Nadine seorang gadis yang cantik dan ceria, hari-harinya Hanya berdiam diri di dalam kamar, hal itu membuat Laras dan Morgan prihatin, sejak kejadian itu ia menjadi gadis pendiam dan tertutup, kesehariannya hanya mengurung diri didalam kamar dan membaca novel.
"Ceklek...
"Nadine..." panggil laras, ia mencari kesana kemari keberadaan Nadine tapi tidak ada dikamar, laras keluar kamar, terus mencari setiap Ruangan, tapi tidak ada juga, membuat dia panik dan terus bertanya pada pelayan
"Apa kau melihat Nadine??
"Maaf... tidak Nyonya..."
"Ahh! Anak itu kemana dia pergi?"
"Nadine...."
Laras terus mencari keberadaan nadin sambil memanggil namanya.
"Nyonya sedang mencari Non Nadine? tanya kang jaja, tukang kebun, saat berpapasan dengan laras
"Iya.... dimana Nadine?
"Nona ada di taman belakang nyah, sedang memetik bunga Mawar"
"Tumben pagi pagi sudah ditaman? ya sudah terus kan pekerjaan mu"
"Baik nyah...."
Laras berjalan ke arah Taman, ia melihat Nadine yang sedang memetik banyak bunga
"Nadine ...? panggil laras, Berjalan mendekati Nadine yang sedang berjongkok sambil pegangi bunga di tangannya.
"Mamah ..."
"Untuk apa bunga bunga itu? tanya laras, yang sudah berada di samping nya.
Nadine menatap wajah laras, ia tau mama nya sangat bersedih karna ia sering murung dan lebih bnyak mnghabis kan waktu dikamar, dua bulan setelah kejadian perkosaan itu, Revan tidak pernah pulang ke Mansion, ia hanya menunggu kesediaan Nadine untuk dinikahi
"Mah! menyentuh tangan laras, "Nadine sudah pikirkan semua, dan keputusan Nad, bersedia menikah dengan Revan, asal Nadine tetap melanjutkan kuliah, karena cita cita nad ingin menjadi seorang Dokter sejak kecil"
"Benar kah Nak? kau sudah menerima Pernikahan ini? ucap laras senang, dengan mata berkaca-kaca
Nadine mengangguk pelan, tersenyum tipis.
"Tapi kalau kau menikah, Bagaimana mungkin kau akan kembali ke Sidney, meninggal kan Revan yang sudah menjadi suami mu?"
"Aku akan pindah kuliah di sini, dan mama tidak usah khawatir, Aku bisa menjaga diriku setelh menikah, karena aku akan berpisah lagi dengan mama, walau sebenarnya sulit bagi ku untuk melupakan kejadian yang menyakitkan itu!"
Laras langsung peluk erat Nadine, Airmata sudah menetes membasahi baju Nadine.
"Maaf kan Mama Nad, belum bisa beri kan yang terbaik untuk mu" melepas pelukan nya "kamu percaya pada mama kan, kelak kalian akan bahagia, jadi lah seorang istri yang baik"
"Iya mah..! tersenyum
"Anak baik...kau berhak bahagia Nad"
mengelus lembut kepala Nadin.
💓 Pernikahan💓
Seminggu kemudian pernikahan Nadine dan Revan digelar di kediaman Mansion Morgan, pernikahan sederhana, hanya dihadiri sahabat dan klurga dekat saja, seperti itulah keinginan Nadine, hanya pesta sederhana tanpa mau digelar di gedung ataupun Hotel Berbintang.
Nadine yang memang berparas sangat cantik, ia tampak pangling saat memakai pakaian kebaya tradisional, polesan nya tidak tebal, dan terlihat elegan,ia masih menunggu di dalam kamar dengan ekspresi tegang
"Tok....Tok....Tok....
Ceklek...
"Mama...?
"Ayo sayang kita turun kebawah, penghulu nya sudah datang" melihat Nadine tegang, laras menghibur nya, "kau tidak usah tegang nad, Anak mama begitu cantik" tersenyum sambil merangkul tangan Nadine.
Nadne diapit laras dan perias pengantin,untuk berjalan menuruni anak tangga yang berukir, menuju Ruangan ijab Kabul, semua orang memandang takjub dengn kecantikan Nadine, hanya Revan saja yang cuek tanpa melihat kearah Nadine, Nadin mendekat pada Revan untuk duduk disamping nya, lalu Nadine di duduk kan bersanding dengan Revan, acara ijab kabul pun dimulai, Revan mengucap kan ijab Kabul dengan sempurna, ia memberikan Mas kawin satu set perhiasan berlian.
