Ch-4 TANGISAN

TRIMA KASIH BUAT KALIAN YG UDAH MAMPIR DAN BACA CERITA KU

JANGAN LUPA LIKE COMENT BINTANG 5 DAN VOTE NYA

# 5 TAHUN KEMUDIAN

"RuQiii.." Triakan bunda memanggilku

Aku pun menoleh dan bertanya

"Iya bunda, jangan triak triak kuping ruru sakit.." jawabku agak malas karna slalu di marahin

"Bunda sudah bilang sayang.. Jangan main ke kebun ini lagi, Ayo masuk bunda buatin sarpan untuk anak bunda yg gembul ini.."

"Ruru ga gembul Bun" cemberutku

"Kamu ga liat pipi kamu yang gembul ini.. hahahah.."

"Ruru ga gembul bundaaa.." marah ku dan hampir menangis

"Iya ga gembul anak bunda, lucu imut gini kok.." jawab bunda karna melihatku mau menangis

Aku pun senang dan ingin memetik bunga kembali, Tapi.. tiba tiba bunda menahan tangan ku,

"Jangan main di sini lagi de' Ayo masuk kita buat kue kesukaan kamu.." ajak bunda dyah

"Tapi ruru suka di sini Bun, boleh main sebentar..??" rengek ku pada bunda

"Tidak.. bunda bilang tidak jangan membantah lagi ruqi.." peringatan bunda,

Bunda slalu marah jika aku kekebun mungkin karna bunda takut aku di gigit ular, bunda juga slalu membawaku masuk setiap aku ingin menanam, aku tak penah menolak karna aku sayang bunda dan ayah apalagi ibu yg slalu memanjakan ku

(Ibu itu nenek ya, ruru dari kecil keseringan manggil nenek dengan sebutan ibu, tapi di sini ruru bakal sebut nenek, karna biar kalian ga bingung)

#Di dalam rumah#

Saat di dapur..

"BUNDA" Panggil ku

"Ya Sayangnya Bunda, kenapa sayang" jawabnya bunda dengan berkata lembut

"Kenapa ruru ga boleh main ke kebun bunda..??" aku yang masih penasaran pun bertanya lagi

"Di sana bahaya buat anak usia km RuQi, Ayo ga usah tanya lagi.. makanya yg banyak ya.." kata bunda

Bunda pun mengambilkan nasi dan lauk kesukaan ku,

"BUNDA.." panggil ku lagi

"Iya Bunda di sini, jangan kenceng kenceng suaranya nanti nenek kamu bangun.." kata bunda Dyah

"RuRu mau jalan jalan bun.."

"Ade ga boleh jalan jalan dulu kata nenek inget kan nenek pesen apa ama ade .."

"Ruru mau jalan jalan bun, ruru juga mau main, temen temen ruru semua udah sekolah apa bunda ga ada uang buat skolahin ruru.." tangisku pecah seketika

Saat bunda mau bicara, aku pun menangis dan pergi dari ruang makan menuju kamar ku, aku lebih suka menyendiri dan membaca buku anak anak,

(jangan salah ya. ruru umur 3 tahun da bisa tulis baca,)

Bunda pun hanya melihat kepergianku dan aku tebak bunda pasti menangis seperti yg sudah sudah,

ternyata nenek dari tadi memperhatikan ku yg slalu merengek ingin keluar rumah.. nenek pun mendatangi bunda

"Sudah waktunya dyah, Biar dia merasakan dunianya, kita sudah cukup mengekang dia slama ini.." nenek pun menasehati bunda

"Bu.. Dyah belom sanggup bu harus memberitahu RuQi.." jawab bunda dengan masih menangis

"Kita serahin semua ama Allah nduk, Jangan buat kelebihan cucu ku malah membut dia terkekang..

