Chapter-20

hari ini saat mereka berdua telah pergi ke kantor aku memilih tinggal di rumah, rasanya hari ini aku tak ingin kemana mana hanya ingin di rumah saja.

aku menuju ke taman yang ada di samping rumahku, di sana sudah banyak bunga bunga yang dulu saat baru pindah kesini aku menananmnya, kini sudah banyak dan cantik, ada beberapa macam bunga di sana namun yang lebih banyak bunga matahari karna aku sangat menyukai bunga itu.

ku siram bunga bunga itu, lalu ku cabuti rumput rumput liar yang ada di sekitaran bunga matahari ku, tak peduli tangan yang kotor, ku pindahkan bunga bunga kecil yang ada di tahan kedalam vas bunga dan ku letakakn di beberapa tempat di sekitaran taman mini ku ini .

hingga matahari sudah di atas kepala baru aku menyudahinya, ku cuci tanganku hingga bersih lalu ku masuk kedalam untuk membuat sarapan untuk diriku sendiri, karna ku yakin mas vano akan makan di luar bersama manda.

setelah selesai makan aku kembali ke kamarku untuk sholat.

*****

ruby sudah merasa bosan terus di rumah, semua pekerjaan rumah pun sudah selesai ia lakukan, dan akhirnya ia memutuskan untuk ke cafenya.

saat sudah sampai di cafe, ruby memilih duduk di salah satu meja yang dekat dengan jendela yang langsung bisa melihat macetnya kota jakarta.

ia melihat ada dua orang masuk ke dalam cafenya, ia belum pernah melihat orang itu sebelumnya, ia memanggil salah satu pelayan yang sudah lama bekerja di cafenya untuk bertanya.

"tini, siapa mereka berdua kenapa saya belum pernah melihat nya??" tanya ruby sambil menunjuk kedua orang itu dengan dagunya.

"ooh itu, pengganti penyanyi kita mbak, penyanyi yang lama udah keluar"

"kenapa...??"

"katanya mau nikah sih mbak.."

"Oohh,,baiklah lanjutkan kerjamu" pelayan yang di panggil tini itupun mengganguk dan pergi dari sana.

selang beberapa saat terdengan suara musik yang keluar dari gitar yang di mainkan seorang laki laki yang tadi masuk bersama seorang perempuan.

ruby menikmati irama tersebut, tidak hanya ruby namun semua pengunjung yang ada di sana pun sama.

perempuan itu mulai menyanyikan lagunya,, aahh lagu yang tepat sekali bagi orang orang yang sedang bermasalah dengan pasangannya.

*biarlah aku pergi

jangan lagi kau tangisi

semoga pilihanmu

yang terbaik untukmu

memang berat bagiku

berpisah dengan mu

tapi harus ku relakan

cinta tak bisa di paksakan

mungkin kau bukan cinta sejatiku

mungkin kau bukan belahan jiwaku

yang di turunkan tuhan tuk menjadi

pendamping hidupku*...2x

semua pengunjung yang ada di sana menghayati lagunya, begitu juga ruby yang kini memejamkan matanya menerawang semua kisahnya dari awal ia menikah sampai sekarang, setetes air keluar dari matanya, lalu ia kembali mendengar saat perempuan itu melanjutkan nyanyiannya.

*memang berat bagiku

berpisah denganmu

tapi harus ku relakan

cinta tak bisa di paksakan

mungkin kau bukan cinta sejatiku

mungkin kau bukan belahan jiwaku

yang di turunkan tuhan tuk menjadi

pendamping hidupku..ooo.. 2x*

LK : sudahlah jangan menangis....

sudahlah jangan bersedih.....

mungkin benar apa katamu...

kubukan cinta sejatimu....

lk/pr : mungkin kau bukan cinta sejatiku...

mungkin kau bukan belahan jiwaku

yang di turunkan tuhan tuk menjadi

pendamping hidupku....2x

#Disaat aku pergi (dadali)

hingga lagu itu selesai ruby membuka matanya, saat ia membuka matanya ia terkejut di depannya sudah ada brian.

ya ampun betapa malu nya ia saat ini, brian melihat ia menangis dengan cepat ruby mengusap air matanya, lalu ia melihat ke arah pria yang ada di hadapannya dia hanya tersenyum.

"sejaka kapan kamu udah di sini??" tanya ruby yang sedikit kesal karna dia tanpa permisi main duduk aja.

"sejak mereka menyayikan bagian reff pertama" balasnya menunjuk ke arah para penyanyi.

"kenapa tidak memanggil ku..??"

"aku liat kamu sedang mendalami lagunya, bahkan kamu sampai menjatuhkan air mata mu yang berharga itu, jadi aku tak memanggil mu dan duduk di sini " jawabnya santai sambil nyengir.

"haaiizzss.. kau ini..." ruby mengeleng pelan kepalanya, entah kenapa ia tak bisa marah sama laki laki yang ada di hadapannya saat ini.

akhirnya mereka berbincang bincang, sesekali mereka tertawa, ruby yang tadi mesara sedih sekarang merasa lebih baik.

