Dengan rasa sakit di tubuhnya, Nadin jalan menuju pintu, iya terus berjalan tertatih tatih ingin keluar dari kamar terkutuk itu, sambil memegang selimut menutupi tubuh polos nya, baju Nadin sudah robek oleh Revan, ia terus berjalan mendekati pintu, dan tiba tiba tubuhnya lemas, Nadin terjatuh, airmata terus mengalir deras.
"Mama....tolong Nadin mah! hiks.. hiks.. hiks.. hiks...
"Maaaaah...." Dorr....Dorr....Dorr...
Nadine terus menggedor-gedor pintu, berharap ada yang mendengar suara nya, karna lelah, tak terasa ia terjatuh di lantai.
#######
Pagi itu cahaya menerpa wajah cantik Nadine, ia mulai mengerjap-ngerjap kan mata, membuka perlahan pupil matanya, sinar cahaya masuk kedalam bola mata coklat Nadine, ia terperanjat kaget, melihat dirinya sudah berada diatas ranjang miliknya.
"Aaaggghhh..."
Nadin mengerang kesakitan tubuhnya terasa ngilu, ia merasakan sakit dan perih di bagian bawah, membuka selimut yang menutupi tubuh polos nya, alangkah kaget Nadin saat melihat bagian bawah nya membengkak, ia mencoba jalan tertatih menuju kamar mandi untuk membersih kan diri.
Nadin berendam didalam Bathtub, ia terus menangis, tak henti hentinya merutuki nasib nya, nasi sudah menjadi bubur menyesal pun Sudah terlambat.
"Selesai mandi Nadin keluar kamar mandi, memakai pakaian dan duduk diatas Ranjng,ia ambil ponsel yang terletak diatas nakas, mencoba menghubungi Laras mamanya, tapi tidak ada jawaban, berulang kali tetap tidak diangkat.
"Mama....hiks....hiks....hiks....
Satu jam kemudian.....
Tok....Tok....Tok....
"Non Naldine...
Nadin tetap diam, tidak ada suara didalam kamar, Nadine tidak peduli panggilan bi iyem yang berada didepan pintu, berulang kali bi iyem ketuk pintu, tapi tidak ada jawaban, ia pun penasaran dan membuka pintu.
Ceklek....
Non...Nadin..." bi Iyem masuk kedalam kamar, alang kah terkejutnya bi iyem yang melihat Nadine sudah tergeletak di atas lantai, dengn tangan berlumuran darah.
"Aaaaaaaaaaa...." Ya Allah... Non Nadin!
Bi iyem berteriak histeris, membuat para pelayan berdatangan ke kamar Nadin.
"Cepet bawa Non Nadin kerumh Sakit" Teriak kepala ART pak yono, yang sudah berada di kamar Nadin، mereka mengangkat tubuh Nadin dan membawa nya ke rumah sakit.
Sampai Rumah Sakit, Nadine dibawa masuk ke dalam Ruangan UGD. pak Yono terus menghubungi Morgan kembali, dan telpon pun terangkat.
yono
"Selamat siang Tuan? Tuan, Nona Nadine masuk Rumah Sakit, sekarang sedang berada di Ruang UGD" kata Yono dengan suara tercekat.
Morgan
"Apa ???...Nadine masuk Rumah Sakit? kenapa bisa berada di Rumah sakit? apa yang terjadi? tanya Morgan bertubi tubi
yono
Bi iyem menemu kan Nadine di dalam kamar, ia terjatuh di lantai dalam keadaan tangan tersayat.
Morgan
"Apa? Morgan terperanjat kaget mendengar penuturan yono, "Apa penyebab nya,sampai Nadine nekat melakukan itu?
Yono
Aku juga tidak tau Tuan...?
Morgan
"Baik lah, Aku akan kembali sekarang!
Telpon pun terputus.
🍃 Bandung 🍃
sementara itu Morgan dan Laras sedang berada di sebuah Hotel Berbintang, mereka lagi menghadiri sebuah undangan seminar Antar pengusaha.
"Ada Apa pah! siapa yang telpon? kenapa wajah papa sepanik ini? tanya laras curiga.
"Mah! kita harus pulang ke Jakarta sekarang juga, Ayo mah!
Morgan tidak mau berterus terang pada laras, karena ia takut laras akan jatuh pingsan bila mendengar nya, laras terus mengikuti langkah Morgan sampai ke parkiran, begitu banyak pertanyaan dalam benak nya,tapi tidak satupun pertanyaan yang dijawab oleh Morgan.
Mobil berjalan keluar pintu Hotel, Pak Alim supir pribadi Morgan, membawa mereka pulang menuju Jakarta, didalam Mobil Morgan diam seribu bahasa dengan wajah penuh kepanikan.
"Pah! kenapa dari tadi diam saja, Ada apa sebenar nya? Kenapa wajah papah begitu tegang" tanya laras heran, terus ia ambil ponsel dalam tas nya.
"Banyak sekali panggilan dari Nomor Nadin? ucap nya pelan, laras mencoba telpon ponsel nadin, tapi tidak diangkat2 "kenapa perasaan ku tidak enak begini? gumam nya
"Pah! kenapa telpon mama tidak diangkat? tanya laras khawatir, "gak biasa nya Nadin seperti ini?
