Malam semakin larut, suara deras hujan belum juga reda,petir dan gluduk saling bersahutan
Nadine masih meringkuk duduk dipojok kan,tubuh nya menggigil karna hujan dibarengin Angin kencang.
Jam sudah menunjuk kan pukul 6 pagi, Revan yang sedang tertidur, terbangun saat suara ponsel berdering, dengan mata terkantuk ia mngambil ponsel di atas nakas dan melihat nama Morgan dilayar ponsel.
"Papa..! Pekik Revan, mata nya melebar, seketika kantuk nya hilang
Telpon pun terhubung.
"Hallo pah..?
"Revan, bagaimna kabar mu dan Nadine,?
"Baik donk pah!
"Papa dan tante Laras akan datang kerumah kalian sekarang"
"Apa..? terlihat kaget, "Oohh ya sudah pah, rey tunggu di rumah"
Revan buru buru keluar dari kamar dan memanggil novy.
"Novy..! Panggil Revan, yang sedang mengepel lantai.
"Iya Tuan..?
"Kau suruh Nadine masuk, dan bilang sebentr lagi, papa ku dan mama nya akan datang"
"Baik Tuan.." Novy Berjalan sambil berfikir, kenapa Nadine berada di luar rumah.
"Novy Berjalan ke arah pintu depan, dan ia membuka kunci pintu itu, saat pintu sudah terbuka novy terperanjat kaget melihat Nadine tertidur di lantai dengan pakaian basah.
"Non Nadine, kenapa tidur di sini? Novy terpekik sambil mngangkat tubuh Nadine yang mengigil tergeletak di lantai.
"Non Ayo masuk, Tuan Morgan dan Ny Laras akan datang kesini"
Novy melihat mata Nadin sembab habis menangis, ia merangkul tubuh Nadine untuk masuk kedalam rumah, saat berjalan diruang tamu, Nadine melihat Revan sedang asyik duduk di sofa, di temani secangkir kopi dan cemilan diatas meja, seakan tidak pernah terjadi apa apa, dengan enteng nya Revan berkata
"Cepat bersih kan diri mu itu! Jangan sampai papa dan ibu mu datang, melihat keadaan mu seperti ini?
Mata nadine menatap tajam pada Revan, dengan tidak punya rasa belas kasih sedikit pun, ia dengan sengaja menelpon kekasih nya Tasya, sambil menyalakan sebatang rokok, keluar lah kata kata mesra dari bibir Revan.
Novi dan Nadine berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Nadine
"Nov, Terima kasih ya?" Nadine mengambl handuk yang tergantung. "Nov Apa benar mama dan om Morgan mau kemari?
"Saya juga tau dari Tuan, tadi bilang nya begitu?
"Nov... tolong kau jangan cerita kan pada mama ku, apa yang sudah kau lihat hari ini,?
"Tapi Non, kenapa semalam tidur di luar?
Nadine menghela nafas dalam, ia membuka baju basah nya, kini tubuh nya sudah terbalut handuk
"Kau lihat sendiri bagaimna perlakuan Revan pada ku, semlam aku pulang jam 11, dan aku kehujanan, ku ketuk pintu tapi tidak ada yang buka kan, sejam kemudian Revan datang membuka pintu, bukan hanya makian tapi juga mendorong tubuh ku sampai terguyur Air hujan yang deras"
"Ya Allah..,segitu kejam nya perlakuan Tuan Revan pada Nona" ucap Novy dengan mata berkaca-kaca
"Ya sudah nov, aku mandi dulu"
"Iya Non, akan saya buat kan susu dulu buat Non Nadine"
Nadine masuk kedalam kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya dengan Air hangat, ada butiran Bening keluar dari bola matanya dan terhapus dengan guyuran Air dari shower yang terjatuh ke lantai,15 menit kemudian ia selesai bersih bersih, memakai baju lengan panjang, karna masih terasa dingin udara nya.
Ceklek
"Non, ini susunya.." kata Novi sambil menyodor kan susu hangat, Nadine menerima nya, menyerumput nya perlahan.
"Terima kasih Novy, aku ingin tidur dulu sebentar, kalau mama ku datang, bangun kan saja ya"
"Iya Non.."
Nadine pun tertidur pulas, karena semalaman tidak bisa tidur.
Dua jam kemudian Morgan dan Laras sudah sampai di kediaman Revan, Revan menyapa nya saat sudah berada di dalam ruangan
"Pagi pah, Tante..." sapa Revan ramah
"Dimana mantu kesayangan papa" tanya Morgan sambil duduk di sofa Ruang tamu.
Laras mengedar kan pandangan nya di seluruh ruangan, karena Ia baru pertama kali datang kerumah baru Revan.
"Kaya nya masih tidur pah! jawab Revan enteng seakan tidak ada beban pada ucapan nya.