******

setelah selesai pekerjaan kantor, vano mengajak manda untuk ke cafe yang sering mereka kunjungi yaitu coffe RB.

setelah memarkirkan mobilnya vano dan manda langsung masuk kedalam, setelah sudah di dalam vano menghentikan langkahnya secara mendadak, manda yang sedari tadi bergelayutan di pergelangan tangan vano pun ikut berhenti.

"mas..kanapa kok berheti.."

vano tak menjawab, pandangannya sekarang tertuju pada salah satu pengunjung yang ada di sana, ya..di sana ada ruby yang sedang bersama brian, rahangnya mengeras saat ia melihat ruby tertawa lepas saat bersama dengan lelaki lain, tak peduli manda yang ada di sampingnya ia langsung menghampiri ruby sedangkan manda mengekor di belakang nya.

"Rubby.....!" teriak vano sambil menuju ke tempat ruby.

ruby jelas kaget saat melihat suaminya menghampiri nya dengan muka yang tak terlihat baik.

tak hanya ruby yang kanget, semua pengunjung dinsaa pun melihat ke arah mereka.

"mas vano..." gumam ruby namun masih bisa di dengar oleh brian yang ada di hadapannya.

brian melihat ke arah belakang, ia sedikit mengerutkan keningnya saat melihat vano memanggil nama ruby. lalu melihat ke arah ruby lagi "kenapa dia kenal ruby, dan ruby tadi memanggilnya.. mas...??, apa jangan jangan dia....aahh aku mengerti" batin brian.

"mas.. kamu.." belum selesai ruby berbicara tangannya di tarik oleh vano.

"pulang...." ucapnya dengan suara yang membentak.

"woi..woi.. santai.. bro..gak usah kasar sama perempuan" brian berdiri dari duduknya saat melihat tangan ruby di tarik paksa oleh vano.

"bukan urusan loe, jangan ikut campur loe, ini urusan gua sama istri gua, minggir loe.." ucap vano berteriak di depan wajah brian.

"selama loe kasar sama perempuan, itu jadi urusan gua, apa lagi kalau menyangkut urusan dia" balas brian tak kalah " heeehh,, ternyata begini sikap asli seorang ceo abraham group..?? tak pernah menghargai perempuan bahkan main kasar..?, ternyata keputusan gua membatalkan kerja sama dengan perusahaan itu benar adanya" sambung brian lagi meremehkan.

"oooh... jadi loe pemilik perusahaan murahan itu yang udah menolak kerja sama sama gua" vano sudah tersulut emosi dia melepaskan gengaman tangan nya dari ruby ingin memukul brian namun langsung di cegah oleh ruby.

"mas...udah.. malu di liatin orang" ruby memegang tangan suaminya itu agar tak berbuat lebih, sedangkan kan manda hanya menonton.

"hahah, loe liat dia...?? bahkan saat loe dateng sama perempuan itu, dia masih baik sama loe, seharusnya loe bersyukur punya istri kayak dia, tapi loe malah malu maluin kaum lelaki, cih jijik gua sama loe" balas brian tertawa mengejek.

vano sudah tidak bisa menahannya lagi, satu bogem melayang ke wajah brian. pengunjung yang tadi hanya menonton sekarang berteriak saat vano melepas satu pukulan di wajah brian.

"Cukup.....sudah cukup...aku mohon hentikan" ruby berteriak lalu ia melihat ke arah brian" yan aku mohon kamu pergi dari sini, biarkan aku menyelesaikan masalhku dengan suamiku" ucap ruby menanggkup kedua tangannya ke arah brian.

"Baiklah.. kalau ada sesuatu telpon aku, aku pergi dulu" balas brian dan di angguki oleh ruby.

saat brian melewati vano, ia berhenti sejenak dan bebisik di telinga vano

"kalau loe berani buat dia nangis lagi, hati hati gua bakalan rebut dia dari loe" bisik brian kemudia ia langsung pergi tanpa menunggu reaksi dari vano.

"maas.. udah cukup..kalau ada masalah kita selesai kan di rumah, ayo pulang" tak peduli dengan pandangan orang ruby menarik tangan suaminya menuju mobil.

lagi lagi manda hanya ngekor di belakang, mereka masuk kedalam mobil, ruby duduk di depan dengan vano sedangkan manda duduk di kursi belakang.

saat dalam mobil tak ada yang berbicara, ruby hanya melihat keluar jendela, vano fokus menyetir, sedangkan manda asyik dengan ponselnya.

setelah sampai dia rumah ruby langsung turun dari mobil masuk kedalam rumah dan di ikuti vano dan manda, saat sudah di dalam rumah vano langsung menanyakan bebrapa pertanyaan.

"siapa laki laki tadi..???" tanpa ba bi bu vano langsung melontarkan pertanyaan nya.

ruby tak menjawab, ia melihat ke arah manda.

"apa kita harus membicakan masalah ini di depannya??" tanya ruby sambil menunjuk ke arah manda.

"kenapa?? aku kan istri mas vano juga" jawab manda sedikit ketus.

