Chapter-10

Author POV

hari ini vano bagun pagi pagi untuk menjemput manda di bandara, vano mengenakan kaos putih celana jens dan di padu dengan jaket kulit hitam, dan sneakers berwarna senada dengan kaosnya.

ia juga tak lupa memakai masker, kaca mata hitam dan topi hitamnya, agar tak di kenali oleh paparazi, setelah semuanya di rasa sudah siap vano langsung menuju ke bandara mengendarai mobil sportnya.

Bandara

pintu kedatangan bandara soekarnohtta terlihat sangat padat, seorang gadis cantik menunggu kedatangan kakak iparnya di balik pagar pembatas, pandangannya tak lepas dari pintu, menelisik setiap celah untuk menemukan iparnya itu.

"kak ruby!"

seorang muslimah cantik mengenakan gamis moca dan pasmina berwarna senada, menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

ia melihat seorang gadis yang kira kira berumur 19 tahunan dengan baju mini dres selututnya tanpa lengan dan rambut yang di gerai itu tersenyum ke arahnya.

"viona" gumam ruby.

setengah berlari ia menyeret kopernya, tas selempang yang di kaitkan di lengan kanannya.

"assalamu'alaikum"

viona langsung mencium telapak tangan iparnya itu, walaupun viona berpakayan sperti itu, ia akan sangat sopan jika berhadapan dengan ortu dan iparnya ini, karna viona sangat menyukai ruby, menurutnya ruby itu tulus, baik dan tentunya dia seorang pengusaha muda, ya.. semenjak menikah, keluarga vano sudah tau kalau dia memiliki usaha coffe syop yang sudah terkenal hanyan vano yang tak tau, karna dia memang tak mau tau tentang ruby.

viona lebih tidak suka dengan mantan pacar kakaknya itu, menutnya manda itu tidak tulus orang nya dan pernah sekali dia melihat manda bersma seorang pria, memasuki sebuah hotel. viona juga pernah memberi tau kakaknya itu tapi yang namanya sudah terkena penyakin bucin mau bagaimanapun dia memberi tau kakaknya tetap tak percaya.

ya keluarga vano mengira kalau vano itu telah putus dengan manda, mereka tidak tau kalau dia masih menjalin kasih dengan manda, bahkan samapi sekarang.

"wa'alaikumsalam" balas viona.

"kenapa kamu sendiri yang jemput vi? lain kemana?"

"yang lain gak bisa jemput kak, mereka udah pergi ke acara shukuran temen kantor papa"

"lalu,,mas vano mana??" tanya ruby mencari sosok orang yang sedari kemarin dia khawatirkan. bahkan dia rela membatalkan acara jalan jalannya dengan nisa.

Flashback on

setelah berada di hotel malamnya ruby tidak tenang, entah kenapa dia merasa khawatir dengan suaminya itu, rasanya ia ingin cepat cepat kemabli ke jakarta dan melihat suaminya.

entahlah rasanya kalau dia sudah melihat wajah suaminya dia akan merasa lega.

tak mau kekhawatiran nya terus berlanjut, ruby memutuskan untuk kembali malam ini, ruby langsung mengemasi pakaiannya.

lalu ruby menelpon nisa.

"Halo..assalamu'alaikum nisa!" ujar ruby setengah telpon tersambung.

"..."

"sebelumnya maaf ya nisa, kayaknya besok kita gak jadi jalan jalan deh!"

"..."

"enatah kanapa aku merasa khawatir sama mas vano,jadi aku akan kembali kejakarta malam ini"

"..."

"iya dari pada aku di sini tidak bisa tidur"

"..."

"iya amiiiiiiiiinnn, makasih ya nis, assalamu'alaikum"

Flashback off

"kak vano juga tidak bisa datang, katanya ada janji sama kliennya." balas viona ragu,tau tau kalau iparnya ini berharap kalau suaminya ada di sini.

raut wajah ruby langsung berubah sedih.

"apa aku tak sepenting itu bagimu mas" batin ruby meratapi nasipnya.

"sudah... ayo kita pergi kemobil, kita ngobrolnya di mobil saja," ajak viona.

