Chapter-08

hari berganti begitu cepat, begitu juga dengan pernikahan ruby dan vano yang kini telah menginjak 3 bulan.

namun dalam rumah tangganya masih sama seperti waktu pertama menikah, vano semakin dingin saja terhadap ruby, bahkan vano telah berani bermesraan dengan manda di depan ruby.

hari ini ruby sudah berkemas kemas untuk pergi ke jokja, karna besok ruby akan mengadakan acara pembukaan cabang cafe barunya.

karna malam ini ruby akan berangkat, sebelum itu ruby ingin ke perusahaan suaminya untuk memberitau kalau dia akan ke jokja selama 3 hari.

dan sekarang ruby sudah berada di kantor suaminya.

"permisi mbak,..saya ingin bertemu dengan pak vano?" ujar ruby sopan pada seorang resepsyonis.

"apa mbak sudah membuat janji" tanya resepsyonis itu.

"belum sih mbak"

"kalau begitu saya minta maaf, mbak gak bisa bertemu pak vano" jawab resepsyonis lagi.

karna tidak bisa bertemu dengan suaminya, akhirnya ruby pulang.

"yasudah, tunggu mas vano pulang saja" batin ruby.

saat ruby sudah di luar kantor dan memasuki mobilnya, tak sengaja ruby melihat suaminya yang juga keluar bersama manda, mereka terlihat tersenyum dan sesekali tertawa, bahkan saat di dalam mobil vano mencium pucuk kepala manda begitu mesra, ruby yang melihat itu merasa sesak di dadanya.

"mas.. kapan kamu akan mencium ku seperti itu, jangankan mencium tersenyum pun kamu tak pernah mas??" gumam ruby lirih sambil memukul pelan dadanya yang terasa sesak, tak terasa setetes air jatuh dari kelopak matanya.

tak sanggup melihatnya, ruby langsung menyalakan mobilnya dan pergi dari sana.

*****************

Malampun tiba setelah selesai sholat insya, ruby sudah siap siap untuk beranggkat, dia berfikir untuk menunggu suaminya pulang, namu saat dia mengingat kejadian tadi siang dia berfikir untuk tak memberi tahu suaminya itu, walaupun dia memberi tau pun tak akan di hiraukan oleh suaminya itu.

ruby hanya membri tau orang tuanya dan juga mertuanya, kalau dia akan ke jokja selama 3 hari.

ya... ruby tak pernah memberi tau kepada orang tuanya dan mertunya masalah rumah tangganya bersama vano, dia tidak mau membuat kedua keluarga itu merasa cemas, karna ini hanya pernikahan sementara yang bahkam kini usia pernikahannya tinggal 9 bulan lagi.

kini pesawat yang di naiki ruby telah lepas landas.

bebeapa jam kemudian ruby telah sampai di jokja, dan saat ini ruby telah berada di salah satu hotel.

"iya...aku baru saja sampai di hotel" sambil meletakkan baju nya dalam lemari karna ruby akan menginap selama tiga hari.

"..."

"baiklah, besok kita akan bertemu"

"..."

"wa'alaikumsalam" ruby menutup telponnya.

lalu ruby masuk kedalam kamar mandi membersihkan diri untuk menunaikan sholat.

setelah dengan aktifitas sholatnya, ruby menuju ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karna penerbangan tadi.

*********************

J****akarta

vano baru saja kembali ke apartemennya, dia melihat ke arah sofa yang sering di gunakan ruby saat menunggunya pulang, tapi kali ini dia tak melihat siapapun di sana.

"di mana wanita itu?" gumam vano, lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

saat masuk ke dalam kamar vano juga tak melihat siapun di sana, namun dia tak menghiraukannya.

vano melepas jas dan bajunnya, lalu mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi, beberapa menit vano keluar dari kamar mandi.

ia membuka lemari untuk mangambil pakayain nya, namun saat hendak mengambil baju, dia melihat baju baju ruby sudah tidak ada, hanya beberapa lembar saja yang tinggal.

"kemana perginya wanita itu, kenapa bajunya hanya tinggal beberapa saja, apa dia kabur?" batin vano khawatir.

dengan cepat vano memakai bajunya, vano ingin menghubungi ruby namun tidak jadi karna dia memiliki nomor ruby.

"ah.. bagaimana aku bisa menghubungi nya kalau nomor telponnya saja aku tak punya" ujar vano.

"apa aku tanya mama, atau telpon bunda saja?? tapi kalau nanti mama sama bunda balik bertanya aku harus jawab apa?? Aaahh wanita itu merepotkan saja" ujar vano kesal sendiri.

lalu vano mencoba menelpon seseorang.

"Ko,, loe di mana??"

"..."

"gua kesana sekarang"

tanpa menunggu jawab vano langsung menutup telponnya sepihak.

sekitar 35 menit vano samapi di apartemen milik riko.

tok

tok

tok

selang beberapa saat, pintu apartemen riko terbuka, namun yang membukanya bukan riko tapi seorang wanita cantik yang berpakaian **** dan berlalu keluar dari sana, tak lupa wanita itu mengedipkan sebelah matanya ke arah vano.

vano sudah bisa menebak apa yang baru saja di lakukan oleh sahabat sekaligus sepupunya ini.

lalu vano langsung masuk kedalam, dan menuju kamar riko yang ada di lantai dua, dia melihat kalau riko baru saja selesai mandi, terbukti riko masik menggunakan handuknya.

