Kring, kring, kring....
"Halo Mah, bagaimana kabar Mama di sana? Aku sudah sangat rindu ingin kembali liburan kesana mah! terdengar suara seorang gadis di sebrang telpon.
"Nadine? Mama juga sangat rindu padamu nak, kapan kau pulang? Mama akan menjemputmu di bandara"
"Dua hari lagi aku berangkat, nanti Nadine kabari lagi kalau sudah mau berangkat"
"Iya sayang, nanti kabari Mama lagi ya"
Dua hari kemudian.
🍃Bandara 🍃
Hari ini Nadine sudah berada di bandara Sydney, ia sedang menunggu keberangkatan menuju Jakarta, sebelum berangkat ia sudah menelpon Larasati ibunya.
Jam delapan Pagi Nadine sudah berangkat, pesawat sudah lepas landas, enam belas jam perjalanan nonstop tanpa berhenti menuju Indonesia, jam dua belas siang Nadin sudah sampai di Bandara Sukarno Hatta.
Saat keluar dari pemeriksaan, seseorang sudah memanggil namanya.
"Nadine..."
Laras melambaikan tangannya, saat melihat Nadine keluar dari pemeriksaan di bandara.
"Mamah....."
Nadine berjalan cepat sambil membawa tas dorong menuju Laras dan Morgan yang sedang berjalan menghampirinya. saat sudah mendekat Nadine memberikan pelukan hangat pada Laras Mamanya. ia pun mencium tangan Morgan.
"Bagaimana kuliah mu disana? tanya Morgan ingin tau
"Alhamdulilah tinggal semester akhir om, tinggal buat skripsi" ucap Nadine bangga tersenyum sumringah.
"Syukurlah, semoga cita-cita mu tercapai dan menjadi seorang Dokter terkenal" kata Morgan sambil mengelus kepala Nadine.
"Terima kasih banyak Om."
"Mama sudah kangen banget padamu, Ayo kita pulang.."
Mereka bertiga berjalan keluar dari Bandara, dan masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh supir pribadi Morgan.
Dua jam menempuh perjalanan mereka sampai kediaman Morgan vandes, Mansion model Eropa clasik mendominasi warna crem dan Gold, terlihat rumah yang nyaman dan elegan.
Nadin memasuki mansion bersama Laras dan Morgan, Laras membawa Nadine menaiki anak tangga menuju kamarnya, kaki mereka terhenti disalah satu disebuah kamar yang sangat luas.
"Wah luas sekali kamar ini Mah!" Nadine berdecak kagum.
Laras tersenyum "Kau istirahat saja dulu, atau mau mandi dulu? mama akan siapkan makan untukmu, kita makan bersama"
"Baik lah mah, aku mau mandi dulu."
Saat Laras ingin melangkah pergi, Nadine bertanya.
"Oiya mah! apakah rumah sebesar ini hanya Mama dan Om Morgan saja yang tinggal disini?
"Tidak sayang, Mama, Om Morgan, juga dua anaknya, tapi ia jarang pulang kesini, yang satunya kuliah di Sydney sama sepertimu?
"Ohh yah? ko mama tidak bilang kalau Om Morgan punya anak yang kuliah di Sidney."
"Iya, Mama tidak terpikir kesana."
"Terus yang satunya lagi tinggal disinikan?
"Iya, anak Om Morgan yang pertama bernama Revan, tapi tidak setiap hari pulang, biasanya seminggu dua kali baru pulang karna sibuk mengurus bisnisnya. seringnya ia pulang ke apartemen, Revan juga sudah bertunangan sebentar lagi akan menikah."
"Ooohhh...
"Ya sudah Mama keluar dulu, kamu istirahat saja, nanti selesai mandi turun ke bawah"
"Okeh siap mah!
Nadin baru pertama kalinya datang ke Mansion milik Morgan, karna Laras mamanya baru Dua tahun ini menikah dengn Morgan, saat Namanya memutuskan untuk menikah lagi, Nadine masih kuliah di Sydney dan saat itu dia tidak bisa hadir ke pernikahan mamanya.
Nadine merebahkan tubuh diatas ranjang, karena sangat lelah iapun tertidur, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Nadine terbangun dan membuka pintu.
Ceklek
"Maaf non, Nyonya menyuruh Nona turun ke bawah untuk makan bersama" ucap seorang pelayan wanita.
"Bilang sama Mama untuk tunggu sebentar, aku ingin mandi dulu, karna tadi aku tertidur"
"Baik Nona!" pelayan itu pergi meninggalkan kamar Nadine.
