Revan terperanjat kaget, melihat nama Papa nya tertera di layar ponsel.
"Papah....?? Ada apa Papah menelepon ku? bukankah dia ada di Bandung saat ini, atau jangan-jangan papa dan tante Laras sudah tahu tentang Nadine? ya Tuhan... Aku harus bagaimana..? keluh Revan dalam kebingungn "Kalau tidak aku angkat, papa akan semakin curiga kepada ku!
"Hallo pah! panggil Revan, jawab Revan sedikit gugup.
"Revan! Kau lagi di mana?
"Aku masih di kantor pah!"
"Bisakah, kau ke Rumah sakit sekarang juga"
"ke..Kerumah sakit pah! siapa yang sakit pah! tanya Revan penasaran.
"Nadine kecelakaan...!"
"Apa..? aa..pa... Maksud papa? tanya Revan dengan suara tercekat
"Sudah kau datang saja, ke Rumah Sakit "Harapan Pertiwi"
"Tapi.. bukan kah papa sekarang sedang berada di Bandung?
"Sudah nanti saja bertanya nya, sekarang secepat nya kemari, papa tunggu!
Telpon pun terputus.
Deg! jantung Revan berdebar-debar sangat cepat, ia terus bertanya-tanya dalam hatinya, "Kenapa Nadine sampai kecelakaan?" otak nya sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, hatinya kalut, seketika tubuh revan bergetar, emosinya sudah mulai memuncak, rasa takut menggerogoti dirinya.
"Aaagghhh....
Revan menghancur kan barang-barang yang ada di sekitarnya, mengepal kan tangan, meninju beberapa kali tembok di depannya. penyesalan pun sudah tiada arti, semua nya sudah terlambat.
"Sialan kau Chelse..,kalau saja malam itu kau tidak menjebak ku! tidak menaruh obat perangsang di wisky ku, semua itu tidak akan pernah terjadi, dan aku tidak akan pernah menodai Nadine!
Tiba-tiba pintu kantor terbuka, masuklah Ady sepupunya yang bekerja sebagai asisten pribadi Revan.
"Revan! apa yang terjadi denganmu !" tanya Ady bingung, karena ia melihat barang-barang sudah berantakan di bawah lantai.
Terlihat nafas Revan yang tidak beraturan turun naik, Ady berjalan menghampiri nya dan menenang kan Rehan, membawa ia duduk disofa, terlihat luka memar di jemari tangan Revan, Ady mengambil kotak P3K untuk mengobati luka jemari tangan Revan.
"Ada Apa van! Kenapa kau jadi berantakan seperti ini?" tanya Ady, tapi Revan tetap diam tidak bicara sama sekali, hanya satu kalimat yang keluar dari bibirnya "Antar kan aku ke Rumah sakit Sekarang! Lalu ia Beranjak Pergi dari Ruangan, diikuti Ady yang semakin bingung dengan tingkah laku Revan.
Mobil Revan sudah berjalan meninggal kan Gedung Perkantoran miliknya, menuju ke Rumah Sakit, seperti perintah Morgan Ayah nya, Ady melihat kegelisahan Revan dan wajah pias dari kaca spion.
🍃 Rumah Sakit 🍃
waktu terus beranjak, kini sudah menjelang malam, Morgan dan Laras masih terus menjaga Nadine, lebih dari 8 jam Nadine pingsan, akhirnya ia mulai terbangun, membuka mata perlahan, sorot lampu menerpa bola mata nya, Nadine menatap sekeliling, ia melihat Laras sedang duduk di pinggir ranjang, sambil membenam kan wajahnya di atas Ranjang, sementara Morgan sedang duduk di sofa sambil memegang ponsel.
"Ma...ma..." panggil Nadin pelan, dengn suara tercekat, tapi Laras tidak mendengarnya, mungkin karena ia terlalu lelah, sekali lagi Nadine memanggil mama nya lagi.
"Ma...ma..."
Melihat Nadine memanggil nama Laras, Morgan yang sedang terduduk di sofa, mnghampiri Nadine.
"Nadine...kau sudah sadar nak?" tanya Morgan lega.
Mendengar suara orang berbicara, laras terbangun dari tidur Ayam nya, dan melihat Nadine sudah terbangun.
"Nadine..." kau sudah bangun Nak? tanya laras senang, sambil ia hapus sisa Airmata nya.
"Mama....hiks... hiks...hiks..."
