Rubby pov
setelah selesai dari acara pembukaan cafe aku langsung keluar, karna hari pun sudah siang aku pergi dari sana menuju sebuah restorant yang tak jauh dari cafe ku untuk bertemu dengan seseorang, sekaligus mencari makan.
hanya perlu beberapa menit untuk sampai si restorant tersebut karna letaknya memang tak terlalu jauh.
saat berada di depan pintu restorant ku arahkan pandanganku ke segala tempat untuk mencari seseorang, dan di ujung sana aku melihat seorang gadis cantik berhijab melambaikan tanganya.
aku langsung menghampirinya.
"Assalamu'alaikum.. udah lama nis??" sapa ku sambil duduk di salah satu kursi.
"wa'alaikumsalam by..enggak kok baru aja" jawab nya tersenyum.
ya gadis yang sedang berada di depanku adalah anisa, kenapa nisa bisa ada di jokja??
karna orang tua nisa ada di sini.
"crestin engga ikut??" tanya ku.
"engga by, kan dia udah kembali ke rumah ortunya" balas nisa.
aku hanya mangut mangut. lalu aku memanggil pelayan untuk memesan sarapan, karna dari tadi perut sudah minta di isi.
"berapa hari kamu di sini by?" tanya nisa di sela sela makan.
"gak lama cuman tiga hari, lusa aku akan kembali, sebenarnya acaranya udah selesai sih, tapi aku mau jalan jalan sehari sebelum kembali ke jakarta"
"benarkah baikalh kalu begitu besok kita pergi bersama oke, oh ya maaf ya by aku gak bisa hadir di acara pembukaan cafe mu"
"iya gak apa apa kok nis" jawab ku tersenyum.
lalu aku dan nisa melanjutkan kembali makan kami.
Rubby pov off
************************
Author POV
Setelah berpamitan pada nisa, ruby langsung kembali ke hotel karna waktu sudah masuk waktu dzuhur, namu sebelum kembali ke hotel ruby mencari masjid terdekat untuk menunaikan sholat nya terlebih dulu.
20 menit ruby telah selesai sholat, baru saja ia keluar dari masjid, ponselnya yang ada di dalam tas bergetar.
Dreet dreeet dreeet.
ruby melihat siapa yang menelpon, namun di sana tidak tertulis nama, atau lebih tepatnya nomor masuk,ruby menggeser tombol warna hijau.
"Halo, assalamu'alaikum siapa?" ujar ruby lembut.
"..."
"mas riko?? ada apa ya mas?"
"..."
"hah.. maksud mas riko, mas vano yang nyuruh mas buat telpon ruby??"
"..."
"ruby lagi di jokja mas, mungkin lusa ruby baru kembali ke jakarta"
"..."
"hanya berkunjung tempat teman mas"
"..."
"iya baiklah, eh tunggu dulu mas,apa terjadi sesuatu sama mas vano?"
"..."
"heem baiklah saya tutup dulu mas, oya tolong sampaikan maaf saya sama mas vano saat ke sini tidak memberi taunya."
"..."
"wa'alaikumsalam"
ruby mengahiri telponnya, "kenapa tiba tiba mas vano menelpon ku? apa dia khawatir? tapi mana mungkin mas vano khawatirin aku,atau jangan jangan.. ah jangan berfikir negatis ruby, huuufff.. semoga kamu baik baik saja mas" batin ruby khawatir.
lalu ruby bergegas kembali ke hotel karna awan sudah mulai mendung, dan sebentar lagi pasti akan turun hujan.
"sebentar lagi akan hujan, lebih aku kembali ke hotel" batin ruby setengah berlari.
*****************
Jakarta
sudah seharian ini vano tak bisa tidur karna terus kepikiran tentang ruby.
"ko.. gimana nih kepala gua pusing banget" ujar vano memegang kepalanya.
"terus gua harus apa?" jawab riko santai.
"ya...loe bantuin gua lah, giman kalau tuh cwek gak pulang, bisa stres gua di introgasi sama mertua, apa lagi kalau mama papa tau mati gua"
"haaaaiss, kebanyakan harga diri sih loe, jadinya kan gini, bini sendiri hilang orang lain yang ribet" omel riko kesal sama sepupunya ini.
lalu riko menelpon seseorang.
"halo, tante riko boleh mita nomer ruby ngga?" ujar riko saat sambungan telpon telah tersambung.
vano yang mendengar itu yang tadinya rebahan langsung duduk kembali.
"engga tan, ada yang penting mau nanyain ruby"
"..."
"heem baiklah, makasih tan" balas riko memutuskan sambung telpon.
"siapa yang loe telpon" tanya vano.
"siapa lagi mama loe lah, gua minta nomer ruby" balas riko males ikut duduk di samping vano.
selang beberapa saat suara ponsel riko berbunyi menandakan notifikasi pesan.