"manda kamu masuk kamar kamu dulu, nanti aku menyusul" ucap vano tanpa mengalih pandangannya dari ruby.

"tapi mas..."

"cepat..." teriak vano membuat manda terkejut karna ini pertama kali vano membentaknya.

dengan perasaan yang marah manda naik ke atas menuju kamarnya, "ini semua gara gara wanita sialan itu, sampai mas vano membentakku...heh liat saja nanti.." batin manda penuh benci.

"siapa laki laki tadi" tanya vano lagi setelah manda pergi dari sana

"dia temanku mas" jawab ruby masih santi.

"teman...? kenapa kalian terlihat akrab..??" tanya nya lagi masih santai.

ruby mengerutkan keningnya, "sejak kapan ia peduli...? aah baiklah biarkan aku mengodamu sedikit mas.." batinku.

"memangnya mas peduli??" tanya ku ketus

"aku tak ingin kamu dekat dengan laki laki itu"

"kenapa??? apa mas cemburu...???" tanya ruby penuh harap.

"heeeh, cemburu....?? Dalam mimpimu, aku hanya tak ingin kau merusak nama baik keluarga ku" bentak nya pada ruby

jantung ruby seakan berhenti saat mendengar jawaban vano, hahaha ia terlalu berharap pada suaminya itu,, lihatlah....bahkan dalam sekejap ia kembali mematahkan hatinya.

"apa mas gak sadar kalau mas sendirilah yang merusak nama baik keluarga mas sendiri, kenapa?? aku tidak bisa bersama lelaki lain sedangkan man bisa bersama perempuan lain bahkan saat pulang mas tiba tiba membawa maduku" ruby berteriak di depan wajah vano, namun tiba tiba..

plaaak

vano menampar wajah ruby begitu keras, ruby sangat terkejut hingga jatuh kelantai, ini kali keduanya ia melukai ruby secara fisik.

"berani sekali kamu berteriak di depan suamimu haah....? ku bilang pada mu, aku ini Seorang lelaki jadi aku boleh berpoligami hingga 4 istri, tidak dengan mu kamu adalah perempuan sudah seharus nya seorang istri menjaga marwah suaminya"

"lihatlah dia saat berbicara tentang berpoligami, apa dia tau apa itu poligami, baiklah biar kujelaskan sedikit apa itu poligami"

ruby yang tadi terduduk di lantai, ia bangkit dan menatap ke arah vano, terlihat di sudut bibir ruby keluar darah.

"mas... apa mas tau apa itu poligami, apa pas tau apa saja syarat syarat berpoligami??, baiklah biar aku yang menjelaskan sedikit apa itu poligami yang sebenarnya"

ruby mengatur nafasnya sebelum ia mengatakan, kalau seorang suami mempoligami istrinya ia harus memenuhi empat poin.

⏺️pertama, mampu berbuat adil

seorang yang berpoligami, harus memiliki sikap adil pada setiap istri istrinya, tidak.boleh condrong pada salah satunya, hal ini akan mengakibatkan kezhaliman bagi istri istri lainnya.

⏺️Kedua, tidak lalai dari beribadah kepada Allah

seorang yang melakukan poligami harusnya ia bertambah ketakwaannya pada Allah, dan rajin dalam beribadah, namun ketika setelah melakukan syari'at tapi malah lalai beribadah, maka poligami itu akan menjadi fitnah baginya, orang orang seperti itu tak pantas untuk berpoligami.

⏺️Ketiga, mampu menjaga para isteri

sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk menjaga para istrinya, sehingga istrinya terjaga agama dan kehormatannya, ketika seorang berpoligami, otomatis perempuan yang ia jaga tidak hanya satu, namun lebih dari satu.

⏺️ke empat, mampu memberi nafkah lahir dan batin

hal ini sangat jelas, karna seorang yang berpoligami, wajib memcukupi kebutuhan nafkah lahir dan batin pada para istrinya.

"apa mas pernah melakukan semua poin poin itu?? bahkan mas tak unggul satupun dari poin poin yang aku sebut tadi, selama menikah aku tak pernah meminta hak apapun sama mas,bahkan kebutuhan rumah tangga yang seharusnya jadi tanggung jawab mas, malah aku sendiri yang beli, seolah aku hanya penumpang di rumah ini, mas tau sudah berapa banyak dosa yang mas lakukan..?? apa mas sadar itu??, aku di rumah ini tak lebih hanya sebagai seorang pembantu..." jelas ruby mengebu gebu, akhirnya... akhirnya unek unek yang selama ini ruby pendam telah ia tumpah ruahkan semuanya.....

Bersambung............

Terpopuler

Comments

amalia

amalia

geblek bgt ruby ini sumpah bahkan sudah 2x di tampar masih aja bertahan

2022-07-19

0

Rizal dody Zakaria

Rizal dody Zakaria

rasain kmu vano mkax harus adil

2022-05-04

0

Niken Astri

Niken Astri

lama"jadi makin aneh kalo kebanyakan kata POV kayak masak DEBEM aja super duper..🙄🙄😑

2021-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!