Maaf, konten ini, mengandung unsur dewasa, jadi bijak lah dalam membaca, hanya khusus untuk 21 tahun keatas.
Nadin terus berusaha memejam kan mata, tapi tetap tidak bisa, tubuhnya berguling kesana kemari tidak bisa diam, seprei dipakai sudah acak-acakan, Nadin mengambil novel itu dan membaca novel Kembali, tak terasa jam sudah menunjuk kan pukul 1:00 dinihari, bibirnya sudah menguap berulang ulang, rasa kantuk sudah menyerang mata Nadine.
tiba-tiba terdengar suara pecahan beling yang terdengar nyaring, Nadin terbangun dan ia berjalan ke arah pintu, membuka pintu kamar berjinjit menuruni anak tangga,rasa ingin tau dan penasaran nya terus mengikuti langkah nya sampai ke bawah.
Ruangan di bawah agak gelap،lampu sengaja di matikan pada saat malam, hanya sebagian lampu tertentu saja yang masih hidup, Nadin terus berjalan menuju dapur, ia mencari saklar untuk menyalakan lampu, dan lampu dapur terang,
"Heeeyy...tapi disini tidak ada apa apa? dari mana asal suara pecahan beling itu berada? gumam Nadine
kebetulan tenggorokan nya kering, ia haus, Nadine berjalan menuju kulkas, dan membukanya, ia mengambil botol berisi air putih dan menuang kan ke gelas.
Krek....
jantung Nadine berdebar kencang, tiba-tiba terdengar suara yang mencuriga kan, wajah nya celingukan mencari arah suara itu, perasaan takut menyerang Nadin, di dapur ia hanya seorang diri, buru-buru dia menutup kulkasnya kembali, dan berjalan keluar dapur, saat Nadine mematikan lampu dapur, tiba-tiba ada seseorang yang membekap nya dari belakang, Nadin mencoba ingin berteriak, tapi tenaganya kalah dengan orang yang membekap mulut nya
Seseorang itu terus menarik tubuh Nadine, dan membawa masuk kedalam sebuah kamar, lalu melempar tubuh Nadine keatas ranjang, Orang itu menutup pintu kamar dan kuncinya ia lempar kesembarang tempat.
Nadine terperanjat kaget,tidak percaya, siapa seseorang yang telah menarik nya masuk kedalam kamar.
"Kau...? Apa yang ingin kau lakukan padaku Revan!! teriak Nadine penuh amarah.
"Ssstttt.." menaruh telunjuk di bibirnya, "jangan berisik..! ucapnya pelan, "nanti banyak orang yang mendengar kita" katanya lagi tanpa merasa bersalah, sambil membuka kemeja dan celana kerja nya, tersisa celana boxser Revan, memamer kan tubuh atletis yang berotot, mata nya memerah, sorot mata nya tajam, ia terus mendekati Nadin yang berada diranjang. Nadin beranjak dari ranjang dan berlari menuju pintu, ia ingin membuka pintu itu, tapi tidak bisa dibuka.
"Dimana kuncinya, Revan, buka pintunya! Nadin berteriak, ia menggedor gedor pintu itu"
"Hahahaha.... " Revan terbahak
"kau tidak bisa membuka kunci itu, karena kunci nya sudah aku buang! Revan terus mendekati Nadine, Nadin semakin ketakutan,
"Pergi kau Revan! berteriak "jangn mendekat padaku! tapi Revan terus mendekat dan menarik tubuh Nadin, sebisa mungkin Nadin berontak.
"Tolong...! Door Door Door...."Tolong Aku!
"Berteriak lah sesuka hatimu, tapi sayang... mereka tidak akan bisa mendengarmu, karna kamar ini kedap suara, semua pelayan berada dikamar belakang, terpisah dari Mansion ini" ucap Revan sambil tersenyum devil.
"jangan Revan, aku kumohon! aku Juga adik mu, jangan pernah lakukan itu padaku!
"Apa?? Adik..?? Hahahaha...."Sejak kapan kau jadi adik ku! kapan aku pernah menyatakan kalau kau, adalah adik ku!
