Mendengar permintaan wanita itu, Zayn Keenan lantas bangkit, kini ia berdiri di dekatnya, memandangi wanita yang tidak bergeming dengan tubuh polosnya. ia lantas pergi meninggalkanya sendirian di dalam kamar mandi.
Zayn kembali menutup pintu dan sejenak terdiam saat ia kembali mendengar suara tangisnya. ia menoleh pada pintu yang tertutup dan kembali menuju tempat tidur, ia pun duduk termenung di atasnya.
"Sungguh aku tidak tahu bagaimana cara agar membuatmu bahagia." Ucapnya.
Diraihnya dress berwarna merah milik istrinya yang saat ini tergeletak di lantai, Zayn kembali duduk di atas tempat tidur sambil ia mencium dan memeluk dress cantik bekas pakai istrinya. ia mencium aroma harum tubuh Violet di sana hingga membuatnya tersenyum sendu.
Diraihnya bantal dan guling yang berserakan di lantai, Zayn lantas hendak meletakanya kembali di atas tempat tidur namun seketika itu juga ia terhenti saat ia melihat noda merah yang mengotori sprainya.
Diletakanya bantal dan guling itu di atas tempat tidur dan Zayn menghampiri noda itu, ia mengulurkan tangan untuk menyentuhnya. kini noda merah telah mewarnai jemarinya hingga membuat Zayn terdiam di tempatnya berdiri.
"Apakah ini penyebab kamu semakin tidak bisa menghentikan tangismu sayang?" Tanya Zayn Keenan seraya ia mengalihkan pandanganya ke arah kamar mandi.
"Apa mungkin kamu semakin membenciku sekarang?" Lanjutnya.
Kini pintu kamar mandi itu terbuka dan Violet muncul dari dalamnya, wanita itu menghentikan langkah kakinya saat ia mendapati Zayn Keenan suaminya sedang memandangi dirinya. sepasang bola mata keduanya bahkan saling memandang sangat lama hingga Zayn tertunduk saat ia melihat sepasang bola mata wanita yang sangat dingin memandangnya itu mulai mengalihkan pandangan dan meninggalkanya masuk kedalam kamar ganti.
Kini wanita itu keluar dengan stelan pakain mahal yang suaminya belikan, tentu Zayn menyiapkan banyak pakaian di banyak kediamanya termasuk Villa yang mereka tinggali saat ini. Violet yang sangat cantik mengenakan pakaian apapun, ia bahkan mampuh menyita perhatian suaminya untuk terus memandangi dirinya.
Langkah lamban Violet kini terhenti di sisi tempat tidur, di raihnya sprai yang terdapat noda mereh itu untuk ia hendak mencucinya sendiri.
"Letakan saja di keranjang biar pelayan yang mencucinya sayang." Ucap Zayn Keenan pada Violet yang menghentikan langkahnya saat ia hendak masuk ke kamar mandi.
Tanpa mengucap sepatah kata pun untuk menjawab, Violet lantas melanjutkan langkahnya. ia hendak mencucinya sendiri tidak perduli meski Zayn memintanya untuk meletakan sprai itu di keranjang agar pelayan yang mencucinya. bagi Violet, ia akan kehilangan muka jika sampai pelayan melihat noda merah itu di sprainya.
Dinyalakanya keran air di wastafel untuk ia menghilangkan dulu noda merah di sparinya, Violet tidak menoleh meski ia sadar jika saat ini suaminya sedang berdiri di dekatnya, memandangi apa yang ia lakukan.
"Biar aku yang melakukanya, kamu istirahat saja." Ucap Zayn Keenan seraya ia mendekat dan merampas sprai itu dari tangan istrinya.
Violet pun terdiam di tempatnya berdiri, ia memandangi sepasang tangan kekar seorang Zayn Keenan bahkan sangat serius mengucek sprai untuk menghilangkan noda merah yang di tinggalkan istrinya di sana.
Meski mendengar Zayn memintanya untuk beristirahat, nyatanya Violet masih diam tidak bergeming hingga Zayn selesai menghilangkan noda merah itu dari sprainya, kini pria itu menoleh padanya dan tersenyum hangat untuknya namun di balasnya dengan wajah datar Violet yang terlihat begitu dingin menatapnya. Zayn telah sadar jika istrinya semakin membencinya sekarang.
"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat setelah aku mencuci sprai ini." Ucap Zayn Keenan pada istri yang menatapnya penuh kebencian, pria itu lantas meninggalkan kamar mandi dan ia pun meninggalkan kamarnya untuk hendak mencuci sprai itu di tempat cuci pakaian.
Seorang pelayan di Villa itu lantas meninggalkan pekerjaanya dan berlari saat ia melihat tuanya masuk ke area cuci pakaian.