Morgan mengelus tangan laras, dan menatap wajah nya, "Mah! nanti ajjh telpon nya"
"Pah! Ada apa sebenarnya? ada sesuatu yang papa tutupi dari mama? sikap papa sangat mencuriga kan"
"Hah! Morgan menghela nafas dalam, "ini ada hubungan nya dengan Nadin mah!
"Apa...?? Ada apa dengan Nadine pah! tanya Laras, gak sabar
"Nadine, sekarang ada di Rumah Sakit, maka nya kita lngsung pulang ke Jakarta"
"Apa?? ada apa dengan Nadine pah! Hiks... hiks.. hiks... Airmata laras sudah menetes deras, "Kenapa dengan Anak ku" hiks...hiks...
"Sudah mah, tenangkan hati mama,papa juga belum tahu apa sebenarnya yang terjadi, pak Yono tidak memberitahu ku, kita lihat sendiri keadaannya nanti" ucap Morgan berbohng, ia peluk istrinya. laras menangis dalam pelukan suaminya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Tiga jam kemudian Morgan dan Laras sampai di Rumah sakit, mereka masuk kedalam Ruangan rawat inap Nadine, pak Yono sudah berdiri didepan Pintu, dengan terburu buru Laras membuka pintu dan masuk kedalam Ruangan Nadine
"Nadine...." Laras berlari keranjang pasien، terlihat Nadine masih memejam kan mata, wajah nya pucat pasi, dengan selang infus dan transfusi darah ditangan, terlihat perban dipergelangan tangan nya.
"Apa yang terjadi pada Nadine!" tanya Laras pada pak Yono.
"Aku juga tidak tau Nyonya, bi iyem yang pertama kali melihat kejadian nya" kini mata laras menatap pada bi iyem.
"Anu Nyah...saat bibi mau suruh non Nadine makan, bibi ketuk pintu kamar nya, tapi tidak ada suara, terus bibi buka kamarnya tiba-tiba, Non Nadine sudah tergeletak di lantai dengan tangan berlumuran darah nyah"
"Ya Allah Nadine....hiks... hiks... hiks..."
"Sudah mah, yang sabar, kita tunggu Nadine siuman dulu, kenapa ia sampai nekat melaku kan itu? ucap morgan, sambil rangkul laras
Datang Dokter Fery bersama dua suster yang menangani Nadine tad.
"Selamat Sore Dokter..," sapa Morgan sopan
"Sore Tuan? Anda orang tua dari pasien?
"Saya ibu nya Dokter..." sela laras
"Bagaimana keadaan Nadine.." kata Morgan.
"Syukur lah Nona Nadine selamat, sampai sini sudah banyak kehilangan darah, kalau saja terlambat dibawa kesini, nyawanya sudah tidak dapat tertolong lagi" Tutur Dokter Fery berterus-terang
"Nadin...hiks...hiks...hiks...Kenapa kau berbuat nekad Nak, ada apa dengan mu? jerit tangis laras, sambil memeluk tubuh Nadin
Morgan menghela nafas lega "Terima kasih Dokter...Anak ku bisa selamat"
"Kami akan menambah kan darah nya, hari ini sudah menghabiskan 2 kantong, semoga ia cepat sadar dan kembali pulih"
"Iya Dokter....Terima kasih banyak" ucap laras sambil terisak.
☘️🌹☘️🌹☘️🌹
Sementara itu Revan yang sedang duduk di kursi presdir nya, merasa gelisah, sedari tadi ia tidak fokus bekerja, malah tadi saat berada di Ruang meeting, iya hanya diam dengan pandangan mata kosong, membuat karyawan yang di berada diruangan menatap heran pada Revan.
Revan pindah duduk di sofa, mengusap wajah nya kasar berkali-kali.
"Ya Tuhan...Apa yang sudah aku lakukan? mengapa Aku melakukan hal bodoh dan gila pada gadis itu! Aku telah ambil keperawanan nya...! Aku harus bagaimana Tuhan?
Aaaaggggghhhh.... shiit!
Revan mengacak-ngacak rambutnya karena stress,lalu ia beranjak dari duduknya, berjalan kearah jendela, menatap keluar jendela kaca, hujan sangat deras, percikan nya menerpa jendela kaca. Revan berdiri tegak dengan kedua tangan melipat di dada.
"Bagaimana kalau papa tau perbuatan ku? dan Tante laras pasti akan menuntut ku?" aku pusing..! Aku telah mengkhianati Natasya, bagaimna kalau tasya tau perbuatan ku, yang telah perkosa Adik tiri ku sendiri? Apa ia mau memaaf kan ku!
"Ya Tuhan...!! Aku harus bagaimana???
"Drett.....Drett.....Drett....."
Tiba-tiba ponsel Revan bergetar،ia mengambil ponsel dalam saku celana nya, melihat sebuah nama didepan layar.
"Papah.....????
-
-
-
BERSAMBUNG
-
-
Jangan Lupa untuk
VOTE... LiKE....dan... KOMENTAR NYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Fatimatus Soleha
astagfirullah kasian Nadine thoorrr
2022-08-30
1
Femy Pantow
nadin stress revan binggung takut
2022-05-09
0
LENY
REVAN LAKI2 BEJAD
2022-03-19
1