Ch-15. PERJALANAN

...NEXT...

...SELAMAT MEMBACA...

Ternyata ini yang orang rasakan saat keluar dari rumah untuk sekedar berlibur atau jalan jalan..

pemandangan yang indah, udara yang sejuk, banyak anak anak yang bermain di bawah trik sinar matahari, mereka tidak takut kuman, mereka tidak takut di marah bundanya, atau di marah ayahnya,

Aku asyik melihat sekeliling tempat yang aku lewati, di langit banyak burung berterbangan, banyak layang layang juga yang sedang menjulang tinggi, pohon hijau, banyak sapi dan hewan ternak lainnya yang sedang memakan rumput.

Di sepanjang jalan tak habis habisnya mengagumi semua ciptaan yang maha agung..

"Ayah, bunda, coba lihat anak anak itu, mereka sedang bermain apa yah.." tanya ku saat melihat anak anak seumuran ku bermain, mereka mengukir di tanah dengan kayu, dan membentuk kotak kotak.. lalu mereka memainkannya dengan melompat lompat.

"Sepertinya seru yah.." kata ku

"Ayah tidak tau sayang, coba tanya bunda..??" jawab ayah

"Bun.. itu apa nama mainanya..?" kataku mengulang pertanyaan dan di tuju pada bunda..

"Bunda juga tidak tau sayang.." Ucap bunda tidak enak pada ku

"Untuk apa kamu tanya nak.. nanti kamu coba tanya pada nenekmu kalo kamu menelfon nenek ya.." jawab bunda

aku diam dan memperhatikan lagi keluar jalan,

Ayah dan bunda saja tidak tahu apa itu, Ya sudah lah, nanti tanya nenek..

(masih 2 jam perjalanan.. kenapa aku bosan, mau tidur mana bisa tidur di mobil, kalo jatuh gimana..) ucap ku dalam hati,

Baca buku saja deh,

aku mengambil buku dongeng Nusantara, yang menceritakan seorang anak yang mencintai ibunya waktu kecil,

dan bab ke dua menceritakan tentang candi 1000.. masih banyak lagi cerita nya,.

sambil membuka 1 toples kue sagu kesukaan ku, aku membaca buku dan memakan kue,

"ayah apa masih lama lagi.." tanya ku saat sudah mau Maghrib masih di jalan

"masih nak.. kalo lelah tidur saja di pangkuan bunda sini.." kata bunda

"RuQi lapar nak, mau berenti makan dulu tidak.." tanya ayah Anjar

"boleh yah, aku lapar ingin makan sup.." ucap ku yang membayangkan sup panas dan lezat masuk ke mulut ku

"Bentar ayah liat tempat mana yang sediakan sup enak.." ucap ayah

"yah.. kalo nggak ada makan apa aja deh yah.. ruru ga pilih pilih kok.. jawabku santai..

"iya bentar ya sayang.." jawab ayah, yang sibuk memainkan hp nya untuk mencari cari nama restoran

Karna bosan aku pun menyalakan lagu di hp ku, dengan menggunakan earphone aku mendengarkan lagu sholawat.

"Allahul Kahfi"

Allahul kahfi Robbunal kahfi

Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Allahul kahfi Robbunal kahfi

Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Sepohon kayu daunnya rimbun

Lebat bunganya serta buahnya

Walaupun hidup seribu tahun

Kalau tak sembahyang apa gunanya

Walaupun hidup seribu tahun

Kalau tak sembahyang apa gunanya

Kami lakukan sembahyang fardhu

Tak lupa juga sembahyang sunnah

Supaya Allah menjadi sayang

Kami bekerja hatilah riang

Supaya Allah menjadi sayang

Kami bekerja hatilah riang

Allahul kahfi Robbunal kahfi

Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Allahul kahfi Robbunal kahfi

Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Wajib sembahyang bagi muslimin

Lima waktu yang tlah ditentukan

Janganlah jangan kita tinggalkan

Karena itu perintah Tuhan

Janganlah jangan kita tinggalkan

Karena itu perintah Tuhan

Di dalam kubur kita sendiri

Tiada lagi yang menemani

Bila tak taat pada ilahi

Niscaya siksa menimpa diri

Bila tak taat pada ilahi

Niscaya siksa menimpa diri

Allahul kahfi Robbunal kahfi

Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Likullin kahfi kafanal kahfi

Wani'mal kahfi alhamdulillah

Saat asyik menyanyikan lagu itu aku pun tertidur, mungkin karna lelah di perjalanan..

Jam menunjukan pukul 9 malam dan aku terbangun karna lapar..