"Tuan besar sedang apa di sini? dan itu... biar saya saja yang mencucinya." Ucap pelayan, ia merunduk sopan sambil mengulurkan tangan untuk ia tidak mengizinkan tuanya memegang bahkan memeluk sprai bekas pakainya.
"Tidak perlu, aku akan mencucinya sendiri." Sahut Zayn hingga perlahan pelayan kembali menarik tangan penuh rasa heran akan ucapan tuanya.
"Tapi tuan, itu pekerjaan pelayan." Ucapnya.
"Kau ajari saja aku bagai mana cara mencucinya." Sahut Zayn.
"Baik tuan." Sahut pelayan, ia lantas beranjak dan dengan telaten pelayan itu mengajari tuanya mencuci spari di mesin cuci.
Selesai mencuci sampai menjemurnya, Zayn lantas masuk kedalam dapur bersama pelayan. rupanya ia ingin membuatkan istrinya sarapan spesial yang di buat oleh tanganya sendiri.
Bersama dengan pelayan yang melayaninya, Zayn Keenan nampak sangat serius dalam melakukan segala hal terutama jika itu menyangut Violet Grizelle. tentu ia ingin memberikan segala yang terbaik untuk istrinya bahkan ia akan menjadi sangat sempurna apa bila wanita muda itu memberinya sedikit cinta.
Senyum tulus sangat hangat kini terlihat lagi di wajahnya yang tampan. entah bagaimana bisa seorang Zayn Keenan bahkan mampuh berkamuflase menjadi sosok yang berbeda sangat cepat dan ia bahkan bisa berubah kapan saja tanpa siapapun bisa menebaknya. terkadang ia sangat mengerikan dan terkadang ia bisa berubah menjadi sosok yang hangat. sosok hangat yang mengayomi istri kecilnya seperti saat ini. dia yang seperti ini bahkan bagaikan perisai yang mampuh melindungi...
"Istriku." Batin Zayn Keenan.
"Aku sangat mencintainya."
Meski ia pernah membuatkan Violet bubur yang bahkan di lemparkanya kelantai. nyatanya Zayn tidak kapok untuk membuatkan istrinya sarapan dan kali ini ia berharap untuk Violet mau memakan sarapan buatanya. hingga kini nasi goreng spesial yang di buat penuh cinta telah masak.
"Terlihat sangat enak tuan." Puji pelayan, ia tersenyum saat melihat Zayn tersenyum mendengar pujianya.
"Bereskan semuanya." Perintahnya seraya ia membawa nampan berisi dua piring nasi goreng buatanya dan kini pria itu kembali menuju kamar.
Zayn Keenan membuka pintu dan masuk, ia menghampiri istrinya yang saat ini sedang duduk terdiam di sofa sendirian. Violet menoleh dan tetap diam meski melihat Zayn tersenyum padanya.
"Kita sarapan dulu, kamu pasti sudah laparkan?" Ucap Zayn Keenan.
Diletakanya nampan berisi dua piring nasi goreng itu di atas meja, ia meraih satu piring dan menyendok nasi gorengnya lalu ia mengulurkan tangan..
"Buka mulutmu sayang." Pintanya pada Violet yang membisu memperhatikan sifat suaminya yang berubah menjadi hangat lagi dan dengan cepat berubah menjadi mengerikan lagi kapan saja tanpa ia bisa menebaknya atau tepatnya saat ia membuatnya marah.
Violet patuh, ia perlahan membuka mulut dan Zayn Keenan pun menyuapinya. pria itu tersenyum saat nasi goreng buatnya di makan oleh istrinya.
"Enak?" Tanyanya.
Violet lantas mengangguk tanda ia membenarkan pertanyaan suaminya. saat itu Zayn menyuapi istrinya tanpa ia memakan nasi goreng bersamanya. bagi Zayn, yang terpenting adalah istrinya dulu mau makan dan selanjutnya baru ia mengisi perutnya sendiri setelah wanitanya sudah kenyang.
Meski dalam cinta Zayn Keenan terhadap Violet sangat egois bahkan menghalalkan segala cara. ia bahkan memaksa wanita yang tidak pernah mencintainya untuk menghabiskan sisa hidup bersamanya. meski terkadang ia sadar akan dirinya sangat berdosa kepada wanita itu. tapi... nyatanya dia memang sangat mencintainya. maka ia akan tetap seperti itu terhadap istrinya. tentu semua ia lakukan agar Violet tidak bisa melepaskan diri darinya. Violet Grizelle adalah miliknya. milik Zayn Keenan!
🍁Stay With Me Violet 2🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Senora Ahmad
ka cepet dibikin hamidun s violet nya ka (hamil...)🤭😁😁😁
2021-05-19
1
Khanya
kpan yaaa violet syg cinta sama tuan zayn.....tuan zayn cintanya sangat besar buat violet
2020-10-22
2
Nurima usa
aku suka karyamu kak.....sering² up ya🥰😍
2020-10-22
1