...NEXT...
...SELAMAT MEMBACA...
Waktu sudah memasuki jam isya, mereka baru tiba di pondok pesantren,
Mereka melakukan shalat berjamaah,
Selesai shalat mereka semua berkumpul di aula yang sudah di siapkan untuk pemberian nama..
banyak penduduk sekeliling yang datang menyaksikan pemberian nama penerus Wicaksono..
banyak pula doa yang bayi munyil itu dapatkan hari ini..
"RUQI DIRA SHOFIA PUTRI WICAKSONO"
Nama itu yang di pilih ibu Sekar untuk cucunya,
walau nanti nama Wicaksono akan di sembunyikan dari nama anak itu, tapi tidak di kartu keluarga, nama itu masih melekat sempurna di sana..
acara yang sederhana namun ramai itu pun selesai dengan sempurna.. Tampa ada gangguan atau ada perusuh dari pihak mana pun..
#FLASHBACK OFF
"Begitulah ceritanya.." kata nenek
"Terimakasih nek,
Terimakasih untuk semua kebaikan nenek, kedisiplinan yang nenek ajarkan, terimakasih juga sudah mendidik ruqi.." aku menangis di pelukan nenek
"Tak apa sayang, nenek sayang dengan ruqi, jadi jangan pernah bertanya lagi.. kenapa nenek keras dengan mu nak.." ucap nenek
"iya nenek..."
kupeluk nenek, bunda dan ayah sekali lagi, mungkin bagi kalian umur 5 tahun masih belom cukup mengerti apa itu kehidupan, yang kalian tau, umur 5 tahun hanya bisa bermain bermain dan bermain,
tapi tidak dengan ku..
aku di ajarkan mandiri dari umur 3 tahun, dan di ajarkan membaca Tampa di ajarkan menulis.
setiap hari hanya di kamar aku menghabiskan waktu, membaca, menonton tv atau bahkan bermain..
Selesai menceritakan masa lalu yang di alami keluarga Wicaksono, nenek dan bunda mengajak ku untuk tidur, karna besok kita akan melakukan perjalanan jauh Tampa nenek..
"Tidur lah nak.. besok kamu akan ikut bunda dan ayah mu ke Jakarta.." kata nenek
"pesan nenek.. jangan pernah lupa shalat dan Al-Qur'an.." pesan nenek Sekar
"Ingat lah Allah di mana pun kamu berada.." kata nya lagi
"iya nek.. insyallah ruqi inget pesan nenek.." jawab ku sambil memeluk nenek..
"Selamat malam nek,
Slamat malam bunda,
Slamat malam ayah.." sapa ku pada mereka..
"slamat malam sayang.." jawab nenek dan bunda bersamaan..
"slamat malam ruqi.." jawab ayah
Aku berlalu keluar ruangan nenek, dan memilih melanjutkan tidurku, karna esok adalah pertama kalinya aku akan pergi ke luar dari rumah ini..
"Semoga saja besok menjadi hari yang menyenangkan.. aminnn.." doa ku
******
#Pagi Hari
"Bunda aku lapar.." kataku saat memasuki dapur
"Kau mau makan apa nak.." tawar bunda
"telor mata sapi dengan sosis Bun.." ucap ku sambil membayangkan makanan itu.. astaga.. membuat air liur ku menetes..
"kau makan itu setiap hari.. apa kau tidak bosan..??" jawab bunda
"Aku suka Bun.. kalo ruqi bosan.. ga bakal minta di buatkan.." ucap ku
"iya iya iya.. bunda masak dulu buat anak bunda yang manis ini.."
"kau sudah mengemasi baju dan keperluanmu.." tanya bunda lagi
"sudah Bun.. di bantu nenek.. aku mana bisa mengemasi sendiri Bun.. liat badan ku yang kecil ini.." keluh ku, karna cuma fikiran ku saja yang dewasa, nyatanya aku masih di bantu ini dan itu oleh orang dewasa
"ya Tuhan.. anak siapa ini.." kata bunda
"Bunda saja mempertanyakan aku anak siapa..?? trus aku harus tanya kesiapa Bun.." kata ku dengan tawa yang menggelikan
"Ah.. bunda lupa kalo anak manis ini anak bunda.." ucap bunda tertawa juga
"Setiap hari bersama bunda, tapi sekarang bunda malah lupa pada anaknya.. bunda ternyata sudah mau pikun dari pada nenek.. hahahah.." godaku
"Apa kau bilang.. bunda pikun.. astaga anak ini membuat bunda nya sedih.." ucap bunda sambil menunduk
"Tidak bunda.. bunda tidak pikun.. ayah yang pikun karna tidak mengingatkan bunda kalo aku anak bunda.." jawabku menghibur
"Kenapa dengan ayah mu yang tampan ini ruqi.." tiba tiba ayah datang masuk ke dapur
ayah sebenarnya sudah dari tadi di depan pintu dapur.. karna melihat anak dan bundanya sedang bercanda jadi ayah hanya memperhatikan dari luar dapur..
