Hari menjelang sore, Hujan belum juga Reda, tetesan air hujan membasahi Mobil jeeb fery, Mobil terus Berjalan menyusuri jalanan Raya, yang mulai padat oleh kendaraan Roda empat dan roda dua.
Nadine yang sudah berada di dalam Mobil, membersihkan sisi kotoran di bajunya yang telah terkena cipratan, fery melihat Nadine yang sibuk mengibas ngibaskan tangannya.
"Nad...kenapa baju mu bisa kotor?
"Tadi ada sebuah sedan melintas di depan ku berdiri, kaya nya ada lobang dan Mobil itu menciprat baju ku"
"Apa kita mampir ke Mall dulu, kau ganti baju mu dulu, itu sangat kotor"
"Tidak usah Dokter..."
"Nadine, sudah aku bilang, jangan panggil Aku Dokter, nama ku Ferry, panggil fery ajah"
Nadine tersenyum "Baik lah, ka ferry"
"Nah, begitu lebih enak didengar"
Hingga feery berhenti di sebuah Butiq
"Kak, kita mau kemana?
"Sudah, Ayo turun!"
Fery keluar dari Mobil, di ikuti Nadine dibelakang nya, seorang karyawan membuka pintu kaca, ferry dan Nadine masuk kedalam sebuah butiq.
"Haaiii fer...kau dari mana saja, tumben mampir" kata seorang wanita cantik berusia 35 tahunan, yang bsedang memakai kan baju pada sebuah patung manekin.
"Iya tante, kebetulan fery lewat sini, Oiya kenal kan ini Nadine teman satu kampus"
"Anne...
"Nadine
Mereka saling berjabat tangan, Ane mempersilakan fery dan Nadine untuk duduk disebuah sofa.
"Oiya Tante, tolong berikan Nadine baju di Butik ini, baju nya kotor dan basah.."
"Oohh...tentu, pilih saja yang menurut mu cocok nad, jangan sungkan sama Tante, feery dari kecil sudah ikut tante, cuma pas jadi Dokter ia mulai ingin hidup mandiri"
"Ehh, iya Tante, Terima kasih.
"Mery.." panggil Anne pada Karyawan nya.
"iYa Buu..."
"Tolong bantu Nadine pilih kan pakaian yang cocok dengan nya"
"Baik Bu..."
Nadine mengikuti Mery untuk mencari baju, berbagai macam model ada di Butiq Anne,,, Nadine mulai memilih.
Ferry dan Anne, duduk disofa yang berada di dalam Butiq,
"Fer... Dua hari lalu, ibu mu menanyakan keadaan mu, katanya dia menelepon mu, tapi tidak kau Angkat"
"Ahh,,,biar saja, untuk apa mencari ku, Kemana saja dulu, meninggalkan ku" ucap ferry cetus.
"Fer, kau tidak boleh begitu" Anne genggaman tangan fery "bagaimna pun juga dia adalah ibu mu, pasti kaka ku punya alasan kenapa dulu menitip kan mu pada ku"
Nadine sudah berdiri di depan mereka berdua, ia terlihat Anggun dengan pakaian kemeja motif bunga bunga dan Rok payung, Nadine pun bduduk disofa, pelayan menyediakan Oranye just untuk feey dan Nadine, tak berapa lama, mereka pun undur diri.
Didalam Mobil..
"Nad, kau sangat cantik" kata feery memuji
Nadine hanya terkekeh "Terima kasih kak fer, Oiya berapa harga baju ini? biar ku trasfer"
"Tidak usah Nad, tante memberikan nya untuk mu, tadi sudah bilang pada ku, tidak usah dibayar"
"Aduh aku jadi tidak enak,sampai kan Terima kasih ku pada kak Anne"
"Baiklah.."
"Oiya nad, aku hari ini ada operasi jantung, kau ingin ikut aku ke Rumah sakit? Kata Ferry sambil melihat Alroji di pergelangan tangan nya.
"Hmmm... untuk apa? Kehadiran ku Akan mengganggu mu kak fer.."
"Kau bisa tunggu di Ruangan ku" menoleh sebentar pada Nadine, "kau bisa sekalian belajar, setelah kau jadi Dokter aku akan merekomendasi kan kau menjadi Dokter di Rumah sakit milik sahabat ku"
Nadine menatap wajah fery seolah tak percaya "kau serius kak fer?
"Tentu saja, Aku wakil kepala Rumah sakit disana, kau akan jadi Dokter kandungan, karna Dokter spesialis kandungan sangat dibutuhkan di Rumah sakit..."
Nadine tersenyum manis, "Baik lah kak aku ikut kaka saja, kebetulan ini hari weekend"
Fery mulai melajukan Mobil nya menuju Rumah Sakit, Dua jam kemudian mereka sampai di Rumah Sakit Besar itu, mereka keluar dari Mobil menuju Ruangan ferry, beberapa suster yang lewat saat bertemu ferry selalu menyapa, melewati lorong kamar pasien, hingga tibalah di dalam Ruangan khusus milik fery.
