanita itu, ia lah yang menghancurkan wanita itu hingga ke tulang-tulangnya.
Waktu tak kunjung henti berputar, kini jarum pendek jam mewah di dalam kamarnya sudah menunjuk angka 5. itu artinya sudah 4 jam Violet di dalam kamar mandi. Zayn Keenan lantas tidak bisa lagi diam hanya menunggu wanitanya keluar. kini ia bangkit dan menghampiri kamar mandi sambil mengancing satu per satu kemejanya yang masih terbuka. di bukanya perlahan pintu kamar mandi yang telah rusak bahkan tidak bisa mengunci.
Zayn Keenan pun terdiam di pintu, ia memandangi wanita yang sangat dia cintai kini sedang duduk di dalam bathtub memeluk lutut sambil menenggelamkan wajah di atas lututnya.
Zayn Keenan lantas mendekatinya, wanita yang tidak bergeming di dalam bathtub yang telah penuh hingga air sangat deras mengalir keluar dari dalamnya. pria itu lantas menekuk lutut di dekatnya, ia mengulurkan tangan untuk menyentuhnya namun seketika ia terhenti dan perlahan menarik kembali tangan kekarnya.
"Kenapa kamu mandi air dingin di tengah malam? sudah 4 jam aku menunggu kenapa kamu belum juga selesai? keluarlah dari dalam air sayang, aku takut kamu akan sakit." Ucap Zayn Keenan.
Mendengar suara itu, Violet lantas mengangkat kepalanya perlahan. ia menoleh dan hanya diam memandangi wajah tampan suaminya, tidak ada kata yang terucap dari bibir pucatnya, pandangan yang tidak teralihkan dari sepasang mata yang membengkak dan terdapat lingkar hitam di sana.
"Kamu menangis..." Ucap Zayn seraya ia mulai mengulurkan kembali tangan kekarnya untuk ia menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua sudut mata wanitanya.
Tanpa mengucap sepatah katapun Violet langsung menenggelamkan kembali wajahnya seraya ia semakin erat memeluk lututnya. ia tidak mengizinkan tangan kekar pria itu menyentuhnya lagi maka ia hanya bisa menangis sekuat ia bisa.
Zayn perlahan menarik kembali tanganya. demi apapun ia sangat ingin menyentuh wanitanya saat ini, ia sangat ingin memeluknya, mengelus hingga membelai rambut panjangnya, ingin sekali ia menenangkan wanitanya dan memintanya agar jangan menangis lagi. wanita yang masih sangat muda itu bahkan tidak bisa mengendalikan diri di hadapan suaminya.
"Tolong tinggalkan aku sendiri tuan." Ucapnya lirih nyaris tidak terdengar.
🍁Stay With Me Violet 2🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Lisa
Sdh vio terima kenyatan.. Dan mulai lh mencintai zain, heheheh
2020-11-07
2
Chichi Apriani
kasian lama" sama Zayn. tapi dia jahat sih.
2020-10-22
1
Khanya
nangis mulu nih violet.....antara kasian sama greget 🤣🤣🤣🤣🤣
lanjut thor , penasaran msih 😂😂
2020-10-22
2