"kenapa loe malam malam kesini?? ganggu aja" ujar riko kesal dan duduk di sisi ranjangnya.

"dia pergi" jawab vano tanpa basa basi.

"Hah siapa?? manda??"

"bukan, siapa lagi kalau bukan wanita menyusahkan itu" jawab vano lagi tanpa menyebut nama ruby.

"Ohh maksud loe istri loe yang cantik itu" sambung riko sambil tersenyum, vano mengangguk kepalanya.

"Jadi ceritanya loe ngusir dia gitu?? wah keterlaluan loe van, kalau loe gak mau, kasih gua aja, walaupun bekas loe gua juga mau kok" sambung riko.

"bukan *****, gua gak ngusir dia, waktu gua pulang dia udah gak ada" vano diam sejenak "gua belum pernah sentuh dia" sambung vano lagi, membuat riko melebarkan matanya.

"Apa..? jadi loe belum pernah ******* dia, ck..ck.. bener bener bodoh loe van" hemm ngomong ngomong gua beruntung dong kalau bisa dapetin dia" sambung riko sambil tersenyum.

vano yang melihat riko senyum senyum saat mengingat istrinya, mengerutkan keningnya, tunggu dulu istri?? sejaka kapan dia mengakui ruby sebagai istrinya?? jangan ngaco deh, namun ada rasa tak senang dalam dirinya tapi ia tak tau apa penyebabnya.

"kagak usah senyum senyum loe, jijik gua liatnya" ujar vano kesel.

"kenapa emangnya?? kan loe gak mau jadi buat gua aja" goda riko menaik turunkan alisnya.

membuat vano memutar bola matanya jengah.

"kenapa gak loe telpon aja" sambung riko yang mulai serius.

"gua gak ada nomor nya" sambil merebahkan dirinya di atas sofa yang ada di kamar riko.

membuat riko kembali melongo.

"yang benar saja,, nomor istri sendiri gak punya?? bener bener suami bodoh" batin riko.

riko hanya berdecak dan mengeleng gelengkan kepalanya.

********************

Jokjakarta

pagi harinya ruby sudah bersiap siap untuk menuju ke cafenya, ruby mengenakan gamis bermotif dan pasmina berwarna dusty, ruby juga memberi sedikit make up.

(anggap saja seperti gambar di bawah ini)

lalu ruby mengambil tas selempang dan ponselnya, lalu ruby keluar dari hotel, saat ruby keluar semua orang melihat ke arahnya, membuat ruby merasa risih.

"kenapa mereka melihat ke arah ku, memangnya ada apa di wajah ku" batin ruby merasa aneh dan terus berjalan keluar hotel.

di sana sudah ada ojol yang tadi sempat di pesan oleh nya, ruby langsung menaiki ojol tersebut setelah mengatakan tujuannya.

selang beberapa menit ruby sampai di cafenya yang lumayan besar , setelah membayar tukang ojol, ruby masuk kedalam cafe dia bisa melihat disana sudah banyak orang, termasuk karyawan karyawannya.

sama hal nya saat ia keluar dari hotel, semua orang yang ada dalam cefe itu melihat ke arahnya, mereka mengagumi kecantikan yang ruby miliki.

"tuh kan mereka juga melihat ke arahku ada apaan sih di wajah ku" batin ruby.

"waah.. cantik banget siapa ya"

"iya.. siapa ya??"

"eh, bukannya itu mbak ruby? bos kita?"

"jadi dia bos kita?? cantik guys"

Begitulah bisik bisik orang tersebut.

saat ruby sudah masuk, dia di sambut oleh seorang pria yang ia yakini adalah aldo menejer di cafenya ini.

tanpa banyak bicara ruby langsung memulai acaranya.

"assalamu'alaikum..." ujar ruby ramah dan tersenyum kearah mereka semua.

"wa'alaikumsalam" jawab mereka berbarengan dan membalas senyuman ruby.

"perkenalkan nama saya rubbyana humayrah, kalian bisa panggil saya ruby" terimakasih sebelumnya karna kalian sudah mau membatu saya untuk mengurus cafe ini berjalan dengan lancar, baiklah langsung saja kita masuk dalam acaranya" ujar ruby, lalu aldo memberi gunting kepada ruby.

ruby menerima gunting tersebut.

"dengan bissmillah saya nyatakan cafe RB cabang yang 15 resmi saya buka" ujar ruby sedikit mengeraskan suara namun tetap terkesan lembut, ia memotong pita.

suara tepukan tangan memenuhi cafe itu dan berakhir dengan makan makan.

Bersambung.......

visual manda.

Terpopuler

Comments

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

cantiiknya ruby

2021-08-14

0

Ibuk E Hafban

Ibuk E Hafban

Jogja thor

2021-07-22

0

Neng Lya

Neng Lya

cantikan manda

2021-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!