"Yah.. ruru lapar.." ucap ku dengan suara serak serak habis bangun tidur

"Iya nak,. bunda sudah beli tadi waktu kamu tidur.. makan dulu sini.." kata ayah, menunjukan bingkisan yang da di pegang bunda

"RuQi makan sendiri aja yah, Bun." jawab ku

"ya udah ni hati hati tumpah di baju kamu.." nasehat bunda

"iya bunda sayang.." jawab ku

Sebelum makan aku berdoa dan sedikit minum air putih,

Mungkin karna lapar dari sore belom makan, atau karna masakannya enak seperti masakan bunda, dengan cepat langsung habis tak tersisa,..

"Bunda, sudah selesai.." ucap ku..

"Wah pintar nya anak bunda.." ucap bunda senang

aku menyerahkan bungkus tempat sup tadi yang aku makan pada bunda,

"Mau seafood sayang, bunda tadi beli cumi dan udang goreng tepung.." tawar bunda

"boleh Bun.. soal ruqi masih lapar.." ucap ku malu..

Hahahah... ayah dan bunda ketawa karna makan ku banyak malam ini..

"Makan ya nak, kalo ruqi suka nanti bunda ajarkan cara membuat nya.." ucap bunda

"Bener Bun.." kata ku senang, karna melihat bunda membuat makanan membuat ku penasaran

"Bener.. tapi nunggu 5 tahun lagi.. karna nanti ruqi blajar masak ma bunda kalo sudah besar.." ucap bunda Dyah..

"oke bunda.."

Aku memakan lahap udang dan cumi yang bunda kasih, dan alhasil, aku kekenyangan.

******

Perjalan sudah di tempuh sekitar 10 jam.. waktu sudah menjukan jam 12, ingin tidur tidak bisa, aku melihat luar jendela, ternyata waktu di malam hari lebih menakutkan dari pada di siang hari,

Mungkin buat kalian biasa saja, tapi tidak dengan ku..

jam 1 pun datang.. bunda tertidur di depan, dan ayah fokus dengan jalan,.

Tiba tiba ayah menghentikan mobil di pinggir jalan..

"kenapa yah.. kok berhenti,.." tanya ku

"ada tabrakan di depan sana nak.." jelas ayah

"jadi kita menepi dulu untuk menghindari macet.." ucap ayah lagi

"astaghfirullah.. ada kecelakaan yah.." ucap bunda yang terbangun dan kaget

"iya bun, mungkin kita bakal sampai pagi baru sampai.." jawab ayah

Ternyata di daerah ini katanya sering terjadi kecelakaan, banyak korban korbannya yang bilang katanya melihat sosok perempuan sedang menyebrang..

aku penasaran, ku duduk di tengah tengah kursi ayah dan kursi bunda..

tak ada yang janggal, tapi aku melihat korban kecelakaan itu sedang berdiri di pinggir jalan dan melihat jasatnya di sana, mungkin dia belom sadar bahwa dia sudah meninggal..

aku mual melihat nya, bahkan makanan yang aku makan tadi berasa mau keluar, aku pindah ke blakang untuk duduk dan tidak melihat semua itu, namun nihil, ternyata roh itu berkeliaran di samping mobil ayah, dan dia berjalan menembus mobil mobil yang terparkir di jalan, aku yang sudah mual akhirnya tambah mual karna mencium bau amis saat dia melewati ku,..

"Ayah.. ayo kita jalan.." ucap ku

"Tapi masih macet sayang.." jelas ayah

"ga papa yah.. ayo jalan pelan pelan.." rengek ku

"ya udah.. ya udah.. ayo jalan Bun.." ayah menyerah

"RuQi tidur ya nak, ini udah malam, bahkan mau pagi sebentar lagi,.." ucap bunda Dyah

"iya bun.. aku mau di pangku bunda ya.." rengek ku..

"ya udah sini Ama bunda.."

"Ayah kalo lelah berenti aja di depan nanti.." ucap ku

"iya nak, tidur ya.. kasian bunda juga ngantuk.." perintah ayah padaku

"iya ayah.." ucap ku dan berusaha memejamkan mata

aku berusaha untuk tidur karna perutku yang mual, kenapa aku ingin di pangku bunda, kerna bau parfum bunda itu harum.. bisa membuat perutku tidak mual lagi..

Dan akhirnya aku terlelap.. ntah apa yg ayah lakukan saat aku tidur dengan bunda, mungkin kesepian karna tidak ada yang menemaninya mengobrol..

sampai sini dulu.. part besok adalah moment bertemu dengan putra, penasaran kan.. putra itu gimana orangnya.. tetep setia ya.. tunggu up nya lagi..

wassalamu'alaikum..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***