Eps 18

Vir jadi terdiam sejenak, namun dengan cepat ia langsung terkekeh demi menutupi perasaannya pada Ken.

"Hahaha haish kau ini, apa kau sungguh berfikir aku akan menyukai wanita yang bahkan tidak mau di sentuh? Hahaha yang benar saja."

"Kau yakin?" Tanya Ken lagi untuk memastikan.

"Maksudku, kau tentu tau jika selama ini hanya ada satu perempuan yang ku suka sejak SMP, yaitu Zara. Mungkin aku memang tidak memiliki nyali sepertimu dalam hal urusan mendekati wanita, tapi kau tentu juga tau jika aku tipe lelaki yang jika suka, maka akan sangat suka sekali." Tambah Ken lagi.

Vir yang mendengar itu hanya bisa tersenyum, meski dalam hatinya entah kenapa dia merasa sangat tidak nyaman saat mendengar pernyataan itu keluar dari mulut Ken.

"Aku yakin! sudah lah, tenang saja aku akan membantumu." Vir pun menepuk pundak Ken demi menyemangatinya.

Membuat Ken akhirnya tersenyum dan berterima kasih padanya.

Beberapa jam berlalu, Vir bersama dengan Ken terlihat tengah berjalan santai menuju kantin kampus. Sesampai di kantin, Vir dan Ken mulai memilih menu yang ingin mereka makan dan memilih meja kosong untuk duduk. Baru semenit duduk, tak lama Zara pun muncul, ia memesan makanan, memilih menunggu makanannya jadi dan siap membawa makanan miliknya ke meja.

"Hei Ken, itu Zara." Ucap Vir sembari menyenggol kaki Ken.

Saat itu Zara terlihat bingung karena nampaknya seluruh meja yang ada di kantin semuanya penuh. Hingga tanpa Zara sadari, ia ternyata sedang berdiri di sisi meja milik Vir dan Ken.

"Sepertinya tidak ada meja kosong." Ucap Vir yang seketika membuat Zara menoleh ke arah mereka.

Saat itu Zara hanya diam, dan kembali melirik kesana kemari untuk memastikan lagi.

"Sudah, duduk saja disini bersama kami."

"Tidak usah, terima kasih." Jawab Zara pelan dan bersiap ingin beranjak.

Namun Vir dengan cepat bangkit, ia langsung berdiri di hadapan Zara untuk menghadang langkahnya.

"Kenapa kamu menghalangi jalanku?" Tanya Zara pelan.

"Ada yang ingin ku bicarakan, bisa duduk sebentar?" Tanya Vir lagi.

Zara pun melirik ke arah Ken yang juga duduk di meja itu, Ken yang awalnya terus memandangi Zara, seketika langsung mengalihkan pandangannya saat menyadari jika saat itu Zara mulai menatapnya.

"Ayo duduk dulu." Ucap Vir lagi.

Zara pun akhirnya duduk perlahan, dia duduk tepar berhadapan dengan Ken, sementara Vir berada di tengah-tengah antara Zara dan Ken.

"Ada apa?" Tanya Zara yang terus menunduk.

"Emmm sebaiknya kita makan saja dulu." Vir pun tersenyum dan langsung memilih untuk melahap makanannya.

Begitu pula dengan Zara dan Ken, mereka pun mulai melahap makanan masing-masing tanpa bersuara sepatah kata pun, bahkan mereka tetap membisu hingga selesai makan.

Vir memandangi Zara dan Ken secara bergantian, saat itu Zara yang diam terus menunduk, begitu pula dengan Ken yang begitu malu-malu juga hanya bisa diam sembari terus mencuri-curi pandang ke Zara.

"Apa kalian sungguh akan saling diam terus seperti ini?" Tanya Vir santai.

Namun Zara dan Ken masih diam.

"Ku dengar kalian berdua teman sekelas saat SMP, apa tidak ada yang bisa di bahas?" Tanya Vir lagi.

Mendengar hal itu, membuat Zara perlahan mulai kembali melirik Ken.

"Terima kasih untuk traktirannya." Ucap Zara pelan.

"Iya, sama-sama." Jawab Ken yang tersenyum tipis lalu kembali diam.

Zara dan Ken yang lagi-lagi diam membuat Vir mulai kebingungan sendiri.

"Astaga, jika begini terus aku pasti akan tertidur disini." Celetuk Vir yang terkekeh sembari mulai menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Emm baiklah, to the point saja." Vir pun mulai menghela nafas, dan mulai menatap Zara dengan serius.