Revan tetap tidak peduli dengan rengekan Nadine, ia seperti kesetanan dan terus menarik tubuh Nadin yang ketakutan, lalu mengangkat tubuh nya dan melempar tubuh sintal Nadine keatas ranjang, ia menindih nya, Revan mulai menciumi bibir Nadine، dengan sekuat tenaga Nadine melawan, bau alkohol tercium sengat dihidung Nadin.
"Kau mabok Revan" tiba tiba..
"PLAAKK
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Revan, seketika Revan kaget, ia bertambah marah dan kegilaan nya semakin memuncak, ia menyobek baju tidur Nadine hingga tersisa pakaian dalam nya, Nadine terus berontak dan melawan, tubuh kekar Revan terus menarik pengait Bra yang melekat ditubuh Nadin, dengan leluasa ia terus menciumi bibir Ranum Nadin، Nadine malah mengigit bibir bawah Revan, darah segar keluar dari bibirnya,
"Aaaaggghhhh...Shit!
Menampar pipi Nadine, mengambil dasi yang tercecer diatas ranjang, mengikat kedua tangan Nadine, menaruh tangan itu diatas kepalanya, Revan menerus kan aksi nya lagi, ia tidak peduli dengan rintihan Nadin, ia terus mel*mat bibir Nadin lagi, lalu turun ke leher، nafas Revan turun naik, nafsu nya semakin membara saat melihat dua gundukan gunung kembar yang sangat indah, ia memain kannya disana, Nadin terus berontak dan menangis, semakin Nadin berontak semakin besar nafsu Revan, hingga semakin turun kebawah, dan membuka penutup miliknya yang paling berharga, kini tubuh Nadin sudah polos tanpa sehelai benang, Revan membuka Boxser nya, lalu membenam kan junior miliknya secara paksa, ia terus mencari celah, jerit tangisan Nadine tidak ia pedulikan, mata hati nya sudah tertutup oleh nafsu bejat nya.
"Jangan Revan...! ku mohon..! terkutuk kau Revan...!
"Aaaaaaaaaaakkkkk...."
Nadin berteriak histeris, rasa sakit di bagian bawah nya terus diaduk aduk Revan tanpa belas kasihan.
"Aaakkhhh...sial, kenapa miliknya begitu sempit, Aku sudah tak tahan ingin mengeluar kannya, bibir nya, leher jenjang nya, gunung kembar nya, bahkan milik nya membuat ku mabuk kepayang, body nya...aaakkkhhh" Revan membatin.
Nadin terus menjerit kesakitan saat Revan memaju mundur kan milik nya. dua jam kemudian Revan melenguh panjang, sebuah klimaks telah menguras tenaga nya dan ia jatuhkan tubuh kekarnya kesamping Nadine.
"Hiks...hiks...hiks...hiks..."
"Iblis Apa yang merasuki dirimu Revan! hingga kau nodai aku..." Nadin masih terus meracau dan mengutuk nya.
"Mamah....hiks...hiks...hiks...."
Revan manusia tidak punya hati, ia sudah tidak peduli dengan tangisan dan makian Nadin, ia malah tertidur pulas di samping tubuh Nadin, tanpa sehelai benang pun.
Nadine ingin beranjak dari ranjang, tapi tubuh nya sakit dan ngilu, Ia terduduk dipinggir ranjang,saat melihat bagian bawah nya sudah dipenuhi darah, tangisan Nadin semakin pecah dan pilu.
"Revaaaannn......" hiks...hiks...hiks...kau ambil keperawanan ku!
"Ya Tuhan...Apa salah ku..? kenapa Tuhan..! kenapa Nasib ku sial begini? dengan kesal ia mengacak acak rambutnya.
Nadin terus merutuki nasib nya dan memaki diri sendiri, Ia telah menyesal harus kembali pulang.
"Kalau saja aku tau, pulang hanya akan membawa malapetaka bagi ku, tidak akan sudi diriku menginjak kan kaki kerumah terkutuk ini!
"Hiks hiks hiks hiks,,,,,,,,
-
-
-
Bersambung
-
-
jangan lupa untuk💓
VOTE,....LiKE....dan KOMENTAR nya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Reanny Wijaya Oesin
salam buat thor
2024-08-23
0
Marlvsa Marlvsa
mampir ya thorrr
2024-06-28
1
Cuncun
sy mampir autor
2023-01-20
1