"Pergi cari dan temukan!" Perintah Roby pada Reza.
Reza membungkukan badan dan pergi dari ruangan Roby.
Tidak lama kemudian Mirna pun pamit untuk pulang, "Baiklah, sore ini aku akan terlambat untuk pulang, Aku ada janji dengan klien." ucap Roby dengan mata yang tidak lepas dari laptopnya.
Roby juga mengingatkan untuk menyantuni anak-anak yatim setelah tahlilan di rumahnya selesai.
"Ck, tidak ada waktu untuk mengurus itu" batin Mirna.
Mirna keluar dari ruangan Roby, lalu dirinya masuk kedalam lift. Didalam lift Mirna menelepon seseorang, "Temui aku ditempat biasa!" lalu mematikan teleponnya.
Sekarang Mirna tidak mau menggunakan sopir pribadi lagi, Mirna trauma dengan yang namanya sopir pribadi. Takut kalau akan mendapatkan sopir seperti modelan Ajat.
Mirna melajukan mobilnya kesalah satu hotel bintang lima dijakarta, dimana tempat dirinya biasa bertemu dengan kekasih gelapnya
Setibanya di hotel, Mirna langsung menuju kekamar yang sudah dipesan oleh kekasih gelapnya.
Mirna melihat kekanan dan kekiri terlebih dulu sebelum masuk kedalam kamar, setelahnya Mirna langsung masuk kedalam kamar.
Mirna melempar tas kecil yang dibawanya kesofa panjang yang tersedia dengan kesal.
Dengan berkacak pinggang Mirna mengomeli Reza.
"Dasar bodoh, kenapa kau mempertanyakan itu pada Roby, kau ingin dia curiga hah?" ucap Mirna yang kesal karena Reza ceroboh dengan menanyakan perihal nona muda yang hilang.
Reza bangkit dari duduknya lalu memeluk Mirna dari belakang dengan mesra dan berbisik "Tenanglah, aku akan menemukannya untukmu sayang"
"Aku harap dia sudah mati" ucap Mirna.
"Sudah lupakan, aku masih bersedih atas meninggalnya Alika, walaupun Alika bukan anak kandungku, Tetapi aku yang telah membesarkannya dari bayi"
"Aku akan membuatmu bahagia sore ini sayang" Bisik Reza yang mulai menciumi tengkuk Mirna.
Mirna mulai menggelinjang dan mendesah, "Aahk" kemudian membalikan badannya menjadi saling berhadapan dengan Reza.
Reza menautkan mulutnya pada mulu Mirna, keduanya terlihat saling memanggut, "Aaumb, akh, uukh" desahan dan lenguhan dari Mirna.
Mirna melepaskan ciumannya dari Reza untuk mengambil nafasnya, Mirna masih tersengal tetapi Reza yang tidak mau melepaskan ciuamannya akhirnya mengatupkan kembali bibirnya pada bibir Mirna, dengan lihai tangan Mirna bermain membuat semua kancing baju Reza sudah terlepas.
Reza membopong Mirna membawanya ke sofa panjang, disana Reza menenggelamkan wajahnya didada Mirna yang sudah menyembul.
Tidak lama kemudia Reza melucuti semua yang melekat pada Mirna tanpa sisa.
Reza sudah tidak sabar ingin menyatukan miliknya pada lubang kenikmatan milik Mirna.
Mirna dan Reza sudah berselingkuh selama lima tahun belakangan, bahkan mirna yang meminta Reza untuk bekerja pada Roby untuk membantu dirinya.
Mirna juga yang telah menghabisi nyawa ajudan Roby, Mirna menyabotase mobil yang dikendarai oleh Pras karena Pras tidak mau diajak bersekongkol dengan Mirna.
Reza terus melakukan aktivititasnya walau Mirna sudah terkulai lemas, "Zaaa, uukhh, aahh" desah Mirna yang semakin membuat Reza bersemangat.
Beberapa menit kemudian Reza sampai pada puncaknya. Reza menyemburkan cairan kenikmatan miliknya diatas perut Mirna.
"Terimakasih za, sudah menemani hariku yang sepi." ucap Mirna dengan membentangkan tangannya, Reza masuk dalam pelukan Mirna, Kemudian Reza membawa Mirna ke ranjang.
________
Sore ini Ayu menolak ajakan Dinda, karena ingin pulang bersama Dita. Tapi sesampainya diparkiran ternyata Abi sudah menunggu Ayu,
Abi melambaikan tangannya pada Ayu.
"Guys gue duluan ya" ucap Ayu.
"bye," ucap Dinda dan Dita bersamaan.
"Siapa dia?" tanya Leo yang tiba-tiba sudah berada dibelakang Dinda dan Dita.
"Kenapa,? Kamu cemburu?" (Dinda)
"Ck, gue lebih ganteng dari Dia, ngapain gue cemburu." jawab Leo yang menerobos jalan diantaraa Dinda dan Dita, Dita mengepalkan tangannya dan memberi tinju keudara mengarah untuk Leo.
Dinda dan Dita berjalan kearah parkiran, Dita mengambil motornya, Sedangkan Dinda melangkahkan kaki mendekati Abi dan Ayu yang masih berada ditempatnya.
Abi ingin mengajak Ayu dan Dinda makan malam diluar, Dinda tidak menolak, "Yaayy, assyiik" ucap Ayu yang kegirangan.
"Sampai bertemu nanti malam, nanti Ayu akan mengirimkan alamat restonya." ucap Abi pada dinda.
"Baiklah, Bye bye" ucap Dinda, Dinda menuju kemobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.
"Mas, tumben banget makan malamnya ngajak Dinda? apakah ada sesuatu?" tanya Ayu.
"Sepertinya akan menyenangkan kalau kita pergi makan bersama" jawab Abi dengan senyuman yang mengembang.
.....
Sesampainya di rumah, Dinda melihat ibunya yang sedang berkutat di dapur.
"Ibu, tumben nggak disalon?"
"Iya tadi ibu membereskan lemari, dan ibu melihat ini, ini adalah milikmu, cantik bukan?" Sumitri merogoh saku bajunya dan menunjukan kalung liontin yang sangat cantik.
"Kemarilah, biar Ibu pakaikan"
Dinda mendekat dan memakai kalung liontin tersebut, "Cantik sekali Bu, Dinda suka" ucap Dinda, kemudian Dinda memeluk Sumitri.
"Oh iya bu, Dinda nanti malam makan diluar ya bu, sama Ayu sama mas Abi juga" Dinda meminta izin pada ibunya.
"Baiklah, sekarang kamu mandi dan istirahatlah lebih dlu.!" perintah Sumitri pada Dinda.
Dinda masuk kedalam kamarnya. Dinda mendapat notif dari ayu, Ayu mengirimi alamat resto yang sudah abi pesankan.
Tanpa Sumitri dan Dinda tau, didalam liontin ini sebenarnya ada ukiran sebuah nama.
≠≠≠≠≠≠≠≠≠≠
Bersambung..
Terimakasih kak sudah membaca.
Jangan lupa like, love dan bintang limanya ya.!
Author juga minta dukungan berupa vote mingguan, semoga para reader yang membaca suka dengan ceritanya dan memberi dukungan. Dukungan dari kalian adalah semangatku
bye bye sampe jumpa diepisode selanjutnya yaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
。.。:∞♡*♥
waduhh
2022-04-09
1
killua.coganhunter
Emang namanya siapa
2022-01-12
9
Liani.
ohh trnyata dinda itu bukan ank sumatri, tp dia ank org kaya.
dan yg membunuh ibu nya adlah mirna 😡😡
2021-11-26
1