"Apa Dyah pindah aja ya bu ke jakarta, Ibu tau sendiri di sini bukan tempat ruqi bu.." bunda pun memutuskan pindah dari kota kelahirannya

"Yg terbaik untuk cucu ibu, ibu akan slalu do'a kan kalian " jawab nenek menyakinkan ibu

"Makasih ya bu, ibu seperti ibu kandung dyah.." kata bunda Dyah

"Berarti slama ini ibu ini bukan ibu mu..??" jawab nenek yg pura pura ngambek

"Ahhh.. bukan gitu bu maksud dyah,.. duh.. gmn jelasinnya ya bu, Yg pasti ibu segalanya buat dyah.." bujuk bunda sambil mencium pipi nenek

"Udah lah.. Ibu mau bujuk cucu ibu yang ngambek.." nenek pun pergi dari ruang makan menyusul ku ke kamar

Di kamar aku asyik dengan buku buku ceritaku, buku ku slalu di ganti setiap minggu oleh nenek, sampe sampe nenek membelikan ku buku petualangan dalam cerita horor

Tok tok tok. ( ketukan pintu kamar ya guys.. )

"Sayang nya nenek, Nenek boleh masuk..??" tanya nenek

"Iya Nenek, ruru di dalam.." Jawab ku

Nenek masuk sambil tersenyum melihat ku yg duduk sambil membaca buku

"Lagi sibuk cucu nenek kayaknya" tanya nenek pas masuk kamar ruru

Aku cuma membalas dengan senyuman dan berdiri untuk menyalami nenek

"Kamu suka baca buku, ga bosen ama buku terus.." tanya nenek yg agak aneh buat ku

Bukannya nenek yg menyuruh ku bisa baca tulis karena bisa menghilangkan kebosanan katanya

"Nggak kok nek, Ruru suka baca buku

makasih ya nek da beliin ruru banyak buku bagus.." ucap ku sambil bersender pada nenek

"Ruqi mau sekolah nggak..??" tanya nenek lagi

"RuQi pingin sekolah nenek, tapi nenek kan ga bolehin ruru keluar rumah selangkah pun.." jawaban sedih dan jawaban ini yg slalu ruru pakai bila ada sodara atau teman pengajian bunda dan nenek berkunjung

Nenek tersenyum dan memegang kepalaku, menepuknya pelan dan mencium kening dan kedua pipi ku, aku hanya diam karna kebiasaan nenek kl gemas slalu begitu

"Nenek mau masukin RuQi kesekolah mau nggak ruqi.." tanya nenek padaku

"Serius nek..???" tanyaku yang kegirangan

"Ruru mau di sekolahin.. kaya temen ruru yg lain,.." Tanya ku kegirangan karna nenek mau sekolahin ruru

"Iya.. kamu seneng kan.. tapi dengar syarat nenek dulu.." ucap nenek menatap ku

"syarat apa nek..??" tanyaku

"Ingat pesan nenek.. jangan tinggalkan sholat dan mengaji.." ucap nenek sekar

"Insyaallah nenek.. ruru bakal slalu ingat pesan nenek.." Aku berdiri dan memeluk nenek.. menyaliminya dan mencium kedua pipi nenek

"Satu lagi cucu nenek" sambil melepaskan pelukan ku

"Ada lagi nek" Heran ku

"Nenek mau bilang.. Jangan tinggalkan Allah saat cucu nenek ini takut atau merasa terbebani dengan takdir ruqi,

Jadikan Allah sandaran untuk keluh kesal mu jangan biarkan kelebihanmu menjadi kelemahanmu, mengerti sayang,.." ucap nenek yg membuat ku bingung seketika

Ada cerita memilukan dalam kisah, dan ada kisah menyenangkan dalam cerita hidup, jadi kita harus menghargai setiap apa yang kita punya sekarang, esok atau lusa..

UDAH DULU YA.. SAMPE SINI DULU CERITANYA.. TUNGGU KELANJUTANNYA

JANGAN LUPA LIKE, COMENT DAN RATE BINTANG 5 DAN VOTE

SALAM DARI RURU KECIL

WASSALAMU'ALAIKUM

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***