Tiing
riko membuka pesannya, disana sudah tertera nomer ruby, tak menunggu lama riko langsung menelpon.
Tut tut tut
terdengar nada sambung, tak berapa lama terdengar sebuah suara yang sangat lembut di seberang sana.
"wa'alaikumsalam by, ini riko sepupunya vano"
"..."
"engga ada apa apa, cuman vano nih suruh telpon kamu" mendengar jawaban riko vano melototkan matanya ke arah riko.
"..."
"Iya katanya rindu, oya kamu di mana sih by udah sehari kamu gak pulang," ujar riko serius setengah becanda.
sedangkan vano hanya mendengar setiap pembicaraan riko dengan ruby, karna tadi vano menyuruh riko memperbesar spikernya.
"..."
"untuk apa kamu ke sana?"
"..."
"baiklah kalau begitu kau hati hati di sana, aku tutup dulu"
"..."
"tidak, tenang dia baik baik saja" balas riko yang menatap ke arah vano dan vano juga menatap ke arahnya.
seseakan akan riko mengatakan apa kau dengar istri mu itu mengkhawatirkan mu vano hanya memutar bola matanya jengah, tak di pungkiri mendengar jawaban dari ruby membuat vano merasa lega dan terbersit sedikit senyum dibibirnya namu langsung vano mengubah ekpresi nya sperti semula sebulum di lihat oleh riko.
"..."
"oke nanti akan aku sampaikan, aku tutup ya by, assalamu'alaikum"
"..."
setelah telponnya di matikan riko kembali melihat ke arah vano.
"kenapa loe liatin gua?" tanya vano.
"beruntung loe" jawab riko masih menatap.
"beruntung apanya?" tanya vano pura pura bodah padahal dia tau kemana arah pembicaraan riko.
"beruntung loe punya istri kayak ruby, walaupun engga loe anggap sebagai istri dia tetap nganggap loe segai suaminya, namuun.." jawab riko tertahan.
"namun kenapa??"
"namun ruby yang kurang beruntung, dapat suami modelnya kayak loe" sambung riko tertawa lalu berlari ke bawah.
"sialan loe" teriak vano karna riko sudah berlalri.
*****************
Vano pov
malam ini malam minggu, di mana malam semua orang keluar bersama pasangannya masing masing , jam baru menunjukkan pukul 8 malam, dan aku hanya duduk manis di apartemen, entah kenapa malam ini aku sangat malas keluar.
lagi pula mandu juga sedang berada di luar negri dan besok dia baru kembali.
tiba tiba aku merasa lapar dan aku beranjak dari duduk ku menuju dapur, ini kali keduanya aku kedapur, karna selama ada wanita itu di apartemen aku tak pernah ke sini, bahkan aku jarang pulang, entah kenapa saat aku melihatnya saranya aku ingin marah.
maka dari itu aku lebih sering menginap di apartemen milik manda kekasih ku.
ku buka kulkas yang terakhir kali aku buka 3 bulan yang lalu, saat itu isinya kosong, namun berbeda saat ini, aku melihat isi kulsa di penuhi dengan macam macam sayuran buah, ikan, daging, minuman soda dan bebrapa cemilan.
apa setiap bulan wanita itu belanja kebutuhan rumah?? aku melihat tanggal pembeliannya, baru terlewat 2 hari lalu, tapi selama kami menikah aku tidak pernah memberinya uang, dan setauku setelah lulus kuliah dia tidak bekerja, jadi bagaimana dia bisa membeli semua barang barang ini.
ah aku tak mau memikirkan itu, yang terpenting saat ini aku haeus mengisi perutku yang kepalaran ini.
ku ambil beberapa buah, cemilan dan minuman soda, lalu ku bawa kedepan tv, aku berencana untuk menonton filem horor sambil ngemil.
phuuff.. udah kayak anak abg aja gua, batinku terkekeh sendiri.
aku mematikan lampu di ruangan ini agar terkesan horor gitu, lalu aku nyalakan tvnya dan akhirnya aku menonton sendiri.
sesekali aku berteriak dan menyembunyikan kepala ku di balik bantal yang ada si sofa saat tiba tiba hantunya nongol di depan kamera.
bebepa jam kemudian aku sudah menghabiskan beberapa judul filem, dan semua cemilanku pin sudah habis, aku melirik ke arah jam di dinding sudah pukul 2 dini hari ku matikan tvnya dan berlalu kekamar untuk tidur.
Bersambung........
visual vano (anggap saja seperti gambar di bawah ini)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ibuk E Hafban
tolong perbaiki kata2 nya Thor...film bukan filem
2021-07-22
0
Yuspa Hadu
walaupun visual ruby tk secntik.manda tpi hatix melbihi k cntikan.manda
2021-07-15
0
Ochawilly
seru ceritanya,,,ga sbr ndingnya
2021-07-14
0