Ceklek
"Silahkan masuk?"
"Apa tidak sebaiknya aku menunggu di luar ajah"
"Untuk apa tunggu diluar, kau bukan pasien, Ayo masuk, tidak usah berpikir macam2.."
"Eehh, tidak..." Kata Nadine tak enak hati, dan masuk kedalam Ruangan kerja ferry, Nadin duduk disebuah sofa, AC dalam ruangan ferry begitu terasa dingin, hingga sofa yang nadine duduki terasa dingin.
"Sebentar, Aku ganti baju dulu" kata ferry, lalu masuk kedalam sebuah kamar yang tersedia di dalam ruangan kerja feery.
Nadine membekap dadanya dengan kedua tangan karna suhu badan nya bertambah dingin.
Ferry kluar dari kamar, sudah berganti baju dan berjas putih, Aura kehadiran nya sungguh mempesona, Dokter Tampan itu mendekati Nadine yang sedang duduk sambil mengigil.
"Nad kau sakit?
"Tidak kak, aku hanya kedinginan, bisa kah kau kecil kan AC nya"
"Ohh, Baik lah.." Fery mengambil remote Ac, dan mengecilkan suhunya, melihat Nadine kedinginan Fery memberikan jas yang baru ia ambil dalam lemari. "Pakai lah ini, biar kau tidak kedinginan"
Nadine menerima jas putih itu dan memakai Nya.
Tok tok tok tok
"Sebentar,aku buka pintu dulu" Fery Berjalan membuka pintu.
"Maaf Dok... Sudah ditunggu, pasien sudah berada diruang operasi" kata seorang suster memberitahu
"Baik sus, makasih..10 menit lagi aku kesana"
"Nadine, Aku ke Ruangan Operasi dulu, kau tunggu sebentar, paling satu lebih Aku Operasi nya, kalau kau ingin minum sudah tersedia dispenser, kalau ingin makan pesan saja ya, melalui telpon itu" menunjuk telpon diatas meja kerja Ferry.
"IYa... Terima kasih kak fer.."
Fery Berjalan keluar ruangan dan menutup pintu kembali, Nadine mengambil majalah tentang kesehatan yang berada diatas meja kerja fery, buku dan majalah yang terdapat di dalam ruangan fery tentang kedokteran, hampir sejam Nadine bosan menunggu, ia berniat keluar ingin mencari cemilan dikantin, Nadine Berjalan keluar ruangan menuju sebuah kantin.
Saat sedang berjalan, tiba-tiba Nadine kaget, ia melihat Revan dan Tasya sedang berada di Rumah sakit itu, Nadine hampir berpapasan dengan nya, karena gugup, Nadine berbalik badan membelakangi, dan mereka berdua berjalan melewati Nadine, buru buru ia Berjalan, tiba tiba seseorang memanggil nya.
"Maaf Dokter... dompet mu terjatuh"
Nadine terperanjat kaget, ternyta itu suara Revan, keringat dingin keluar dari dahinya, Nadine sempat berhenti, ia merogoh kantong jas putih, baju Dokter milik ferry, dan ternyata benar, dompet nya terjatuh, orang itu menganggap Nadine seorang Dokter.
Pria itu semakin mendekat, Nadine begitu ketakutan, ia takut Revan salah paham lagi pada nya, saat sudah beberapa langkah, Tasya merengek.
"Sayang, cepat donk, Nanti Dokter kandungan nya keburu Terima pasien lain? kata Tasya sambil hentakan kaki nya.
Saat Revan lengah dan menatap kearah Tasya, secepat kilat Nadine tarik dompet itu, "Terima kasih" ucap nya, dan buru buru nadine Berjalan cepat, meningglkan tempat itu, saat sudah menjauh Nadin berbalik badan dan menatap kepergian mereka berdua.
"Tasya bilang, mau ke Dokter kandungan? siapa yang sedang hamil? Tasya kah? seketika hati Nadine begitu sakit, ia mngingat kejadian dimana saat pemerkosaan itu terjadi, bayangan itu menari nari dipikiran nya, butiran bening lolos begitu saja dari sudut mata Nadine.
💔💔💔💔💔💔
-
Bersambung
-
Jangan lupa untuk LIKE setelah membaca, bantu Author untuk VOTE dan KOMENTAR positifnya yaa...
Happy Reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
cengeng
2022-05-21
1
rasman sp
Nadine juga Murahan sdh punya pacar di Sydney, mau aja nikah ...terus dengan mudah ikut sama dr Fery yang baru di kenal.
2022-05-15
1
Femy Pantow
dr fery semakin perhatian revan semakin benci tgt dewa tasya mgkah hamil anak revan....nadin cuek walau sakit...santai sj nadin ada happy utkmu ...ya kan author😍😍😍
2022-05-10
0