"pak ujung, minta tolong bawain kopernya mbak ruby ya?" pinta viona pada sopirnya.

"baik non"

mereka beranjak meninggalkan bandara dan menuju ke halaman parkiran yang lumayan jauh, namun saat sudah keluar, mereka berpaspasan dengan seseorang di pintu bandara.

Deg

ruby menghentikan langkahnya dan melihat ke arah belakang.

"kenapa kak?" tanya viona namun tak di jawab oleh ruby, lalu viona mengikuti pandangan ruby " liatin siapa kak?" sambung nya lagi.

"E..eeh gak siapa siapa kok, yaudah ayoe kita kemobil" ajak ruby lalu melanjutkan lagi langkah yang tertunda.

sesekali ruby menoleh kebelakang.

"aneh kanap tadi jantungku bedetak ya saat pria itu lewat, apa hanya perasaanku saja?" batin ruby.

lalu ruby menyusul viona yang sudah ada di dalam mobil, selang beberapa saat mobil itupun meninggalkan bandara.

..Di sisi lain saat bersamaan..

saat vano sudah masuk kedalam bandara ia sudah melihay seorang wanita cantik dengan pakayain mini dresnya yang pas di badan, melambaikan tanganya.

vano langsung menghampirinya, saat sudah di sana tanpa pikir vano langsung memeluk erat kekasihnya itu melepas rindu yang sudah seminggu di tinggal sang kekasih.

"I miss you" ucap manda manja mencium pipi kanan kiri vano.

"mee to" balas vano.

dan akhirnya mereka pergi dari bandara, menuju apartemen manda.

***********************

Rubby pov

hari sudah malam aku baru saja menunaikan sholat magrib, aku mendekati ranjang mendudukan diriku dan berselonjoran kaki di sana.

aku menggambil laptop yang ada di atas nakas,lalu aku mulai mengecek email yang di kirim oleh santi 2 hari yang lalu.

setelah itu aku turun kebawah untuk memasak, di apartemen aku hanya tinggal sendiri, karna suamiku jarang pulang, kalau pun dia pulang, hanya untuk mandi dan berganti lakaian,.

entah di mana di tidur selama ini, aku tak mau berprasangka buruk padanya karna itu dosa lebih lebih lagi dia suamiku.

benerapa saat aku selasai memasak, tak istimewa hanya nasik goreng dan telur dadar, sengaja ku lebihkan satu piring untuknya dan ku letakkan di atas meja makan.

karna sebentar lagi dia akan pulang untuk mandi.

setelah selesai makan aku masuk kekamarku lagi, untuk sholat insya, saat aku sedang mengaji, pintu kamarku terbuka dan disana sudah ada suamiku.

ku hentikan mengajiku lalu ku hampiri nya.

"mas..."

namun tak ada jawaban darinya, malah dia langsung masuk kedalm kamar mandi setelah menggambil handuk.

aku menunggunya keluar, selang beberapa menit dia keluar dari sana dengan pakain yang sudah rapih, tanpa melihat ke arahku dia memperbaiki penampilannya di depan cermin.

"mas..makan dulu yuk?" ajak ku.

namun masih tak ada jawaban dari nya, lalu dia berlalu pergi dari kamar, aku mengikutinya dari belakang dengan mukunah masih melekat di kepalaku.

dia menuju ke arah dapur, namun bukan untuk makan dia hanya mengambil ice coffe, jangankan untuk makan di lirik saja tidak, lalu dia langsung menuju pintu depan.

aku masih mengekorinya dari belakang.

"mas.. maku mau kemana? jangan keluar ya malam ini?" ujarku lagi.

dia melihat ke arahku, aku bisa melihat dari wajahnya yang tak senang karna aku terus memanggilnya, akhirnya nya aku terdiam dan menatap nya pergi begitu saja.

sungguh sakit rasanya di abaikan oleh suami sendiri,.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

mbaRos

mbaRos

sekali kali cuekin tuh Vani..mikir nga..jgn trlalu nurut gitu

2021-11-12

0

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

thoor coba biarkan saza ruby ga usah hiraukan si vano biar ga sakit hati kadian kamu by

2021-08-14

1

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

ceweknya ngeselin maaf y 🙏😅

2021-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!