Sejam kemudian Nadine sudah selesai mandi, setelah berpakaian ia turun ke bawah menuruni anak tangga menuju meja makan.
"Mah! panggil Nadine mencari keberadaan Laras.
"Nadine..."
Laras dan Morgan menghampiri Nadine dan menyusul kemeja makan.
"Mama sudah menunggu lama, ayo sekarang kita makan" titah Laras.
Tap, tap, tap....
Terdengar langkah sepatu pantofel seorang pria. Ia memasuki ruangan dan menuju meja makan, kebetulan meja makan berada disamping tangga,
"Pah, sepertinya Revan sudah pulang" tutur laras. "Ya sudah pah, sekalian saja Revan suruh makan bersama kita, dan kebetulan Nadine sudah pulang, jadi Revan bisa kenalan sama Nadine"
"Iya Mah!
"Revan kau sudah pulang."
"Sore pah! ucapnya datar.
Saat ia ingin menaiki anak tangga, Morgan memanggilnya, "Revan kemari lah" ia sempat berhenti lalu menghampiri Morgan Ayahnya.
Nadine dan laras sudah duduk di meja makan, Nadine menatap bingung pada Revan, karena pria itu seperti tidak pernah melihat keberadaan dirinya dan Mamanya dimeja makan, bahkan Revan tidak menoleh sedikit pun pada Nadin dan Laras.
"Revan duduklah kita makan bersama! oh iya kenalkan ini Nadine anak Mama laras, ia baru saja tiba tadi siang dari Sidney" kata Morgan mengusap pundak Nadin yang sedang duduk di kursi makan.
"Haiii.. selamat datang!" Revan tersenyum terpaksa, hanya menatap sekilas lalu membuang pandangannya.
tampan sihh, tapi ishh..sombong dan angkuh sekali, kayanya Pria ini tidak menyukai mama" Batin Nadine.
"Nadine, kenalkan ini Revan anak pertama Om" kata Morgan memperkenalkan
Nadine bangun dari duduknya, mengulurkan tangannya pada Revan "kenalkan saya Nadin" Revan hanya menyentuh ujung tangan Nadin, tanpa mau berjabat tangan.
"Oh ya pah, aku tidak bisa ikut gabung makan bersama, aku sudah makan diluar tadi bersama clien, jadi aku mau istirahat dulu pah!
"Ya sudah! jawab morgan daftar
Hanya mereka bertiga menikmati makan malam bersama.
*****
Tak terasa seminggu sudah Nadine tinggal di rumahumah Morgan, kesehariannya hanya membaca buku dan novel, kadang menemani Laras pergi ke supermarket, ibu dan anak ini sangat kompak. Hingga pada suatu hari Laras harus pergi ke Bandung menemani Morgan untuk urusan bisnis.
"Nadine, mama dan Om Morgan harus berangkat ke Bandung, tidak apa-apa kan mama tinggal? kan ada mbok iyem juga para pelayan dirumah ini, Revan hanya sekali-sekali saja Ia pulang.
"Iya mah, gak apa ko."
"Tidak akan lama disana, hanya dua hari saja" kata morgan menimpali.
"Iya Om!
"Dah mamah! dadah Om!" ucap Nadine, sambil melambaikan tangan saat mobil berjalan meninggalkan Mansion.
Setelah kepergian mereka Nadin merasa kesepian, hanya Tv dan novel sebagai teman pengusir sepi. Malam mulai tiba Nadine tidak bisa tidur seperti biasanya, ia tidak mengantuk sama sekali.
Nadine mendengar suara deru mobil di depan teras, ia beranjak dari tempat tidurnya mengintip dari balik gorden dan melihat siapa yang datang, Revan keluar dari dalam mobil.
"Tumben pria Arogan itu baru pulang, hampir seminggu ini Ia tidak pulang" Nadine bergumam sendiri dan menutup gordennya kembali.
Nadine kembali merebahkan tubuh sintalnya di atas pembaringan, mencoba memejamkan mata.
'
'
'
'
'
'
Bersambung
jangan Lupa
LiKE ..VOTE.. dan.. KOMEN NYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Ⓜ️🅰️ℹ️
kok gak manggil papa sih
2022-07-07
1
Listika Dewi
pada berisik...yg penting alur ceritany...udh di baca z...
2022-05-29
0
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
awal mula musibah terjadi dalam hidup Nadin 🙊🙈🏃🏃🏃
2022-04-07
1