"Zara, Ken menyukaimu, mau tidak di dekati olehnya?" Tanya Vir santai.

Mendengar ucapan Vir yang menurut Ken terlalu frontal, sontak membuat mata Ken langsungn melototinya sembari menyenggol kakinya.

"Vir." Ucap Ken melotot.

Namun saat itu Vir seolah tak menggubrisnya sama sekali.

"Bagaimana Zara? Ayo beri jawaban." Imbuh Vir lagi sembari tersenyum.

Zara yang sejak awal terus menundukkan kepalanya dan diam, akhirnya mulai bersuara.

"Baiklah." Jawab Zara pelan.

Mendengar jawaban Zara yang terkesan ambigu, membuat Vir semakin melebarkan senyumannya bahkan mulai terkekeh.

"Baiklah apa? Tolong berikan kejelasan padanya, lihatlah betapa malang wajahnya ini hahaha."

"Ya, kurasa aku dan Ken bisa mulai melakukan pendekatan." Jawab Zara lagi.

Degggg...

Mendengar jawaban Zara, sontak membuat Vir seketika terdiam sejenak sembari memandangi wajah polos Zara, Vir seolah tak percaya jika saat itu Zara dengan mudah menjawab 'ya'

Berbeda dengan Ken yang seketika langsung menatap wajah lembut Zara dengan sebuah senyuman yang mulai terpancar.

"Apa barusan dia sungguh mengatakan 'iya' ?" Tanya Vir dalam hati yang saat itu masih terpaku memandangi Zara.

Karena jawaban yang keluar dari mulut Zara benar-benar di luar dugannya. Awalnya ia mengira bahwa Zara akan menolaknya dengan mengatakan tak ingin dekat dengan lelaki, tapi nyata itu hanyalah angan-angan nya saja.

"Apa ka,, kamu sungguh-sungguh?" Tanya Ken yang juga tak menyangka.

"Ya, kita bisa mencobanya." Zara tersenyum singkat dan kembali menunduk.

Jauh di lubuk hati Zara, hal yang ia ucapkan sama sekali bukan yang ia inginkan. Namun di saat yang sama itu juga ia merasa sangat kecewa, ia kecewa bukan dengan Vir, melainkan pada dirinya sendiri yang terlalu percaya diri dan mengira jika Vir menyukainya.

"Terima kasih Zara, aku akan melakukan yang terbaik." Ucap Ken lagi dengan wajahnya yang jadi begitu berbinar.

Vir seolah kembali tersentak, ia pun mulai menatap Ken dan memasang senyuman keterpaksaan di hadapannya.

"Bagaimana, puas sekarang?" Vir kembali memukul pundak Ken dan terus tersenyum seolah ia ikut bahagia.

"Hehehe terima kasih Vir, kau tidak pernah mengecewakan." Jawab Ken yang ikut tersenyum.

"Emm baiklah, selanjutnya sudah bukan menjadi urusan dan tanggung jawabku lagi ok. Aku pergi dulu." Vir akhirnya mulai bangkit dari duduknya.

"Oh ya Zara, satu hal lagi." Vir bergegas membuka tasnya.

Lalu langsung mengembalikan kotak bekal milik Zara yang tadi belum sempat ia kembalikan.

"Tadi kamu langsung pergi begitu saja, tanpa membawa milikmu."

Zara pun meraihnya.

"Terima kasih untuk nasi gorengnya, aku pergi dulu." Vir tersenyum singkat dan mulai beranjak.

"Jangan lupa bayar semua ini." Celetuk Vir saat melewati Ken sembari memukulnya pelan dengan menggunakan tasnya.

Ken hanya tersenyum tipis, lalu mulai kembali menatap Zara yang kembali menunduk.

"Ka,, kamu membawakan Vir sarapan?"

"Hanya sebagai tanda terima kasih saja karena dia sudah menolongku kemarin. Itu kulakukan karena aku sungguh tidak ingin hutang budi padanya." Jawab Zara berbohong.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Nila Sari

Nila Sari

vir nutupin perasaan nya hmm

2021-11-18

0

Mira Wati

Mira Wati

jangan putus asa dong vir, Zara, kalian berdua itu sama2 suka

2021-11-08

1

Wie Yanah

Wie Yanah

kencan 2 bingung😍😍😍💪🙏🥰

2021-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!