"Sayang....mama disini Nak.." ucapnya lembut
"Kenapa kau sampai melakukan ini Nadine? Mama sungguh khawatir padamu, kau anak mama satu-satunya.."
"Maaf kan Nadine mah!
"Sudah mah! jangan ditanya dulu, kasihan Nadin, baru saja sadar"
Laras mengangguk pelan, lalu memberi kan Nadine minum, mengangkat kepalanya, ia menyedot Air dalam botol mineral, 20 menit setelah Nadin tenang, laras melanjut kan ucapan nya.
"Nadine...Apa yang sudah terjadi dengan mu sayang, jujur lah pada mama.." ucap laras pelan sambil mengelus lembut kepala Nadin "kenapa kau melakukan ini, Apa kau tidak sayang pada mama? Airmata laras sudah menetes kembali.
"Maaf mah.. Nadine janji tidak akan melaku kan lagi .." Nadine memeluk laras.
"kau melakukan ini pasti ada alasan nya sayang..,katakan lah mama janji tidak akan marah.."
Nadine menatap wajah Laras nanar ia menggigit bibir bawahnya, ada ketakutan di wajah Nadine untuk berterus terang, kalau ia telah diperkosa Revan, apalagi ia sadar yang melakukan adalah kakak tirinya, anak dari Morgan suami mamahnya, ada kebingungan di hati Nadine.
"Nadin, kalau kau sudah siap, katakan lah! bila ingin mengatakan sekarang, Om dan mama mu mendengar kan nya, katakan kebenaran nya, agar Om dan mama mu tidak khawatir lagi..." kata Morgan meyakin kan
"Mah...Om...Nadine minta maaf sebelum nya, sebenarnya malam itu.. Aku tidak bisa tidur, terus aku mendengar suara pecahan beling, aku turun kebawah mencari asal suara itu,tapi tidak ada, saat itu aku ambil minum kedapur, dan saat balik lagi untuk mematikan lampu dapur.. hiks... hiks... Nadine tidak kuasa untuk tidak manangis kembali, bila ingat semua kejadian yang menyakit kan itu.
"Lalu Apa yang terjadi Nak? tanya laras penasaran.
"Lalu ada seseorang yang....
Ceklek
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan masuk lah Revan, Nadine yang ingin memberitahu perbuatan Revan, terperanjat kaget melihat Revan datang, Revan pun kaget melihat keadaan Nadine yang sedang diinfus.
"Revan kau sudah datang? tanya Morgan dan menghampri Revan yang masih berdiri di depan pintu. "Ayo Revan masuk lah" ajak Morgan.
Nadine begitu syok melihat Revan, mata nya membulat sempurna, Airmata semakin deras, ia mulai gelisah, dadanya bergemuruh, Revan semakin Berjalan mendekat ranjang Nadine.
"Tidakkkkk! Pergi kau...! Nadine berteriak histeris, terduduk dan memeluk tubuh laras erat tiba tiba.
"Nadine Ada Apa Nak? tanya laras panik, sambil mengelus punggung nya.
"Mah! usir dia...usir laki laki iblis itu! Nadine masih terus berteriak histeris.
"Ku Mohon usir dia mah! hiks.. hiks.. hiks...
Morgan ikut bingung dengan sikap Nadine yang emosi setelah melihat Revan, Morgan semakin curiga dan ia mendekati Nadine.
"Nadine...kata kan lah, Apa sebenarnya yang sudah terjadi, Om janji akan menghukum orang itu, kalau dia memang bersalah! ucap Morgan berjanji,sambil menatap wajah Revan yang sudah pucat.
Revan menjadi salah tingkah, ia takut dengan sorot mata tajam Morgan, Revan pun sudah pasrah, bila semua nya akan terungkap.
"Nadine katakan lah" bujuk laras,memberi ketenangan pada Nadine.
"Re..va..n.." hiks... hiks...
"Ada apa dengan Revan..?
"Di...a.., hiks... sudah perkosa aku mah! hiks... hiks... hiks...
"APA....????
Ucap Laras dan Morgan bersamaan.
-
-
Bersambung
-
-
Ayo bantu Author untuk
VOTE...LiKE...& ... KOMEN NYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Fatimatus Soleha
😭😭😭
2022-08-30
1
Femy Pantow
betul 3×gaku aja revan
2022-05-09
0
Rita Herlina
plak... plak 👋👋
2021-11-28
1