"Ayah.. kata bunda ayah pikun.. karna ayah tidak memberitahu bunda setiap hari kalo ruqi anak bunda.." ucapku sambil meminta di gendong ayah dan melarikan diri dari amukan bunda..
"Ruqiii..." geram bunda karna ucapan ku tak sama dengan apa yang di katakan bersama bunda
"Tuh lihat ayah.. bunda berani memarahi anak ayah karna mengadu.. kita harus minta di buatkan makanan yang enak yah.. hukum bunda ayah.." rengek ku pada ayah..
ayah hanya tersenyum melihat ku, bisa bisanya anak ini membuat bundanya marah.. padahal ayah tau apa yang di ucapkan bersama bundanya..
"Iya kita harus hukum bunda.. karna berani memarahi anak ayah yang chuby ini.." ucap ayah pura pura membela ku
"kita harus menghukum bunda untuk membuatkan sosis yang banyak buat ku ayah.." girang ku
"owhhh.. anak ayah mau sosis.." tanya ayah dan aku menganguukinya
"Bunda nakal.. Tolong masakkan sosis yang banyak buat anak ayah ini.. ini hukuman buat bunda karna berani marahin anak ayah ini.." ucap ayah sambil mengedipkan mata pada bunda..
"Astaga.. anak sama ayah sama saja kelakuannya.." keluh bunda
Mau tidak mau bunda memasakkan apa yang di minta 2 orang anak dan suaminya..
Dengan telaten bunda menggoreng telor dan menumis sosis..
"Di mana nenek ayah.. kenapa belom turun..?" kataku
"Nenek di atas.. ayo kita panggil sambil menunggu makanan kita selesai.." ajak ayah
"Ayo ayah.." semangat ku..
aku pun di gendong dengan ayah untuk naik ke atas.. banyak sekali barang barang antik di rumah nenek.. kalo salah lari bisa pecah semua barang ini..
Saat di depan kamar nenek.. aku dan ayah mengetuk pintu.. karna nenek sudah mengucapkan masuk maka aku masuk dengan ayah..
"Assalammualaikum nenek.." ucap ku
"waalaikumsalam.. wah cucu nenek ada apa di gendong ayah kesini.." jawab nenek dan menanyaiku
"Nenek ga turun sarapan.. jadi ruqi dan ayah mau jemput nenek.." ucap ku
"Oia nenek lupa.. sebentar nak.. ada yang mau nenek kasih buat kamu.." ucap nenek Sekar
"Oke nenek.."
"Bu Dyah sudah masak banyak di bawah.. ayo ke bawah sarapan Bu.." kata ayah
"Bentar lah.. kamu duluan sana, biar nenek nanti kebawah bareng ruqi.."
"Saya tunggu sini saja Bu, takutnya ruqi minta gendong ibu ga kuat, encok nanti.." goda ayah
"kamu pikir ibu mu ini setua apa.. dasar anak kurang ajar.." jawab nenek memukul pundak ayah dengan tangan
"Nenek belom tua ayah.. tapi bentar lagi nenek tua.. hahahahh" tawaku pecah karna menggoda nenek..
nenek yang melihat cucunya ikut sifat ayahnya pun geleng geleng..
"kenapa ayah dan anak punya sifat sama sama seneng sekali membuly nenek nya.." keluh nenek Sekar
"Hahahaha.." aku dan ayah asyik tertawa sampai sampai nenek merajut pergi ke ruangannya untuk mengambil sesuatu..
sampai sini semoga bisa up lagi..
wassalamu'alaikum..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
KIA Qirana
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙 H 💙💙💙 B 💙💙💙 D 💙💙💙💙💙💙 RU 💙💙💙 RU 💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙 4 November 💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙🖤🖤🖤🖤🖤 1️⃣7️⃣ 🖤🖤🖤🖤🖤
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-11-05
1
🏁Nyno_Ever🏁
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤1️⃣7️⃣🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💙💙 H 💙💙 B 💙💙 D 💙💙💙💙💙💙 RU 💙💙💙💙 RU 💙💙💙💙
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤1️⃣7️⃣🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-11-04
1
Qiana
HBD RURU
🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💚💚💚💚💚💚💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜1️⃣7️⃣💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚 4 November 💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💜💜💜💜💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚♥️♥️♥️♥️💚💚💚💚💚💚💚😘😘😘😘😘😘💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
2021-11-04
1