Usai sudah ijab Kabul,kini para tamu undangn sedang menikmati hidangan diatas Meja, di saat sesie pemotretan klurga, tiba tiba masuk lah seorang wanita cantik, bertubuh sintal, dia sengaja datang dihari pernikahan Revan dan Nadine, wanita itu berjalan mendekat, menuju pelaminan.
"Om selamat ya, Revan Akhirnya menikah dengan Anak tiri Om.." ucap Tasya santai, sambil mencium tangan Morgan, tiba-tiba Tasya menetes kan Air mata didepan Morgan dengan wajah tertunduk.
"Tasya...maaf kan Om ya..,semoga kau ikhlas melepas Revan, semua ini diluar rencana kita sebagai manusia, jodoh, rezeki dan maut sudah diatur oleh Tuhan" kata Morgan sambil mengelus kepala Tasya.
"Kau pikir, aku bisa begitu saja melepas kan Revan dari hidup ku, tidak om! susah payah aku menunggu untuk menikah dengan Revan, tapi kalian berdua yang telah merebut kebahagian ku! tidak akan lama lagi Revan pun akan menjadi milik ku! Revan adalah harta berlian yang berharga buat hidup ku! batin Tasya
Tasya hanya mengangguk pasrah, ia juga menyalami Laras, Tasya mengenal Laras,saat Tasya bertunangan dengan Revan, laras pun ikut menghadiri bersama Morgan setahun yang lalu, laras merasa gak enak hati saat Tasya datang ke pernikahan Anak nya, ia merasa sedikit bersalah.
Tasya mendekat pada Revan, ia berbisik di telinga Revan "Ingat sayang..janji mu pada ku, tidak ada mlam pertama, kedua dan seterus nya.." ucap nya pelan sambil tersenyum menatap Nadine, Revan hanya mengangguk pelan.
"Selamat nadine atas pernikahan mu,perkenal kan namaku Natasya" tersenyum sambil mengulur kan tangan nya, "Aku mantan tunangan Revan! Tutur nya tanpa merasa bersalah, tapi Nadin tidak peduli, ia menerima uluran tangan Tasya, lalu tasya berbisik di telinga Nadine "Ku harap kalian tidak akan pernah tidur satu ranjang, karena wanita yang dicintai Revan hanya lah Aku, dia milik ku dan selama nya akan seperti itu" ucap nya, tersungging senyum licik dibibir tasya, lalu ia pergi meninggal kan pelaminan.
🍃🍃🍃🍃🍃
Seminggu kemudian, selesai Acara Pernikahn mereka, Revan dan Nadine pindah ke Rumah baru milik Revan, yang seharus nya ia tempati bersama dengan Tasya.
Setelah berpamitan pada Laras dan Morgan, Nadine masuk kedalam Mobil, Mereka pergi meninggal Mansion, selama diperjalanan Revan tidak sedikit pun berbicara pada Nadin, bahkan melirik pun tidak, mereka saling diam dengan pikiran masing2
Rumah Besar dan Mewah berlantai 3 hanya memiliki satu tukang kebun, supir pribadi dan satu pembantu untuk bersih-bersih.
Mobil sudah terparkir di depan halaman Rumah Besar Revan, Nadine dan Revan turun dari Mobil, Ady membuka bagasi untuk mengambil tas koper milik Nadine.
"Ady...Antarkan nadine ke lantai dua, kamar nya sudah tersedia diatas!" kata Revan, lalu pergi begitu saja masuk kedalam kamar.
"Okeh...!"
Nadin mengikuti langkah Ady menuju kamar yang akan ia tempati sebagai istri Revan.
"Silahkan Nona..."
Ady membuka pintu kamar, ia mempersilak kan Nadine untuk masuk, setelh menaruh tas koper didalam kamar, Ady pamit keluar meninggal kan Nadine.
"Ahh... Nadine menghela nafas berat, ia mengedar kan pandangn nya pada kamar milik nya yang besar, kini kehidupan nya baru saja dimulai, Rumah tangga yang baru bersama Revan, kaka tirinya yang baru saja ia kenal, kini ia sudah berstatus menjad suaminya.
-
-
-
**Bersambung
-
-
Haiiii Guuuyysss jangn lupa untuk
LIKE... VOTE... dan KOMEN nya
Happy Reading 😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Valentina Boe
lanjutkan
2022-05-20
0
Femy Pantow
kehidupan baru yg seharusnya indah tp akan menjadi awal kisah sedih😥 nadin sabar nadin km hrs kuat
2022-05-10
0
Mamahnya Difa
tega nih thor masa rumah 3 lantai pembantu nya cuma 1😂😂 bisa" oleng tuh pembantunya
2022-04-02
0