Ch-18 PUTRA ADYA WINATA

...Next...

...SELAMAT MEMBACA...

Aku terdiam saat putra bilang aku pipi gendut..

Apa dia tidak pernah di ajarkan berkata baik pada seorang perempuan.. kenapa dia tega sekali menghinaku..

"putra, jangan bicara seperti itu.. kata Tante mawar

"Hahahah..." ayah dan bunda tertawa anaknya di bilang gendut oleh anak sombong ini,

"Ayah aku mau pulang.." rengek ku

"maafin anak Tante ya sayang,, dia memang nakal.." ucap Tante mawar

paman Alex hanya menggeleng geleng kan kepalanya karna melihat anaknya yang nakal..

"RuQi makan dulu ya nak, bunda lapar.." bujuk bunda

"Iya bun.." ucap ku karena tidak tega melihat bunda sampai lapar

Aku tak tega melihat bunda yang lelah menemaniku bermain..

putra masih dengan cueknya duduk di depan ku,

Aku hanya menunduk karna perasanku yang tak bisa di jelaskan, mungkin ingin menangis karna ucapan putra, tapi aku malu..

"Ayo makan sayang.." ucap bunda yang melihatku diam

"Aku ga lapar Bun,." jawabku

"Kalo gitu bunda juga tidak makan deh.." kata bunda menaruh sendok dan garpu nya di piring lagi

"Kenapa Bun.." tanya ku, karena tadi bunda bilang lapar, sekarang ga mau makan

"Anak bunda ga mau makan masa bunda makan.." jawab bunda sedih

"RuQi makan deh Bun, tapi bunda makan ya..?" ucap ku pada bunda

"Ya udah sini bunda potongin ikannya.."

aku hanya melihat bunda yang memotong ikan di piring menjadi kecil kecil..

aku tidak bernafsu untuk makan, bahkan mood ku turun karna bocah nakal itu

Tante Mawan dan om alex jadi seperti tidak enak pada bunda dan ayah.

"RuQi suka udang..??" tanya Tante mawar pada ku

"Suka Tante.." jawabku

"Tante punya udang enak sekali.. mau coba udang Tante.." ucap Tante mawar menawariku

aku hanya memanggutkan kepala pelan dan menodongkan piring ku yang berisi ikan yang di potong kecil oleh bunda.

Tante mawar senang dan memberikan aku udang yang sudah di kupasnya.

"Terimakasih Tante.." ucap ku sambil tersenyum

"Sama sama sayang,.. kalo kurang Tante bisa kupas kan lagi.." kata Tante mawar

"Terimakasih tan.." ucapku lagi dengan senyum manis di pipiku

aku tak terbiasa memakan nasi, jadi hanya lauk pauk yang aku makan,

"Nak, makan lah nasi sedikit.." ucap ayah

"Tidak yah.. aku akan kenyang kalo makan nasi.." kata ku,

Ayah hanya diam melihat ku seperti kucing yang hanya makan ikan Tampa nasi

putra yang melihat ku hanya makan beberapa potong ikan dan udang pun menaruh banyak sekali udang di piringku.

(ternyata dia mengupas udang untuk ku, aku kira dia mengupas udang untuk dia makan sendiri..)

orang tua kami tersenyum melihat kak putra memberikan udangnya untuk ku,

"Terimakasih kak.." ucap ku

dia tidak bicara atau mengucap satu katapun.. hanya memberikan udang yang dia kupas terus menerus.. dia bahkan belom makan dan hanya sibuk mengupas udang untuk ku..

Aku memberanikan diri menaruh potongan ikan kecil di piringnya yang masih kosong.. dia pun langsung memakan ikan itu dan kembali mengupaskan udang lagi untuk ku lagi,

kutaruh lagi ikan di piringnya, dan dia langsung memakannya lagi,.

orang tua kami melihat anak anaknya akur pun tersenyum senang..

"Kak aku sudah kenyang.." ucap ku karna putra memberikan terus menerus udang yang dia kupas

"Habiskan.." ucap kak putra

aku menurutinya, dan memakan lagi udang ku sampai habis.. bahkan aku belom memakan ikan ku karna putra memberi udang terus menerus

putra mengambil piring ku dan memakan ikan yang ada di piring ku.

"kau mau lagi kak..?" ucap ku

"iya.." jawab putra singkat

"bunda boleh potongkan lagi ikannya.." pintaku

"boleh sayang.. kau suka ikannya ya.. sampai nambah lagi.." ucap bunda pura pura tidak tau..

"iya bun, aku mau banyak boleh Bun.."

"boleh sayang.. habiskan ya.." ucap bunda pada ku,

selesai bunda memotong kan ikan itu aku membawanya kembali di mejaku, kutaruh piring itu di depan meja putra

"Kau suka kak.." tanya ku

"Aku tidak suka ikan.." jawab putra

"Tapi kau memakannya.. bahkan sampai tambah.." ucap ku

"Karna udang ku kau makan, aku lapar jadinya.." bantah putra

"kau memberikannya padaku, aku tidak meminta kak.." kesal ku

"Karna ku lihat kau menginginkannya sampai kau tidak makan ikan mu dan hanya makan udang dari mama.." jelas kak putra

karna aku malas berdebat akhirnya aku diam, dan memainkan game di hp ku

putra selesai makan meminta hp ku dan merebutnya

"kak aku lagi main.." rengek ku

"pinjam.."

ntah apa yg dia lakukan di hp ku.. toh itu tak ada permainan cow mana mungkin dia main masakan masakan .. biar kan saja dia menggunakannya..

sampai sini dulu.. jangan lupa like, rate bintang 5 and coment

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***