"Apa?? Masih tidur jam segini? tanya laras kaget "Setau tante Nadine tidak pernah bangun sampe jam segini, kalau bukan karena sakit"
"Sekarang, tante lihat sendiri kelakuan anak tante, bangun selalu siang, tidak pernah masak untuk suami, apa lagi buat kan kopi saja tidak! lihat saja tiap hari hanya bermalas malasan!
"Revan! yang sopan, kalau berbicara pada orang tua!' tutur Morgan.
"Revan, tante minta maaf kalau Nadine berbuat salah, tante harap kau bisa maklumi nya, Nadine juga baru belajar berumah tangga" ucap laras, tertunduk malu
"Sudah mah! tidak perlu seperti ini, jangan menyalah kan Nadine"
Novy datang membawa tiga cangkir teh manis hangat dan cemilan diatas meja.
"Nov,,, panggil kan Nadine, bilang Mama nya sudah datang"
"Tidak usah, biar aku yang ke kamar nya, boleh kah aku masuk kamar kalian, aku ingin buat kejutan"
"Hmmm...Nadine tidur di kamar atas tante!
"Jadi kalian tidur terpisah ? tanya Morgan
"Ya, kadang kadang kalau dia lagi bete pah, pasti tidur diatas"
"Ya sudah,aku yang ke atas menemui nadin" laras beranjak dari duduknya, pergi menghampiri Nadine menaiki Anak tangga menuju kamar Nadine
ceklek
"Nat..." laras membuka pintu, mengedar kan mata nya, ia melihat Nadine yang berada diatas Ranjng sedang tertidur meringkuk dengan selimut tebal menutupi tubuh nya, laras berjalan mendekati ranjang Nadine.
"Nad..." laras mengusap lembut kepala nya, dan ia merasakan tubuh dan kening Nadine panas "Nad kau sakit Nak, badan mu panas"
"Mama...? mata Nadine mulai terbuka, di lihat nya laras sudah duduk di ranjang "sejak kapan mama datang" ucap Nadine kaget, ia mulai bangun dan terduduk.
"Suhu badan mu panas Nak, kau harus berobat ke Dokter"
"Uhuk....uhuk...uhuk... "tidak apa-apa mah, minum obat juga Nadin sembuh"
"Kamu batuk batuk, cepat berobat, jangan dibiarkan"
"Iya mah! Oiya ada apa mama kesini, tumben sekali pagi pagi sudah kemari"
"Kamu ini, ya mama ingin nengokin Anak kesayangn mama donk"
Nadine tersenyum, langsung memeluk Laras erat, "Mah! aku tidak ingin jauh dari mama lagi" tiba-tiba Nadine menetes kan Airmata di pelukan Laras.
"Haiii, Anak mama ko nangis, ada apa? mengusap lembut Airmata Nadin
"Aku hanya kangen sama mama" hik.. hik.. hik
"Haiii, kau bukan anak kecil lagi, kau sudah menikah, bagaimna perlakuan Revan dengan mu? tanya laras penuh selidik
"Revan...hik hik hik ..."
"Kenapa Revan? sayang...katakan pada mama?
"Revan... telah...
"Ceklek..
"Sayang...kau sudah bangun?
Tiba-tiba Revan dan Morgan sudah berada di depan pintu kamar, mereka berdua masuk kedalam kamar.
"Apa!?? apa Aku tidak salah dengar? dia manggil aku sayang? sejak kapan dia mulai bersandiwara" bathin Nadine
"Sayang kenapa kau menangis? duduk di samping Nadine
"Nadine kangen sama tante, dan ia lagi tidak enak badan, badan nya panas"
"Ya sudah, nanti aku panggil kan Dokter"
Nadine menatap wajah Revan lekat, betapa ia sangat muak dengan sandiwara Revan, laki laki yang baru semalam telah melempar kan nya ke teras, disaat hujan deras, tanpa belas kasihan, sampai pagi Nadine tidur diluar dengan pakaian basah mengigil kedinginan, tapi di depan laras dan Morgan, Revan pintar bersanwara, berpura-pura menjadi sosok suami sempurna.
-
-
-
Bersambung
-
-
Jangan lupa setelah Baca lngsung LiKE dan juga VOTE ya.. sertakan KOMENTAR nya insyaallah nanti malam akan Author Up lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Veronica Maria
punya suami kejem itu lsg mnt cerai lah. blng sama papa tirimu biar sahamnya ditarik dan revan jdi gembel. mmg si tasya mau kalau revan gembel ?
2022-07-01
0
Femy Pantow
ternyata revan pandai jg bersandiwara... kasihan nadin...bangkit nadin jgn biarkn revan menggangap remeh dirimu
2022-05-10
0
LENY
MANUSIA MUNAFIK KEJAM REVAN IH JIJIK LIHATNYA GAK PUNYA HATI NURANI.
2022-03-23
0